Anda di halaman 1dari 65

SISTEM REPRODUKSI

MANUSIA
Organ Penyusun
Sistem
Reproduksi Pria
Organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada pria terdiri atas:

 a. Testis (buah zakar)


Jumlah 1 pasang, terdapat dalam kantong pelindung yang disebut skrotum dan
terletak di luar dan di bawah rongga pelvis. Testis berfungsi menghasilkan
hormon testosteron dan sel kelamin jantan (spermatozoa). Testis mengandung
pintalan tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan
ikat dan jaringan epitelium germinal. Jaringan epitelium germinal berfungsi
pada saat spermatogenesis atau proses pembentukan sperma.
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas:
 Epididimis adalah struktur di dalam skrotum yang melekat pada bagian
belakang testis. Merupakan segmen melingkar dari saluran sperma yang
berfungsi untuk menyimpan sperma selama proses pematangan. Epididimis,
merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan penyimpanan sperma.
Epididimis berupa saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di dalam
skrotum.
 Vas deferens (saluran sperma), merupakan kelanjutan dari saluran
epididimis, berfungsi menyalurkan sperma ke uretra. Vas deferens atau
saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke
atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel
pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas
deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung cairan atau kantung mani (vesikula seminalis).
 Uretra adalah kelanjutan dari vas deferens, saluran untuk air mani selama
hubungan seksual. Juga berfungsi sebagai saluran keluar air seni. Hasil
penelitian menunjukkan panjang rata-rata uretra pria adalah 22,3 cm (SD =
2,4 cm), mulai dari 15 cm sampai 29 cm.
Kelenjar kelamin pada pria
 Vesikula seminalis, Kelenjar ini menghasilkan cairan yang pekat berwarna
kuning, mengandung makanan yang merupakan sumber energi untuk
pergerakan sperma. Vesikula seminalis atau kantung cairan (kantung mani)
merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih.
Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber
makanan bagi sperma. vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total
volume cairan. Cairan tersebut mengandung mukus, gula fruktosa (yang
menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim
pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin.
 Kelenjar prostat, Merupakan kelenjar penghasil cairan terbesar, bersifat encer
dan berwarna putih, berisi makanan untuk sperma. Kelenjar prostat melingkari
bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar
prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan
seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma),
sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk
kelangsungan hidup sperma.
 Kelenjar bulbourethralis, Kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi
mensekresi cairan lendir bening yang menetralkan cairan urine yang bersifat
asam yang tertinggal pada uretra.
Organ Reproduksi

Organ Kelamin Luar.


Penis
 Merupakan organ kopulasi yang berfungsi untuk memasukkan sperma ke dalam
organ reproduksi wanita.
Skrotum
 Merupakan suatu kantong yang membungkus testis dan berfungsi untuk
mengatur temperature proses spermatogenesis.
  Organ Kelamin Dalam

Vesikula seminalis (Kantong Mani)


 Menghasilkan 60% dari volume total semen.Cairan yang dihasilkan berfungsi
untuk memberinutrisi pada sperma.
Kelenjar prostat
 Menghasilkan cairan yang lebih encer bersifat basa untuk menyeimbangkan
keasaman residu urine di uretra.
Testis
 Menghasilkan sperma dan hormon testoteron.
 Epididimis
 Untuk menyimpan sperma sementara hingga masak atau dewasa / proses
Pematangan sperma.
Epididimis
 Untuk menyimpan sperma sementara hingga masak atau dewasa / proses
Pematangan sperma.
Vas deferens
 Saluran sperma
Kelenjar bulbo uretralis (Kelenjar Cowper)
 Menghasilkan cairan kental untuk disekresikan sebelum penis mengeluarkan
sperma dan semen.
Jaringan Erektil
 Merupakan jaringan berongga yang banyak meengandung pembuluh
darah.jaringan ini jika terisi darah maka penis akan tegang dan mengencang
(membesar dan memanjang) yang disebut ereksi.
Uretra
 Pada pria, uretra merupakan saluran keluar untuk urine dan juga saluran
keluar untuk sperma (proses ejakulasi)
Hormon pada pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH
(Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon
pertumbuhan.
 Testoteron, Hormon testosteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di
antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel
germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk
membentuk spermatosit sekunder.
 LH (Luteinizing Hormone), disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH
berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.
 FSH (Follicle Stimulating Hormone), FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar
hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini,
pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
 Estrogen, dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-
selsertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat
testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada
tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
 Hormon Pertumbuhan, diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
Ejakulasi
Siklus sperma
1. Spermatogenesis

2n
Spermatogonoium

Spematid Primer 2n

Spematid skunder 2n 2n

Spermatid n n n n

Spermatozoa
Struktur Organ Reproduksi Wanita
Struktur organ reproduksi wanita meliputi organ reproduksi internal dan organ
reproduksi eksternal:

1. Alat Kelamin Luar - Terdiri atas:


 Vulva,yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita. Dapat di bagi
menjadi 2, yaitu :
 Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan
membatasi vulva.
 Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan
membatasi vulva.
 Mons veneris
Merupakan bagian yang tebal dan banyak mengandung jaringan lemak
terletak pada bagian paling atas dari vulva
 Clitoris
Berupa sebuah tonjolan kecil, merupakan bagian yang paling peka terhadap
rangsang karena banyak mengandung saraf.
 Vagina merupakan saluran akhir dari saluran kelamin
 Terdapat sebuah lipatan kulit menutupi sebagian lubang vagina.Lipatan kulit
tersebut disebut himen (selaput dara).
Gambar organ kelamin dalam
2. Alat Kelamin Dalam - Terdiri atas :
 Alat kelamin dalam wanita terdiri atas ovarium atau indung telur, saluran
kelamin dan vagina atau liang peranakan.
 Ovarium, umumnya ovarium seorang wanita berjumlah sepasang. Bentuknya
seperti telur, terdapat di dalam rongga badan, Di dalam ovarium terdapat
kelenjar buntu penghasil hormon dan sel tubuh yang bertugas membentuk
sel telur atau ovum. Sel tubuh penghasil sel telur ini disebut folikel.
 Estrogen yang berfungsi untuk mempertahanakan sifat sekunder pada wanita serta
juga membantu dalam proses pematangan sel ovum.
 Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
 Fimbriae merupakan serabut/ silia lembut yang terdapat di bagian pangkal
ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk
menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
 Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/
membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum
yang telah ditangkap oleh fimbriae
 Tuba fallopi meruapakan saluran memanjang setelah infundibulum yang
bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus
dengan bantuan silia pada dindingnya.
 Oviduct merupakan saluran telur berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri.
Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus
denga bantuana silia pada dindingnya.
 Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berfungsi sebagai
tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks
yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.Uterus mempunyai 3
macam lapisan dinding yaitu :
 Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
Kelainan pada Sistem Reproduksi Manusia
Kanker payudara
 Kanker pada payudara yang dapat menyababkan kematian.
Vulvoginitis
 Peradangan pada vulva dan vagina dengan gejala keputihan.
Keputihan
 Infeksi pada vagina karena kurang kebersihannya dan berhubungan kelamin
dengan orang yang mengalami infeksi.
Kanker serviks
 Kanker pada sel-sel leher rahim akibat infeksi virus HPV ( Human Papilloma
Virus )
Gonorhe
 Penyakit infeksi akut akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Endometriosis
 Terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim.
Infertilitas
 Ketidakmampuan menghasilkan keturunan.
Impotensi
 Ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis.
Sifilis
 Penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
AIDS
 Akibat infeksi virus HIV ( Human Immonodeficiency virus ) yang menyerang
system imunitas.
SIKLUS MENSTRUASI
Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila
sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan
(menstraasi). Menstruasi terjadi secara perfodik satu bulan sekali. Saat wanita
tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi, menstruasi
pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti sama sekali. Masa ini
disebut menopause.

Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain
terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi
pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh,
sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endometrium akan
direabsorbsi oleh tubuh
 Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula

setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-

14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang

oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan

menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel

Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang

merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi

merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis

terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan

FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi

merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi

pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
 Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi
badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon
progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya
dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini
disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat
pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan
menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi
kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan
selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari
ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena
tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses
oogenesis kembali.
Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang paralel
dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan)
dari janin (proses kehamilan). 
 Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
 2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
Daur Menstruasi
Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi.
Pada masa itulah, sel telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk
dibuahi.
Menstruasi terjadi ketika ovum tidak dibuahi oleh sperma. Siklus
menstruasi adalah sebagai berikut.
Fase Penjelasan
Fase Proliferasi Waktu: hari ke-5 sampai hari ke-14. Dihasilkan
hormon FSH dan LH untuk pertumbuhan folikel.
Memengaruhi sekresi hormon estrogen untuk
pertumbuhan endometrium yang menebal 5-7
cm

Fase Progesteron Waktu: hari ke-14 sampai hari ke-28. Folikel


(Fase Sekresi) Graaf pecah pada saat ovulasi berubah jadi
korpus rubrum->korpus luteum menghasilkan
progesteron

Fase Menstruasi Waktu: 4-6 hari. Terjadi degenerasi


endometrium. Darah,mucus, dan sel epitel
dikeluarkan sebagai darah haid.
Video
FERTILISASI
Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel
telur dengan spermatozoa.

Bagaimana proses terjadinya fertilisasi??


MEKANISME FERTILISASI SAMPAI KEHAMILAN

1.Perkembangan Embrio

Ovum+Sperma }Zigot- morula- Blastula Gastrula


KEHAMILAN
Fertilisasi terjadi di saat spermatozoid membuahi
ovum di tuba fallopii, terjadilah zigot. Zigot membelah
secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam
belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula,
di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel
yang berisi cairan yang dikeluokan oleh tuba fallopii,
bentuk ini kemudian disebut blastosit.
Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding
blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan
merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan
masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot)
merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus
untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding
uterus).
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus
(melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin.
Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi
hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi.
Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot
dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat
menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.

Setelah terjadi implantasi, blastosit akan mengalami tahap


perkembangan selanjutnya yaitu menjadi gastrula dan neurula. Selanjutnya
zigot ini akan berkembang menjadi embrio. 
Pembuatan Lapisan Lembaga. Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan
jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm.
Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan
demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung
kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia,
kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini
sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi
persediaan makanan bagi embrio.

Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm.


Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ Layer). Semua
bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm
akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara
lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem
reproduksi.
Membran (Lapisan Embrio).
Terdapat 4 macam membran
embrio, yaitu :
Nama Fungsi
Kantung kuning telur (yolk salc) Menyediakan tempat untuk
pembentukan darah

Amnion Melindungi embrio dari gesekan dan


membantu regulasi suhu tubuh embrio

Karion Menyelubungi amnion dan kantung


kuning telur

Alantois Untuk respirasi, saluran makanan, dan


ekskresi
Pada fase kehamilan , hormon-hormon yang
berperan adalah:
 Progesteron dan Estrogen
Hingga kehamilan bulan ke 3-4 hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Secara
berangsur-angsur fungsi korpus luteum diganti oleh plasenta.

 Prolaktin
Yakni hormon yang merangsang kerja kelenjar susu untuk memproduksi ASI,
sehingga pada saat diperlukan siap berfungsi. Hormon ini juga mengatur
metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat oleh tubuh ibu dapat dikurangi
dan dialirkan ke janin. Hormon ini diproduksi oleh plasenta.
Fungsi Plasenta
1. Memungkinkan CO2 dan sisa metabolism dari janin berdifusi ke darah ibu.
2. Memungkinkan O2 dan makanan dari darah ibu berdifusi ke janin.
3. Menyuplai makanan ke tubuh janin
4. Menghasilkan beberapa hormone untuk memelihara kehamilan
Gambar

PLASENTA
VIDEO KEHAMILAN
PERSALINAN
KONTRASEPSI
Kontrasepsi berasal dari dua kata, yaitu kontra dan konsepsi yang
disatukan menjadi kontrasepsi yaitu upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat
permanen. Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu dari metode-metode
paling efektif untuk mengontrol fertilitas secara reversible. Kontrasepsi
hormonal adalah salah satu cara untuk mencegah kehamilan yang berisi
hormon steroid. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode
kontrasepsi yang aman/ tidak berbahaya, dapat diandalkan, sederhana,
murah, dapat diterima oleh orang banyak, dan pemakaian jangka panjang.

Kontrasepsi Sterilisasi Yaitu pencegahan kehamilan dengan tubektomi (pada


wanita) atau vasektomi (pada pria). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh
ginekolog (dokter kandungan). 
TUBEKTOMI
 Tubektomi, yaitu pemotongan saluran indung telur (tuba falopii) sehingga sel telur
tidak bisa memasuki rahim untuk dibuahi. Tubektomi bersifat permanen. Walaupun
bisa disambungkan kembali, namun tingkat fertilitasnya tidak akan kembali seperti
sedia kala. 
VASEKTOMI
Vasektomi, yaitu memotong saluran sperma yang menghubungkan buah zakar
dengan kantong sperma, sehingga tidak dijumpai lagi bibit dalam ejakulasi seorang
pria.
Kontrasepsi dibagi menjadi 3,
yaitu :

1. Kontrasepsi Teknik
2. Kontrasepsi Mekanik
3. Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi Teknik

Coitus Interruptus  (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar


vagina. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada
sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau
terlambat menarik penis keluar. 

 Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa


subur, perlu kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma
maupun sel telur (ovum) mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah
ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan karena salah menghitung
masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga perhitungan
tidak akurat.

 Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat


bayi hanya minum ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak
akan hamil. Tapi begitu Ibu hanya menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan
terjadi kehamilan cukup besar.
Kontrasepsi Mekanik
 Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta berfungsi
sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak dipasang
sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga kondom
terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina.
 Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu
vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya
70%. Dan bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang
belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas
dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
 Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim 
bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena
itu harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal
bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam )
setelah senggama.
 IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan
logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%.
Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan di
luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
Kontrasepsi Hormonal
 Kontrasepsi Pil, adalah alat kontrasepsi yang berbentuk tablet yang digunakan
untuk mencegah terjadinya kehamilan, mengandung hormone estrogen dan
progesterone. Pil KB terdiri dari pil oral kombinasi (POK), mini pil, dan
morning after pil. 

 Kontrasepsi Suntik, adalah alat untuk mencegah kehamilan, penggunaannya


dilakukan dengan jalan menyuntikan obat tersebut. Terdiri dari depoprovera
setiap tiga bulan, norigest setiap sepuluh minggu, dan cyclofem setiap bulan.

 Kontrasepsi Implant/ Norplant, adalah alat kontrasepsi yang dipasang


dibawah kulit lengan atas wanita, terdiri dari enam kapsul kecil berisi 36mg
progestin levonorgestrel, setiap kapsul terdiri dari nortplant (setiap lima
tahun) dan implant (setiap tiga bulan).
VIDEO
Kelainan
Sistem Reproduksi
AIDS
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas penduduk adalah
penyakit. Penyakit yang terkait dengan reproduksi secara
langsung adalah penyakit yang ditularkan melalui alat
reproduksi seperti penyakit AIDS (Acquired Immuno
Deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh Virus HIV
(Human Immune Deficiency Virus) dan penyakit kelamin
yang lain.

AIDS adalah penyakit mengerikan yang sampai saat ini


sudah menular ke berbagai negara. Penularan AIDS ini baru
disadari dalam masa modern ini, sehingga sering disebut
pandemi modern. AIDS menuntut perhatian kita semua
karena:

1.Semua orang bisa terkena AIDS.


2. Belum ditemukan vaksin pencegahnya.
3. Belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan.
4. Penyebarannya sangat cepat dan tidak diketahui,
sehingga makin banyak orang yang tertular AIDS. 
Gonorhoea ( Kencing Nanah)
 Gonorhoea adalah penyakit infeksi yang menyerang pada alat kelamin
(genitalia). Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing,
serta keputihan berwarna kuning hijau pada wanita. Penyakit ini ditularkan
melalui hubungan seksual. Bayi juga dapat tertular penyakit ini melalui
proses persalinan. Penyakit ini dapat menyebabkan kebuataan pada bayi
yang baru lahir.
GAMBAR
SIFILIS

Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema


pallidum. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual atau hubungan
badaniah yang intim (ciuman), transfusi darah, penularan oleh ibu pada janin
melalui plasenta. Gejala awal penyakit ini adalah borok pada tempat masuknya
bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin. Penyakit ini
dapat menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, kemudian
menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.
GAMBAR
KANKER SERVIKS
Kanker serviks adalah salah satu tumor ganas yang paling sering dijumpai
pada wanita, juga satu-satunya penyakit kanker yang dapat ditemukan
penyebabnya. Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV),
virus ini dapat menyebar secara langsung dari kontak kulit, masa inkubasinya
bisa lebih dari sepuluh tahun, oleh karena itu distadium awal tidak ada gejala
apapun, kanker serviks dapat dicegah juga dapat dideteksi, dengan melakukan
skrining kanker serviks secara rutin dapat dengan efektif menghindari
menderita kanker serviks.
GAMBAR
Herpes Simplex Genitalis

Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit
di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-
gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada daerah tersebut
kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah
dan menimbulkan luka.

Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat pula ditularkan oleh
ibu hamil kepada janinnya. Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering
kambuh setelah beberapa bulan/tahun.
Gambar

Anda mungkin juga menyukai