PENGENALAN
Dalam bab ini membincangkan tentang latar belakang kajian, pernyataan masalah, tujuan
kajian, objektif kajian, soalan kajian, hipotesis kajian, kerangka teori kajian, kepentingan
1.1 Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara membangun yang ada di dunia. Sebagai negara
membangun, maka banyak usaha yang dibuat dalam pelbagai cara untuk menjadikan
Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi. Sebahagian daripadanya adalah bidang
pembangunan sebuah negara adalah dengan pendidikan. Dengan pendidikan yang baik
maka sebuah negara dapat mengurus semua aspek dalam kehidupannya dengan baik.
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat
menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan
seseorang menginginkan perubahan pada dirinya, maka salah satu cara yang harus
dilakukan adalah dengan belajar, karena belajar adalah sebuah proses untuk mewujudkan
Sekolah merupakan salah satu pendidikan formal yang dapat ditempuh untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal dituntut untuk selalu aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia yang
berdaya saing tinggi. Salah satu lembaga pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas
.
1.2 Latar Belakang kajian
Pertanian merupakan salah satu sektor vital untuk memenuhi kebutuhan pangan.
pangan. Selain tanaman padi dan palawija, Indonesia juga memiliki potensi yang besar
dari pertanian sayur-mayur. Keadaan toprografi daerah yang berbukit dan bergunung
membuat Indonesia memiliki produksi sayur yang cukup besar. Sedangkan sumber daya
alam dengan sumber daya manusia yang ada merupakan set pendukung yang berpotensi
mendukung potensi pertanian supaya lebih maju dengan generasi yang pintar dan lebih
berupa sekolah yang memiliki fasilitas belajar yang memadai dengan memiliki
keunggulan skill dalam bidang pertanian yang lebih dari sekolah lain. Penyediaan
fasilitas, sarana dan prasrana pendidikan yang lengkap ini juga diharapkan akan
meningkatkan minat generasi muda. Untuk menunjang hal tersebut dibutuhkan tenaga
terampil yang berkualitas yang menguasai permasalahan di bidang pertanian mulai dari
budidaya, pengolahan hasil sampai pemasaran, maka sangat tepat jika dikembangkan
pendidikan formal yang telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan disertai dengan skill
keterampilan serta memiliki fasilitas dan kurikulum yang disisipi kegiatan bermanfaat
Sebagai negara yang tengah berkembang, telah dilakukan berbagai macam cara
untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, salah satunya yaitu dengan pembuatan dan
pendidikan nasional masing- masing yang disusun berdasarkan pada filosofis negara
berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Dalam sistem pendidikan nasional, terdapat
tujuan yang mana harus tercapai. Untuk mencapai tujuan dari pendidikan nasional
tahun 1947 hingga 2013 telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan ini
menengah Kejuruan, karena hasil dari Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan adalah
pelajar yang siap terjun ke dunia kerja dengan Skill/ ability yang baik.
kurikulum. Menurut UU No.2 Tahun 1989, kurikulum yaitu seperangkat rencana dan
peraturan, mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakannya dalam
sendiri telah mengalami perubahan dari tahun 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994,
1997, 2004, 2006, 2013. Perubahan ini merupakan konsekuensi logis dari terjadinya
perubahan system politik, ekonomi dan iptek dalam masyarakat. Semua kurikulum
nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945,
perbedaanya adalah pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku selama
kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek
pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Kurikulum ini dikenal
dengan kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter. Sehingga, dalam kegiatan
apapun sikap seperti sopan, santun, religius harus selalu diterapkan. Apabila ditarik
benang merah, sesungguhnya poin dari setiap kurikulum, baik itu dari kurikulum 1947
hingga kurikulum 2013 adalah karakter. Karakter untuk membangun bangsa sesuai
Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi
diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata
pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti.
penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam
yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning,
rancangan pendidikan yang menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Salah satu
tujuan dari pendidikan ialah untuk mempersiapkan generasi yang siap terjun ke
lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu, kurikulum yang diterapkan di SMK merupakan
masyarakat tersebut.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus di
sebagai gambaran konseptualisasi isi kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi
untuk setiap pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar per minggu untuk setiap pelajar. Pengembangan kurikulum mencakup
Masyarakat, Pariwisata, Seni dan Kerajinan, dan kurikulum SMK itu sendiri dapat dibagi
dalam tiga kelompok sesuai dengan Pasal 21, ayat 2 Kep. Mendikdub No. 0490/U/1992,
yaitu : Normatif yaitu berpesan dalam pembentukan watak menusia Indonesia, Adaptif
berperan dalam penanaman dasar dan kemampuan profil dan Produktif berperan dalam
program studi (Prodi) diantaranya adalah Program studi Agribisnis Produksi Tanaman
Pertanian di seluruh Indonesia Manawarkan 21 Mata Pelajaran. Salah satu mata pelajaran
elektif atau lebih dikenal mata pelajaran produktif adalah Mata pelajaran Pembiakan
Tanaman. Pembiakan Tanaman merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam
spektrum kurikulum sekolah menengah kejuruan pertanian dalam bidang Agribisnis dan
Agroteknologi dan termasuk dalam program keahlian Agribisnis Tanaman. Selain itu
mata pelajaran pembiakan tanaman termasuk dalam kelompok mata pelajaran dasar
kompetensi kejuruan (C2) yang merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang wajib di
rujukan bagi model-model perkembangan kurikulum yang lain dan model perkembangan
kurikulum Tyler adalah mudah difahami dengan jelas dan dapat digunakan dengan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
pendidikan.
kompetensi lulusan tersebut perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan kriteria
mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik untuk mencapai
Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah bahwa Standar Isi
disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual
dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi
dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang
Indonesia Tahun 2045, telah ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang berbasis
pada Kompetensi Abad XXI, Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta
didik yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang
dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi untuk setiap mata
serta mempunyai nilai-nilai yang relevan dengan keperluan semasa yang seiring dengan
pembangunan negara. Oleh karena itu, kajian ini dilaksanakan adalah bertujuan untuk
mengenal pasti pandangan guru terhadap kurikulum pembiakan tanaman daripada aspek
penilaian.
tanaman.
pembiakan tanaman.
tanaman.
tanaman?
tanaman?
pembiakan tanaman?
tanaman?
H01 Tidak terdapat perbezaan yang signifikan pandangan guru pembiakan tanaman
H02 Tidak terdapat perbezaan yang signifikan pandangan guru pembiakan tanaman
H03 Tidak terdapat perbezaan yang signifikan pandangan guru pembiakan tanaman
H04 Tidak terdapat perbezaan yang signifikan pandangan guru pembiakan tanaman
Menurut Mok Soon Sang (2008.p.49) kurikulum sekolah sebagai rancangan yang
dalam kegiatan permainan dan sukan, kelab dan persatuan, dan unit beruniform,
komponen ini saling berkaitan dan berhubung rapat diantara satu sama lain.
dikelola dan dilaksanakan oleh pihak sekolah untuk mencapai matlamat pendidikan yang
ditentukan. Mengikuti tyler, objektif pelajaran hendaklah merangkumi dua aspek yang
berkaitan, iaitu perkembangan tingkah laku kendiri pelajar dan isi kandungan mata
pelajaran yang beroperasi dengan tingkah laku pelajar. Selanjutnya tyler juga
kurikulum, guru akan dapat merancang dan pembelajaran berdasarkan objektif pelajaran
yang dinyatakan dalam kurikulum itu. Berdasarkan huraian tersebut, tyler (1950)
objektifnya.
Model Kurikulum
Tyler
Kaedah
Objektif Kandungan Penilaian
Pengajaran
tyler
Berdasarkan rajah 1.1 diatas, pengkaji dapat menyusun kerangka teori kajian
sebagai berikut :
Objektif
Kandungan
Mata Pelajaran
Pandangan Guru
Pembiakan Tanaman
Kaedah
Pengajaran
Penilaian
mengenal pasti pasti pandangan guru terhadap kurikulum pembiakan tanaman daripada
Kajian ini penting dilaksanakan supaya dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak
pembelajaran masa depan dan penambahbaikan kurikulum sedia ada. Antara kepentingan
1. Dapatan kajian ini dapat memberikan sumbangan kepada sektor sains, bahagian
2. Pihak sekolah
Kajian ini juga boleh digunakan oleh pihak pentadbiran sekolah bagi mengenal
pasti kepakaran guru yang ada dalam bidang berkaitan. Pihak pentadbiran sekolah
Kajian ini juga berguna kepada para guru yang mengajar mata pelajaran
baru untuk dijadikan panduan dan bahan pengajaran yang selaras dengan
keperluan masa kini. Harapannya dapatan kajian ini dapat menjadi sumber
matlumat dan rujukan dan memberi gambaran tentang pandangan guru terhadap
Pengkaji membatasi kajian kepada guru-guru Tingkat 1 sekolah menengah kejuruan yang
kandungan, kaedah pengajaran dan penilaian yang terkadung dalam kurikulum mata
pelajaran pembiakan tanaman. Penglibatan pihak lain seperti murid, guru-guru lain serta
pihak jabatan tidak diambil kira dalam kajian ini. Oleh sebab itu, hasil dapatan kajian ini
sepenuhnya kepada jawapan daripada soal selidik yang dijalankan keatas responden iaitu
dalam kalangan guru mata pelajaran pembikan tanaman di 58 sekolah kajuruan sahaja.
Populasi kajian adalah 120 guru, dengan merujuk jadual Krejcie dan Morgan (1970) saiz
sampel yang digunakan adalah 92 responden yang terdiri daripada 44 responden bagi
guru lelaki dan 48 responden bagi guru perempuan dikalangan guru-guru di 58 buah
sekolah vokasioanl pertanian. Ini akan memberi 95% aras keyakinan. Dalam kajian ini,
sekolah vokasional pertanian sahaja yang akan dipilih sebagi tempat pelaksanaan kajian.
Model kurikulum yang akan digunakan dalam kajian ini adalah model
perkembangan kurikulum yang terawal digunakan serta merupakan rujukan bagi model-
model perkembangan kurikulum yang lain. Selain itu, model perkembangan kurikulum
Tyler adalah mudah difahami dengan jelas dan dapat digunakan dengan mudah oleh
semua pihak terutama guru, walaupun terdapat beberapa batasan dalam kajian ini,
diharapkan dapatan kajian dapat memberikan panduan kepada kajian-kajian lain dalam
Whiles dan Bondi (2007) mengatakan bahwa pelaksanaan kurikulum adalah fasa yang
parameter sesuatu program. Tugasan yang utama ialah menghasilkan gambaran luas
bilik darjah. Keberkesanan pelaksanaan kurikulum banyak bergantung pada guru sebagai
pelaksana kurikulum. Ini penting kerana kejayaan pelaksanaan kurikulum bergantung
pada guru sebagai pelaksana kurikulum di dalam bilik darjah (Noran Fauziah & Ahmad
(Kamus Dewan Edisi Keempat , 2010). Selanjutnya pandangan boleh juga diartikan
sebagai pendapat persendirian guru idea, buah fikiran, sikap, kepercayaan dan persepsi
guru yang dapat mewakili pendapat umum terhadap sesuatu isu atau masalah yang
berlaku dipersekitaran mereka, perkembangan yang berlaku dan dasar yang dilaksanakan
oleh kerajaan.
pendidikan dasar keterampilan dan kebiasaan yang mengarah kepada dunia kerja yang
makna pendidikan kejuruan adalah suatu program pendidikan yang menyiapkan individu
peserta didik menjadi tenaga kerja professional dan siap untuk melanjutkan pendidikan
a. Manfaat yang akan didapat oleh peserta didik iaitu sebagai peningkatan kualitas
lingkungan,
b. Manfaat yang akan didapat oleh dunia kerja, iaitu mereka memperoleh tenaga
mengembangkan usaha.
menengah sebagai lanjutan dari tingkat dibawahnya. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
sering juga disebut STM (Sekolah Teknik menengah). Untuk kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan hampir sama dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), namun SMK
lebih menekankan kepada pelajaran kejuruan yang diambil oleh siswa dan lebih
mengedepankan praktek daripada teori pada saat proses pembelajaran. Secara umum
SMK dikelompokkan dalam 7 kelompok yaitu ; Binis dan Manajemen, Teknologi dan
Kerajinan.
pelajaran tersebut ialah yang termasuk kedalam Kelompok A (wajib) ada 6 mata
dibagi menjadi dua kelompok, iaitu Kelompok C1 (Dasar Bidang Keahlian) ada 3 mata
pelajaran dan kelompok C2 (Dasar Program Keahlian terdapat 5 mata pelajaran iaitu :
Pembiakan Tanaman merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam
spektrum kurikulum sekolah menengah kejuruan pertanian dalam bidang Agribisnis dan
menciptakan tanaman baru dari berbagai sumber atau bagian tanaman, seperti biji, stek,
umbi dan bagian tanaman lainnya (Anonymous, 2018). Tujuan utama dari pembiakan
tanaman adalah untuk mencapai pertambahan jumlah, memelihara sifat-sifat penting dari
tanaman dan juga untuk mempertahankan eksistensi jenisnya. Ada dua cara perbanyakan
tanaman, iaitu : perbanyakan secara seksual atau generative dan perbanyakan secara
v. Guru
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak
mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di
muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.
VI. Objektif
Dalam model Tyler objektif diartikan sebagai matlamat yang hendak dicapai oleh guru
tehadap muridnya. Dalam mencapai suatu objektif seseorang pendidik harus memastikan
bahawa objektif pelajaran yang dipilih harus selaras dengan keperluan murid disamping
isis kandungan yang sesuai dengan keperluan masyarakat. Objektif kajian ini ialah
VII. Kandungan
pengalaman sedia ada murid. Untuk mencapai objektif yang telah ditentukan,
aras mudah ke aras yang lebih kompleks. Seterusnya Tyler (1940), menyarankan tiga
prinsip utama yang perlu dijadikan dasar dalam penyusunan kandungan iaitu prinsip
Pemilihan kaedah pengajaran merupakan suatu perkara yang sangat penting kerana
pemilihan kaedah yang sesuai dengan isi kandungan akan membawa kesan kepada proses
pembelajaran. Model kurikulum tyler berfokus kepada pemilihan set-set dan kaedah yang
dipilih oleh seorang guru. Dalam kajian ini kaedah pengajaran adalah kaedah pengajaran
1.9 Penilaian
Nitko (2004) menjelaskan penilaian adalah sebagai satu kaedah yang mengumpul,
Menentukan penilaian pembelajaran merupakan langkah yang terakhir dalam model tyler
dan juga merupakan langkah yang terpenting. Langkah penilaian ini menentukan sama
ada tujuan yang ditentukan pada awal pembinaan kurikulum tercapai ataupun tidak.
Penilaian juga dapat dilaksanakan dengan pelbagai cara dan pada pelbagai objektif yang
telah ditetapkan.
Menurut Tyler, penilaian dilakukan bagi melihat kesan daripada pencapai suatu objektif
dan matlamat kurikulum sama ada Berjaya ataupun tidak. Penilaian yang dilakukan
1.12 Rumusan
begitu juga dengan kajian yang berkaitan dengan pengetahuan dan amalan peedagogi
yang mendorong kepada keberkesanan kurikulum dalam pelbagai mata pelajaran didalam
dan luar negara juga telah dilaksanakan, tetapi masih kurang kajian yang dijalankan
dalam bidang teknik dan vokasional terutama dalam mata pelajaran pembiakan tanaman.
Dengan demikian, secara umum kajian ini dijalankan untuk mengenal pasti pandangan
RUJUKAN ;
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung: PT Refika Aditama.
Nurdin, Muhammmad. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: AR. Ruzz
Media Group
Ahmadi, Fatah. 2012. Makalah Peran dan Fungsi Guru, (online),
(http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/27/, diakses 27 April 2012)
Barell, J. (2007b). Why are school buses always yellow? Teaching for inquiry, preK–5.
Thousand Oaks, CA: Corwin Press. Barell, J. (2009). [Professional development
materials]. Unpublished raw data
Frostig, M.& Maslow, P. (1973). Learning Problems In The Classroom. New York:
Grune & Stratton Inc.
Noran Fauziah Yaakub, & Ahmad Mahdzan Ayob. (1990). Guru Dan Perguruan.
Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia.
Mok soon sang. 2008, pengurusan kokurikulum, penerbit multimedia Sdn. Bhd.
Nitko, A.J. (2004). Educational Assessment of Student. 4th Edition. New Jersey: Peason
Merril Prentice Hall.