Anda di halaman 1dari 8

JKMM, Januari 2018, Vol. 1 No.

1 : 95 – 102 ISSN 2599-1167

EFEK MIXTURE MARKETING TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUANG RAWAT IN


RUMAH SAKIT UMUM HAJI MAKASSAR 2017

THE EFFECT OF MARKETING MIXTURE ON PATIENTS LOYALTY IN INPATIENT ROOM


OF HAJI REGIONAL PUBLIC HOSPITAL, MAKASSAR IN 2017

Nurul Anisa1, Darmawansyah2,Syamsiar S. Russeng3


1,2
Bagian AKK, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
3
Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi : Nurul Anisa Program Pascarsarjana Universitas Hasanuddin Makassar, 90245 HP:
082393379403 Email : nurulanisa_syf@yahoo.com.

Abstrak

Rumah sakit saling bersaing dalam memberikan pelayanan jasa kesehatannya kepada masyarakat. Penelitian ini
bertujuan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi bauran pemasaran terahadap loyalitas pasien di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji,Makassar. Jenis penelitian ini adalah survey analitik
dengan pendekatan potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Instalasi Rawat Inap
RSUD Haji, Makassar. Sampel penelitian sebanyak 208 pasien yang ditentukan berdasarkan teknik penyampelan
purposif. Metode analisis data yang digunakan adalah chi square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh variabel product (p=0.00), place (p=0.00), price (p=0.00), promotion
(p=0.006), people (p=0.001), costumer servic e(p=0.00) dan performance (p=0.00). Tidak ada pengaruh variabel
professional (p=0.124) dan process (p=0.485). Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda secara bersamaan
diperoleh bahwa product merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap loyalitas pasien rawat inap
RSUD Haji, Makassar.
Keywords: Bauran pemasaran, loyalitas pasien, rawat inap.

Abstract:
Hospitals compete with each other in providing health services to the community. The aim of the research was to
determine the factors affecting marketing mixture on patientss’ loyalty in inpatient room of haji Regional Public
Hospital Makassar. The research was an analitic survey with cross sectional study approach. The populations
were all patients in inpatient room of Haji Regional Public Hospital, Makassar. The sample consisted of 208
patients selected using purposive samling method. The data were analyzed using chi square multiple logistic
regression analyses. The result of the research indicate that there is an effect of product (p=0.00), place (p=0.00),
price (p=0.00), promotion (p=0.006), people (p=0.001), customer service (p=0.00), and performance (p=0.00)
variables. There is no effect of professional variable (p=0.124) and process (p=0.485). The result of multiple
logistic regression test indicates that product is the most influencing variable on patients’ loyalty in inpatient
room of Haji Regional Public Hospital, Makassar.
Keywords: marketing mixture, loyalty, inpatient

95 95
Nurul Anisa et.al. ISSN 2599-1167

PENDAHULUAN pasien rawat inap sebanyak 12.607 , tahun
Pelayanan kesehatan rumah sakit 2015 sebanyak 11.662 dan pada tahun
dengan kualitas yang baik akan menarik tahun 2016 turun menjadi 10.510
minat para pelanggan untuk datang kunjungan pasien. Faktor internal dari
menggunakan jasa pelayanannya. Rumah Sakit Umum Daerah Haji
Mengingat semakin pesatnya Makassar sendiri yang juga perlu
perkembangan dalam dunia kesehatan, diperhatikan, kualitas pelayanan yang
membuat rumah sakit saling bersaing diberikan, termasuk kinerja atau perilaku
dalam memberikan pelayanan jasa petugas kesehatan kepada masyarakat
kesehatannya kepada masyarakat. Setiap pengguna jasa kurang baik serta strategi
rumah sakit berusaha untuk menjadi yang pemasaran yang belum optimal sehingga
terbaik dari para pesaing lainnya. Dalam menimbulkan ketidakpuasan pasien dan
menghadapi persaingan tersebut berpengaruh terhadap mutu pelayanan dan
dibutuhkan suatu perhatian khusus angka kunjungan pasien pun mengalamai
mengenai seberapa jauh pertumbuhan dan penurunan.
kemajuan rumah sakit dalam menghadapi Berdasarkan uraian di atas dan
persaingan(Kemenkes, 2015). menilai fenomena yang terjadi, perlu
Pemasaran jasa merupakan salah dilakukan penelitian tentang pengaruh
satu masalah bagi rumah sakit atau bauran pemasaran terhadap loyalitas pasien
organisasi pelayanan kesehatan lainnya. di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
Masalah pemasaran jasa yang sering Daerah Haji Makassar Tahun 2017.
dihadapi yaitu kurangnya perhatian Lokasi dan Rancangan Penelitian
pemasar dalam hal ini rumah sakit dalam Penelitian ini dilakukan di Rumah
memahami kebutuhan dan keinginan Sakit Umum Daerah Haji Kota Makassar.
pasien sebagai konsumen, sehingga Jenis penelitian ini adalah survey analitik
menimbulkan ketidakpuasan pasien akan dengan desain cross sectional study.
harapan dan keinginannya dalam Populasi dan Sampel
menggunakan jasa pelayanan rumah sakit Populasi adalah seluruhpasien yang
tertentu yang mengakibatkan pasien tidak mendapatkanlayanankesehatanrawatinap di
loyal kepada rumah sakit dan RumahSakitUmum Daerah Haji Makassar
menimbulkan image yang buruk bagi tahun 2016 yakni10.510 pasien, dengan
rumah sakit (Yulyandhika, 2013). rata-rata pengunjung setiap bulannya
Dalam penelitian yang dilakukan adalah 876 pasien. Sampel adalah
oleh Pondaag dkk(2013),yang bertujuan adalahpasienrawatinap di Rumah Sakit
untuk menyusun bauran pemasaran dalam Umum Daerah Haji Makassar sebanyak
upaya peningkatan jumlah kunjungan 208 pasien. Pengambilan sampel dilakukan
pasien di RSUD Amurang menunjukkan menggunakan tehnik purposive sampling.
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Metode Pengumpulan Data
pelaksanaan bauran pemasaran di RSUD Prosedur Pengumpulan data di
Amurang baik dari segi produk, harga, lokasi penelitian dengan wawancara dan
tempat, promosi, petugas, proses, dan bukti pembagian kuesioner. Adapun sumber data
fisik masih sangat terbatas dan belum penelitian yaitu data primer merupakan
terlaksana dengan baik, sehingga data penelitian yang diperoleh secara
pelaksanaan bauran pemasaran yang ada langsung dari sumber asli (tidak melalui
sebelumnya di RSUD Amurang dinilai perantara) dan data sekunder merupakan
masih banyak kekurangan. data yang secara tidak langsung diperoleh
Berdasarkan data yang diperoleh dari sumbernya, tetapi melalui pihak
dari rekam medik RSUD Haji Makassar kedua. Kuesioner dalam penelitian ini
kunjungan pasien rawat inap dari tahun berisi penyataan-pernyataan dengan
2014 – 2016 mengalami penurunan yang memberikan score (nilai) dari setiap
signifikan. Pada tahun 2014 kunjungan

96
96
Nurul Anisa et.al. ISSN 2599-1167

jawaban yaitu dengan menggunakan skala
likert. Analisis Data HASIL PENELITIAN
Teknik analisis data yang Karakteristik Responden
digunakan adalah analisis univariat, yang Tabel 1 menunjukkan dari 208
berfungsi memberikan gambaran responden, sebagian besar responden
karakteristik populasi dan penyajian hasil sebanyak 100 responden (48,1%) berada
deskriptif melalui frekuensi dan distribusi pada kelompok umur 12 – 25 tahun,
dari variabel bebas dan variabel terikat. berjenis kelamin perempuan sebanyak 118
Analisis bivariat, dilakukan untuk mencari responden (56,7%), berpendidikan
ada tidaknya hubungan masing-masing Perguruan Tinggi sebanyak 96 responden
variabel bebas dengan variabel terikat (46,2%), tidak memiliki pekerjaan
dengan menggunakan uji chi-square. sebanyak 133 responden (63,9%), jenis
Analisis multivariat, dilakukan untuk pembayaran melalui BPJS sebanyak 119
melihat pengaruh secara bersama-sama responden (57,2) dan memiliki alasan
variabel bebas terhadap variabel terikat berobat karena rujukan dari puskesmas
dan variabel bebas yang paling sebanyak 74 repsonden (35,6%).
berpengaruh dengan variabel terikat
dengan menggunakan uji regresi logistik.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Di


Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar Tahun 2017
Karakteristik Jumlah (N) = 208 Persentase (%)
Umur
2-11 48 23,1
12-25 100 48,1
26-45 33 15,9
46-65 26 12,5
<65 1 0,5
Jenis Kelamin
Laki-laki 90 43,3
Perempuan 118 56,7
Pendidikan Terakhir
PNS 46 22,1
Wiraswasta 19 9,1
Tidak Bekerja 133 63,9
Lain-lain 10 4,8
Pekerjaan
SD 57 27,4
SMP 95 4,3
SMA 35 16,8
Perguruan Tinggi
Jenis Pembayaran
Umum 75 36,1
BPJS 119 57,2
Asuransi 14 6,7
Faktor Pendorong
Kemauan Sendiri 71 34,1
Rujukan dokter praktek 58 27,9
Rujukan Puskesmas 74 35,6
Langganan Perusahaan 5 2,4
Sumber: Data Primer, 2017

97
97
Nurul Anisa et.al. ISSN 2599-1167

Tabel 2 menunjukkan dari 208 (85,3%) yang menyatakan loyal dengan
responden terdapat 133 responden Rumah sakit dan 11 responden (14,7%)
(63,9%) yang menyatakan product baik yang menyatakan kurang loyal.
dan terdapat 75responden (36,1%) yang Variabel place menunjukkan
menyatakan product kurang baik. Untuk bahwa dari 136 responden yang
variabel place dari 208responden menyatakan place baik, terdapat 103
terdapat 136responden (65,4%) yang responden (75,7%) yang loyal dengan
menyatakan placebaik dan terdapat 72 RumahSakitdan33responden (24,3%)
responden (34,6%) yang menyatakan menyatakan kurang loyal sedangkan dari
place kurang baik. Selanjutnya untuk 72 responden yang menyatakan place
variable price dimanadari208 responden kurang baik terdapat 37 responden
terdapat 135 responden (64,9%) yang (51,4%) yang menyatakan loyal dengan
menyatakan price baik dan terdapat Rumah sakit dan 35 responden (48,6%)
73responden (35,1%) yang menyatakan yang menyatakan kurang loyal.Variabel
price kurang baik. price menunjukkan Dari 135responden
Analisis Bivariat yang menyatakan price baik,
Tabel 3 menunjukkan untuk terdapat108responden (80,0%) yang
variabel product menunjukkan bahwa loyal dengan Rumah Sakit dan 27
dari 133 responden yang menyatakan responden (20,0%) menyatakan kurang
product baik, terdapat 76 responden loyal sedangkandari73responden yang
(57,1%) yang loyal dengan Rumah Sakit menyatakan price kurang baik terdapat
dan 57 responden (42,9%) menyatakan 32 responden (43,8%) yang menyatakan
kurang loyal sedangkan dari 75 loyal dengan Rumah sakit dan 41
responden yang menyatakan product responden (56,2%) yang menyatakan
kurang baik terdapat 64 responden kurang loyal.

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Product, Place dan Price di Ruang


Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar Tahun 2017
Variabel Jumlah (N) = 182 Persentase (%)
Product
Baik 133 63,9
Kurang Baik 75 36,1
Place
Baik 136 65,4
Kurang Baik 72 34,6
Price
Baik 135 64,9
Kurang Baik 73 35,1
Sumber: Data Primer, 2017

98
Nurul Anisa et.al. ISSN 2599-1167

Tabel 3. Pengaruh Variabel Penelitian terhadap Loyalitas Pasien Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar Tahun 2017
Loyalitas Pasien
Variabel Jumlah
Loyal Kurang Loyal Uji statistik
Penelitian
n % n % n %
Product
Baik 76 57,1 57 42,9 133 100.00 p= 0.000
Kurang Baik 64 85,3 11 14,9 751 100.00
Place
Baik 103 75,7 33 24,3 136 100.00 p= 0.000
Kurang Baik 37 51,4 35 48,6 72 100.00
Price
Baik 108 80,0 27 20,0 135 100.00 p= 0.000
Kurang Baik 32 43,8 41 56,2 73 100.00
Jumlah 140 67,3 68 32,7 208 100.00
Sumber: Data Primer, 2017

Analisis Multivariat
Tabel 4 menunjukkan Exp(B) yang paling tinggi ada pada
berdasarkan hasil uji multivariate variable price sebesar 3,899 kali
tersebut dapat dilihat bahwa variable terhadap loyalitas pasien di ruang rawat
bauran pemasaran yang sangat inap Rumah Sakit Umum Daerah Haji
berpengaruh terhadap loyalitas pasien Makassar dengan nilai p = 0,000.
adalah dengan melihat nilai pengaruh

Tabel 4. Hasil Uji Regresi Logistik Berganda Variabel Bauran Pemasaran


Terhadap Loyalitas Pasien
d
Variabel B S.E. Wald Sig. Exp(B)
f
Product 1.913 .480 15.891 1 .000 .148
Place 016 .418 .001 1 .969 .448
Price 1.383 .410 11.388 1 .001 1.786
Constant -1.828 1.290 2.008 1 .156 161
Sumber: Data Primer, 2017
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan sakit dalam memberikan pelayanannya
bahwa terdapat hubungan antara dimensi kepada pasien, sehingga kebutuhan
product dan loyalitas pasien. pasien dapat terpenuhi dengan baik.
Dimensiproduct pada penelitian ini Jikapasienmerasa bahwa layanan jasa
artinya, ide-ide atau gagasan dan yang disediakan rumah sakit baik, maka
pengembangan produk atau jasa pasien akan menjadi loyal, sebaliknya
kesehatan yang ditawarkan oleh rumah jika pasien merasa layanan yang
sakit. Ini termasuk bagaimana rumah disediakan kurang baik, maka pasien

99
Nurul Anisa et.al. ISSN 2599-1167

akan menjadi kurang loyal terhadap karena responden merasa rumah sakit ini
rumah sakit. tempatnya sangat strategis berada di
Penelitian ini sejalan dengan penelitian tengah kota sehingga mudah dijangkau.
Wijayanti (2014), yang menunjukkan Selain karena sebagian besar responden
bahwa hasil analisis untuk melihat bertempat tinggal di sekitar lingkungan
hubungan antara product dengan rumah sakit ini, fasilitas angkutan umum
loyalitas pasien menggunakan uji chi- juga sangat mudah untuk menjangkau
square diperoleh nilai p= 0,000 yang rumah sakit ini. Responden juga merasa
artinya ada hubungan antara product aman dan nyaman menggunakan fasilitas
dengan loyalitas pasien. Sebanyak kesehatan di rumah sakit ini.Sebagian
26,3% menyatakan bahwa product yang besar responden menunjukkan place baik
terdapat di RSUD Kota Makassar karena dengan mudah rumah sakit ini
kurang. Hal ini,disebabkan karena masih bisa dijangkau baik bagi responden yang
banyaknya responden yang menyatakan memiliki kendaraan pribadi maupun
bahwa product yang terdapat di RSUD responden yang menggunakan angkutan
Kota Makassar tidak sesuai dengan umum.
kebutuhan pasien. Hal ini sejalan dengan yang
Ketidaksesuaian product selalu dikemukakan oleh Ma'ruf (2005), bahwa
jadi bahan perbincangan dan bukan tidak lokasi adalah tempat yang tepat dimana
mungkin salah satu faktor yang dapat suatu lembaga kesehatan berada,
mempengaruhi loyalitas pasien. Menurut keputusan distribusi menyangkut
Mulyadi dkk (2013), upaya pemecahan kemudahan akses terhadap jasa bagi para
masalah adalah dengan meningkatkan pasien. Indikatornya adalah akses
product, sehinga product yang mudah, tempat parkir kendaraan, luas
dihasilkandan diberikan dapat sesuai letak berdirinya lembaga kesehatan.
dengan kebutuhan pasien. Hasil analisis Penelitian ini tidak sejalan
diperoleh hasil ada hubungan antara dengan penelitian yang dilakukan oleh
product dengan loyalitas pasien. Nilai Napirah & Rau (2016), yang
kekuatan hubungan antara product menunjukkan place tidak berpengaruh
dengan loyalitas pasien diperoleh terhadap loyalitas pasien dengan. Hal ini
0,466% yang berarti hubungan sedang. sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Hal ini menunjukkan bahwa semakin oleh Rita (2015), bahwa hal ini mungkin
baik product yang diberikan kepada terjadi karena pasien yang mengatakan
responden maka akan semakin banyak bahwa tempat itu kurang tepat namun
pasien yang memutuskan untuk memilih tetap setia karena sebagian besar pasien
pelayanan rawat jalan di RSUD Kota dikirim dari kabupaten di sulawesi
Makassar. tengah, sebagaimana disampaikan,
Hasil penelitian ini menunjukkan tempatnya belum terlalu penting, tetapi
bahwa terdapat hubungan dimensi place bagaimana orang bisa mencapai tempat
terhadap loyalitas pasien di ruang rawat itu dan menerima layanan yang tepat
inap RSUD Haji Makassar. Dimensi untuk pemulihan yang cepat dan bisa
place dalam penelitian ini berarti lokasi berkumpul dengan keluarga mereka
rumah sakit mudah dijangkau, nyaman lebih cepat.
untuk berobat, serta memiliki Hasil penelitian ini menunjukkan
lingkungan yang aman. Beberapa bahwa terdapat hubungan antara dimensi
responden menyatakan place baik, price terhadap loyalitas pasien di ruang


100
Nurul Anisa et.al. ISSN 2599-1167

rawat inap RSUD Haji Kota KESIMPULAN
Makassardalam penelitian ini artinya, Berdasarkan hasil penelitian
tarif yang dikenakan rumah sakit ini yang telah dilakukan maka dapat
cukup terjangkau, dan sesuai dengan disimpulkan terdapat pengaruh yang
pelayanan yang diberikan, serta skema signifikan antara product, price dan
atau alur pembayaran di rumah sakit ini place dengan loyalitas pasien di ruang
memudahkan responden.Penelitian ini rawat inap RSUD Haji Makassar. Saran
sejalan dengan penelitian yang dilakukan kepada Rumah Sakit harusl ebih
Mukti dkk (2013), yang menunjukkan meningkatkan kualitas pelayanan
responden yang menyatakan price baik terutama pada pasien rawat inap dalam
karena mereka merasa tarif yang hal memberikan pelayanan,
dikenakan rumah sakit ini masih bisa menyediakan fasilitas kesehatan, serta
dijangkau dan dalam batas wajar, dalam memberikan informasi kepada
begitupun dengan tarif obat yang dijual pasien. Karena dengan pelayanan yang
di apotik rumah sakit masih cukup baik, dapat menungkatkan loyalitas
terjangkau oleh responden. Salah satu pasien.
responden juga mengatakan bahwa
petugas kesehatan sering membantu DAFTAR PUSTAKA
mengarahkan prosedur untuk Kemenkes. (2015). Profil Kesehatan
pembayaran pelayanan kesehatan. Indonesia. Indonesia:
Penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Setiawan (2015), menunjukkan hasil Intiasari A. D. (2016). Analisis Pola
yang sama, dimana responden menilai Pemanfaatan Jaminan
price baik karena responden merasa Pembiayaan Kesehatan Era
pelayanan yang mereka dapatkan sesuai Jaminan Kesehatan Nasional
dengan biaya yang harus mereka Pada Peserta Non Pbi Mandiri Di
keluarkan. Beberapa responden yang Wilayah Perdesaan Kabupaten
mengatakan price tidak baik dapat Banyumas. Jurnal Kebijakan
disebabkan faktor lain seperti tidak Kesehatan Indonesia, 5, 101 -
adanya informasi biaya sebelum 109.
menggunakan layanan. Hasil penelitian Ma'ruf H. (2005). Pemasaran Ritel.
tersebut menunjukkan hubungan price Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
dengan minat pasien pasien. Menurut Utama.
Intiasari (2016), jika persepsi pasien Mukti W. Y., Hamzah A. & Nyorong M.
terhadap tarif pelayanan baik maka (2013). Pengaruh Multu Layanan
pasien akan merasa puas terhadap tarif Kesehatan terhadap Kepuasan
yang dibayarkan untuk pemanfaatan Pasien Rawat Inap di Rumah
layanan di instalasi rawat inap dan Sakit Woodward Kota Palu
menimbulkan minat untuk terus Jurnal AKK, 2, 35-41.
menggunakan, hal ini bisa terjadi karena Mulyadi D. F., Fitriyani M. &Cipta K.N.
pasien bisa melihat manfaat pelayanan (2013). Analisis Manajemen
yang diberikan sebanding dengan biaya Mutu Pelayanan Kesehatan Pada
yang dikeluarkan saat berobat di Rumah Sakit Islam Karawang.
instalasi rawat inap RSUD Tenriawaru Jurnal Manajemen, 10, 31-33.
Kabupaten Bone. Napirah M. R. & Rau M. J. (2016). The
Relationship Between Marketing


101
Nurul Anisa et.al. ISSN 2599-1167

Mix And Patient Loyalty In Kembali Pasien Rawat Inap Rsud
Intensive Care Unit, Anutapura Tenriawaru Bone.Program
Public Hospital Palu. Public Pascasarjana, Universitas
Health of Indonesia, 2(3), 125- Hasanuddin.
137. Wijayanti D. (2014). Hubungan Bauran
Pondaag C. A., Massie R.& Kandou G. Pemasaran Dengan Loyalitas
(2013). Pelaksanaan Bauran Pasien Di Unit Rawat Jalan Rsud
Pemasaran Dalam Upaya Kota Makassar.Program
Peningkatan Jumlah Kunjungan Pascasarjana, Universitas
Pasien Di Rsud Amurang. Jurnal Hasanuddin.
AKK, 1, 12-21. Yulyandhika A. (2013). Hubungan
Rita N. (2015). Corellation Between Antara Bauran Pemasaran
Marketing Mix Of Nursing Care Dengan Loyalitas Pasien Di
With Patient Loyalty. Rawat Inap Rsud Syekh Yusuf
Jurnal Administrasi Kesehatan Kabupaten Gowa Tahun 2013.
Indonesia, 3(2), 186-203. BMC Health Services
Setiawan A. (2015). Hubungan Bauran Research,14, 1-8.
Pemasaran Dengan Minat


102

Anda mungkin juga menyukai