Anda di halaman 1dari 16

“PERENCANAAN STRATEGI , SPESIFIKASI DAN TUJUAN PERENCANAAN

PENDIDIKAN”

MATA KULIAH PERENCANAAN PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH
DWI MARYANTO (06032681923010)
AYU FADHILAH (06032681923012)

DOSEN PENGAMPU

Dr. Sri Sumarni, M.Pd

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami curahkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-
Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sepenuhnya kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari apa yang disebut dengan sempurna, di sebabkan keterbatasan dan
kemampuan. Namun demikian kami berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu yang
memberikan materi dalam mata kuliah Perencanaan Pendidikan. Dalam penulisan makalah
ini kami berusaha seoptimal mungkin, namun demikian tidak lepas dari kesalahan dan
kekurangan, untuk itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi pembaca, dan bagi
kami khususnya. Namun kami tidak lupa mohon maaf yang sebesar - besarnya apabila ada
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Palembang, 6 September 2019

Dwi dan Ayu

i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
Latar Belakang........................................................................................................................................1
Rumusan Masalah...................................................................................................................................2
Tujuan.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
Pengertian Perencanaan Strategis............................................................................................................3
Perencanaan Strategi Pendidikan.............................................................................................................4
Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan Strategi Pendidikan............................................................5
1. Implementasi Perencanaan Strategi Teori Rowe dkk (1990).......................................................5
2. Implementasi Perencanaan Strategis Model Fred. R David.........................................................8
3. Implementasi Perencanaan Strategis Teori Judson......................................................................9
Tujuan Perencanaan Pendidikan............................................................................................................10
Manfaat Perencanaan Pendidikan..........................................................................................................11
KESIMPULAN.........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

i
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses sosial yang bertujuan membentuk manusia yang lebih baik.
Dalam UUD no 20 tahun 2003 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Semakin baik suatu kegiatan pendidikan maka akan baik pula
hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Pendidikan merupakan ujung tombak dari
keberhasilan, maka pendidikan pun harus direncanakan sebelum dilaksanakan agar memperoleh
hasil sesuai apa yang diharapkan. Jika pendidikan di sebuah Negara itu berhasil maka kemajuan
pun akan semakin pesat, akan tetapi sebaliknya jika pendidikan itu gagal maka Negara itu akan
mengalami kemunduran atau ketertinggalan (Hartanto 2017). Biasanya, perencanaan pendidikan
melibatkan organisasi-organisasi pendidikan. Pada saat ini, di Indonesia khususnya banyak sekali
organisasi-organisasi pendidikan yang telah berdiri dimulai dari SR (Sekolah Rakyat) yang
sekarang berkembang menjadi SD,SMP, SMA, hingga sampai perguruan tinggi. Selain tadi
masih banyak sekali organisasi pendidikan yang lain selain sekolah seperti LPBA (Lembaga
Pengembangan Bahasa Asing), SLB, dan lain-lain yang pada umumnya bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Dikarenakan banyaknya orgnisasi-organisasi pendidikan yang berada pada
masyarakat saat ini sehingga dalam organisasi-organisasi tersebut membutuhkan suatu
perencanaan yang matang dalam proses mencapai tujuan, visi dan misinya masing-masing.
Akan tetapi tidak semua lembaga pendidikan memiliki atau mendapat capaian nilai
pendidikan yang berkualitas dengan angka 100%. Menurut mulyasana banyak hal yang menjadi
penyebab ketidak berhasilan tersebut, diantaranya 1) rendahnya sumber daya manusia (SDM)
tenaga pendidik/kependidikan, 2) keterbatasan/ minimnya sarana dan prasarana yang menunjang
terlaksananya pendidikan, dan 3) peningkatan anggaran pendidikan dan fasilitas belajar belum
berdampak secara signifikan terhadap kultur dan kinerja mengajar guru serta budaya belajar
siswa. Salah satu upaya yang dapat digunakan dalam mengembangkan mutu lembaga pendidikan

1
yaitu dengan melalui perencanaan strategik. Menurut syaefudin perencanaan dapat diartikan
sebagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Perencanaan itu pula dapat diartikan sebagai suatu proses pembuatan
serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai dengan yang telah ditentukan.
Dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk memadukan diantara cita-cita nasional dan
resources yang tersedia yang diperlukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Permasalahan berat pendidikan yang harus dihadapi dalam pembangunan pendidikan
didaerah khususnya berkenaan dengan aspek peningkatan mutu pendidikan, pemerataan
pendidikan, efisiensi manajemen, peran serta masyarakat dan akuntabilitas dan citra publik.
Sehingga kewajiban berat yang dibebankan pendidikan adalah pendidikan harus berfungsi
sebagai pengawet kebudayaan Negara yang sekaligus berorientasi pada perkembangan dan
terwujudnya kemampuan manusia yang memiliki daya saing dan bermoral. Idealnya dalam
melaksanakan penyusunan program pendidikan acuannya adalah perencanaan strategis yang
telah ditetapkan sebagai pedoman dalam mewujudkan keteraturan dan keterarahan dalam
melaksanakan tiap program serta penganggarannya agar tetap konsisten dengan visi, misi, tujuan
dan sasaran pembangunan yang telah dirancang (Ampry, 2013). Maka dari itu, sangat penting
dilakukannya perencanaan strategi pendidikan untuk mewujudkan tujuan dalam suatu pendidikan
baik dalam jangka singkat maupun jangka panjang.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembahasan makalah kali ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan strategi pendidikan?
2. Bagaimana langkah-langkah perencanaan strategi pendidikan?
3. Apakah spesifikasi tujuan dari perencanaan pendidikan?
4. Mengapa diperlukannya perencanaan strategi pendidikan?

Tujuan
Tujuan dari pembahasan makalah kali ini adalah:
1. Mengetahui yang dimaksud dengan perencanaan strategi pendidikan
2. Mengetahui langkah-langkah perencanaan strategi pendidikan
3. Mengetahui spesifikasi tujuan dari perencanaan pendidikan
4. Mengetahui menfaat dari perencanaan strategi pendidikan.

2
PEMBAHASAN

Pengertian Perencanaan Strategis


Perencanaan strategis adalah dokumen yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
organisasi, tujuan organisasi dan aksi yang diperlukan untuk meraih tujuan tersebut dan segala
elemen kritis lain yang dibangun selama mengolah perencanaan (Warlizasusi, 2019). Manajemen
strategis adalah kumpulan menyeluruh dari aktivitas dan proses yang sedang berjalan yang
digunakan organisasi untuk secara sistematis mengkoordinasikan dan menyelaraskan sumber
daya dan aksi-aksi dengan misi, visi, strategi melalui sebuah organisasi. Aktivitas manajemen
strategis mengubah bentuk dari rencana statis menjadi sebuah sistem yang menyediakan kinerja
strategi dan memberikan umpan balik untuk pengambilan keputusan serta memungkinkan
rencana bisa terlibat dan tumbuh sebagai persyaratan dan perubahan keadaan lainnya. Eksekusi
strategi pada dasarnya sinonim manajemen strategi dan jumlah sistematik implementasi dari
strategi.
Menurut Bryson di dalam Syahrul (2017) berpendapat bahwa perencanaan strategis
adalah as a deliberate, disciplined approach to producing fundamental decisions and actions
that shape and guide what an organization (or other entity) is, what it does, and why . Bahwa
perencanaan strategis dipahami sebagai upaya yang disiplin untuk membuat keputusan dan
tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi organisasi (atau entitas
lainnya), apa yang dikerjakan organisasi, dan mengapa organisasi mengerjakan hal seperti itu.
Perencanaan strategi dirumuskan untuk menjawab persoalan- persoalan kekinian organisasi dan
masa depan yang panjang. Sehingga di dalamnya mencakup seperangkat kegiatan dan hasil
spesifik yang akan dilakukan dan dicapai. Lebih penting lagi adalah bagaimana menerapkan
rumusan perencanaan strategis itu dalam kegiatan nyata. Tindakan yang akan diberikan untuk
pemecahan masalah, maupun hasil yang diharapkan harus menjamin untuk diterapkan. Sebuah
rencana strategis harus menggambarkan cita-cita yang tinggi dari organisasi tetapi harus tetap
realistis. Tindakan, hasil dan implementasi merupakan sifat dasar dari perumusan sebuah rencana
strategis.
Hill dan Jones, menyebutkan lima langkah dalam proses perencanaan strategis, yakni; 1)
pemilihan misi perusahaan dan tujuan-tujuan perusahaan yang utama; 2) analisis lingkungan
eksternal persaingan organisasi untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan; 3) analisis

3
lingkungan operasi internal organisasi untuk mengenali kekuatan dan kelemahan; 4) pemilihan
strategi yang dibangun di atas kekuatan organisasi dan memperbaiki kelemahannya yang patut
untuk mengambil keunggulan dari peluang eksternal dan melawan hambatan eksternal (SWOT);
dan implementasi strategi
Dengan kata lain, perencanaan strategis adalah rumusan untuk menjawab persoalan-
persoalan jangka pendek dan jangka panjang organisasi. Sehingga di dalamnya mencakup
seperangkat kegiatan dan hasil spesifik yang akan dilakukan dan dicapai. Lebih penting lagi
adalah bagaimana menerapkan rumusan perencanaan strategis itu dalam kegiatan nyata.
Tindakan yang akan diberikan untuk pemecahan masalah, maupun hasil yang diharapkan harus
menjamin untuk diterapkan. Sebuah rencana strategis harus menggambarkan cita-cita yang tinggi
dari organisasi tetapi harus tetap realistis. Tindakan, hasil dan implementasi merupakan sifat
dasar dari perumusan sebuah rencana strategis.

Perencanaan Strategi Pendidikan


Menurut Kaufman Defenisi tentang perencanaan strategis pendidikan, yaitu perencanaan
yang dimulai dengan mengidentifikasi apa yang seharusnya dan apa yang dapat dilakukan.
Kemudian bekerja untuk memastikan bahwa seluruh bagian organisasi sekolah dapat didesain
secara layak. Perencanaan pendidikan sebagai suatu alat untuk mengatur sistem pendidikan,
penyesuaiannya dengan kebutuhan dan aspirasi seseorang dan masyarakat. Berbagai pendapat
atau definisi yang dikemukakan oleh para pakar manajemen di dalam Hartanto (2017) antara
lain:
1. Menurut, Prof. Dr. Yusuf Enoch Perencanaan Strategis Pendidikan, adalah suatu
proses yang yang mempersiapkan seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan
masa depan yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan
mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya
serta menyeluruh suatu Negara.
2. Beeby, C.E. Menurut Beeby, perencanaan strategi pendidikan merupakan suatu usaha
melihat ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan, prioritas dan biaya
pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada dalam bidang
ekonomi, sosial dan politik untuk mengembangkan potensi sistem pendidikan

4
nasional, memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh sistem
tersebut.
3. Menurut Syahru Perencanaan Strategik Pendidikan bisa juga diartikan Strategic
Planning adalah suatu kegiatan untuk menentukan rencana pengembangan jangka
panjang perusahaan dengan suatu cara tertentu, didasarkan atas semua fakta yang
tersedia, dalam hubungannya dengan tujuan akhir perusahaan dan cara-cara yang
akan ditempuh untuk mencapainya. Skala waktu untuk perencanaan demikian ini
berjarak antara 3 sampai 10 tahun (bahkan lebih untuk industri-industri tertentu).
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, penulis mengambil sebuah kesimpulan bahwa
perencanaan strategis adalah proses memutuskan atas program yang akan dilakukan organisasi,
dengan mengidentifikasi apa yang seharusnya dan apa yang dapat dilakukan. Sebuah petunjuk
bagi organisasi dari kondisi yang sedang dihadapi sampai kepada kondisi beberapa tahun ke
depan (masa depan) demi pencapaian tujuan yang maksimal dan sesuai dengan yang diinginkan.
Perencanaan juga merupakan cetak biru untuk pencapaian tujuan yang memuat pengalokasian
sumberdaya yang dibutuhkan, jadwal, tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilaksanakan terkait dengan pencapaian tujuan tersebut. Dapat dikatakan bahwa sebuah rencana
merupakan jembatan yang dibangun untuk menghubungkan antara masa kini dengan masa
datang yang diinginkan, karena perencanaan adalah mempersiapkan masa depan. Masa depan
memang akan datang dengan sendirinya, tapi tanpa perencanaan masa depan tersebut mungkin
bukan masa depan yang kita inginkan.

Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan Strategi Pendidikan


Penyusunan Perencanaan Strategi pendidikan merupakan langkah-langkah yang dapat
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Penyusunan perencanaan strategi pendidikan
tidak hanya merujuk kepada satu sumber saja tetapi banyak teori dan implementasi yang sudah
diterapkan oleh beberapa ahli. Berikut adalah implementasi perencanaan strategi pendidikan
yang bisa dijadikan sebagai pedoman;

1. Implementasi Perencanaan Strategi Teori Rowe dkk (1990)


Proses penyusunan rencana strategis pendidikan dapat dilakukan dalam tiga tahap,
yaitu (1) diagnosis, (2) perencanaan, dan (3) penyusunan dokumen rencana. Tahap

5
diagnosis dimulai dengan pengumpulan berbagai informasi perencanaan sebagai bahan
kajian. Kajian lingkungan internal bertujuan untuk memahami kekuatan-kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weakness) dalam pengelolaan pendidikan. Sementara kajian
lingkungan eksternal bertujuan untuk mengungkap peluang-peluang (opportunities) dan
tantangan-tantangan (threats) dalam penyelenggaraan pendidikan.
Secara visual tahapan dalam proses penyusunan perencanaan strategis dapat dilukiskan
seperti pada Diagram 1 berikut ini.

Diagram 1 Tahapan Proses Penyusunan Perencanan Strategis


Sumber : Buku Perencanaan Pendidikan B12 Manap, 2013

 Tahap perencanaan
Tahap Perencanaan dimulai dengan menetapkan visi dan misi. Visi (vision)
merupakan gambaran (wawasan) tentang keadaan yang diinginkan di masa depan.
Sementara misi (mission) ditetapkan dengan jalan mempertimbangkan rumusan
penugasan, yang merupakan tuntutan tugas dari luar organisasi dan keinginan dari
dalam berkaitan dengan visi masa depan dan situasi yang dihadapi saat ini.
 Tahap pengembangan
Tahap pengembangan dirumuskan berdasarkan misi yang diemban dan dalam
rangka menghadapi isu utama (isu strategis). Urutan strategi pengembangan
disusun sesuai dengan isu-isu utama. Dalam rumusan strategi, pengembangan
dapat dibedakan menurut kelompok strategi, dengan rincian terdiri atas tiga

6
tingkat (seperti strategi utama, substrategi, dan rincian strategi). Hubungan antara
visi, misi dan tujuan, isu utama dan strategi pengembangan dapat digambarkan
seperti tertuang pada Diagram 2 berikut ini.

Diagram 2. Hubungan visi, misi, tujuan, isu utama, dan proram pengembangan
Sumber : Buku Perencanaan Pendidikan B12 Manap, 2013

 Tahap penyusunan dokumen rencana strategis


Tahap penyusunan dokumen secara strategis dirumuskan secara singkat, tidak
terlalu tebal supaya mudah dipahami dan dapat dilaksanakan oleh tim manajemen
secara luwes. Perumusannya dapat dilakukan sejak saat pengkajian telah
menghasilkan temuan. Untuk penyelesaian akhir perlu menunggu hingga semua
keputusan atau rumusan telah ditetapkan atau disepakati oleh semua pihak yang
terkait. Rumusan visi yang disepakati bersama akan dijadikan sebagai panduan
dalam merumuskan misi dan tujuan organisasi pendidikan. Hasil kajian tentang
kekuatan dan kelemahan organisasi pendidikan serta peluang dan tantangan
eksternalnya di suatu sisi serta rumusan visi, misi, dan tujuan organisasi
pendidikan dapat menghasilkan isu-isu utama dalam pembangunan pendidikan
dalam konteks masing-masing. Di antara isu-isu utama yang dikaji, pemilihan
terhadap strategi pengembangan kegiatan dan pembangunan pendidikan.
Alternatif rencana yang terbaik adalah alternatif perencanaan yang paling
memungkinkan untuk dilaksanakan, yang paling banyak kontribusinya bagi
pergerakan perkembangan dalam aspek-aspek terkait dan yang memungkinkan

7
adanya perubahan manakala dalam proses implementasinya memerlukan adanya
penyesuaian keadaan.

2. Implementasi Perencanaan Strategis Model Fred. R David


David menyebutkan proses perencanaan strategis terdiri atas tiga langkah yaitu :
formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Dijelaskan bahwa
formulasi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang, dan
ancaman eksternal perusahaan, menentukan kelemahan dan kekuatan internal,
menentukan tujuan jangka panjang, merumuskan alternative strategi, serta memilih
strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Dalam implementasi strategi disyaratkan
perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi
karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan
dapat dijalankan. Implementasi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung
strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran,
menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi dan
menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.
Berikut secara singkat dijelaskan melalui Diagram 3.

Diagram 3. Implementasi Perencanaan Strategis Model Fred. R David

8
3. Implementasi Perencanaan Strategis Teori Judson
Judson (1966) dalam bukunya yang berjudul Manager’s Guide to Making
Changes, menjelaskan lima langkah penting dalam mengimplementasikan rencana
strategis (perubahan), yakni (1) analyzing and planning the change; (2) communicating
about the change; (3) gainning acceptance of the required changes in behavior; (4)
making the initial transition from the statusquo to the new situation; (5) consolidating
the new conditions and continuing to follow up (Rowe 1990:297). Dengan kata lain,
dalam rangka melakukan perubahan perlu dilakukan langkah-langkah: (1) analisis dan
rencanakan perubahan yang akan dilaksanakan; (2) komunikasikan apa yang harus
diubah; (3) ciptakan suasana penerimaan atas perubahan yang diperlukan; (4) memulai
transisi dari statusquo menuju kondisi yang terbarukan; dan (5) konsolidasikan kondisi
baru dan keberlanjutannya.
Beberapa pra syarat bagi penerapan konsep perencanaan dan manajemen strategis
antara lain preparing and communicating strategic plan; the strategic budget;
understanding the internal environment (assumption and beliefs, values, corporate
culture, strategic vision, grand strategy, goals, objectives, and critical success factors);
assessing the external environment (stakeholder analysis, environmental scanning,
vulnerability analysis, qualitative environmental forecasting); assessment of
product/market dynamics (assessment of product/market strategy, technology
assessment, product/market mapping, competitive portofolio analysis; Understanding the
competitive portofolio analysis (Rowe 1990:299). Dengan kata lain dapat dinyatakan
bahwa penerapan konsep perencanaan dan manajemen strategis dilakukan dengan
langkah-langkah: (1) menyiapkan dan mengomunikasikan rencana strategis; (2)
penganggaran; (3) memahami lingkungan internal organisasi berupa asumsi dan
kepercayaan, nilai-nilai, budaya organisasi, visi strategis, strategi utama, tujuan umum,
tujuan khusus, serta faktor kritis menuju sukses; (4) pengukuran dinamika produk atau
strategi pemasaran, teknologi pengukuran; (5) pemetaan pemasaran produk; (6) analisis
portofolio; dan (7) memahami analisis kompetitif portofolio.
Berdasarkan beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam
penyusunan perencanaan strategi tidak hanya merujuk satu sumber. Hal ini menunjukan bahwa

9
dalam menyusun langkah-langkah perencanaan strategi pendidikan seharusnya tergantung
dengan keadaan lembaga atau sekolah yang akan menerapkannya.

Tujuan Perencanaan Pendidikan


Tujuan perencanaan pendidikan merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum
memulai perencanaan. Tujuan perencanaan pendidikan merupakan atau maksud yang ingin
dicapai dengan memikirkan masa depan terlebih dahulu yang dituangkanke dalam konsep yang
sistematis, proses menentukan apa yang seharusnya dicapai dan bagaimana mewujudkannya
dalam kenyataan. Pencapaian tersebut yaitu tujuan dari pendidikan nasional. Agar sekolah-
sekolah dapat bertahan pada masyarakat yang amat kompleks sekarang ini, sangatlah penting
jika mereka memahami acuan tentang apa yang mereka akan lakukan. Mereka harus mampu
mengontrol nasib mereka sendiri. Perencanaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
proses pembangunan atau pelaksanaan suatu kegiatan, berkaitan dengan awal dimulainya proses
pembangunan tersebut. Sehingga bila telah dimulainya suatu proses pembangunan tidak
mungkin tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu. Suatu organisasi dikatakan berhasil
menyelesaikan proses pembangunan sebab memang telah melakukan perencanaan terlebih
dahulu,
Menurut Hartanto (2017) tujuan perencanaan pendidikan antara lain:
 Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya.
 Mengetahui kapan pelaksanaan dan kapan selesainya suatu kegiatan.
 Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya
maupun kuantitasnya.
 Mendapatkan kagiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
 Meminimalkan kegatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,
tenaga,dan waktu.
 Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pembelajaran.
 Menyerasikan dan memadukan beberpa sub kegiatan.
 Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
 Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Maka dari itu, perencanaan yang baik akan menghasilkan output dan outcome yang
memuaskan sesuai dengan tujuan. Mengingat pentingnya suatu perencanaan maka bila suatu

10
proses kegiatan sudah melakukan perencanaan terlebih dahulu bisa dianggap proses kegiatan
tersebut telah berhasil 50% kelancaran menuju hasil yang akan dicapai.

Manfaat Perencanaan Strategi Pendidikan


Manfaat perencanaan pendidikan dimaknai sebagai kegunaan dari suatu hasil yang telah
didapat atau lebih menitik beratkan pada hasil guna suatu produk dari proses kegiatannya.
Suatu perencanaan pendidikan akan bermanfaat sebagai;
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan pendidikan.
2. Pemilihan berbagai alternative terbaik pendidikan.
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan pendidikan.
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi pendidikan.
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait organisasi pendidikan.
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
Dapat disimpulkan bahwa Fungsi planning memiliki beberapa manfaat seperti menjadi
pedoman dan acuan dasar dalam melaksanakan kegiatan. Perencanaan bisa memudahkan
pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan, apakah telah sesuai dengan yang telah
direncanakan atau tidak.

11
KESIMPULAN

1. Perencanaan strategis adalah proses memutuskan atas program yang akan


dilakukan organisasi, dengan mengidentifikasi apa yang seharusnya dan apa yang dapat
dilakukan. Sebuah petunjuk bagi organisasi dari kondisi yang sedang dihadapi sampai kepada
kondisi beberapa tahun ke depan (masa depan) demi pencapaian tujuan yang maksimal dan
sesuai dengan yang diinginkan. Perencanaan juga merupakan cetak biru untuk pencapaian
tujuan yang memuat pengalokasian sumberdaya yang dibutuhkan, jadwal, tugas-tugas dan
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan terkait dengan pencapaian tujuan tersebut.
2. Langkah-langkah strategi perencanaan pendidikan meliputi (1) diagnosis,
(2) perencanaan, dan (3) penyusunan dokumen rencana.
3. Tujuan perencanaan pendidikan merupakan atau maksud yang ingin
dicapai dengan memikirkan masa depan terlebih dahulu yang dituangkanke dalam konsep
yang sistematis, proses menentukan apa yang seharusnya dicapai dan bagaimana
mewujudkannya dalam kenyataan.
4. Manfaat dari strategi perencanaan pendidikan antara lain; Standar
pelaksanaan dan pengawasan pendidikan. Pemilihan berbagai alternative terbaik pendidikan,
Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan pendidikan, Menghemat
pemanfaatan sumber daya organisasi pendidikan, Membantu manajer menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan, Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
organisasi pendidikan, Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ampry, M (2013). Penerapan Perencanaan Strategis dalam Penyusunan Program Pendidikan.


Jurnal. Makasar:UNM.
Hartanto, setyo (2017). Konsep Dasar, Substansi dan Aspek Perencanaan Sistem Pendidikan.
Artikel.
Mulyasana, Dedi. (2011). Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung:PT Remaja
Berkarya.
Rojak, adi. (2017). Implementasi Perencanaan Strategis dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Madrasah Swasta. Tesis. Malang:UIN.
Syahrul, (2017). Perencanaan Strategis dan Praktiknya di Perguruan Tinggi. Kendari:UIN.
Warlizasusi, J. (2019). Analisis Perencanaan Strategis, Rencana Strategis. Jurnal. Curup :
STAIN.

13

Anda mungkin juga menyukai