Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Bahan Pangan Fungsional untuk Mencegah COVID-19

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pangan Fungsional dan Nutraseutikal

Dosen Pengampu :
Dr. Eko Farida , S.T.P., M.Si.
Arif Rahmat Kurnia, S.Gz., M.P.H

Fitriyatun Na’imah
6511417010

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Virus Corona telah menginfeksi ratusan ribu orang di seluruh dunia. Di
Indonesia sendiri, sudah lebih dari 1.000 orang positif terkena COVID-19.
Memperkuat sistem imun tubuh merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk
menangkal penularan virus ini. Tidak hanya virus Corona, sistem imun tubuh yang
kuat juga dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit lainnya.
Pada dasarnya, tubuh manusia memiliki sistem imun untuk melawan virus dan
bakteri penyebab penyakit. Namun, ada hal-hal yang dapat melemahkan sistem imun
atau daya tahan tubuh seseorang, antara lain penuaan, kurang gizi, penyakit, bahkan
obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, fungsi sistem imun perlu senantiasa dijaga agar
daya tahan tubuh kuat.
Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti sayur-sayuran dan
buah-buahan, dapat membantu tubuh melawan radikal bebas. Jika di dalam tubuh
Anda banyak terdapat radikal bebas, kerja sistem imun bisa terganggu dan Anda jadi
lebih mudah terkena infeksi virus Corona.
Beberapa bahan pangan memiliki kandungan antioksidan yang dapat
dimanfaatkan sebagai peningkat imun tubuh. Di Indonesia pun, terdapat banyak bahan
pangan lokal yang memiliki kandungan antioksidan. Maka dari itu, memanfaatkan
potensi lokal yang sudah ada merupakan langkah pertama pada situasi sekarang ini.
Karena di tengah wabah virus yang mulai meresahkan masyarakat, imunitas sangatlah
penting dalam pencegahan penyebaran virus tersebut.

B. Rumusan Masalah
A. Apa saja kandungan daun kemangi (basil) ?
B. Apakah daun kemangi (basil) dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan
fungsional untuk meningkatkan imun tubuh?
BAB II
PEMBAHASAN

C. Pengertian Pangan Fungsional


Secara umum makanan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang selain
bergizi juga mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan seseorang, karena di
dalam makanan tersebut terkandung komponen atau zat-zat tertentu yang mempunyai
aktivitas fisiologis yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Di Indonesia, makanan fungsional juga dikenal dengan istilah makanan
kesehatan. Suplemen makanan kesehatan adalah makanan dalam bentuk kapsul,
tablet, bubuk, atau cairan yang mengandung zat gizi dan phytochemical, suatu bentuk
alternatif untuk makanan kesehatan.
Definisi pangan fungsional menurut Badan POM adalah pangan yang secara
alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang
berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi fisiologis tertentu yang
bermanfaat bagi kesehatan. Serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau
minuman, mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan
cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen. Selain tidak memberikan kontraindikasi
dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap
metabolisme zat gizi lainnya.terdapat golongan senyawa yang dianggap punya nilai
fungsional adalah serat pangan (deitary fiber), Oligosakarida, gula alkohol (polyol),
asam lemak tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids = PUFA), peptida dan
protein tertentu, glikosida dan isoprenoid, polifenol dan isoflavon, kolin dan lesitin,
kolin dan lesitin, phytosterol, vitamin dan mineral.

D. Daun Kemangi sebagai Bahan Pangan Fungsional Pencegah COVID-19

Menurut ilmu tumbuh-tumbuhan tanaman kemangi termasuk dalam sistematika


sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Amaranthaceae
Family : Lamiaceae atau Labiatae
Genus : Ocimum
Species : Ocimum basilicum L. (Pitojo, 1996)

Kemangi merupakan tanaman semak semusim dengan tinggi 30-150 cm.


Batang berkayu, segi empat, beralur, bercabang, dan memiliki bulu berwarna hijau.
Daunnya tunggal dan berwarna hijau. Daun berbentuk bulat telur, ujungnya 6 runcing,
pangkal tumpul, tepi bergigi, dan pertulangan menyirip. Bunga kemangi merupakan
bunga majemuk yang berbentuk tandan, memiliki bulu dan tangkai pendek yang
berwarna hijau. Mahkota bunga bulat telur dengan warna putih kekuningan Kemangi
memiliki biji kecil, terdiri dari 4 biji dengan warna hitam (Herbie, 2015).
Tanaman kemangi memiliki berbagai macam khasiat seperti pelancar ASI,
perut kembung, muntah-muntah, pengharum (aromatika) dan perangsang (stimulan)
serta dibuat teh sebagai pereda batuk (Susi & Bebet, 2015). Beberapa penelitian
mengenai kemangi yang telah dilakukan, didapatkan bahwa kemangi berkhasiat
sebagai analgesik, anthelmintik, antibakterial, anti hiperlipidemi, anti inflamasi, anti
oksidan, antitusif, anti ulkus, aktivitas hipoglikemik, aktivitas hipotensif, dan anti
kanker (Dattani, 2008)
Agoez & Azwar (2011) menyatakan bahwa kandungan senyawa kimia dalam
daun kemangi antara lain minyak atsiri, vitamin A dan C, mineral (P, Ca, dan Fe).
Kemangi memiliki kandungan 43-46 kalori setiap 100 g. Daun kemangi juga
mengandung saponin, flavonoid, dan tanin. Biji kemangi mengandung saponin,
flafonoid dan polifenol.
Penelitian sebelumnya, flavonoid berpotensi sebagai antioksidan pada
pertumbuhan tumor dan dapat meningkatkan respon imun namun masih perlu
penelitian lebih lanjut (Kusmardi et al., 2007)
Menurut Bhattacharya, dkk (2014) komposisi pada tanaman kemangi terdapat
pada table :
E. Peran Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa polar yang umumnya mudah larut dalam
pelarut polar seperti etanol, methanol, butanol, dan aseton. Flavonoid merupakan
golongan terbesar dari senyawa fenol, senyawa fenol mempunyai sifat efektif
menghambat pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur. Senyawa- senyawa flavonoid
umumnya bersifat antioksidan dan banyak yang telah digunakan sebagai salah satu
komponen bahan baku obat-obatan. Senyawa flavonoid dan turunannya memiliki dua
fungsi fisiologis tertentu, yaitu sebagai bahan kimia untuk mengatasi serangan
penyakit (sebagai anti bakteri) dan anti virus bagi tanaman (Darsana, 2011).
Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom
karbon, dimana dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propane (C3)
sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Susunan ini dapat menghasilkan tiga
jenis struktur, yakni 1,3-diarilpropan atau flavonoid, 1,2- diarilpropan atau
isoflavonoid, 1,1-diarilpropan atau neoflavonoid. Istilah flavonoid yang diberikan
untuk senyawa-senyawa fenol ini berasal dari kata flavon, yaitu nama dari satu jenis
flavonoid yang terbesar jumlahnya dan lazim ditemukan (Waji et al., 2009). Senyawa-
senyawa flavonoid terdapat dalam semua bagian tumbuhan tinggi, seperti bunga,
daun, ranting, buah, kayu, kulit kayu, dan akar. Akan tetapi, senyawa flavonoid
tertentu sering terkonsentrasi dalam suatu jaringan tertentu, misalnya antoisianidin
adalah zat warna dari bunga, buah, dan daun (Waji et al., 2009). Sebagian besar
flavonoid alam ditemukan dalam bentuk glikosida, dimana unit flavonoid terikat pada
suatu gula. Flavonoid dapat ditemukan sebagai mono-, di-, atau triglikosida, dimana
satu, dua, atau tiga gugus hidroksil dalam molekul flavonoid terikat oleh gula.
Poliglikosida larut dalam air dan hanya sedikit larut dalam pelarut organik seperti
eter, benzene, dan kloroform (Waji et al., 2009). Para peneliti lainnya juga
menyatakan pendapat sehubungan dengan mekanisme kerja dari flavonoid dalam
menghambat pertumbuhan bakteri, antara lain bahwa flavonoid menyebabkan
terjadinya kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri dan mampu menghambat
motilitas bakteri (Darsana, 2011) serta berpotensi bekerja terhadap limfokin yang
dihasilkan limfosit T sehingga akan merangsang sel fagosit untuk melakukan respon
fagositosis terhadap bakteri (Kusmardi et al., 2007).
F. Peran Saponin
Saponin dibedakan sebagai saponin triterpenoid dan saponin steroid. Saponin
triterpenoid umumnya tersusun dari sistem cincin oleanana atau ursana. Glikosidanya
mengandung 1-6 unit monosakarida (Glukosa, Galaktosa, Ramnosa) dan aglikonnya
disebut sapogenin, mengandung satu atau dua gugus karboksil. Saponin merupakan
senyawa aktif permukaan yang kuat yang menimbulkan busa jika dikocok dalam air
dan pada konsentrasi yang rendah sering menyebabkan hemolisis sel darah merah.
Beberapa saponin bekerja sebagai anti bakteri dan saponin tertentu menjadi penting
karena dapat diperoleh dari beberapa tumbuhan dengan hasil yang baik dan digunakan
sebagai bahan baku untuk sintesis hormon steroid yang digunakan dalam bidang
kesehatan. Saponin merupakan glikosida yang larut dalam air dan etanol, tetapi tidak
larut dalam eter (Darsana, 2011). Saponin bekerja sebagai anti bakteri dengan
mengganggu stabilitas membran sel bakteri sehingga menyebabkan sel bakteri lisis,
jadi mekanisme kerja saponin termasuk dalam kelompok anti bakteri yang
mengganggu permeabilitas membran sel bakteri, yang mengakibatkan kerusakan
membran sel dan menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel
bakteri yaitu protein, asam nukleat, dan nukleotida (Darsana, 2011).

G. Beberapa Manfaat Daun Kemangi


Beberapa referensi menyebutkan banyak manfaat yang terkandung dalam daun
kemangi selain anti bakteri, diantaranya yaitu:
1) Kha- siat daun kemangi sangat baik untuk melawan radikal bebas, ini karena daun
kemangi memi- liki antioksidan yang sangat baik untuk mela- wan radikal bebas
yang masuk ke dalam tubuh kita. Antioksidan yang berupa flavonoid dan juga
eugenol mempu mencegah pertumbu- han bakteri,virus dan jamur.
2) Khasiat daun kemangai dapat membantu pertumbuhan tu- lang kita. Ini karena
daun kemangi memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang berperan penting
dalam mengatur pembentukan dan pertumbuhan tulang. Kemudian kandungan
astenol dan boron dalam daun kemangi mem- berikan khasiat daun kemangi yang
berperan aktif dalam merangsang fungsi kerja dari hor- mon estrogen dan juga
hormon endrogen, ser- ta mencegah pengeroposan tulang.
3) Khasiat daun kemangi dapat membantu melancarkan aliran darah dalam tubuh kita.
Ini dilihat dari daun kemangi yang memiliki kandungan mag- nesium yang dapat
membantu merilekskan jan- tung dan juga pembuluh darah, sehingga men- jaga
aliran darah untuk tetap lancar.
4) Khasiat daun kemangi dapat membantu untuk mening- katkan kekebalan tubuh, ini
karena daun ke- mangi memiliki kandungan beta karoten yang dapat meningkatkan
respon antibodi, sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Kandu- ngan beta
karoten juga dapat membantu sin- tesis protein sehingga mendukung proses per-
tumbuhan dan juga dapat memperbaiki sel-sel yang rusak. Selain itu, khasiat daun
kemangi dari kandungan beta karoten tersebut dapat membantu untuk
meningkatkan fungsi pengli- hatan.
5) Khasiat daun kemangi dapat mem- bantu untuk mencegah kemandulan. Ini karena
daun kemangi mengandung zat arginin yang dapat memprkuat daya hidup sperma
sehingga dapat mencegah kemandulan. Selain itu, daun kemangi juga mengandung
zat eugenol dan api- genin fenkhona yang dapat membantu mening- katkan kualitas
ereksi dan mencegah ejakulasi dini.
6) Mengobati Panu dengan cara cukup mudah. Ambil segenggam daun kemangi dan
cuci bersih, setelah itu haluskan. Beri sedikit air campuran kapur sirih dan
selanjutnya balurkan pada bagian kulit yang terserang panu. Sebaiknya dilakukan
dua kali dalam sehari.
7) Mengo- bati sariawan, ambil daun kemangi kira-kira 50 helai dan cuci hingga
bersih. Selanjutnya kunyah daun tersebut kurang lebih dua hingga tiga menit.
Setelah halus, telah daun kemangi tersebut dan langsung minum air hangat. Un-
tuk hasil maksimal, lakukan maksimal 3 kali dalam sehari.
8) Menghilangkan mual dan flu dengan cara cukup mudah, pertama keringkan daun
kemangi dan kemudian seduh layaknya teh. Minum air teh kemangi tersebut dua
kali dalah sehari dan badan Anda akan sembuh dari mual serta menghalau flu
datang.
9) Meng- hilangkan bau mulut, ambil daun kemangi, biji juga akarnya. Bersihkan dan
kemudian seduh dengan air yang panas. Air seduhan tersebut bisa Anda tambahkan
dengan gula merah atau madu. Minum air tersebut di setiap pagi sebe- lum
beraktifitas.
10) Meredakan perut kem- bung. Caranya, rebus daun kemangi dengan bawang merah
yang kemudian dicampur dengan minyak kelapa. Ramuan tersebut segera dioles-
kan pada perut yang dirasa kembung. 
H. Olahan Daun Kemangi
1. Keripik Kemangi
Bahan :

1. Secukupnya kemangi
2. 200 gr tepung beras
3. 1/2 butir kuning telur
4. Bumbu halus :
1. 2 siung bawang putih
2. Secukupnya ketumbar
3. Secukupnya garam
4. Secukupnya kaldu bubuk

Cara membuat :
1. Cuci kemangi(msh ada gagangnya d bwh kran). Petik daunnya saja, sisihkan.
2. Larutkan tepung beras, bumbu halus & kaldu bubuk dgn secukupnya air
sedikit demi sedikit. Kekentalan sdng tdk kental & tdk cair.
3. Panaskan minyak, ambil selembar daun kemangi(pakai tangan sj) celupkan k
larutan tepung, goreng dgn api sedang, hingga matang. Balik 2x, ke1saat
bagian atas agak kering, k 2 saat mau diangkat, agar warnany rata.

2. Panada Pampis
Bahan

Bahan roti:

1. 260 gr tepung terigu protein tinggi (cakra)


2. 30 gr gula pasir
3. 1 sdt ragi instan
4. 160 gr cairan (dari 1 btr telur + santan dingin hingga 160gr)
5. 30 gr mentega
6. Sejumput garam

Bahan pampis

1. 250 gr daging ikan tongkol, suir2


2. 2 lbr daun jeruk
3. 1 btg sereh
4. 1 lbr daun pandan, iris tipis
5. 1 btg daun bawang, iris tipis
6. Segenggam kemangi
7. Secukupnya garam, gula
8. Bumbu halus:
9. 2 siung bawang putih
10.5 siung bawang merah
11.6 bh cabai keriting merah
12.3 bh cabai rawit merah (selera)

Cara Membuat :
1. Membuat isian : Tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan daun jeruk dan
sereh. Tumis hingga bumbu matang. Masukkan garam dan gula, tambahkan
ikan suir dan semua daun kecuali kemangi. Beri sedikit air kalau terlalu
kering. Masak hingga bumbu meresap, dan air habis,tes rasa. Sebelum
diangkat, masukkan kemangi, aduk rata. Matikan api. Dinginkan dahulu
sebelum buat isian panada.
2. Campur semua bahan roti kecuali mentega dan garam. Uleni hingga setengah
kalis. Kalo terasa kurang air bisa tambah 1 sdm air dingin. Tambahkan garam
dan mentega, uleni kembali hingga kalis elastis. Bulatkan, tutup plastik wrap
lalu diamkan semalaman dalam kulkas
3. Besoknya, keluarkan adonan. Tinju adonan, uleni sebentar untuk membuang
semua gasnya. Kemudian bagi2 adonan @30 gr atau sesuai selera.
4. Ambil 1 bulatan adonan, pipihkan lalu isi, bentuk seperti pastel. Diamkan
hingga mengembang kembali sekitar 30mnt - 1jam.
5. Goreng sampai matang.
BAB III
KESIMPULAN

Daun kemangi (basil) dapat dijadikan bahan pangan dan diolah untuk dimanfaatkan
menjadi peningkat imun tubuh sebagai langkah dalam mencegah penularan virus COVID-19.
Hal tersebut dikarenaka daun kemangi memiliki kandungan antioksidan, flavonoid, dan
saponin yang berperan dalam peningkatan imunitas tubuh.
Bahan pangan lokal fungsional selain daun kemangi kemungkinan memiliki potensi
juga dalam peningkatan imun. Maka, perlu penelitian lebih lanjut mengenai bahan pangan
fungsional terkait hal ini sebagaimana himbauan dari pemerintah untuk tetap
mempertahankan imun.
Variasi pengolahan bahan pangan lokal dapat seharusnya terus dikembangkan agar
disamping dimanfaatkan sebagai tujuan kesehatan tertentu, dapat juga meningkatkan nilai
jual serta masyarakat dapat lebih tertarik dalam mengonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

Agoez, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba medika.

Dattani, M.T., Hindmarsh P.C., 2005. Normal and Abnormal Puberty. In: Brook CG, Clayton
PE, Brown RS. Clinical Pediatric Endocrinology. Edisi ke-5. Massachussetts: Blackwell
Publishing: 183-201

Herbie, Tandi. 2015. Kitab Tanaman Berkhasiat Obat-226 Tumbuhan Obat untuk
Penyembuhan Penyakit dan Kebugaran Tubuh. Yogyakarta: Octopus Publishing House,
p:359.

Kusmardi., Kumala, S., Enif,E. (2007). Efek Imunomodulator Ekstrak Daun Ketepeng Cina
(Casia Alata L.) Terhadap Aktivitas Dan Kapasitas Fagositosis Makrofag. Jurnal Makara
Kesehatan, 11, (2), 50-53.

Mindarti Susi, Bebet Nurbaeti, 2015. Tanaman Obat Keluarga (Toga), Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTN), Jawa barat.

Resi Agestia Waji dan Andis Sugrani (2008). Flavonoid (Quercetin). FMIPA Universitas
Hasanudin.

www.cookpad.com

Anda mungkin juga menyukai