Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Bahan

a. Bubuk Amalgam

b. Cairan Merkuri

3.2 Alat
a. Mortar dan pastle amalgam

b. Kondenser amalgam

c. Kain kasa

d. Pistol amalgam

e. Cetakan model

9
10

f. Dispenser bubuk amalgam

g. Dispenser cairan merkuri

Keterangan: Bagian berwarna kuning (dispenser bubuk amalgam)

Bagian berwarna hijau (dispenser cairan merkuri)

h. Stopwatch

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Triturasi secara manual


a. Bubuk amalgam dikeluarkan dari dispenser sebanyak 1 kali tekanan
(arah tegak lurus) dan dimasukkan dalam mortar.

b. Cairan merkuri dikeluarkan dari dispenser sebanyak 1 kali tekanan


(arah tegak lurus) kemudian dimasukkan dalam mortar yang telah
berisi bubuk amalgam.
11

c. Bubuk amalgam dan cairan merkuri diaduk dengan cara


menekan pestle pada dinding mortar (pen-type grip) dengan gerakan
memutar secepat mungkin sampai homogen. Pada saat mulai
pengadukan waktu dicatat.

d. Adonan yang telah diaduk kemudian dimasukkan ke dalam kain


kasa. Kelebihan merkuri dikeluarkan dengan cara memeras dalam
kain kasa. Kain kasa dijepit kuat dengan pinset kemudian kain kasa
diputar dan digerakkan ke atas, maka sisa merkuri akan keluar
dari kasa. Tahap ini dilakukan beberapa kali sampai tidak ada sisa
merkuri yang keluar dari kasa.

e. Adonan dari kain kasa diambil dengan pistol amalgam kemudian


dimasukkan ke dalam cetakan model. Penempatan adonan amalgam
dalam cetakan model sedikit demi sedikit sambil dilakukan
kondensasi menggunakan kondenser sampai adonan padat.
Pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang sampai cetakan model
penuh.

f. Amalgam ditunggu sampai mengeras. Waktu yang diperlukan


sampai amalgam mengeras dicatat.
12

3.3.2 Triturasi secara mekanik

Amalgamator

a. Sambungan listrik amalgamator disambungkan pada sumber


listrik
b. Bubuk amalgam dan merkuri dalam kapsul diletakkan ke
tempat yang ada di amalgamator.
c. Lama triturasi diatur sesuai aturan pabrik, kemudian tombol
ON dinyalakan.
d. Dilakukan, kemudian kapsul dalam amalgamator dibuka dan
amalgam diletakkan dalam kain kasa.
e. Adonan dari kain kasa diambil dengan pistol amalgam,
dimasukkan dalam cetakan model. Penempatan adonan
amalgam dalam cetakan model sedikit demi sedikit
sambil dilakukan kondensasi menggunakan kondenser
sampai adonan padat. Pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang
sampai cetakan penuh.
f. Polishing dilakukan minimal 24 jam setelah amalgam
mengeras.

Anda mungkin juga menyukai