Tahapan kegiatan literasi untuk tiap-tiap tingkatan literasi bisa dinyatakan dalam
langkah-langkah kegiatan berikut.
a. Tahap Pengenalan
1) Mengenalkan budaya literasi tingkat awal
strategi mengenalkan budaya literasi untuk tingkat awal bisa dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
1. Mendengarkan buku/cerita bergambar yang bervariasi yang dibacakan
orang lain, baik itu guru di sekolah maupun orang tua.
2. Menyediakan lingkungan suka membaca. Mengobservasi para orang
tua atau orang dewasa yang suka membaca di rumah/di sekolah.
3. Mengajak anak untuk berdarmawisata atau mengunjungi tempat-
tempat lain sambil mendiskusikan kata-kata tentang benda-benda baru
yang dilihat selama berdarma wisata.
4. Menyediakan lingkungan yang kaya literasi, di rumah atau di sekolah.
Menyediakan “Literacy Corner” dan “remedial” dan
“Enrichment Boxes” di belakang kelas.
Menyediakan beberapa tempat yang ditempel dengan
gambar/symbol/tulisan.
Huruf besar beda dengan huruf kecil
Kalau menulis kata-kata perlu diperkenalkan ada jarak antara kata
yang satu dengan yang lain agar konsep “word boundary”
dipahami.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bermain tentang
sekolah-sekolah dan membaca dengan siswa yang lebih besar.
6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkelompok membaca
dengan siswa yang lebih besar. Siswa yang lebih besar member contoh
membaca dari kiri ke kanan.
7. Melibatkan siswa dalam kegiatan-kegiatan seni budaya dan dalam
kegiatan-kegiatan membangun kreativitas dan literasi.
8. Menonton lewat video, computer atau media lainnya tentang kegiatan
yang berbasis pendidikan.
9. Memberikan orientasi kepada orang tua tentang literasi, dan
manfaatnya bagi siswa serta pentingnya dukungan orang tua.
b. Melatih Memilih
Tahapan ini dilakukan untuk melatih siswa untuk menjadi penentu dalam
aktivitas literasinya sediri sehingga mampu menjadi self directed dalam
hidupnya. Kegiatan literasi yang dilakukan adalah memperkenalkan siswa
dengan program kepustakaan. Sekolah mengadakan Library Time selama 15
menit setiap hari dan setiap siswa bisa memilih buku yang ada di perpustakaan
untuk dibaca bersama teman-teman yang lainnya. Sekolah mewajibkan siswa
memilih 2 buku untuk dipinjam dan dibaca di rumah bersama orang tua.
c. Parent’s Involvement: Log Book
Memberikan orientasi kepada orang tua melalui workshop tentang
keterlibatan orang tua dalam pembentukan literasi anak, tentang cara
mendampingi anak saat membaca di rumah, dan pentingnya kosistensi dalam
pendampingan membaca untuk membentuk kebiasaan membaca. Untuk
membuat siswa bersedia membaca setiap hari di rumah, pihak sekolah harus
mengkondisikan kegiatan membaca di rumah bekerja sama dengan orang tua.
Pihak sekolah memonitor aktivitas ini dengan menggunakan Logbook
membaca untuk setiap siswa.1
1
Ni Nyoman Padmadewi dan Luh Putu Artini, Literasi di Sekolah, dari Teori ke Praktik, (Bali: Nilacakra, 2018), hlm.
12-13
Dalam gerakan literasi nasioanal, literasi baca-tulis dikembangkan dan
diimplementasikan berlandaskan pada lima prinsip dasar. Tiap-tiap prinsip dasar pengembangan
dan implementasi literasi baca tlis sebagai berikut.
2
Kemendikbud, Materi Pendukung Literasi Baca Tulis, (Jakarta: Tim GLN Kemendikbud, 2017), hlm. 6-7