Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKOLOGI BELAJAR

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Psikologi

Dosen Pengampu : Pariman, M. Psi

Disusun oleh :

1. Tri Susanti (2417078)


2. (
3. (
4. (

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN

TAHUN 2019
KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul "Psikologi Belajar." Selama pembuatan
makalah pun kami juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari
berbagai pihak, maka dari itu kami ucapkan banyak terima kasih kepada:
- Bapak Pariman, M.Psi selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Psikologi yang telah memberikan bimbingan, saran, dan juga inspirasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman
sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini kedepannya. Terima kasih.

Pekalongan, 04 April 2019

Tim Penyusun,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ i


Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
A. Pengertian Belajar .............................................................................. 3
B. Hubungan Belajar dan Berpikir ......................................................... 5
C. Teori-Teori Belajar ........................................................................... 10
D. Mengoptimalkan Hasil Belajar ........................................ .................10
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 22
Kesimpulan ..................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai
macam kompetensi,ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia
lahir sampai akhir hayat. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan
karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup
lainnya. Belajar mempunyai keuntungan, baik bagi individu maupun bagi
masyarakat. Bagi individu, kemampuan untuk belajar secara terus-menerus
akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya.
Sedangkan bagi masyarakat, belajar mempunyai peran yang
penting dalam mentransmisikan budaya, pengetahuan dan pemikiran dari
generasi ke generasi. Belajar tidak hanya dipahami sebagai aktivitas yang
dilakukan oleh pelajar saja. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan
seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui berfikir,
pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Dengan demikian,
belajar dapat membawa peubahan bagi pelaku, baik perubahan
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dengan perubahan-perubahan
tersebut, tentunya pelaku juga akan terbantu dalam memecahkan
permasalahan hidup dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Untuk melaksanakan perbaikan gaya belajar dalam makalah ini akan
dibahas lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tentang pengertian belajar?
2. Bagaimana hubungan belajar dan berpikir?
3. Bagaimana teori-teori belajar?
4. Bagaimana mengoptimalkan hasil belajar?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian belajar.
2. Untuk mengetahui hubungan belajar dan berpikir.
3. Untuk mengetahui teori-teori belajar.
4. Untuk mengetahui mengoptimalkan hasil belajar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis belajar merupakan suatu proses
perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dan interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.1
Durton mengartikan belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu
sebagai hasil interaksi lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan
menjadikannya lebih mampumelestarikan lingkungan secara memadai.
“Learning is a changethe individual due to interaction of that individual
andhis environments which fills a need and makes him capable of dealing
adequality with his environment”.2
Menurut Hilgrad dan Bower, belajar (to learn) memiliki arti: to gain
knowledge, comprehension, or mastery of trough experience or study, to fix
in the mind or memory; memorize; to acquire trough experience, to become
in forme of to find out.
Menurut definisi tersebut, belajar memiliki pengertian memperoleh
pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat,
menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan.
Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan
dan penguasaan tentang sesuatu. 3

1
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT. Rineka
Cipta,2010), hlm.2
2
Mutadi, Pendekatan Efektif dalam Pembelajaran Matematika (Semarang : Balai Diktat
Keagamaan Semarang, 2007), hlm. 12
3
Baharuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran(Jogjakarta: Arruz Media,2010), hlm.13
Sedangkan menurut James O. Wittaker mengemukakan bahwa belajar
adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman.4
Dari pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Perubahan sebagai hasil dari berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta
perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Proses
terjadinya belajar sangat sulit diamati. Karena itu orang cenderung melihat
tingkah laku manusia untuk disusun menjadi pola tingkah laku yang akhirnya
tersusunlah suatu model yang menjadi prinsip-prinsip belajar yang
bermanfaat sebagai bekal untuk memahami, mendorong dan memberi arah
kegiatan belajar.
Seseorang bisa dikatakan telah belajar apabila memenuhi tiga hal, yaitu:
1) Terjadinya perubahan tingkah laku ataupun kepribadiannya.
2) Perubahan tersebut bersifat tetap bukan sementara (bukan karena
kematangan dan kelelahan).
3) Disebabkan oleh pengalaman dan latihan.

Perubahan yang terjadi dalam diri manusia itu banyak sekali, baik sifat
maupun jenisnya. Akan tetapi tidak semua perubahan tersebut merupakan
hasil dari belajar, misalnya seseorang yang kakinya bengkok akibat
kecelakaan bukan termasuk perubahan dalam arti belajar. Untuk itu perlu
dijelaskan perubahan yang diharapkan sebagai hasil belajar, yaitu:5
1) Perubahan yang terjadi secara sadar. Artinya belajar itu dilakukan dalam
keadaan sadar dan seseorang akan merasakan perubahannya, seperti
merasa bahwa pengetahuannya bertambah, kebiasaannya bertambah, dan
sebagainya.

4
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 35
5
Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 121-123.
2) Perubahan yang bersifat fungsional. Artinya perubahan yang terjadi pada
individu itu berlangsung terus-menerus, tidak statis, dan berkembang
menuju kesempurnaan.
3) Perubahan yang bersifat positif dan aktif, yaitu perubahan yang
menjadikan individunya menjadi lebih baik yang terjadi karena adanya
usaha individu tersebut.
4) Perubahan yang bukan bersifat sementara, karena perubahan tingkah laku
yang terjadi akibat belajar bersifat menetap dan permanen.
5) Perubahan yang bertujuan dan terarah, artinya kegiatan belajar
B. Hubungan Belajar dan Berfikir
Inteligensi adalah kemampuan. Gaya belajar dan berfikir bukanlah
kemampuan, tetapi cara yang dipilih seseorang untuk menggunakan
kemampuannya (Drysdale, Ross, & Schuylts, 2001; Sternberg, 1997). Guru
mungkin akan mengatakan bahwa anak melaksanakan kegiatan belajar dan
berpikir dengan berbagai cara yang mencengangkan. Guru sendiri juga
bervariasi dalam gaya berpikir dan belajarnya.
a. Gaya Impulsif/Reflektif
Disebut sebagai tempo konseptual, yakni murid cenderung
bertindak cepat dan impulsif atau menggunakan lebih banyak waktu
untuk merespons dan merenungkan akurasi dari suatu jawaban (Kagan,
1965). Murid yang impulsive sering kali lebih banyak melakukan
kesalahan ketimbang murid yang reflektif. Murid reflektif lebih mungkin
melakukan tugas dibawah ini :
- Mengingat informasi yang terstruktur.
- Membaca dengan memahami dan menginterpretasi teks.
- Memecahkan problem dan membuat keputusan.
b. Gaya Mendalam/Dangkal
Sejauh mana murid mempelajari materi belajar dengan suatu cara
yang membantu mereka untuk memahami makna materi tersebut (gaya
mendalam) atau sekedar mencari apa-apa yang perlu untuk dipelajari
(gaya dangkal) (Marton, Hounsell, & Entwistle, 1984). Murid yang
belajar menggunakan gaya dangkal tidak bisa mengaitkan apa-apa yang
mereka pelajari dengan kerangka konseptual yang lebih luas. Mereka
cenderung belajar secara pasif, sering kali hanya mengingat informasi.
Pelajar mendalam (deep learner) lebih mungkin untuk secara aktif
memahami apa-apa yang mereka pelajari dan member makna pada apa
yang perlu untuk diingat.6
C. Teori-Teori Belajar

D. Mengoptimalkan Hasil Belajar


Dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar yang dapat dilaksanakan
dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap peserta didik secara
individual adalah sebagai berikut:
1) Berdasar prasyarat yang diperlukan untuk belajar.
Dalam belajar peserta didik diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan
minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.
2) Sesuai hakikat belajar
Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang lain)
sehingga mendapat pengertian yang diharapkan stimulus yang diberikan
dapat menimbulkan respon yang diharapkan.
3) Sesuai materi atau bahan yang akan dipelajari
Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur
penyajian yang bisa ditangkap pengertiannya.
4) Syarat keberhasilan belajar
Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga peserta didik dapat
belajar dengan tenang.

6
John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, terjemahan Tri Wibowo BS, (Jakarta: Kencana, 2017)
cet.7 hlm. 156-157
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Belajar merupakan sesuatu yang terjadi dalam diri individu yang
disebabkan karena latihan atau pengalaman, dan hal ini menimbulkan perubahan
dalam perilaku.
Hubungan belajar dan berpikir adalah cara gaya belajar dan berpikir yang
dilakukan seseorang dalam kemampuannya.
Teori belajar humanisme dan behaviorisme memiliki ciri khas masing-
masing. Teori belajar humanisme berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang perilakunya bukan sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para
pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu
masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusiayang
unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri
mereka. Sedangkan teori belajar behavioristik merupakan proses perubahan
tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respons yang
menyebabkan siswa mempunyai pengalaman baru. Aplikasinya dalam
pembelajaran bahwa guru memiliki kemampuan dalam mengelola hubungan
stimulus respons dalam situasi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat
optimal.

Mengoptimalkan hasil belajar dengan menggunakan beberapa prinsip-


prinsip belajar:

1. Berdasar prasyarat yang diperlukan untuk belajar.


2. Sesuai hakikat belajar
3. Sesuai materi atau bahan yang akan dipelajari
4. Syarat keberhasilan belajar
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.


Baharuddin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Arruz Media.
John W. Santrock. Psikologi Pendidikan cet.7. Terjemahan Tri Wibowo BS.
Jakarta: Kencana.
Mutadi. 2007. Pendekatan Efektif dalam Pembelajaran Matematika. Semarang:
Balai Diktat Keagamaan Semarang.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai