Anda di halaman 1dari 5

Tugas Praktikum Keperawatan Anak I

Nama Anggota :

1. Salsabila Izzatunnisaa
2. Sarah Haibanissa
3. Saskia Mega Lorensa
4. Shafa Sabila Putri Zuhri
5. Sindi Lestari
6. Tiara Primanda Putri
7. Yulianti Putri Susman

Kelompok 7

Resume Anticipatory Guidances (Usia Anak Sekolah)

Anticipatory guidance suatu upaya yang dilakukan oleh perawat dalam membimbing
orang tua tentang tahapan perkembangan anak sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi
dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan tahapan
usia anak. Bimbingan yang dapat dilakukan pada orang tua untuk anak usia sekolah di antaranya
adalah:
1. Usia 6 tahun
 Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan sosialisasi dengan cara mendorong
anak berinteraksi dengan temannya.
 Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda.
 Siapkan orang tua akan peningkatan ketertarikan anak keluar rumah.
 Dorong orang tua untuk menghargai kebutuhan anak akan privacy dan
menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
2. Usia 7-10 tahun
 Menekankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian.
 Tertarik untuk beraktivitas di luar rumah.
 Siapkan orang tua untuk menghadapi anak terutama anak perempuan memasuki
prapubertas.
3. Usia 11-12 tahun
 Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh saat pubertas.
 Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat.
 Pendidikan seks (Sex education) yang adekuat dan informasi yang akurat.
Tujuan bimbingan antisipatif adalah untuk membantu orang tua merencanakan dan
mengatasi perubahan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan pengasuhan
kompetensi dalam pemecahan masalah bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu orang tua
untuk menyesuaikan gaya dan strategis pengasuhan dengan pertumbuhan tempramen dan anak
mereka.
Bimbingan antisipatif pengembangan melibatkan diskusi individual dengan orang tua
untuk membantu mereka memahami merespon dan membimbing perilaku dan anak mereka.
Perkembangan anak usia sekolah memikul lebih banyak tanggung jawab untuk perawatan diri
saat mereka tumbuh dan ada banyak topic yang harus dibicarakan dengan mereka. Berikut topik
yang harus dibicarakan dengan anak-anak usia sekolah:
1. Safety/Keselamatan
 Keselamatan anak sangat penting sesuai dengan usia anak-anak. Lebih dari 11
hari pertahun sakit atau cedera karena lalai dalam keselamatan bersepeda.
Penggunaan helm adalah salah satu tindakan keselamatan bersepeda yang paling
penting. Diantara 450.000 anak-anak yang dirawat untuk kasus cedera dalam
bersepeda setiap tahun diantara 153.000 itu adalah cedera kepala. Ajarkan anak-
anak harus mengenakan helm yang pas dan perlengkapan keselamatan seperti
pada saat mengendarai sepeda skating, menunggang kuda, dan aktivitas lainnya.
 Mengajarkan anak cara menyebrang jalan dengan cara mengajarkan mereka
untuk melihat ke dua arah sebelum menyebrang.
 Memperingati anak tentang bahaya orang asing atau tidak dikenal. Ajarkan untuk
tidak boleh seorangpun mendekatinya dan menyentuh bagian pribadi anak.
Ajarkan anak untuk berani menolak jika diajak berpergian ke suatu tempat oleh
orang asing/yang tidak ia kenal.
 Mengajari anak untuk tidak pernah membukakan pintu untuk siapapun yang ia
tidak kenal.
 Menganjurkan orang tua untuk memberikan keselamatan mobil yang baik. Anak-
anak dibawah 13 tahun harus selalu naik di kursi belakang dan menggunakan
kursi booster sampai ketinggan yang sesuai.
 Ajarkan anak tentang keadaan darurat, ajari anak cara menelpon kontak darurat
(seperti 911) pada saat kondisi darurat yang mengancam keamanan dan
keselamatan anak.
 Jaga keselamatan anak pada saat berenang, jangan pernah meninggalkan tanpa
pengawasan. Ajari anak cara berenang, menggunakan tabir surya dengan SPF 15.
 Jangan pernah menyimpan senjata di rumah, jika terpaksa menyimpan di rumah,
letakkan di tempat yang aman, tertutup, dan terkunci, memisahkan amunisi dari
pistol.
2. Kesehatan gigi
 Kesehatan gigi pada anak sangat penting. Ajarkan anak menyikat giginya 2 kali
sehari dan ajak anak memeriksa atau mengontrol kesehatan giginya sebanyak 2
kali setahun. Memakai pelindung mulut saat berolahraga untuk menghindari
cedera pada giginya.
3. Nutrisi
 Anak-anak harus makan makanan yang sehat dan bergizi. 17,4% anak-anak usia
6 hingga 11 mengalami obesitas.
 Orang tua harus membatasi asupan makanan cepat saji pada anak.
 Penting untuk membantu anak untuk memilih diet seimbang yang mencakup
setidaknya 5 porsi buah dan sayur dan 3 porsi susu rendah lemak.
 Anak-anak harus makan makanan ringan yang bergizi dan membatasi lemak dan
gula tinggi dan makanan bergizi rendah seperti keripik, permen, dan dan soft
drink.
4. Olahraga
Pedoman antisipatif untuk anak-anak sehubungan dengan olahraga meliputi:
 Anak-anak memiliki setidaknya 1 jam permainan sehari atau aktivitas di luar.
Aktivitas di luar dengan mengambangkan keterampilan motorik dan koordinasi
seperti sepak bola, bola basket, menggambar atau melukis, teka-teki.
 Permainan pada anak-anak sangat dianjurkan untuk mendorong anak-anak
bermain di luar dan berinteraksi dengan teman sebaya, dan meningkatkan
hubungan sosial anak sejak dini.
5. Pertumbuhan dan perkembangan
 Tumbuh kembang penting bagi orangtua untuk mengembangkan lingkungan
rutin dan terstruktur di rumah seperti aturan jam tidur dan konsistensi akan
membantu membangun lingkungan yang aman di mana seorang anak akan
merasa paling nyaman.
 Membangun kebiasaan anak seperti mengekspresikan kemarahan dan suasana
hatinya. Cara menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan perasaan sangat
penting bagi seorang anak, belajar bagaimana cara mengatakan bahwa mereka
menyesal dan bagaimana cara meminta maaf.
 Penting bagi orang tua untuk mengikuti jadwal imunisasi anak dan mengetahui
manfaat dan resiko dari imunisasi.
 Sadari bahwa perubahan akan terjadi pada anak. Memperhatikan bagaimana anak
melihat dirinya dan citra dirinya, menyadari tubuh anak yang berubah.
Bagaimana mempersiapkan mereka untuk pubertas.
6. Sekolah
 Pelayanan sekolah penting untuk perkembangan intelektual dan pertumbuhan
kognitif, memperkuat interaksi social yang baik seperti berbagi dengan sesama
temannya dan mengekspresikan perasaan.
 Membentuk rutinitas waktu untuk mengerjakan pr di rumah.
 Sekolah tempat untuk membantu anak memaksimalkan waktu untuk latihan
kognitif, membantu anak-anak untuk focus menyelesaikan tugas dengan batasan
sepenuhnya.
 Memberikan bantuan sejak dini jika anak-anak mengalami masalah di sekolah.
 Mengenali prestasi akademik anak agar anak terdorong atau termotivasi untuk
giat belajar dan bersekolah.
7. Sosial media
 Interaksi media social dapat memengaruhi aktivitas. Membatasi aktivitas anak
seperti video game dan bermain komputer untuk tidak lebih dari 2jam sehari.
 Memonitor anak untuk penggunaan social media di situs web dan membatasi
akses internet pada anak.
 Mengontrol akses program tv dan memantau pemakaian ponsel, pesan, dan
penggunaan internet.
8. Rokok dan Obat-obatan
 Mendorong orang tua untuk membuka percakapan dengan anak mengenai
perilaku penyimpangan social seperti bahaya penggunaan narkoba dan alcohol.
 Ajari anak-anak untuk mengetahui mengapa narkoba, merokok, dan seks itu
dilarang dan bahaya dari itu semua.
 Ajari anak-anak tentang menghindari perkumpulan yang beresiko/berbahaya,
ajari anak untuk segera pulang jika merasa tidak nyaman pada perkumpulan
tersebut.
 Mendorong anak untuk bertanya tentang seks dan pubertas serta menjawabnya
dengan sederhana dan jujur, mengajari anak pentingnya menghindari seks bebas
dan resikonya.
9. Pubertas
 Ajari anak tentang perubahan tubuh pada saat pubertas, memberitahu tentang
mimpi basah pada laki-laki itu normal dan menstruasi pada perempuan juga
normal.
 Membatasi atau menyaring akses internet pada anak dan mencegah
keingintahuan seksual dini pada anak.
 Memberitahu pada anak-anak bahwa tidak ada yang berhak menyentuh dirinya.
Orang tua nya pun harus meminta izin pada anak jika ingin menyentuh tubuh
anak. Tidak mengizinkan orang lain untuk menyentuh bagian tubuhnya.

Anda mungkin juga menyukai