Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan)

Dosen Pembimbing : Dedi Prima Ritonga, M.Pd

Disusun oleh

KELOMPOK I

MUHAMMAD ARDIANSYAH (0302182035)

MARDIAH (0302193081)

PUSPA DEWI (0302191010)

TSUAIBATUL ASLAMIYAH NST (0302192073)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaannirrahiim..
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhu..
Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala Tuhan semesta alam yang
menurunkan Alqur’an kepada Nabi Muhammad shallaahu ‘alaihi wassallam
sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad shallaahu
‘alaihi wassallam yang telah mengajarkan Alqur’an sehingga dapat membawa
manusia dari zaman kejahiliyahan menuju zaman ke terang benderang.
Alhamdulillah, penulis bersyukur kepada Allah karena berkat karunia dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini melalui
beberapa tahapan proses meskipun masih belum sempurna. Judul yang penulis
ambil untuk makalah ini ialah “Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan”
Makalah ini terdiri dari Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan, Pengertian
Pendidikan Kewarganegaraan, Landasan Pendidikan Kewarganegaraan, Tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan, dan Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan.
Penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang retak sehingga
sumbangsih saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan
untuk perbaikan makalah nantinya. Makalah ini diharapkan dapat memberikan
kemudahan dan manfaat bagi para pembaca serta mendapatkan ridha Allah
subhanahu wata’ala. Aamiin Allaahumma Aamiin...

Medan, 20 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Manfaat dan Tujuan.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Sejarah dan Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan................................2
1. Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan...................................................2
2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan..............................................3
B. Landasan Ilmiah dan Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan......4
1. Landasan Ilmiah.....................................................................................4
2. Landasan Hukum...................................................................................5
C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.........................................................6
D. Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan.......................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................8
A. SIMPULAN.................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata kuliah yang memfokuskan


pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas,
terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Perkembangan kehidupan kenegaraan Indonesia mengalami perubahan yang
sangat besar terutama berkaitan dengan gerakan reformasi, serta perubahan
Undang-undang termasuk amandemen UUD 1945 serta Tap MPR
NO.XVIII/MPR/1998, yang menetapkan mengembalikan kedudukan Pancasila
pada kedudukan semula, sebagai dasar filsafat Negara.

Hal ini menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam, akibatnya akhir-


akhir ini bangsa Indonesia menghadapi krisis ideologi. Pandangan yang sinis
serta upaya melemahkan peranan ideologi Pancasila pada era Reformasi dewasa
ini akan sangat berakibat fatal bagi bangsa Indonesia yaitu melemahnya
kepercayaan rakyat terhadap ideologi negara yang kemudian pada gilirannya
akanmengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang telah lama
dibina, dipelihara serta didambakan bangsa Indonesia sejak dahulu.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimanakah Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan?


2) Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan?
3) Apa saja Landasan Pendidikan Kewarganegaraan?
4) Apa saja Tujuan dan Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan?

C. Manfaat dan Tujuan

1) Mengetahui Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan


2) Mengetahui Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
3) Mengetahui Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
4) Mengetahui Tujuan dan Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

1. Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah dari


komponen kurikulum nasional yang wajib pada setiap penyelenggaraan
pendidikan tinggi. Di dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional, pasal 37 ayat 2, disebutkan bahwa isi kurikulum
setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan tinggi wajib memuat, (a) Pendidikan
Agama; (b) Pendidikan Kewarganegaraan;, dan (c) Bahasa. Dalam kurikulum
2004, kurikulum yang berbasis kompetensi, mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan menjadi mata kuliah inti, bukan institusional dan tergabung
pada mata kuliah kompetensi dasar (MKDD).1

Perkembangan pendidikan kewarganegaraan senantiasa mengalami


dinamika, baik dalam materi dan kurikulum, maupun dinamika dalam hal
penyebutan. Pada kurikulum 1994, mata kuliah ini hadir dengan sebutan Mata
Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pasca berlakunya
kurikulum tahun 2000, mata kuliah tersebut mengalami revitalisasi dengan
sebutan Pendidikan Kewarganegaraan.

Pada penghujung tahun 2000, pemerintah melalui menteri pendidikan


nasional mengeluarkan Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 tanggal 20
Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Belajar Mahasiswa. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa:

a. Kurikulum inti Program Sarjana dan Program Diploma, terdiri atas:


 Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
 Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)
 Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
 Kelompok Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)
1
Usiono, Pancasila dan Kewarganegaraan (Medan: Perdana Publishing, 2016), h.11.

2
 Kelompok Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat (MKB).

b. MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan


manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta
mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.2

2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan terdiri dari 2 kata, yaitu pendidikan dan


kewarganegaraan. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 bahwa “Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.”3 Secara yuridis, di dalam Undang-undang
Republik Indonesia No. 12 Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2 “Kewarganegaraan adalah
segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.”

Pendidikan kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan


peserta didik yang diarahkan untuk menjadi patriot pembela bangsa dan Negara. 4
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1989, pendidikan kewarganegaraan adalah usaha
untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dan Negara serta Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi warga Negara yang dapat
diandalkan oleh Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 37 “Pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta tanah air.”5

2
Usiono, Pancasila dan Kewarganegaraan (Medan: Perdana Publishing, 2016), h.14.
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan RISTEKDIKTI, Pendidikan
3

Kewarganegaraan (Jakarta, 2016), h. 5.


4
Saidurrahman dan Arifinsyah, Pendidikan Kewarganegaraan: NKRI Harga Mati
(Jakarta: Kencana, 2018), h. 2-3.
5
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan RISTEKDIKTI, Pendidikan
Kewarganegaraan (Jakarta, 2016), h. 6.

3
Subtansi pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan nasionalisme
yang merupakan fungsionalisasi dari pendidikan nilai-nilai kebangsaan dan
pendidikan demokrasi yang merupakan cerminan dari kemerdekaan dan
kedaulatan individu yang mencakupi sosialisasi dan aktualisasi konsep, nilai,
sistem, budaya, dan praktek demokrasi.

B. Landasan Ilmiah dan Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan

1. Landasan Ilmiah

a. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan

Setiap warga Negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna
bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan
perubahan masa depannya. Untuk itu diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral,
nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai tersebut
berperan sebagai panduan dan pengangan hidup setiap warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.6

b. Objek Kajian Pendidikan Kewaganegaraan

Pembahasan pendidikan kewarganegaraan terarah pada warga Negara


Indonesiadalam hubungannya dengan negara Indonesia dan pada upaya
pembelaan negara Indonesia. Menurut Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.
43/DIKTI/KEP/2006, subtansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan mencakup:

 Filsafat Pancasila
 Identitas Nasional
 Negara dan Konstitusi
 Demokrasi Indonesia
 Rule of Law dan Hak Asasi Manusia
 Hak dan Kewajiban Warga Negara serta Negara
 Geopolitik Indonesia

Kaelan dan Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi


6

(Yogyakarta: Paradigma, 2016), h.3.

4
 Geostrategi Indonesia

2. Landasan Hukum

a. Undang-undang Dasar 1945

 Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat yang
memuat cita-cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang
kemerdekaannya.
 Pasal 27 ayat 1 menyatakan bahwa “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
 Pasal 30 ayat 1 menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
 Pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan.”
b. Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara.
c. Undang-undang No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia.
d. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Nomor 45/U/2002 tentang
Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa Pendidikan
Agama, Pendidikan Bahasa, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, yang wajib diberikan
dalam kurikulum setiap program studi.

e. Pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi


Departemen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 yang memuat
rambu-rambu pelaksanaan kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi.7

Kaelan dan Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi


7

(Yogyakarta: Paradigma, 2016), h.5-6.

5
C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Berdasarkan Keputusan Dirjen DIKTI No. 43/DIKTI/Kep/2006, tujuan


Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan dalam visi, misi, dan kompetensi.

a. Visi adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan
penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa
memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya.
b. Misi adalah untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar
secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa
kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa
tanggung jawab dan bermoral.
c. Kompetensi yang diharapkan adalah:
 Untuk menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air, demokratis, dan berkeadaban. Serta menjadi warga
negara yang memiliki daya saing, berdisplin, berpartisipasi aktif dalam
membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.8
 Untuk menjadi warga negara yang baik dan terdidik, sehingga perlu
memahami tentang Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki
rasa kebangsaan Indonesia, dan mencintai tanah air.
 Memiliki kemampuan tentang kewarganegaraan dan mampu
menerapkan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, memiliki kepribadian yang mantap, berpikir
kritis, bersikap rasional, etis, estetis, dan dinamis, berpandangan luas,
dan bersikap demokrasi yang berkeadaban.
 Menjadi ilmuan yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
demokratis yang berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki
daya saing, berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun
kehidupan yang damai berdasarkan nilai-nilai Pancasila.9

8
Kaelan dan Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi
(Yogyakarta: Paradigma, 2016), h.2.
9
Asep Said Gatara dan Subhan Sofhian, Pendidikan Kewarganegaraan (Bandung:
Focusmedia, 2011), h.8.

6
D. Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang memiliki


cakupan lebih luas jika dibandingkan dengan pendidikan demokrasi. Pendidikan
kewarganegaraan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, di antaranya:

a. Membentuk kepribadian yang utuh dalam menatap kehidupan yang lebih


kompleks di masa yang akan datang, terutama kepribadian yang tangguh dan
sigap dalam membela tanah air.

b. Membentuk kecakapan partisipasi warga negara yang bermutu dan


bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

c. Membangun semangat patriotisme dan nasionalisme anak bangsa, sehingga


menumbuhkan kesadaran bahwa Indonesia adalah tanah tumpah darahnya
dan harus diperjuangkan kedaulatannya.
d. Menjadikan warga Negara Indonesia yang cerdas, aktif, kritis, dan
demokratis, serta pancasialis, namun tetap memiliki komitmen menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI.

e. Mengembangkan kultur demokrasi berbasis local wisdom yang berkeadilan,


toleransi, dan penuh tanggung jawab.10

10
Saidurrahman dan Arifinsyah, Pendidikan Kewarganegaraan: NKRI Harga Mati
(Jakarta: Kencana, 2018), h. 7.

7
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah dari


komponen kurikulum nasional yang wajib pada setiap penyelenggaraan
pendidikan tinggi. Di dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional, pasal 37 ayat 2, disebutkan bahwa isi kurikulum
setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan tinggi wajib memuat, (a) Pendidikan
Agama; (b) Pendidikan Kewarganegaraan;, dan (c) Bahasa.

Pendidikan kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan


peserta didik yang diarahkan untuk menjadi patriot pembela bangsa dan Negara.
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1989, pendidikan kewarganegaraan adalah usaha
untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dan Negara serta Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi warga Negara yang dapat
diandalkan oleh Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 37 “Pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta tanah air.” Pendidikan Kewarganegaraan memiliki
tujuan dan manfaat guna membentuk peserta didik yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air.

8
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan RISTEKDIKTI. 2016.


Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta.

Gatara, Asep Said dan Subhan Sofhian. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan


Bandung: Focusmedia.

Kaelan dan Achmad Zubaidi. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk


Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.

Usiono. 2016. Pancasila dan Kewarganegaraan. Medan: Perdana Publishing.

Saidurrahman dan Arifinsyah. 2018. Pendidikan Kewarganegaraan: NKRI


Harga Mati. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai