PEMBAHASAN
yang diterapkan pada klien Ny.E 25 tahun sejak kontak pertama pada tanggal 18
April 2017 yaitu dimulai dari masa kehamilan 39-40 minggu, persalinan, post
partum, dan bayi baru lahir dengan baik, dapat dibahas sebagai berikut :
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
kali yaitu 3 kali pada trimester I, 2 kali pada trimester II dan 3 kali pada
trimester III. Hal ini sesuai dengan pendapat Prawirohardjo (2010), bahwa
trimester III.
71
72
dari 10 T yaitu timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan
darah, nilai status gizi, ukur TFU, tentukan presentasi janin dan DJJ,
kenaikan berat badan sebanyak 12 kg. Hal ini sesuai dengan pendapat
Pada saat dilakukan pemeriksaan LiLA pada Ny.E, didapati hasil 29 cm.
Hal ini menunjukan bahwa status gizi Ny. E normal dimana menurut
skrining ibu hamil berisiko Kurang Energi Kronis (KEK) dimana LiLA <
23,5 cm.
dengan presentasi kepala dan sudah masuk PAP, dan DJJ 143x/menit
protein urin (-) dan glukosa urin (-), menurut (Saifudin, 2010) bahwa ibu
3. Analisa Data
Dari hasil pengumpulan data subjektif dan data objektif maka dapat
Fisiologis.
4. Penatalakasanaan
Pada pengumpulan data subjektif Ny.E mengeluh mual dan susah tidur
gr/dl, maka berdiskusi dengan ibu mengenai pola nutrisi untuk lebih
kegawatdaruratan.
1. Data Subjektif
Ny.E mengeluh mulesnya semakin kuat dan sering serta sudah keluar
lendir bercampur darah dari jalan lahirnya. Hal ini sesuai dengan pendapat
JNPK-KR (2008), bahwa tanda dan gejala persalinan yaitu penipisan dan
2. Data Objektif
Pada Kala I fase aktif pada pemeriksaan fisik His ibu 3x10’35” DJJ
cm, menurut bahwa pada Kala I terbagi menjadi 2 fase yaitu: Fase laten
sedangkan pada multigravida 2 cm per jam. Dalam hal ini kala I Ny. E
mengatakan perut terasa sangat mulas seperti ingin BAB serta ada
(2008), bahwa tanda dan gejala kala II persalinan adalah adanya perasaan
bercampur darah.
Kala III Ny. E berlangsung selama 10 menit. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sumarah (2009), bahwa kala III dimulai setelah lahirnya bayi
Saat kala III, dilakukan manajemen aktif kala III yaitu memberikan
setelah plasenta lahir selama 15 detik. Hal ini sesuai dengan pendapat
aktif kala tiga terdiri dari 3 langkah utama yaitu pemberian suntikan
peregangan tali pusat terkendali dan masase fundus uteri yang berguna
Pada kala IV, dilakukan observasi selama 2 jam pertama postpartum yaitu
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.
kontraksi, tinggi fundus uteri dan kandung kemih. Hal ini sesuai dengan
persalinan yang dilakukan setiap 15 menit pada jam ke-1 dan setiap 30
menit pada ke-2. Masa pengawasan berjalan dengan baik dan tidak ada
3. Analisa data
Ny. E bersalin secara normal dan spontan. Ibu bersalin dalam usia
maupun bayinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarah (2009), bahwa
4. Penatalaksanaan
Ketika melakukan asuhan pada masa intranatal, asuhan saying ibu adalah
suatu hal yang sangat perlu diperhatikan. Salah satu asuhan saying ibu
yang dapat menyakiti ibu. Manajemen aktif sesuai dengan APN yaitu
pengawasan masa nifas yang dikemukanya itu pada 6-8 jam setelah
persalinan, 2-6 hari, 14 hari dan 40 hari setelah persalinan (Saiffudn, 2009).
77
Hanya saja 14 hari, dan 40 hari setelah persalinan tidak dapat dilaksanakan
1. Data Subjektif
Pada data subjektif Ny.E mengeluh lemas dan sedikit linu dibagian
vaginanya.
2. Data Objektif
Pada 2 jam post partum kolostrum sudah keluar, TFU sepusat, perdarahan
normal. Pada 6 jam post partum TFU 1 jari dibawah pusat, perdarahan
diastasi rekti 3 jari, lochea rubra, luka jahitan baik, tanda houman (-).
Pada 6 hari post partum TFU tidak teraba, diastasi rekti 1 jari, lochea
masa post natal dari involusi uterus dan pengeluaran lochea tidak ada
kelainan.
3. Analisa data
4. Penatalaksanaan
hari post partum ibu sudah diberikan konseling mengenai pemilihan alat
minggu.
78
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
Pada kasus ini penulis melakukan penilaian awal bayi baru lahir dengan
tiga hal saja yaitu, apakah bayi menangis kuat, warna kulit bayi
kuat segera setelah lahir, kulit berwarna kemerahan dan bergerak aktif
kelahiran Karena pemberian ASI secara dini merupakan cara efektif untuk
mencegah kehilangan panas, dan juga pemberian ASI setiap 2 jam sekali
perawatan tali pusat adalah dengan membiarkan tali pusat terbuka dan
2002). Pada kasus ini klien mengakui belum tega merawat tali pusat
lain.
79
3. Analisa Data
Pada kasus Bayi Ny.E dapat ditegakkan diagnosa dari hasil pengumpulan
4. Penatalaksanaan
Pada pemberian Hb Neo diberikan pada 2 jam setelah kelahiran bayi, dan