TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

PERILAKU HIDUP BERSIH PADA TATANAN RUMAH TANGGA

CEMPAKA PUTIH

Disusun Oleh

Siti Sondari

NPM 1102019205

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

JAKARTA
 APRIL 2020

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau

keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif

dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Sesuai dengan norma-norma

kesehatan yang ada, PHBS menjadi salah satu cara agar masyarakat bisa

meningkatkan kualitas perilaku hidup bersih dan sehat untuk memperoleh

kesehatan yang optimal. (Eksposisi)

Secara umum PHBS sendiri memiliki manfaat yaitu meningkatkan

kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal

tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan.

Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan

lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup. Dalam tatanan rumah

tangga manfaat dilakukannya PHBS ialah: (Deduktif)

 Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.

 Anak tumbuh sehat dan cerdas.

 Anggota keluarga giat bekerja

 Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi

gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan

pendapatan keluarga.
 PHBS dilakukan pada masyarakat khususnya pada tatanan rumah tangga.

Tatanan rumah tangga meliputi ibu hamil dan menyusui, pasangan suami-

istri, anak dan remaja, usia lanjut serta pengasuh anak sekalipun harus

melakukan PHBS. Jadi, setiap tatanan rumah tangga dan anggota keluarga

dianjurkan melakukan PHBS. (Induktif)

Ada 10 indikator yang terkait dengan PHBS, yaitu:

1. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

2. Memakai jamban yang sehat

3. Konsumsi buah dan sayur setiap hari

4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

5. Tidak merokok dalam rumah

6. Persalinan oleh tenaga kesehatan

7. Memberikan ASI eksklusif

8. Melakukan penimbangan bayi dan balita

9. Penggunaan air bersih

10. Memberantas jentik nyamuk

Penyuluhan PHBS sendiri saya lakukan dengan beberapa teman yang lain

dengan melakukan kunjungan kepada salah satu tatanan rumah tangga di sekitar

Cempaka Putih, pada Rabu, 5 Februari 2020. Responden bernama Wirapurwati

,usia 26 tahun memiliki 2 orang anak balita dan seorang suami. Tujuan

dilakukannya kunjungan ialah:

1. Memahami dan menjelaskan tatanan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) dalam rumah tangga.

2. Memahami menjelaskan bagaimana cara perilaku hidup bersih dan

sehat dengan 10 karakteristik.

Berdasarkan analisis dan pengamatan serta hasil wawancara dengan

responden, diketahui bahwa PHBS tatanan rumah tangga keluarga responden

cukup baik.

Selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Responden selalu

mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, ketika melakukan kegiatan-kegiatan

tertentu. Seperti menyiapkan makanan , setiap kali tangan kotor, setelah buang air

besar, menceboki anak, setelah menggunakan pestisida, dan sebelum menyusui

bayi.

Responden dan keluarga memakai jamban yang sehat. Hasil

pengamatan dari tempat responden, jamban yang digunakan yaitu toilet yang baik

dan bersih. Terdapat bak mandi, ember penampung air, kloset, lalu ada sabun

untuk membersihkan diri. Meskipun jamban nya terbilang kecil dan terlihat tidak

terlalu bersih, menurut responden kamar mandi selalu dibersihkan kurang lebih

seminggu sekali. (deskripsi)

 Konsumsi buah dan sayur setiap hari. Meskipun termasuk keluarga

ekonomi menengah, responden biasa memakan papaya dan sayur bayam setiap 2

hari sekali.

Responden melakukan aktivitas fisik setiap hari. Responden sendiri

merupakan pembantu di sebuah kost putri. Hampir setiap hari melakukan aktifitas

fisik mencakup menyapu, mengepel, membersihkan 5 kamar kost, merapikan

kasur, serta mencuci. Biasannya kegiatan tersebut bisa diselesaikan 3-4 jam

sehari. Hal tersebut termasuk aktivitas fisik responden. (Campuran)

Responden melakukan persalinan oleh tenaga kesehatan. Responden

memiliki 2 anak balita. Persalinan kedua anaknya dilakukan di rumah sakit

pemerintah.

Responden memberikan ASI eksklusif. Responden sebagai seorang ibu

tidak pernah memberi makanan selain ASI eksklusif sampai anaknya berusia 23

bulan. Kedua anaknya diberi ASI eksklusif.

Melakukan penimbangan bayi dan balita. Untuk memeriksakan

kesehatan anak-anaknya, responden menimbang berat badan anaknya sebanyak 6

kali dalam 6 bulan terakhir (setiap sebulan sekali).

Penggunaan air bersih. Untuk kegiatan sehari-hari responden

menggunakan sumber air dari ledang PDAM.

Memberantas jentik nyamuk. Tidak ditemukan jentik-jentik nyamuk

tempat-tempat penampung air di tempat reponden seperti bak mandi, ember,

tempayan, dispenser, pot/vas bunga, dan lain-lain. Hal itu dikarenakan

responden selalu membersihkan bak mandi minimal 1 kali dalam seminggu.

Selain itu, sampah-sampah juga tidak pernah dibiarkan menumpuk.

Dari 10 karakteristik/indikator PHBS, hanya satu indicator yang belum

dilakukan dengan baik, yaitu : Merokok di dalam rumah. Responden bukan

seorang perokok, tetapi, suaminya merupakan seorang perokok aktif. Meskipun

biasanya merokok di teras, tetapi terkadang ada anggota rumah tangga lainnya

seperti anak-anak berada di sekitaran tempat beliau merokok, dan tidak menutup

kemungkinan juga asap rokok bisa masuk kedalam rumah. Hal tersebut tentu

membahayakan kesehatan orang lain yang berada di rumah khususnya anak-anak

yang masih balita.

Oleh karena itu, setelah kunjungan tersebut dan menganalisis hasil

wawancara kami dengan responden, pada hari Jumat, 14 Februari 2020 kami

melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan cara agar

dapat berhenti merokok. Kami melakukan penyuluhan dengan menjelaskan

melalui poster yang berisi apa saja kandungan dari rokok , bahaya rokok bagi

kesehatan dan cara agar dapat berhenti merokok. Responden mulai paham dan

berniat sedikit demi sedikit mengurangi rokok, demi kesehatan serta keamanan

dirinya maupun anak-anak, keluarga dan orang yang berada di sekitarnya.