COVER .....................................................................................................
.......................................... i
KATA
PENGANTAR ........................................................................................
............................. ii
DAFTAR
ISI ....................................................................................................
.............................. iii
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................................
........................... 1
1. Latar
Belakang ...............................................................................................
.............. 1
2. Rumusan
Masalah .....................................................................................................
........ 1
3. Tujuan ............................................................................................
............................. 1
4. Manfaat .............................................................................................
............................ 1
BAB II
PEMBAHASAN .............................................................................................
................ 2
A. Pengertian kelompok
sosial ..................................................................................... 2
B. Klasifikasi kelompok
sosial ................................................................................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hakikat keberadaan kelompok sosial bukanlah terletak pada dekatnya jarak fisik,
melainkan pada kesadaran untuk berinteraksi. Suatu peristiwa yang menarik perhatian
mungkin dapat mengubah agregasi menjadi kelompok. Misalnya, seorang supir bis
mengumumkan bahwa ia akan berhenti untuk minum bir, maka agregasi yang terdiri atas
para penumpang bis akan segera menjadi kelompok, yang para anggotanya terdiri dari
mereka yang merasa terganggu atas sikap sang supir dan kemudian memprotes penundaan
tersebut. Kesadaran berinteraksi ini diperlukan oleh mereka untuk dapat menciptakan
suatu kelompok, sedang kehadiran fisik semata-mata sama sekali tidak diperlukan.
Banyak kelompok yang para anggotanya jarang sekali bertemu, namun mereka saling
berinteraksi melalui telepon, surat, buletin, dan majalah. Istilah kelompok mencakup
banyak bentuk interaksi manusia.
2. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan kelompok sosial ?
2) Apa saja klasifikasi kelompok sosial ?
3) Bagaimana pendapat macam-macam kelompok sosial menurut para ahli?
4) Bagaimana karakteristik masyarakat kota dan pedesaan?
5) Apakah ciri-ciri dari kelompok sosial yang teratur dan tidak teratur?
3. Tujuan
1) mengetahui tentang pengertian kelompok sosial
2) mengetahui klasifikasi kelompok sosial
3) mengetahui tentang macam-macam kelompok sosial menurut para ahli
4) mengetahui karakteristik masyarakat desa dan kota
5) menegtahui kelompok sosial yang teratur dan tidak teratur
4. Manfaat
Kita dapat mengetahui definisi kelompok sosial, ciri-ciri, serta kelompok sosial yang
teratur maupun yang tidak teratur.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kelompok sosial
Berikut pengertian kelompok sosial dari beberapa ahli :
a. Menurut Soerjono Soekanto, kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang
hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling
mempengaruhi.
b. Menurut Pul B.Horton dan Chester L.Hunt, kelompok sosial merupakan kumpulan manusia
yang memiliki kesadaran akan keanggotaanya dan saling berinteraksi.
c. Menurut George Homan, kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan,
interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi
dan berhubungan secara timbal balik.
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan
perasaan bersama.
B. Klasifikasi kelompok sosial
Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota :
a. Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana
dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja
diantara para anggota kelompok.
b. Solidaritas Organik
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan
telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling
ketergantungan antaranggota.
Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok :
a. Gemeinschaft (Paguyuban)
Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim.
b. Gesellschaft (Patembayan)
Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan
memiliki perasaan kebersamaan.
b. Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan
yang sama sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.
Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Sistem Hubungan :
a. Kelompok Formal
Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja
diciptakan, sehingga unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian
fungsional yang berhubungan.
b. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah kelmpok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat
dan intim.
Memiliki identitas kolektif yang tegas (misalnya tampak pada nama kelompok, simbol
kelompok,dll).
Contoh kelompok teratur antara lain berbagai perkumpulan pelajar atau mahasiswa,
instansi pemerintahan, parpol, organisasi massa, perusahaan, dll.
a. Kelompok statistik
kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di
antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
b. Kelompok kemasyarakatan
kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial
di antara anggotanya.
c. Kelompok sosial
kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang
lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan,
kerabat.
d. Kelompok asosiasi
kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan
pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan
hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal.
Contoh: Negara, sekolah.
· Interaksi sosial kurang akrab dan kurang peduli terhadap lingkungannya. Dasar
hubungannya adalah kepentingan
· Lingkungan alam masih besar peranan dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat
pedesaan
· Mata pencaharian bercorak agraris dan relatif homogen (bertani, beternak, nelayan, dll)
· Interaksi sosial antar warga desa lebih intim dan langgeng serta bersifat familistik
· Masyarakatnya kurang terbuka, kurang kritis, pasrah terhadap nasib, dan sulit menerima
unsur-unsur baru
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk yang telah
mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain. Kelompok-kelompok sosial merupakan
himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain
menyakut kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu kesadaran untuk saling tolong
menolong, oleh karena manusia membentuk kelompok-kelompok dalam kehidupannya.
Namun dalam membentuk kelompok tidak sembarangan ada syarat-syarat yang mesti ada
pada diri masing-masing individu.
DAFTAR PUSTAKA
Baswori M.Si. 2005. Pengantar Sosiologi. Depok: Ghalia Indonesia.
Http://septha49.wordpress.com/2008/06/27/kelompok-kelompok-sosial-dan-kehidupan-
masyarakat/
Http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
Http://scooteris.multiply.com/journal/item/11
Http://ww2.yuwie.com/blog/entry.asp?id=932768&eid=602556
Http://nursinglove.multiply.com/journal/item/4/Dinamika_Kelompok