Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuTugasDalam Mata KuliahEkonomi


Internasional

OLEH

Kelompok 10 EI6-G

HERLIZA AGUSTIN : 3217254

LOLI TRIANI :3217261

MUHAMMAD IFNI :3217279

DosenPembimbing

MUHAMMAD ZULKARNAIN

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM ( FEBI )
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI
2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam konteks perekonomian suatu Negara, salah satu wacana yang


menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat
menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian
bangsa tersebut, Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran,
inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan,
pemerataan pendapatandan lain sebagainya. Wijono menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan
Pembangunan.

Salah satuhal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan


ekonomi adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa
perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan( trade as engine of
growth). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor,
maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi
motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan menyatakan pada awal tahun
1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion.
Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor
penggerak bagi pertumbuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi?
2. Apa pengaruh perdagangan internasional terhadap ekonomi nasional?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana perdagangan internasional dan
pertumbuhan ekonomi.
2. Untuk mengetahui apa pengaruh perdagangan internasional terhadap
ekonomi nasional.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar-dasar pengertian tentang liberalisasi


perdagangan
Liberalisasi perdangan adalah kebijakan mengurangi
atau bahkan menghilangkan hambtan perdagangan (tarif
maupun non tarif) dalam rangka meningkatkan kelancaran
arus barang dan jasa.
Dasar liberalisasi perdagangan kerangka paradigma
neoklasik yang diajukan untuk melawan retriksi
perdagangan. Alsannya digunakan adalah:
1. Liberalisasi perdagangan diharapkan mampu
mendorong berlangsungnya proses rasionalisasi
industri bersamaan denga proses alokasi
manajemen ekonomi yang optimal.
2. Menghindari atau meminimkan ketidak stabilan
ekonomi mikro. Kebijakan priteksi yang disertai
oleh adanya kurs matauang yang tidak realistis.
3. Mendorong berlangsungnya proses produksi
dalam skala penuh denga perluasa produksi untuk
ekspor.

Perekonomian dunia mengalami proses liberalisasi


perdagangan dengan ditandai dengan mula terbentuknya
general agreement on traiffs and trade (GTT) pada tahun
1947 yang perannya sekarang telah digantikan oleh word
trade orgaisation (WTO). Tujuan liberalisasi perdagagan
untuk meningkatkan volume dan nilai perdagangan yang
pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan
peddapatan (income) penurunan hambatan perdagangan
dan semakin murahnya biaya transportasi.

Literatur yang mebahas terkait liberalisasi sering


menyamakan liberalisasi terhadap keterbukaan
perekonomian suatu negara atau apabila kebijakan-
kebijakan yang dilaksanakan oleh suatu negara
menyebabkan atau mendorong perekonomiannya
berorientasi keluar.1
Yang dimaksud dengan liberalisasi adalah suatu
kebijakan yang diambil oleh suatu segara yang
mencerminkan pergerakan kearah yang lebih netral,
lineral, dan terbuka. Perubahan ke arah yang lebih netral
tersebut meliputi penyamaan intensif diantara sektor-
sektor perdagangan. Suatu kebijakan dianggap sebagai
kebijakan liberalisasi apabila tingkat intervensi secara
keseluruhan semakin berkurang. Kebijakan liberalisasi
dapat tercapai melalui pengurangan hambatan dalam
perdagangan atau memperlakukan subsidi impor.
Pada dasarnya liberalisasi perdagangan menyaratkan
adanya penghapusan restriksi perdagagan yaitu
penghapusan atau pengurangan terhadap onjek ekspor
dan pajak impor, semua negara tidak diperolehan untuk
memberikan subsidi bagi industri domestik seperti pupuk
dan BBM (Indonesia).2
Secara teoritis liberalisasi perdagangan akan
meningkatkan volume perdagangan antar negara dengan
meingkatnya spesialisasi dan efisiensi karena negara

1
http://baladina.lecture.ub.ac.id/files/2012/12/modul-12-PHP
Liberalisasi-Pedagangan1.pdf diakses pada tgl 10 Maret 2020, jam 08.47
2
Ibid
mempunyai keunggulan dari daya saing produknya akan
terus meningkat produksi dan daya saingnya. Akan tetapi,
produk dari suatu negara yang tidak mempunyai daya
saing terpaksa harus berupaya untuk meningkatkan
efisiensi kalalu tidak menginginkan jatuhnya komoditi
terseut.
Suatu negara atau subjek berlaku perdagangan
memiliki berbagai alasan dalam melaksanakan
perdagangan internasional antara lain dikarenakan
perdagangan internasional adalah merupakan sumber
utama bagi suatu negara untuk menjadi makmur, sejahtera
dan kuat. Hal ini sudaj terbukti selama perkembngan
zaman.
Paham liberalisasi perdagangan berkembang dengan
pesat di Eropa pada abad ke-19. Pada periode
perdagangan bebas 1815-1914 diliputi dengan kekuatan
landasan filsafat liberal berdasarkan teori keunggullan
komparatif, yaitu bangwa suatu negara akan
mengkhususkan diri terhadap produksi ekspor, sebab
negara yang bersangkutan mempunyai biaya yang lebih
rendah daripada negara mitra perdagangan.
Dilihat secara hitoretis, diketahui bahwa liberalisasi
berakar dari suatu paham yang berkembang pada abad
XIX yang sering disebut sebagai liberalisasi. Salah satu
paham yang sangat mempengaruhi liberalisasi
perdagangan yaitu adalah paham yang dipelopori oleh
adam smith yang menerangkan bahwa kesejahteraan
masyarakat suatu negara justru akan semakin membaik,
apabila perdagangan internasional dilakukan dengan
perdaganga pasar bebas sumber daya dapat digunakan
secara efisien, sehingga kesejahteraan dapat dicapai
secara optimal.3
Sedangkan hugo mengistilahkan dengan “laissez
faire” yang menegaskan tentang “bebas melakukan apa
yang engkau inginkan” atau bebas campur tangan
pemerintah untuk membantu orang miskin, pengontrolan
upah buruh, bantuan atau subsidipertanian.
Teori lainnya berasal dari ricardo dengan prinsip
“comparative advantage” ynag menjelaskan “dalam suatu
sintem perdagangn bebas, setiap negara secara alamiah
mengkhususkan modal dan tenaga kerjanya pada
pekerjaan-pekerjaan yang paling menguntungkan baginya.
Teori Ricardo pada dasarnya bermaksud untuk
menyampaikan bahwa dalam suatu perdagangan bebas,
sumber-sumber produktivitas negara pesertanya harus
dimanfaatkan seefisien mungkin dan dengan demikian
seluruh negara peserta akan meraih keuntungan.4
Kebijakan yang terkait dengna liberalisasi pada
dasarnya dapat dikelompokkan menjadi kebijakan yang
dilakukan secara global dan universal, serta yang
dilakukan secara bileterial dan regional.

B. Implikasi Kebijakan Liberalisasi Perdagangan


Dampak menurut Lawrence M. Friedman adalah efek
total suatu tindakan hukum terhadap perilak, entah itu
positif atau negatif. Dampak mengacu pada perilaku,
sementara perilaku terkafang bisa diukur secra kuantiitatif.

3
Muhammad Sood, Hukum Perdagangan Internasional, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada,2011), hlm.31
4
Hata, aspek-aspek Hukum Perdagangan Iinternasional. (bandung
1998), hlm. 21-22
Aktivitas liberalisasi perdaganga atau perdagangan bebas
merupakan bagian dari kegiatan ekonomi, namun demikian
aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan bidang
ekonomi perlu diiringi denga kepastian hukum yang adil
agar tercipta efektifitas dan efisiensi. Oleh karena itu
tampak jelas, eratnya hubungan antara hukum dan
ekonomi, sistem hukum sebagai perwujudan dari sistem
ekonomi. Demikian pula sebaliknya, sistem ekonomi suatu
bangsa akan tercermin dalam sistem hukumnya.5
Implikasi liberalisasi perdagangan merupakan
kebijakan yang dianggap sebagai motor penggerak
perekonomian. Secra teori, hal ini dibuktikan berdasarkan
pendekatan pendatan ekonomi suat negara. Selain itu juga
sudah dilakukan beberapa penelitian secara empiris
dengan berbagai model dan motode serta hasil yang
beragam.
Secara grafis, perkembangan pertumbuhan ekonom
dan keterbukaan ekonomi indonesia sepanjang tahun
2005-20015, keterbukaan perdagangan mengalami
penurunan yang sangat drastis ditahun 2009 saat terjadi
krisis global. Penurunan yang terjadi ditahun 2009
mencapai 16.05%, dari 70.03 persen per PDB ditahun 2008
enjadi 58,79% ditahun 2009.
Sepanjang tahun 2005-2015, neraca perdagangan
indonesia mengalami surplus, kecuali pada tahun 2012-
2014 yang mengalami defisit. Surplus terbesar terjadi pada
taun 2006, sedangkan defisit terbesar terjadi pada tahun
2013.

5
Eka Budiyanti, 2017, ( dampak liberalisasi terhadap pertumbuhan
ekonomi di indonesia), kajian vol.22 no.1 maret 201. Hlm 55-56
Dampak liberalisasi peragangan berbeda disetiap
negara. Walaupun secara garis besar tujuan utama adanya
liberalisasi perdagangan adalah memperoleh keuntungan
bagi perekonomian akan tetapi dampak yang diperoleh
sangan bergantung pada kondisi perekonomian negara
terseut. Dari pengujian empiris telah diperoleh hasil bahwa
liberalisasi perdagangan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi indonesia secara positif selama periode 2005-
2015 baik itu dalam jangka pendek mapupun dalam jangka
panjang. Meskipun pengaruh tidak terlalu besar, akan
tetapi hal ini menunjukan bahwa kegiatan ekspor telah
berhasil mendorong perekonomian di indonesia.
Semakin bebas perdagangan dan terbuka
perdagangan makan semakin banyak juga produk-produk
impor yang masuk kedalam negri. Karenanya pemerintah
perlu mengawasi dan melindungi pasar domestik agar
tidak tergerus oleh produk-produk impor yang masuk
kedalam negri. Karenanya pemerintah perlu mengawasi
dan melindungi pasar dimestik agar tidk tergerus dengan
produk-produk impor yang lebih murah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi merupakan satu capaian yang menjadi
prioritas utama bagi sebuah negara. Pertumbuhanekonomi adalah
proses
perubahankondisiperekonomiansuatunegarasecaraberkesinambunganm
enujukeadaan yang lebihbaikselamaperiodetertentu.
Pertumbuhanekonomidapatdiartikanjugasebagai proses
kenaikankapasitasproduksisuatuperekonomian yang
diwujudkandalambentukkenaikanpendapatannasional.
Adanyapertumbuhanekonomimerupakanindikasikeberhasilanpembang
unanekonomi
Pengaruh Terhadap Ekonomi Nasional.
a. Pengaruh aspek internasional terhadap keseimbangan supply
dan demand.
b. Pengaruh aspek internasional terhadap pendapatan nasional.

B. Saran
Penulistelahmembahastentangperdagangan
internasional dan pertumbuhan ekonomi
namuntidakdipungkirisangatbanyakkekurangandala
mmakalah yang telahdisusun.Dari makalah yang
dibuatini, penulissangatmengharapkantanggapan,
baikkritikmaupun saran daripembaca agar
penulisbisamembuatmakalahlebihbaikkedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Sood Muhammad, 2011 Hukum Perdagangan Internasional, Jakarta,


PT. RajaGrafindo Persada,

Hata, 1998, aspek-aspek Hukum Perdagangan Iinternasional, bandung

Budiyanti Eka, 2017, Dampak liberalisasi terhadap pertumbuhan


ekonomi di indonesias, kajian vol.22 no.1 maret

Anda mungkin juga menyukai