Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda,
sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi
jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan
perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan
meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri
dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang
sarana dan prasarana, seperti penambahan ruasa jalan.

B.  Rumusan Masalah.
Rumusan masalah dalam penyusunan  makalah ini antara lain:
1. Apakah hambatan pembangunan ekonomi dari luar negeri?
2. Apa teori yang mempengaruhi hambatan pembangunan ekonomi dari luar negeri?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Bantuan Luar Negeri Terhadap Pembangunan


Menurut Harrod-Domar, peranan tabungan luar negeri adalah untuk
menumbuhkembangkan tabungan domestik sehingga dapat meningkatkan investasi dan
pada akhirnya akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, atau dengan kata lain,
tabungan luar negeri biasanya digunakan untuk menutupi kesenjangan tabungan –
investasi (saving investment gap) yang terjadi ditingkat domestik. Di sisi lain, bantuan
dan tabungan luar negeri dipandang sebagai kontributor terbesar untuk investasi atau bisa
juga sebagai salah satu instrumen untuk memperbesar impor (melalui penyediaan devisa
yang lebih banyak). Karena devisa merupakan faktor yang langka, maka peranan bantuan
luar negeri dalam pertumbuhan ekonomi proporsional dengan kontribusinya untuk
peningkatan impor.
Adanya realita yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi pada
negara – negara penerima bantuan luar negeri tersebut ternyata tidak begitu tinggi. Hal
tersebut menunjukkan tentang kekurangtepatan dari pendekatan Harrod-Domar,
dikarenakan mengalami kekurangan pada beberapa input komplemen yang penting,
seperti keterampilan tenaga kerja, kapasitas administratif dari birokrasinya, infrastruktur,
institusi ekonomi dan stabilitas politik. Padahal tanpa dukungan dari input-input
komplementer yang baik, tingkat tabungan yang tinggi tidak akan mampu mendorong
pertumbuhan. Beberapa ekonom berpendapat bahwa tabungan luar negeri, khususnya
berupa bantuan tetap tidak akan mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi
kenaikan tabungan atau impor.1

B. Ekspor dan Pembangunan Ekonomi : PANDANGAN RICARDO


Sejak beberapa abad lalu ahli ekonomi telah menelaah peranan ekspor dalam
pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pada masa Klasik
menganalisis mengenai keterkaitan antara perdagangan luar negeri dan pembangunan
mendapat perhatian yang lebih besar lagi beberapa ahli ekonomi pada masa itu, seperti
Ricardo, Smith, dan Mill bahwa perdagangan luar negeri dapat memberikan beberapa
sumbangan yang pada akhirnya dapat mempercepat perkembangan ekonomi suatu negara.
Ahli ekonomi Klasik menggemukakan tiga sumbangan penting perdagangan luar negeri
dalam perdagangan luar negeri yaitu :
1. Keuntungan pertama, yang dikemukakan oleh Ricardo, menyatakan ; “ Apabila
negara suatu negara sudah mencapai tingkat kesempatan kerja penuh, perdagangan

Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan; Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan, Jakarta: Kencana
1

Prenada Media Group, 2006, Hlm.110

2
luar negeri memungkinkannya mencapai tingkat konsumsi yang lebih tinggi dari
pada yang mungkin dicapai tanpa adanya kegiatan tersebut.”
2. Sedangkan keuntungan yang dikemukakan oleh Smith dan Mill yaitu :
i. Memungkinkan suatu negara memperluas pasar atas hasil – hasil produksinya.
ii. Memungkinkan negara tersebut menggunakan teknologi yang dikembangkan
di luar negeri, yang lebih baik daripada yang terdapat di dalam negeri.

INTI PANDANGAN RICARDO


Keuntungan yang diperoleh dari perdagangan luar negeri, dalam keadaan yang
dimisalkan tersebut timbul sebagai akibat dari perbedaan harga yang relatif dari
barang yang diperdagangkan, antara negara – negara yang melakukan perdagangan.2

C. Ekspor dan Pembangunan Ekonomi Menurut Pandangan SMITH dan MILL


Terdapat dua keuntungan lain dari mengadakan hubungan ekonomi dengan negara
lain, yaitu dapat memperluas pasar dan dapat memperoleh teknologi yang lebih baik dari
pada yang ada didalam negeri. Adam Smith merupakan ahli ekonomi Klasik pertama
yang menunjukkan kemungkinan memperoleh kedua keuntungan ini.dengan adanya
perdagangan luar negeri, negara dapat menaikkan produksi barang – barang yang sudah
tidak dapat dijual lagi didalam negeri akan tetapi masih dapat dijual keluar negeri. Smith
menjelaskan bahwa memperluas pasar yang terjadi akan mendorong sektor produktif
untuk menggunakan teknik produksi yang lebih tinggi produktivitasnya.
Menurut John Stuart Mill ada beberapa faktor yang menyebabkan perdagangan
luar negeri akan menaikkan tingkat produktivitas, mill berpendapat bahwa perluasan
pasar yang dikeakibatkan oleh pedagangan luar negeri akan mendorong dilaksanakannya
perbaikan – perbaikan teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Perdagangan
luar negeri akan mempertinggi tingkat spesialis, mempertinggi efisiensi penggunaan
mesin yang ada, dan akan mendorong usaha – usahan untuk memperbaiki efisiensi proses
produksi dengan menggadakan pembaruan inovasi.
Keuntungan lain yang ditunjukkan Mill terutama akan dinikmati oleh negara yang
tingkat perkembanganya masih rendah yaitu :
 Menggunakkan teknik produksi yang lebih baik, yang dapat diperoleh dari
negara maju.
 Mengimpor modal dari negara lain dan dengan demikian dapat meningkatkan
produksi yang tak mungkin dicapai apabila hanya dibiayai oleh modal dari
dalam negeri.
 Mengembangkan ide – ide baru yang akan dapat menghilangkan dampak
negatif kebiasaan lama, memperluas keinginan baru, cita – cita baru dan
pandangan kedepan.

2
Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan; Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006, Hlm.111

3
EFEK STRUKTUR EKSPOR KOLONIAL TERHADAP PEMBANGGUNAN
Struktur ekspor suatu negara memiliki tiga ciri pokok :
1. Sebagian barang – barang yang di ekspor merupakan hasil industri primer.
2. Jenis – jenis bahan mentah yang diekspor sangat terbatas.
3. Sektor ekspor pada mulanya dikembangkan terutama oleh penguaha – pengusaha
yang berasal dari negara penjajah.
Beberapa ahli ekonomi, terutama Myrdal, Myint, Prebisch, Singer, dan Meier, telah
menunjukkan bahwa ciri-ciri sektor ekspor tersebut tidak dapat memberikan sumbangan
yang memuaskan untuk mempercepat pembangunan ekonomi.3

PANDANGAN MYRDAL
Yang menjelaskan sebab-sebab sektor ekspor di negara berkembang kurang
memberikan sumbangan yang memuaskan dalam perbangunan ekonomi di negara-negara
yang relatif miskin. Ia berpendapat, dalam kegiatan perdagangan antara negara kaya dan
negara miskin mekanisme pasar akan menimbulkan suau proses kumulatif yang akan
mengekalkan keadaan tidak berkembang dan tingkat kesejahteraan yang rendah di
negara-negara miskin.
PANDANGAN MYINT
Myint mengemukakan dua sebab, mengapa pada masa penjajahan yang lalu sektor
ekspor yang mengalami perkembangan sangat pesat di beberapa negara berkembang,
tidak berhasil merangsang keseluruhan perekonomian untuk berkembang dengan lebih
laju. Kedua sebab itu adalah : adanya kekuatan monopoli dan monopsoni di sektor luar
negeri, dan pengaruh edukatif kegiatan ekspor yang bercorak kolonial terhadap
masyarakat di negara-negara miskin sangat terbatas.
PANDANGAN MEIER
Dalam uraiannya Meier menjelaskan bahwa perkembangan ekspor, di samping secara
langsung menciptakan pembangunan ekonomi, secara tidak langsung akan menciptakan
pertumbuhan lebih lanjut melalui dorongannya kepada perkembangan di sektor lain. Oleh
sebab itu, sampai dimana perkembangan ekspor akan menciptakan pembangunan
ekonomi bukan saja tergantung kepada lajunya perkembangan ekspor itu sendiri, tetapi
juga kepada sifat-sifat dari faktor-faktor yang menetukan pengaruhnya terhadap
perkembangan di sektor-sektor lainnya.
PANDANGAN PREBISCH dan SINGER

Bahwa faktor-faktor yang berasal dari luar negeri merupakan faktor utama yang
menyebabkan sektor ekspor kurang berhasil memegang peranan sebagai penggerak
3
Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan; Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006, Hlm.112

4
pembangunan di negara berkembang. Teori mereka pada dasarnya berpendapat bahwa dalam
jangka panjang syarat perdagangan atau terms of trade negara berkembang akan bertambah
buruk. Faktor ini menyebabkan keuntungan perdagangan hanya dinikmati negara-negara
maju. Maka laju pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang menjadi lambat
ketimbang yang seharusnya.

Ada 2 teori jenis lingkaran perangkap kemiskinan NURKSE :

     1.  Dari segi penawaran modal

          Tingkat pendapatan masyarakat rendah karena produktivitas rendah.

3. Dari segi permintaan modal

     Peningkatan pembentukan modal bukan hanya dibatasi oleh lingkaran perangkap
kemiskinan, tetapi juga oleh INTERNATIONAL DEMOSTRATIVE EFECT, yaitu
kecenderungan untuk mencontoh corak konsumsi di kalangan masyarakat yg lebih maju.

D. Proses Sebab-Akibat Kumulatif


Pola Proses Sebab-Akibat Kumulatif
Keadaan yang menghambat pembangunan ini digolongkannya sebagai
backwash effects. Disamping itu perkembangan di daerah yang lebih maju dapat
menimbulkan keadaan-keadaan yang akan mendorong perkembangan daerah yang
lebih miskin. Keadaan-keadaan yang akan dapat mendorong pembangunan ekonomi
di daerah yang lenih miskin dinamakan sebagai spread effects.

Backwash Effects
Faktor pertama yang akan ditimbulkan bersumber dari corak perpindahan
penduduk dari daerah miskin ke daerah yang lebih maju. Pada umumnya penduduk
yang berpindah merupakan tenaga kerja yang lebih muda, mempunyai semangat kerja
yang lebih tinggi dan tingkat pendidikan yang lebih baik dari mereka yang tetap
tinggal di daerah miskin. Maka perpindahan yang demikian tidak akan menggalakan
perkembangan produktivitas di daerah yang lebih miskin karena mereka terpaksa
menggunakan tenaga kerja yang mempunyai mutu dan kapasitas yang rendah juga
masih mempunyai sikap maupun cara berpikir yang masih tradisional.

5
Spread Effects
Berbentuk tambahan permintaan dari daerah yang lebih kaya terhadap
produksi daerah yang lebih miskin. Permintaan tersebut terdiri dari permintaan atas
hasil pertanian, hasil industri rumah tangga dan hasil industri barang konsumsi.
Spread Effects ini jauh lebih lemah daripada backwash effects. Oleh karenanya,
apabila dibandingkan tingkat pembangunan di berbagai daerah, pembangunan yang
tercapai di daerah yang lebih maju selalu lebih cepat daripada yang terjadi di daerah
yang lebih terkebalakang.
Tahap Pembangunan dan Proses Sebab-Akibat
Myrdal menyatakan pula bahwa jurang pembangunan dapat mengecil kembali
apabila daerah lebih kaya sudah menjadi sangat berkembang, akan timbul
disekonomis ekstern terhadap berbagai perusahaan dan industri yang ditimbulkan oleh
kongesti-kongesti yang terjadi di daerah yang lebih maju. 4

E. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap faktor-faktor penentu dalam


pembangunan :

1.     Mengurangi jumlah tabungan yg diciptakan anggota masyarakat

2.     Corak penanaman modal lebih banyak untuk pendidikan & sarana sosial

3.     Pemerataan pendapatan terjadi jurang antara golongan masyarakat

4.     Strategi pemulihan teknologi yang akan digunakan

5.     Mempercepat kenaikan produksi barang makanan

6.     Perkembangan ekspor impor, ekspor  impor.

BAB III
4
Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan; Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006, Hlm.115

6
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Menurut pengertiannya, pembangunan ekonomi merupakan upaya yang dilakukan oleh
suatu negara dengan tujuan mengembangkan kegiatan ekonomi.  Keberhasilan pembangunan
suatu negara terletak pada pelaku utama atau subjek dari aktivitas pembangunan ekonomi itu
sendiri. Pelaku utama tersebut yaitu masyarakat. Keberhasilan pembangunan ekonomi akan
berakibat pada kesejahteraan masyarakat di dalam suatu negara karena dengan adanya
pembangunan ekonomi, kekayaan negara dan masyarakat akan meningkat.

B.     Saran
Untuk mendukung keberhasilan suatu pembangunan ekonomi, suatu negara sebaiknya
mengelola dengan baik sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya modal, serta
keahlian atau kewirausahaan dan teknologi di negaranya.  Sumber daya manusia sangat
menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi melalui jumlah dan kualitas penduduk.
Dengan memiliki modal, sumber-sumber ekonomi yang potensial dapat diubah menjadi
sumber daya ekonomi rill. Dan dengan memiliki kemampuan mengkoordinasi faktor
produksi, pengetahuan, dan teknologi serta mengombinasikan faktor-faktor produksi sangat
membantu usaha peningkatan produksi. 

DAFTAR PUSTAKA

7
Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar
Kebijakan. Kencana Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai