Anda di halaman 1dari 3

Ujian Tengah Smester Manajemen Mutu Jasa Bidang Kesehatan

Diyan Juli Eka Lestari / 101711133019

1. Konsep teori mutu hierarchial service quality model


a. Konsep lanjut dalam penelitian Brady, M.K, & Cronin, J.Jyang dijadikan acuan
penegembangan teori mutu yaitu konsep kualitas layanan (interaksi, lingkungan,
dan hasil yang kemudian dikembangkan. Dimana masing konsep tersebut miliki
tiga subdimensi. Selain itu penelitian ini juga menggap bahwa evaluasi dari ketiga
sub dimensi tersebut membentuk persepsi mereka (pelanggan) tentang kinerja
organisasi. Persepsi tersebut kemudian mengarah pada persepsi kualitas layanan
secara keseluruhan. Dengan kata lain, pelanggan membentuk persepsi kualitas
layanan mereka berdasarkan suatu evaluasi kinerja di berbagai tingkatan dan pada
akhirnya menggabungkan evaluasi ini untuk sampai pada layanan keseluruhan
persepsi kualitas.
b. Dimensi yang diteliti Brady dan Cronin untuk mengembangkan teori mutu
khususnya hierarchial service quality model adalah subdimensi yang
dipertimbangkan pelanggan saat mengevaluasi kualitas interaksi, lingkungan
fisik, dan dimensi hasil dari pengalaman layanan .
2. Travel Advice Indonesia
1) Menurut Amerika serikat kapasitas sistem kesehatan Indonesia masih terbatas
terutama dalam memberikan dukungan kesehatan terhadap warga negaranya yang
sedang berada di Indonesia. Selain itu Amerika juga menilai bahwa Indonesia
juga memiliki keterbatasan untuk menguji virus yang menyebabkan COVID-19.
Pemerintah Amerika menghimbau masyarakatnya untuk mempertimbanhkan hal
tersebut jika ingin melakukan perjalanan ke Indonesia. Disamping itu pemerintah
Amerika serikat juga berpendapat bahwa Indonesia merupakan negara yang
rawan akan tororisme dan bencana alam yang mengalami peningkatan risiko
sehingga dapat mengancam jiwa atau mengakibatkan kematian bagi warga
negaranya yang sedang berada di Indonesia. Oleh karena sistem kesehatan yang
masih dianggap kurang, dan rawan akan bencana maupun teror serta terbatasnya
dukungan kesehatan yang diberikan pada warga negaranya pemerintah Amerika
Serikat melarang warga negaranya untuk bepergian ke Indonesia dan
menghimbau warga negaranya untuk segera kembali ke Amerika . Australia juga
turut serta melakukan hal yang sama karena menurut Australia ketersediaan
pengujian dan pengendalian infeksi sangat terbatas dan secara signifikan
pelayanan yang tersedia secara signifikan dibawah standar Australia, bahkan
untuk evakuasi pasien medis pun tidak akan diizinkan , tidak ada perawatan
intensif dan ventilator pun tidak tersedia. Selain kedua negara tersebut New
Zealand,Canada dan Inggris juga turut serta mengeluarkan travel advice pada
warga negaranya yang akannpergi atau sedang di Indonesia.
Saya tidak bisa mengatakan tidak setuju karena pada kenyataanya
memang pelayanan kesehatan di Indonesia berada di bawah standar Australia, dan
juga memang benar bahwa pengujian dan pengendalian infeksi yang terjadi saat
ini sangat terbatas. Bahkan APD untuk tenaga medis yang menangani pasien
terinfeksi virus COVID-19 saja masih sangat terbatas. Berdasarkan fakta –fakta
tersebut saya tidak bisa mengatakan setuju jika negara –negara tersebut
mengatakan layayan kesehatan di Indonesia baik, karena memang pada
enyataannya masih kurang dan perlu untuk ditingkatkan.
2) Secara luas atau nasional belum ada standar untuk pelayanan kesehatan wisata,
namun terkhusus untuk provinsi Bali yang merupakan tempat wisata yang populer
di Indonesia sudah terdapay standar pelayanan kesehatan bagi para wisatawan
yang tertuang dalam PERDA Provinsi Bali Tentang Penyelenggaraan Kesehatan
pasal 60 ayat 2 sampai 9. Berikut adalah satndar kesehatan untuk para wisatawan
Bali:
a. Kategori : 1.Pelayanan Kesehatan pra wisata

2. Pelayanan kesehatan saat wisata

3. Pelayanan kesehatan pasca wisata

3. Ukuran: Pelayanan kesehatan di Provinsi Bali wajib mendukung upaya-upaya


pencegahan,[romosi kesehatan dan surveilans penuakit di daerah
wisata yang dilakukan oleh perangkat daerah atau kota yang
membawahi bidang kesehatan.
4. Aktivitas:
Pelayanan kesehatan pra wisata meliputi:
1. pelayanan konseling terkait risiko kesehatan dan keselamatan di destinasi
wisata yang akan dikunjungi
2. Penilaian dan penggalian riwayat medis yg relevan meliputi riwayat
vaksinasi sebelumnya,alergi dan penyakit kronis
3. Penilaian kelayakan dan kontra indikasi melakukan perjalanan dan aktivitas
wisata
4. Pelayanan vaksinasi sesuai destinasi wisata
5. Pelayanan kemoprovilaksis sesuai destinasi wisata
6. pelayanan keseatan pra wisata untuk populasi khusus dan rencana
perjalanan spesifik
Pelayanan saat wisata meliputi:
1. Pelayanan kegawat daruratan, triase, dan rujukan ke spesialis untuk kasus
penyakit dan kecelakaan yang terkait dengan aktivitas wisata
2. Pelayanan rawat jalan untuk kasus penyakit dan kecelakaan yang terkait
dengan aktivitas wisata
3. Pelayanan rawat inap untuk kasus penyakit dan kecelakaan yang tekait
dengan aktivitas wisata untuk rumah sakit dan klinik utama rawat inap

Pelayanan kesehatan pasca wisata:

1. Pelayanan kesehatan skrining penyakit dan wisatawan yang baru kembali


2. Pelayanan kesehatan pada wisatawan yang baru kembali termasuk
pelayanan kegawat daruratan, triase, dan rujukan ke spesialis
3. Pekayanan diagnostik dan manajmen dari gejala spesifik pasca wisata

5. Sudah ada, dan untuk standar secara nasional dapat dibuat seperti yang dilakukan oleh
Provinsi Bali.
6. Menurut saya medical tourism tetap layak dilakukan karena Indonesia merupakan salah
satu negara yang paling sering dikunjungi wisatawan dan salah satu devisa negara
tentunya didapatkan dari adanya wisatawan yang datang berwisata di Indonesia. Selain
itu dengan adanya medical tourism dapat menyanggah penilaian yang kurang dai negara
lain tehadap pelayanan kesehatan di Indonesia. Namun tentunya harus didikuti dengan
memaksimalkan dan perbaikan pada sektor pelayan kesehatan juga.

Anda mungkin juga menyukai