Anda di halaman 1dari 17

Kualitas Perairan Anambas

Struktur Komunitas Fitoplankton di Perairan Tanjung Lambai, Tanjung


Momong, dan Air Asuk
Komposisi Fitoplankton secara Spasial pada Masing-Masing
Lokasi Sampling
Biologi
Similaritas Jumlah Jenis Fitoplankton antara Perairan Tanjung Lambai,
Tanjung Momong, dan Air Asuk
Pada Gambar 10 di bawah disajikan
dendogram yang menunjukkan tingkat
similaritas jumlah jenis fitoplankton antar 3
lokasi sampling. Berdasarkan dendogram
tersebut dapat dilihat bahwa ketiga
lokasi sampling memiliki tingkat similaritas
yang tinggi dalam hal jumlah jenis
fitoplankton yang dapat ditemukan
(similaritas di atas 99%). Nilai Similaritas
jumlah jenis fitoplankton antara Tanjung
Momong dan Tanjung Lambai sebesar
99,58%, dan similaritas antara ketiga lokasi
sampling (Tanjung Momong, Tanjung
Lambai, dan Air Asuk) adalah 99,33%.
Komposisi Spesies Ikan yang ditemukan Selama Penelitian di Perairan Kabupaten
Kepulauan Anambas
Jumlah Genus dan Spesies Ikan pada Masing-masing Famili di Perairan
Anambas

Spesies ikan hasil tangkapan terbesar


termasuk ke dalam famili Labridae yaitu
18 spesies, kemudian famili Scaridae 10
spesies, famili Nemipteridae 6 spesies,
famili Serranidae 5 spesies, famili
Siganidae 4 spesies, famili
Pomacentridae dan pseudochromidae
masing-masing 3 spesies, famili
Lutjanidae 2 spesies, famili
Holocentridae, Apogonidae,
Acanthuroidei, Gerreidae, Lethrinidae,
Mullidae, Pinguipedidae dan
Scorpaenidae masing-masing 1 spesies.
Jumlah genus dan spesies ikan pada
masing-masing famili dapat dilihat pada
Gambar 4
Analisis Kondisi Bio-Fisik Pantai Stasiun I (P. Mangkai Besar)

Bedasarkan hasil analisis kondisi biofisik pantai tempat


peneluran penyu pada stasiun I yaitu di Pulau Mangkai Besar,
dengan total nilai kondisi biofisik 2243,75 maka diperoleh nilai
indeks tingkat kondisi sebesar 81,22% . Dengan demikian,
kondisi pantai tempat peneluran penyu pada stasiun I di Pulau
Mangkai Besar tergolong “Baik”.
Analisis Kondisi Bio-Fisik Pantai
Stasiun II (P. Mangkai Kecil)

Kondisi biofisik pantai tempat peneluran


penyu di stasiun II yang berlokasi di Pulau
Mangkai Kecilmenunjukkan total nilai
untuk semua parameter biofisik sebesar
2375 dan diperoleh nilai indeks tingkat
kondisi sebesar 85,97 %. Melihat dari hasil
tersebut, kondisi biofisik pantai untuk
peneluran penyu pada stasiun II masih
dalam kategori “Baik
Analisis Kondisi Bio-Fisik
Pantai III (P. Mangkai Besar)

Hasil analisis kondisi biofisik pantai tempat


peneluran penyu di stasiun III yaitu di Pulau
Mangkai Besar, menunjukkan total nilai
untuk semua parameter sebesar 2375
dengan nilai indeks tingkat kondisi sebesar
85,97 %. Melihat dari hasil tersebut, kondisi
pantai tempat peneluran penyu pada
stasiun III dalam kondisi “Baik”
Kualitas Air di Perairan Laut Kabupaten Kepulauan Anambas

Nilai pH yang didapat


Nilai salinitas yang didapat di disetiap pengukuran pada
Data hasil pengukuran kualitas air setiap stasiun berkisar antara masing-masing stasiun
yang didapatkan selama penelitian 31 - 32 ‰, nilai ini merupakan tidak menunjukkan
menunjukkan bahwa suhu kisaran yang normal yang perbedaan yaitu 8. Nilai pH
perairan laut pada lokasi dibutuhkan oleh ikan karang 8 menunjukkan derajat
penelitian bervariasi, pada Stasiun untuk melangsungkan keasaman di seluruh stasiun
1 dan Stasiun 3 dengan suhu 32 kehidupannya. Nilai salinitas meiliki keadaan pH yang
oC, Stsaiun 2 dengan suhu 31 oC, hasil pengukuran setiap stasiun basa. Pada kondisi ini
Stasiun 4 dan 5 dengan suhu tidak terlalu bervariasi, hal ini dengan pH 8 merupakan
30oC. Kisaran suhu antara 30 - 32 disebabkan karena tidak perairan yang memiliki
masih tergolong dalam kisaran terjadinya hujan pada bulan- produktivitas tinggi dan
suhu yang baik bagi kehidupan bulan sebelum dilakukan sangat mendukung bagi
ikan penelitian kelangsungan hidup ikan
Kualitas Perairan(Arus pasang Surut, Salinitas, dll)

a. Konstanta pasang surut wilayah Tarempa, Kabupaten


Anambas

Berdasarkan data yang diperoleh dari


KPLP Provinsi Kepulauan Riau, dari hasil
pengamatan konstanta dapat diketahui
bahwa tipe pasang surut di perairan
Tarempa, Kabupaten Kepulauan
Anambas dari tanggal 01 Januari 2015
s/d 31 Desember 2016 termasuk tipe
pasang surut diurnal. Dimana tipe
pasang surut ini terjadi satu kali pasang
naik dan satu kali pasang surut dalam
satu hari dengan periode 24 jam 50
menit
Gambar 2 merupakan Hasil peramalan Hasil pengukuran kecepatan arus di Desa Temburun dapat
pasang surut untuk wilayah Tarempa
sampai Desember 2016 .
dilihat pada Gambar 3.
Salinitas

Dari gambar diatas, terlihat bahwa kisaran


salintas rata–rata yang diperoleh di lokasi
penelitian adalah 34, 52 ‰, dengan nilai
salinitas minimum 30 ‰ dan maksimum 37
‰. Dari kisaran yang diperoleh, parameter
kesesuaian ini diberi bobot 2 dan termasuk
dalam kategori sesuai bersyarat untuk
melakukan penanaman kembali
Suhu Berdasarkan histogram
di atas, kisaran rata–
rata suhu pada lokasi
penelitian yaitu 29,10
derajat celcius. Dengan
suhu minimum 28
derajat celcius dan
suhu maksimum 32,10
derajat celcius.
Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi P Anambas
Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi Perairan
Anambas
Referensi
1. Ernawati Widyastuti Fauna Krustasea di Perairan Kepulauan Anambas, Propinsi Kepulauan Riau . Bidang
Sumberdaya Laut, Puslit Oseanografi-LIPI Jl. Pasir Putih 1, Ancol Timur, Jakarta Utara 14430 E-mail:
ernawidya@yahoo.com
2. Lani Puspita, Notowinarto dan Rudi Gunawan ; Struktur Komunitas Fitoplankton di Perairan Pesisir Pulau Siantan
Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau (Phytoplankton Community Structure at Siantan Island
Coastal Area Anambas Islands District Riau Islands Province)
3. Joni, INVENTARISASI JENIS IKAN KARANG DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL KABUPATEN
KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU
4. Ferty Marshellyna Lubis Mahasiswa Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, fertymarshellyna93@gmail.com ; Arief
Pratomo Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, sea_a_reef@hotmail.com ; Chandra Joei Koenawan Dosen Ilmu
Kelautan, FIKP UMRAH; KARAKTERISTIK KONDISI BIO-FISIK PANTAI TEMPAT PENELURAN PENYU DI PULAU
MANGKAI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU
5. Fatimah Farhana1), Andi Zulfikar dan Chandra Joei Koenawan2) , Program Studi Manajemen Sumberdaya
Perairan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji Email : fikp@umrah.ac.id ;
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PADA KAWASAN REHABILITASI MANGROVE DI DESA TEMBURUN KABUPATEN
KEPULAUAN ANAMBAS
6. Rifki A and Hawis M. 2015. Management on Coral Reef Ecosystem on the Siantan Tengah District, Anambas
Island; Research Gate

Anda mungkin juga menyukai