Anda di halaman 1dari 2

http://103.97.100.145/index.

php/JKJ/article/view/3892/3626

EFEK TERAPI PERILAKU, TERAPI KOGNITIF PERILAKU


DAN PSIKOEDUKASI KELUARGA
PADA KLIEN HALUSINASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEORI BERUBAH
KURT LEWIN

Halusinasi adalah timbulnya penglihatan, pendengara, perabaan,penciuman dan pengecapan pada


organ sensori tanpa adanya stimulus eksternal.
1. Faktor presdisposisi halusinasi
a. Bilogis
1. Latar belakang genetic
2. Riwayat prenatal karena trauma, infeksi virus, intotiksi obat, alcohol ,penyakit,
premature, malnutrisi
b. Psikologis
1. Riwayat konflik keluarga ( laps, broken home )
2. Kepribadian ( mudah kecewa, mudah putus asa, kecemasan tinggi, menutup diri )
3. Penolakan masa lalu yang buruk
4. Gangguan konsep diri
5. Riwayat kegagalan dan kurang penghargaan
6. Pertahan psikologi rendah
7. Riwayat tidak bisa mengontrol stimulus yang datang ( suara, rabaan, penglihatan,
penciuman, pengecapan, pergerakan )
c. Social budaya
1. Tugas perkembangan yang tidak selesai
2. Riwayat ptus gagal sekolah
3. Riwayat ketidakjelasan identitas dan peran
4. Pekerjaan stressfull
5. Kehidupan terisolasi
6. Stigma masyarakat
7. Riwayat tidak bisa menjalankan aktivitas keagamaan dalam kehidupan
8. Perubahan dalam kehidupan
9. Riwayat sulit mempertahankan hubungan interpersonal
2. Faktor presipitasi
a) Semua faktor biologis, psikologis, social budaya yang adak apada faktor presdiposisi
terjadi pada saat ini dan kondisi yang tidak tepat serta berulang
b) Support system kurang
c) Jumlah stressor dan kualitas stressor tinggi
Rata-rata usia klien yang mengalami halusinasi adalah usia 21-40 tahun dan berjenis kelamin
perempuan. Status pekerjaan klien terbanyak adalah belum bekerja. Banyak tindakan bunuh diri
disebabkan halusinasi dan sebagian besar tidak bekerja.
Pencapaian kemampuan klien dengan halusinasi sebelum dan seudah diberikan terapi
perilaku
Pemberian latihan identifikasi perilaku maladaptive yang ditimbulkan akibat pengalaman
halusinasinya, membantu klien mengenali perilaku yang tidak tepat, sehingga perlunya
kesepakatan untuk pasien merubah perilakunya. Pada fase unfreezing pasien diharapkan
menyadari kebutuhan untuk berubah terkait dengan perilaku yang tidak tepat. Kesepakatan yang
dilakukan oleh klien dan terapis adalah kunci keberhasilan mengatasi perubahan perilaku pasien,
pasien akan diajarkan untuk melakukan aktivitas harian seperti bercakap-cakap dengan
dibudayakannya perilaku baru mampu mendikstraksikan halusinasinya sehingga menurunkan
tanda dan gejala halusinasi.
Pencapaian kemampuan klien dengan halusinasi dan sudah diberikan terapi kognitif
perilaku
Halusinasi yang dialami menjadi sebuah keridaknyamanan yang mengganggu aktivitas hari,
keadaan ini dapat menyebabkan pasien klien tidak mampu mengatasi masalah halusinasi yang
dialami yang membuat pasien berperilaku mal adaptif yang memperparah halusinasinya dengan
dilakukan CBT, dilakukan mengajarkan klien untuk melakukan hal baru untuk melawan
halusinasi, hal ini membantu peningkatan kemampuan klien mengontrol halusiansi.
Pencapaian kemampuan klien dengan halusianasi sebelum dan sesudah diberikan
psikoedukasi keluaraga
Hasil asuhan keperawatan spesialis menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan generalis dan
spesialis pada klien yang mendapatkan terapi perilaku dan psikoedukasi. Dukungan social
keluarga berperan penting dalam perubahan perilaku klien. Psikoedukasi dapat meningkatkan
kemampuan keluarga karena pelaksanaan terapi mengandung unsur meningkatkan pengetahuan
tentang penyakit dan meng ajarkan teknik juga peningkatan dukungan bagi anggota keluarga
sendiri, supaya klien merasa menjadi anggota yang diakui keberadaannya.

Anda mungkin juga menyukai