Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Di susun oleh:
KATA PENGANTAR
1
Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmatnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sistem
Reckuitmen”. Makalah ini kami susun, dalam rangka untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang kami laksanakan.
Atas dukungan baik moral dan materi, kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak
yang turut serta membantu kami dalam penyelesaian menyusun penulisan makalah ini,
sehingga juga dapat menjadi panduan untuk siapapun yang ingin mendalami tentang
Manajemen Sumber Daya Manusia
Kami menyadari bahwa suatu karya dibidang apapun tidak terlepas dari kekurangan.
Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca, Terima Kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................
1. Latar Belakang Masalah............................................................................................................4
2. Tujuan Penulisan........................................................................................................................4
3. Manfaat Penulisan.....................................................................................................................4
4. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................
1. Pengertian Sistem Rekruitmen..................................................................................................5
2. Kendala Sistem Rekruitmen.......................................................................................................6
3. Sumber Atau Media Rekruitmen...............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang Masalah
Apapun alasannya, jika terjadi lowongan pekerjaan dalam suatu organisasi maka
lowongan tersebut haruslah diisi. Salah satu cara untuk mengisi lowongan tersebut adalah
dengan melakukan proses rekrutmen. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal
mengenai rekrutmen, mulai dari pengertian sampai dengan kendala-kendala dalam
rekrutmen.
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
D. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah yang akan kami bahas ialah, sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Sistem Reckruitmen?
2. Bagaimana Kendala Sistem Rekruitmen?
3. Bagaimana Sumber atau Media Rekruitmen?
BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Pengertian Sistem Rekruitmen
Rekrutmen adalah masalah penting dalam pengaduan tenaga kerja. Jika Rekrutmen
berhasil artinya banyak pelamar yang memasukkan lamarannya, maka peluang untuk
mendapatkan karyawan yang baik terbuka lebar, karena kita dapat memilih terbaik dari yang
paling baik.2
1
Wilson bangun, manajemen sumber daya manusia,(Jakarta:Pt. Gelora aksara pratama.
2012),Hlm 140
2
Melayu s.p hasibun, manajemen sumber daya manusia,dasar dan kunci
keberhasilan(Jakarta:Pt indi idayu,1994), hlm. 44
5
Peluang yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-
orang yang berkemampuan dan ketrampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.
1. Proses rekrutmen
Memasang iklan di berbagai media cetak, seperti koran, majalah, tabloid; atau di radio
dan televisi
Pendekatan langsung ke sekolah, universitas, lembaga-lembaga pendidikankejuruan
atau pusat-pusat kursus Para karyawannya sendiri yang akan mengajukan kenalan
atau anggotakeluarganya yang dapat mereka jamin kebaikan kerjanya
Pencari kerja melamar sendiri di perusahaan-perusahaan
Proses perekrutan bukanlah suatu kegiatan yang mudah dan sederhana. Banyak
hambatan yang ditemukan dalam kegiatan tersebut. Kendala-kendala dalam proses perekrutan
antara lain:3
1) Karakteristik organisasi
Karakteristik organisasi akan menentukan desain dan pelaksanaan sistem rekrutmen
dalam organisasi. Karakteistik organisasi tercermin dari sistem nilai, norma dan budaya
perusahaan, filosofi organisasi, visi dan misi organisasi serta tujuan dan strategi organisasi.
Tujuan organisasi adalah ingin mencapai penggunaan sumber daya manusia yang
efektif dan efisien. Efisien adalah kemampuan menggunakan sumber daya yang benar dan
membuang sumber daya yang tidak perlu. Sementara efektivitas banyak berkaitan dengan
pencapaian tujuan organisasi, yaitu memperoleh keuntungan. Semakin dekat organisasi
dengan tujuannya, semakin efektif organisasi itu dalam mengendalikan program perekrutan
karyawan. Berbagai kebijakan organisasi dapat menjadi hambatan dalam implementasi
perekrutan. Namun hendaknya manajemen dan karyawan berupaya menyelaraskkan tujuan
organisasi yang berbeda-beda untuk menjadikannya sebagai kelebihan dalam mencapai
tujuan organisasi.
3
Komang Ardana dkk,Manajemen sumber daya manusia,(Yogyakarta: graha ilmu, 2012) ,hlm 15
6
Tujuan dan kebijakan dapat memengaruhi proses rekrutmen karyawan, seperti
penggabungan atau merger organisasi yang berbeda bidang, dapat menghadapi kendala dari
aspek legal dan aspek bisnis.
5) Kompensasi
Kompensasi ini bisa bertindak sebagai perangsang atau insentif untuk menarik calan
tenaga kerja. Kebijakan kompensasi organisasi biasanya menetapkan batasan upah atau gaji
yang berbeda pada berbagai pekerjaan. Besarnya kompensasi akan memengaruhi minat
pelamar untuk menjadi karyawan pada sebuah organisasi. Kebijakan kompensasi di pasar
kerja
internasional yang cenderung lebih tinggi menjadi perangsang bagi tenag kerja Indonesia
untuk bekerja di luar negeri.
6) Kebiasaan rekrutmen
Kebiasaan perekrutan pada masa lalu yang dianggap sudah baku dan dilakukan
berulang- ulang akan mampu meningkatkan keahlian seorang perekrutan dapat berjalan lebih
baik. Sementara kebiasan yang salah dan kurang baik mungkin akan terulang kembali
sehingga proses pencarian calon karyawan yang berkualitas tidak tercapai. Oleh karena itu,
para pelaksana perekrutan hendaknya menerima masukan yang positif maupun negatif agar
tidak bergantung pada kebiasaan yang buruk yang sudah terbentuk.
7) Pasar tenaga kerja
Dengan memahami kondisi pasar tenaga kerja, akan membantu manajemen untuk
menaksir penawaran tenaga kerja yang tersedia untuk diterima sebagai karyawan. Pasar
tenaga kerja merupakan wilayah dimana penawaran dan permintaan bertemu dan
memengaruhi terbentuknya harga tenaga kerja.
8) Tuntutan tugas
7
Kendala terakhir yang perlu dipertimbangkan oleh para pencari tenaga kerja ialah
tuntutan tugas yang kelak akan dikerjakan oleh para pekerja baru itu. Tidak akan ada yang
menyanggah bahwa mencari tenaga kerja yang sudah berpengalaman biasanya lebih sukar
dibandingkan mencari tenaga kerja yang baru saja menyelesaikan pendidikan formalnya.
Dalam kaitan ini kembali lagi terlihat betapa pentingnya arti peranan informasi tentang
analisis pekerjaan. Dengan informasi demikian para pencari tenaga kerja tidak lagi semata-
mata berpedoman kepada keinginan para manajer yang akan mempekerjakan tenaga kerja
baru itu kelak, tetapi sudah memperhitungkan faktor-faktor lain yang memang harus
diperhitungkan.
Hal-hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam kaitan ini antara lain:
1) Para manajer yang memerlukan tenaga kerja baru sering hanya mengatakan agar para
pencari tenaga kerja berusaha mencari tenaga kerja baru yang paling memenuhi syarat.
Pernyataan yang terlalu umum seperti itu sering menempatkan pencari tenaga kerja pada
posisi yang sulit karena sukarnya menerjemahkan keinginan para manajer itu dalam praktek
rekrutmen.
2) Sering dalam mengelola sumber daya manusia pengertian “berpengalaman sekian tahun”
diidentikkan dengan “memiliki masa kerja sekian tahun”. Padahal kedua hal tersebut berbeda
sekali. Artinya, jika seseorang tidak bertumbuh dalam kemampuan, keterampilan dan
kematangan jiwa, seseorang bisa saja mempunyai masa kerja bertahun-tahun, tetapi
sesungguhnya yang bersangkutan tidak punya pengalaman apa-apa.
3) Mencari tenaga kerja yang sudah berpengalaman memerlukan waktu, tenaga dan mungkin
juga biaya yang besar. Oleh karena itu perlu diyakini benar terlebih dahulu bahwa
pengalaman yang dipersyaratkan itu benar-benar dituntut oleh pekerjaan yang sedang
lowong.
4) Tenaga kerja yang sudah berpengalaman akan menuntut imbalan yang cukup tinggi
berdasarkan harapan dan persepsi yang bersangkutan tentang imbalan yang wajar
diterimanya. Jika tidak, yang bersangkutan sangat mungkin tidak berminat bekerja pada
organisasi yang
berusaha merekrutnya,
5) Jika ternyata kemudian bahwa tenag kerja baru itu dipekerjakan pada satuan kerja yang
tidak menuntut pengalaman seperti dipersyaratkan pada waktu direkrut, sangat mungkin
tenaga kerja baru itu akan bosan atau bahkan tidak bertahan lama dalam organisasi. Jika hal
seperti itu terjadi berarti waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk merekrutnya
merupan pemborosan yang sulit dipertanggungjawabkan.
Jelaslah bahwa berbagai kendala yang mungkin dihadapi dalam rekrut tenaga kerja
baru harus dipertimbangkan secara matang karena hanya dengan demikianlah waktu, tenaga
dan biaya yang dikeluarkan sepadan dengan hasil yang dicapai, yaitu tersedianya tenaga kerja
baru yang memenuhi berbagai persyaratan dan tuntutan tugas yang akan dilaksanakan
8
perusahaan pencari tenaga kerja profesional, lembaga pendidikan, organisasi profesi, serikat
pekerja, dan melalui balai latihan kerja milik pemerintah.4
Pelamar Langsung
Pelamar langsung sering dikenal dengan istilah “applications at the gate”. Artinya
para pencari pekerjaan datang sendiri ke suatu organisasi untuk melamar, ada kalanya tanpa
mengetahui apakah di organisasi yang bersangkutan ada atau tidak ada lowongan yang sesuai
dengan pengetahuan, keterampilan atau pengalaman pelamar yang bersangkutan.
Lamaran Tertulis
Para pelamar yang mengajukan lamaran tertulis melengkapi surat lamarannya dengan
berbagai bahan tertulis mengenai dirinya, seperti surat keterangan berbadan sehat dari dokter,
surat kelakuan baik dari instansi pemerintah yang berwenang, salinan atau fotokopi ijasah
dan piagam yang dimiliki, surat referensi dan dokumen lainnya yang dianggap perlu
diketahui oleh perekrut tenaga kerja baru yang akan menerima dan meneliti surat lamaran
tersebut.
Iklan
Pemasangan iklan merupakan salah satu jalur rekrutmen yang paling sering dan
paling banyak digunakan. Iklan dapat dipasang diberbagai tempat dan menggunakan berbagai
media, baik visual, audio, maupun yang bersifat audio visual.
Instansi Pemerintah
Di setiap pemerintahan negara dapat dipastikan adanya instansi yang tugas
fungsionalnya mengurus ketenagakerjaan secara nasional, seperti departemen tenaga kerja,
departemen
pemburuhan, departemen sumber daya manusia atau instansi pemerintah yang cakupan tugas
sejenis.
4
Jusmalini, Pengelola Sumber Daya Insani,(Jakarta:PT Repubika,2010),hlm.71
9
Salah satu perkembangan baru dalam dunia ketenagakerjaan ialah tumbuh dan
beroperasinya perusahaan-perusahaan swasta yang kegiatan utamanya adalah mencari dan
menyalurkan
tenaga kerja.
Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan sebagai sumber rekrutmen tenaga kerja baru adalah yang
menyelenggarakan pendidikan tingkat sekolah menengah tingkat atas dan pendidikan tinggi.
Pembatasan ini didasarkan kepadan pemikiran bahwa lembaga-lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar pada tinggat sekolah dasar meluluskan anak-
anak yang belum layak diperlakukan sebagai pencari lapangan kerja.
Organisasi Profesi
Makin maju suatau masyarakat makin banyak pula organisasi profesi yang dibentuk
seperti dibidang kedokteran, teknik, ahli ekonomi, ahli administrasi, ahli hukum, ahli pekerja
sosial, ahli statistik, ahli matematika, ahli komunikasi, ahli pertanian, dan lain sebagainya.
Serikat Pekerja
Banyak negara serikat pekerja tidak hanya terbentuk di organisasi atau perusahaan
dimana semua pekerja, terlepas dari jenis pekerjaan dan jenjang pangkatnya, menjadi
anggota, tetapi ada juga serikat pekerja yang keanggotaannya didasarkan pada profesi atau
bidang keterampilan, seperti misalnya serikat pekerja bangunan, serikat pekerja instalasi
listrik, serikat perawat dan lain
sebagainya.
b. para lulusan betul-betul merupakan tenaga kerja yang siap pakai sehingga segera
setelah diterima sebagai pegawai, mereka langsung dapat berkarya secara
produktif.terjalin kerjasama antara berbagai organisasi/perusahaan pemakai tenaga
kerja.
c. Jalur ini merupakan salah satu jalur yang layak untuk dipertimbangkan oleh para
pencari tenaga kerja baru, terutama apabila yang dicari adalah tenaga kerja yang
mahir menyelenggarakan berbagai kegiatan teknis operasional.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber rekrutmen dalam mengisi posisi jabatan yang kosong berasal dari sumber
internal dan eksternal. Sumber internal terdiri dari rencana sukses, penawaran terbuka untuk
suatu jabatan,perbantuan pekerja,kelompok kerja sementara, dan promosi dan pemindahan.
Sedangkan sumber eksternal, meliputi hubungan dengan agen tenaga kerja,rekrutmen,balai
latihan keterapilan dan organisasi profesional. Berbagai kendala yang dijumpai dalam
rekrutmen adalah dariorganisasi yang bersangkutan sendiri, kebiasaan pencari tenaga kerja
11
sendiri,dan faktor-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan dimana organisasi
bergerak
B. Saran
Kami sebagai pembuat makalah menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan, untuk itu kami menerima kritikan dan saran yang membangun, guna untuk dapat
meningkatkan kualitas penyajian tulisan kami ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
12