Anda di halaman 1dari 120

Ismet Firdaus, M.

Si
Muhamad Zen, MA
Lili Supriyadi, MM
Cecep Castrawijaya, MA
Sugiharto, MA
Ahmad Zaky, MA

PEMBERDAYAAN EKONOMI PRODUKTIF MELALUI MAJELIS TAKLIM


DENGAN HVCA (HAZARD,VULNARABILITY AND CAPACITY ASSESMENT)
DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MENUJU DESA TANGGUH BENCANA
DI DESA SUMUR BANDUNG KABUPATEN LEBAK BANTEN

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)


LP2M UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2017
PEMBERDAYAAN EKONOMI PRODUKTIF MELALUI MAJELIS TAKLIM
DENGAN HVCA (HAZARD,VULNARABILITY AND CAPACITY ASSESMENT)
DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MENUJU DESA TANGGUH BENCANA
DI DESA SUMUR BANDUNG KABUPATEN LEBAK BANTEN

Penulis :
Ismet Firdaus, M.Si (Ketua)
Muhamad Zen, MA
Lili Supriyadi, MM
Cecep Castrawijaya, MA
Sugiharto, MA
Ahmad Zaky, MA

Editor :

Ismet Firdaus, M.Si

Cetakan I, Juni 2017 H/Dzulhijah 1438 H

ISBN: 978-602-6670-10-6

Diterbitan Pusat Penelitian dan Penerbitan (PUSLITPEN)


Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Jl. Ir. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia
Telp. (021) 7493558, Faks (021) 7402982
Kata Pengantar

Pada kesempatan ini saya selaku Penulis mengucapkan al-hamdulillah, puji syukur
kepada Allah SWT atas limpahan rahmah-Nya sehingga Buku berjudul “Pemberdayaan
Ekonomi Produktif Melalui Majelis Taklim dengan HVCA (Hazard, Vulnarability, and
Capcity Assessment) dalam rangka Pemberdayaan menuju desa Tangguh Bencana di Desa
Sumur Bandung Kabupaten Lebak Banten ” dapat diterbitkan oleh LP2M.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih semua pihak yang telah
berpartisipasi buku hasil penelitian ini dapat diterbitkan, khusunya pada LP2M UIN Syaraif
Hidayatullah Jakarta. Pada akhirnya, semoga ini buku ini bermanfaaat bagi Civitas
academika Prodi Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta dan bagi yang membacanya.

Ciputat, Juni 2017

Ketua Tim,

(Ismet Firdaus, M.Si)


DAFTAR ISI

Bab I : Pendahuluan

1.1. Permasalahan 1

1.2. Metodologi PM 11

1.3. Teori Yang dijadikan dasar PM 13

Bab II : Gambaran Umum Subyek Sasaran

2.1. Gambaran Demografi Umum di Desa Binaan 23

2.2. Komunitas Sasaran Program 25

Bab III : Proses Pengabdian Masyarakat 32

Bab IV : Hasil Pengabdian Masyarakat 72


Bab V : Kesimpulan dan Rekomendasi 111

Daftar Pustaka 111 - 114


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pemberdayaan merupakan suatu konsep untuk memberikan
tanggungjawab yang lebih besar kepada orang-orang tentang bagaimana melakukan
pekerjaan. Pemberdayaan akan berhasil jika dilakukan oleh pengusaha, pemimpin
dan kelompok yang dilakukan secara terstruktur dengan membangun budaya kerja
yang baik. Konsep pemberdayaan terkait dengan pengertian pembangunan
masyatakat dan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat. Program-program
pemberdayaan sumberdaya manusia telah dilakukan pemerintah. Hal ini sejalan
dengan tujuan pembangunan Indonesia yaitu membangun manusia Indonesia
seutuhnya, maka pembangunan harus merupakan perubahan sosial yang tidak hanya
terjadi pada taraf kehidupan masyarakat belaka tetapi juga pada peranan unsur-unsur
didalamnya. Pembangunan menempatkan manusia sebagai subyek pembangunan.
Pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan menjadi komitmen
bersama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.Kemiskinan merupakan
masalah pembangunan kesejahteraan sosial yang berkaitan dengan berbagai bidang
pembangunan lainnya yang ditandai oleh pengangguran, keterbelakangan, dan
ketidakberdayaan.
Berita Resmi Statistik tentang Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2016
diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 18 Juli 2016 kemarin. Menurut
BPS, jumlah penduduk miskin—penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan
di bawah garis kemiskinan—pada Maret 2016 di Indonesia mencapai 28,01 juta jiwa
atau sebesar 10,86 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan profil
kemiskinan BPS, walaupun dari sisi jumlah kemiskinan di perdesaan menurun,
namun secara persentase penduduk miskin meningkat. Pada bulan Maret 2015
persentase penduduk miskin perdesaan sebesar 14,21 persen, lalu turun pada
September 2015 menjadi 14,09 persen kemudian naik 0,02 persen di bulan Maret
2016 menjadi 14,11 persen. Bila mengacu data Nilai Tukar Petani (NTP) yang terus
menurun—dari 102,55 pada Januari 2016 menjadi 101,47 pada Juni 2016—maka
wajar jika persentase kemiskinan di perdesaan meningkat, karena usaha pertanian

1
menurun.1

Profil Kemiskinan di Indonesia 2016

Di Kabupaten Lebak, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos)


Kabupaten Lebak Maman Suparman mengatakan kemiskinan di daerah ini
dipastikan menurun melalui berbagai bantuan sosial yang dialokasikan pemerintah
daerah dan pusat. Ia mengatakan, saat ini warga miskin di Kabupaten Lebak cukup
tinggi, yakni mencapai 118.036 kepala keluarga berdasarkan Pendataan
2
Perlindungan Sosial (PPS) tahun 2011. Masih tingginya angka kemiskinan ini
sehingga wajar Kabupaten Lebak menjadi daerah tertinggal. Ketetapan Lebak
sebagai daerah tertinggal berdasarkan pada keputusan Presiden Joko Widodo pada
tanggal 4 November 2015 yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 131
Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015 – 2019.3
Kemiskinan umumnya berada dalam lingkup desa pedalaman. Oleh
karena itu, kemiskinan terutama yang diderita oleh kaum miskin merupakan masalah
pokok nasional yang penanggulanggannya tidak dapat ditunda lagi dan harus
menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial.
Penanganan kaum miskin tidaklah mudah, karena kaum miskin telah mengalami
masalah kemiskinan yang berlangsung lama. Kaum miskin mengalami keterbatasan
dalam hal pendidikan, keterampilan, sarana usaha serta modal usaha. Tawaran kredit
UMKM dari pengusaha dan perbankan sulit diakses oleh kaum miskin, karena
1
https://www.spi.or.id/profil-kemiskinan-di-indonesia-2016 diakses tanggal 9 September 2016.
2
Banten.co/disnakersos-kemiskinan-di-lebak-dipastikan-turun/ diakses tanggal 9 September 2016
3
http://setkab.go.id/122-daerah-ini-ditetapkan-pemerintah-sebagai-daerah-tertinggal-2015-2019/ 8
Des 2015 diakses tanggal 25 Maret 2016

2
keterbatasan kemampuan dan asset yang dimiliki. Pemerintah dalam hal ini dinas
sosial berusaha menemukan pola yang efektif agar kaum miskin dapat memperoleh
akses modal usaha tanpa agunan dengan tetap mendorong tanggungjawab bersama
melalui pola terpadu melalui pemberdayaan ekonomi produktif masyarakat.
Kemiskinan, pengangguran dan keterbelakangan juga merupakan bencana.
Definisi Bencana menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut: Bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor
alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan
bencana sosial. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, terror dan lain-lain.4
Dengan adanya program untuk peengentasan kemiskinan, penggangguran dan
keterbelakangan maka desa tersebut menjadi tangguh. Desa tangguh bencana ialah
Desa yanng memiliki masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisir
kekuatan yang merusak, melalui adaptasi. Mereka juga mampu mengelola dan
menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana. Jika terkena
dampak bencana, mereka akan dengan cepat bisa membangun kehidupannya menjadi
normal kembali atau paling tidak dapat dengan cepat memulihkan diri secara mandiri
Desa Tangguh merupakan program Nasional/dari BNPB (Perka BNPB 01/2012)
dalam rangka mewujudkan Indonesia Tangguh. Hasil studi awal tentang bencana
alam di daerah Lebak sebagai berikut :

4
http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencana, diakses tanggal 29 Maret
2016.

3
Data tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan sekretaris dan Kasie
Pencegahan dan kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Lebak mengungkapkan bahwa desa Sumur Bandung memiliki bencana
sebagai berikut :
1. Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah. Berdasarkan zonasi kerentanan
gerakan tanah, maka kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Lebak
diidentifikasi seluas 1.300 ha (0,95 % dari luas total Kabupaten Lebak).
Adapun sebaran kawasan rawan bencana alam terdapat di Kecam atan
Cipanas, Kecamatan Bayah, Kecamatan Bojongma nik, dan Kecamatan
Leuwidamar. 5
2. Kekurangan guru
"Kami hingga kini kekurangan guru berstatus Aparatur Sipil Negara ...
Dinas Pendidikan Kecamatan Leuwidamar Sutoni Wijaya di Lebak, Minggu
(18/10). ... Apalagi, sekolah di desa terpencil, tenaga pengajar hanya dua
orang, diantaranya SDN 3 Jalupang Mulya, SDN 3 Nayagati dan SDN 3
Leuwidamar.6 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, Banten,
menyebutkan hingga saat ini kekurangan guru di daerah itu mencapai
4.000. KOTA, LEBAK - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)
Kabupaten Lebak, Banten, menyebutkan hingga saat ini kekurangan guru di
daerah itu mencapai 4.000 orang. "Tahun depan diperkirakan guru yang
memasuki masa pensiun ratusan orang," kata Kepala Disdikbud Kabupaten
Lebak Asep Komar Hidayat di Lebak, Sabtu (5/9/2015).
3. Kekeringan
―Pada tahun 2012 dan 2015 mengalami kekeringan. Warga Leuwidamar,
Kabupaten Lebak – Banten melakukan sholat istisqo’ untuk memohon turun
hujan, Kamis (30/8/2012) jam 07.30 WIB. Sholat ini dilakukan secara
berjamaah di lapangan Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Musim
kemarau yang melanda sekarang ini secara hitungan ekonomi sangat
merugikan masyarakat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Lebak mencatat Rp 80 miliar kerugian akibat kekeringan yang
terjadi belakangan ini. Dampak kekeringan juga mengakibatkan rawan
5
Arief Rahman Susilo, Analisis Sebaran Kemiskinan dan Faktor Penyebab Kemiskinan di
Kabupaten Lebak, Tesis IPB, 2011, h.80
6
http://wartakota.tribunnews.com/2015/09/06/daerah-ini-kekurangan-4000-guru 6 Sep 2015
...diakses tanggal 25 Maret 2016.

4
penyakit diare akibat kesulitan memperoleh air bersih. Karena itu, pemerintah
daerah memberlakukan tanggap darurat mulai 14 Agustus sampai dengan 14
September 2012. ―Aktivitas bertani terhenti karena lahan kekeringan, banyak
petani yang beralih jadi kuli tambang dan ke kota untuk mencari pekerjaan
lain,‖ seperti yang disampaikan salah satu petani di Leuwidamar.
Liputan6.com, Serang – Pada bulan Juli 2015 Sebanyak 7 kecamatan di
Provinsi Banten sudah mengalami kekeringan pada musim kemarau ini.
Paling banyak Di Kabupaten Lebak, Kepala BPBD Kabupaten Lebak,
Kaprawi menjelaskan, di Kabupaten Lebak, kecamatan yang terkena bencana
kekeringan, yakni Kecamatan Warung Gunung, Sajira, Leuwidamar, Bayah,
7
Cilograng. [LEBAK] Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Lebak ... status darurat kekeringan di daerah itu hingga 30 Oktober 2015. ...
Muncang, Warunggunung, Cileles, Leuwidamar, Maja, Sobang dan
Curugbitung8 "Kami sudah menyalurkan sekitar 30 tangki untuk 34.000 jiwa
dan masing-masing mendapatkan pasokan air sebanyak 15 liter per jiwa,"
katanya.
Mengenai Ancaman kekeringan akan semakin meningkat seiring
dengan perubahan ilkim global, meningkatnya degradasi lingkungan,
bertambahnya jumlah penduduk, dan makin terbatasnya ketersediaan air.
Konflik perebutan penggunaan air makin meningkat di masa mendatang,
baik untuk air minum, kebutuhan domestik, pertanian, industri dan
sebagainya merupakan masalah yang sangat penting. Secara global, satu dari
empat orang di dunia kekurangan air minum dan satu dari tiga orang tidak
mendapat sarana sanitasi yang layak (Bouwer, 2000). Menjelang tahun 2025,
sekitar 2,7 milyar orang atau sekitar sepertiga populasi dunia akan
menghadapi kekurangan air dalam tingkat yang parah (Dinar, 1998). 9
4. Gizi buruk
―Sebanyak 15 anak usia di bawah lima tahun atau balita penderita gizi buruk
ditemukan di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
"Kami memfokuskan ke-15 balita gizi buruk ditangani serius agar mereka

7
http://news.liputan6.com/read/2281546/kekeringan-mengancam-banten
8
http://sp.beritasatu.com/home/bpbd-lebak-perpanjang-darurat-kekeringan-30-oktober/96938 22 Sep
2015 ...diakses tanggal 27 Maret 2016
9
Syamsul Ma‘arif, Meningkatkan Kapasitas Masyarakat dalam menghadapi resiko kekeringan,
Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 13, No. 2, Agustus 2011 h.65

5
pulih kembali dengan memberikan makanan tambahan berupa susu dan
biskuit," kata Kepala Puskesmas Leuwidamar H. Kumajaya, di Lebak, Rabu
(13/3). Data dari Desa Leuwidamar tahun 2014 menunjukkan ada 3 Anak
Gizi buruk di desa ini.‖
5. Kemiskinan Absolut
―Desa Leuwidamar masuk kategori Daerah Terpencil (Remote Area). Daerah
yang jauh dari titik pertumbuhan yang hampir belum banyak tersentuh oleh
pembangunan. maka, masuk kategori kantong kemiskinan, meskipun hasil
penelitian dari Arief Susilo, Desa Leuwidamar bukan termasuk kategori desa
paling banyak penduduk miskinnya, masuk kategori dua, yakni sedang
jumlah penduduk miskinnya.10‖
6. Banjir
―REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mewaspadai banjir di 16 kecamatan. Saat
ini, daerah yang teridentifikasi langganan banjir di Kabupaten Lebak tercatat
16 kecamatan antara lain Rangkasbitung, Cibadak, Cileles, dan
Kalanganyar.Selanjutnya, Cigemblong, Muncang, Cimarga, Leuwidamar,
Panggarangan, Gunungkencana, Malingping, Banjarsari, Bayah, Sajira,
Wanasalam, dan Sobang. Ke-16 kecamatan tersebut terdapat sebanyak 62
desa yang hingga kini daerah berpotensi banjir11‖

Disamping itu, permasalahan lain yang ada di desa ini adalah : tingginya
angka perceraian, ada 8 orang yang memiliki kecatatan fisik dan 2 cacat mental,
masih ada penduduk desa yang memiliki rumah semi permanen 110 kk dan tidak
permanen 270 kk dari 887 KK. Untuk Fasilitas MCK, hanya 234 kk yang memiliki
sendiri, 86 memiliki bersama dan masih 582 kk yang belum memiliki MCK
(sumber : diolah dari Leuwidamar dalam angka tahun 2014). Data tersebut diperkuat
dengan hasil wawancara dengan sekretaris dan Kasie Pencegahan dan kesiapsiagaan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengungkapkan
bahwa desa Sumur Bandung memiliki bencana sebagai berikut :

10
Ibid Arief Susilo.
11
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/01/24/o1grve365-lebak-waspada-banjir-di-
16-kecamatan diakases tanggal 29 Maret 2016

6
1. Kategori tinggi untuk bencana angin puting beliung
2. Kategori tinggi kebakaran hutan dan lahan pertanian
3. Kategori tinggi untuk kekeringan
4. Kategori sedang untuk banjir
5. Kategori sedang untuk wabah dan penyakit
6. Kategori sedang untuk tanah longsor
Berdasarkan data hasil studi pendahuluan mengenai permasalahan yang
dialami Desa Sumur Bandung tersebut, maka konteks program pegabdian
masyarakat berbasis interdisiplin HVCA dengan metode PRA menjadi penting
adanya, karena program riset HVCA akan mendukung program Nasional/dari BNPB
(Perka BNPB 01/2012) yakni mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana, yang
didefisinikan sebagai masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisir
kekuatan yang merusak, melalui adaptasi. Mereka juga mampu mengelola dan
menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana. Jika terkena
dampak bencana, mereka akan dengan cepat mendeteksinya (deteksi dini), bisa
membangun kehidupannya menjadi normal kembali atau paling tidak dapat dengan
cepat memulihkan diri secara mandiri. Secara umum kontek program yang dibuat
dengan membuat Peta Resiko Bencana Desa secara partisipatif 12 Jadi, Program
PpmD ini merupakan bagian dari program besar dari pemerintah, bisa dilihat dari
adanya dasar perundang-undangan sebagai berikut :
Pertama, kebijakan berupa Undang-Undang, Keputusan Presiden dan
Peraturan Menteri berkaitan dengan upaya pemerintah untuk melakukan
pembangunan desa terutama bagi masyarakat desa yang berada di daerah tertinggal :
a. Kebijakan keputusan Presiden Joko Widodo pada tanggal 4 November
2015 yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015
tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015 – 2019.
b. UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
c. PP Nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan UU No.6 tahun
2014
d. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerh Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2015 tentang penetapan prioritas
penggunaan Dana Desa Tahun 2016.

12
Desa On line adalah program kemeterian desa, pembangunan desa tertinggal dan transmigrasi.

7
e. Permendesa Nomor 5 Tahun 2015 tentang penetapan prioritas penggunaan
dana desa tahun 2015
f. Permendesa Nomor 2 tahun 2015 tentang pedoman tata tertib dan
mekanisme pengambilan keputusan musyawarah desa.
g. Permendesa nomor 3 tahun 2015 tentang pendampingan Desa
h. Permendesa nomor 4 tahun 2015 tentang pendirian, Pengurusan,
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (BUMD)
Kedua, kebijakan berupa Undang-Undang, Peraturan pemerintah dan
Peraturan lainnya berkaitan dengan upaya pemerintah untuk melakukan
penangulangan bencana, yaitu :
i. UU no.24 tahun 2007 tentang Penangulangan Bencana
j. PP 21-2008 Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
k. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanngulangan Bencana nomor 6.A
tahun 2011
Disamping itu, Desa SumurBandung juga memliki potensi yaitu adanya
pesantren Qotrotul Falah.

2. Tinjauan Pustaka
a. Todaro (1983) mengartikan pembangunan merupakan proses multi dimensi yang
mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial,sikap-sikap rakyat
dan lembaga-lembaga nasional. Pada pelaksanaannya konsep pembangunan tersebut
masih jauh dari kenyataan. Berbagai temuan empirik menunjukkan masih
terjadi marjinalisasi kehidupan masyarakat terutama kaum miskin baik di
perkotaan maupun perdesaan. Pada hakekatnya kemiskinan menurut Moeljarto
(1994) tidak hanya persoalan kesejahteraan tetapi ada enam alasan yang dapat
dijadikan sebagai dasar orang dikatakan miskin, yaitu: (1) kemiskinan adalah
masalah kerentanan; (2) kemiskinan berarti tertutupnya akses kepada berbagai
peluang bagi mereka untuk berpartisipasi dalam proses produksi, atau terperangkap
pada hubungan produksi yang ekspotatif dengan imbalan yang rendah; (3)
kemiskinan adalah masalah ketidakpercayaan, perasaan impotensi emosional dan
sosial atas keputusan yang dilakukan elit birokrasi dalam berbagai tingkat; (4)
kemisknan berarti juga menghabiskan semua atau sebagian besar penghasilan untuk
konsumsi pangan dalam kuantitas dan kualitas yang terbatas sehingga konsumsi gizi
rendah yang berakibat pada produksi yang rendah; (5) kemiskinan ditandai dengan

8
rendahnya rasio, ketergantungan karena besarnya tanggungan keluarga yang
berakibat rendahnya konsumsi sehingga berpengaruh pada kecerdasan; dan (6)
kemiskinan juga terefleksi pada budaya yang diwariskan dari satu generasi ke
generasi lain. Alfian, Tan dan Soemardjan (1980) mengatakan ada dua kategori
pengukuran tingkat kemiskinan yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
Kemiskinan absout merupakan suatu kondisi dimana tingkat pendapatan seseorang
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, papan,
kesehatan dan pendidikan. Sedangkan kemiskinan relatif adalah penghitungan
kemiskinan berdasarkan proporsi distribusi pendapatan dalam suatu daerah.
Kemiskinan ini dikatakan relatif karena lebih berkaitan dengan distribusi pendapatan
lapisan social. Dengan demikian, membicarakan kemiskinan merupakan suatu
persoalan yang kompleks dan perlu didekati dari berbagai aspek, namun untuk
memahami kemiskinan yang obyektif ada indikator yang dapat menjadi patokan
pengukuran. Bank Dunia menetapkan garis batas kemiskinan $US 50 per kapita
tahun. Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Usaha Kesejahteraan
Sosial (UKS) melalui masyarakat dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bagi kaum
miskin. Achmad Rizal dalam penelitian ―Aktivitas Jam’iyyah Ta'lim wa Mujahadah
di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta (1991-2000). Skripsi ini menjelaskan
tentang perkembangan Jam‘iyyah Ta'lim wa Mujahadah, serta aktifitasnya yang
mampu memberikan peranan penting terhadap para jama‘ah terutama dalam bidang
keagamaan.

b. Dyah Respati Suryo Sumunar.13

Tulisan ini mengulas tentang masyarakat lokal yang pada umumnya memiliki
pengetahuan lokal dan kearifan ekologi dalam memprediksi dan melakukan mitigasi
bencana di daerahnya. Pengetahuan lokal tersebut diperoleh dari pengalaman yang
kaya akibat berinteraksi dengan ekosistemnya. Tulisan ini mengkaji kearifan lokal
khususnya yang berkaitan dengan mitigasi terhadap bencana yang berpotensi terjadi
di lingkungan masyarakat Baduy dan masyarakat Osing. Pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan beberapa
narasumber. Analisis data secara kualitatif melalui, reduksi data, penyajian data,
hingga pengambilan kesimpulan.Masyarakat Baduy yang tinggal di Desa Kanekes,

13
http://eprints.uny.ac.id/24055/1/Artikel%20Ilmiah-Mitigasi%20Baduy.pdf diakses tanggal 30
Maret 2016

9
Leuwidamar, Lebak, Banten dan masyarakat Osing di Desa Glagah, Kemiren,
Banguwangi, Jawa Timur, memiliki pengetahuan untuk menyikapi berbagai
bencana yang terjadi di daerahnya, serta melakukan mitigasi bencana secara turun
temurun melalui pengetahuan lokal dan kearifan ekologi yang dimilikinya. Tinjauan
pustaka ini memberikan kontribusi pada analisis kapasitas tentang pengetahuan
lokal dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat desa Leuwidamar dalam
menghadapi bencana.
c. June Allan14
Tulisan June Alan berkenaan dengan penemuan metode konseling yang
menggabungkan pendekatan psycho-social dan structuralisme akan perasaannya
yang menjadi kesatuan pada diri pengungsi sehingga hubungan diantara keduanya
menjadi hal yang penting untuk dilakukan agar dapat mencegah terjadinya efek
yang merugikan pada diri pengungsi. Tulisan ini berkontribusi pada konteks
pengabdian berbasis penelitian ini, apakah selama menghadapi bencana, terutama
kelompok rentan (vulnarable) selama mengungsi mendapatkan pelayanan
Psikososial dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau pihak-pihak lainnya.
d. M. Khifni Soleman, Fitri Nurcahyani, dan Sri Lestari Munajati15
Peta rawan bencana sangat diperlukan karena dengan adanya informasi ini
tindakan preventif terhadap kejadian bencana dapat dilakukan sehingga dapat
mengurangi berbagai kerugian yang mungkin ditimbulkannya. Provinsi Banten
merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang rawan bencana baik bencana
alam maupun yang disebabkan oleh ulah manusia. Berbagai bencana yang terjadi di
Provinsi Banten antara lain tsunami, banjir, longsor, abrasi, gempa, dan semburan
lumpur panas. Berbagai jenis bencana tersebut bisa terjadi pada lokasi yang
berlainan maupun pada lokasi yang sama. Oleh karena itu selain diperlukan
pemetaan wilayah bencana secara individual, juga diperlukan pemetaan multirawan
bencana. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis data
penginderaan jauh, Sistem Informasi Geografis (SIG) dan survei lapangan. Hasil
pemetaan bencana banjir meliputi wilayah seluas 88.082,99 ha, wilayah rawan
gempa seluas 344.126,59 ha dan wilayah rawan longsor seluas 3.015,90 ha.
14
Reconciling the ‗Psycho-Social/Structural‘ in Social Work Counselling with Refugees British
Journal Soc Work (2015) 45 (6): 1699-1716 first published online May 23, 2014
doi:10.1093/bjsw/bcu051 diakses tanggal 29 Maret 2016.
15
Pemetaan Multi Rawan Bencana Di Propinsi Banten, Jurnal Globe Volume 14 No. 1 Juni 2012 :
46 - 59

10
Sedangkan wilayah yang mengalami multirawan bencana mencakup 55,45 % dari
total wilayah Provinsi Banten 934.826,73 ha) yaitu seluas 518.361,42 ha, Kajian
tersebut memberikan kontribusi pemetaan pada level makro dengan menggunakan
teknologi/GIS, ini sebagai bahan triangulasi (pengecekan) dan pembanding pada
level mikro dengan menggunakan teknik PRA
e. Kanlisi Kaba Simon dan Arkum Thaddeus Aasoglenang. 16
Kajian Vulnarable and Capacity Assesment (VCA) pada 5 komunitas yang
terkena bencana kekeringa dan banjir di Ghana ini melalui partisipasi atau
keterlibatan komunitas dalam penganalisisan pengalaman bencana yang mereka
alami, kecenderungan-kecenderungan bencana, strategi-strategi coping tradisional
dan mengidentifikasi kelompok-kelompok paling rentan yang terjadi ketika terjadi
bencana kekeringan dan banjir. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan
melakukan sebuah tringulsi pada analisis kecenderungan, membuat scoring dan
rengking, pemetaan komunitas, dan rangking kesejahteraan, FGD dan melakukan
observasi secara langsung. Informasi melalui wawancara dilakukan pada direktorat
kesehatan distrik, direktorat distrik makanan dan pertanin, kantor distrik
penangulangnan bencana. Menganalisis kapasitas mereka dalam merespon situasi
darurat pada saat terjadi bencana. Kajian ini sangat bermanfaat bagi peneliti sebagai
bahan acuan dan pembanding dalam metodologi penelitian.

Posisi kegiatan diantara kajian terdahulu;


Posisi kegiatan ini diantara kajian terdahulu sebagai kajian yang lebih
komprehensif dan mendalam tentang bencana yang berada pada tingkat yang lebih
mikro, yakni tingkat desa. Pada kajian ini tidak hanya mengasssesment dan
menganalis saja sebagai sarana awal pemberdayaan pada tingkat pengetahuan
kebencanaan dan keterampilan fasilitasi, tetapi juga membuat program kegiatan
pembuatan naskah rencana penangulangan bencana secara partisipatif, sebagai
bentuk pemberdayaan dan pengabdian bersama. Sebagai tambahan, peneliti ingin
mengetahui apakah guyuran dana desa dari pemerintah menambah kapasitas
mengatasi bencana atau mengurangi resiko bencana di Desa Leuwidamar.

16
Builsa community vulnerability and capacity assessment in the uppur east region of
Ghanahttp://eujournal.org/index.php/esj/article/viewFile/1920/1914 European Scientific Journal
October 2013 edition vol.9, No.29 ISSN: 1857 – 7881 ... the identification of the most vulnerable
groups in each disaster hazard. Diakses tanggal 30 Maret 2016

11
B. Metodologi

1. Pendekatan yang dipilih beserta alasan pemilihannya;

Penelitian Kegiatan inu ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif


untuk memperoleh data-data umum secara update, selanjutnya digunakan
pendekatan kualitatif dengan wawancara, observasi, FGD dan pemetaaan yang
berifat partipatoris kritis (PRA). Penggunaan pendekatan kualitatif denagn metode
PRA diharapkan mampu memberikan jawaban Pemetaaan HVSA. Pendekatan
Kualitatif akan dominan dengan alasan, pertama, melalui pendekatan yang sifatnya
kualitatif diharapkan akan mampu diperoleh informasi yang akurat sehingga
membantu proses interpretasi informasi dan data yang diperoleh. Kedua, melalui
metode ini juga dapat diperoleh gambaran tentang HVCA ,terutama pada kelompok-
kelompok masyarakat paling rentan potensial terkena dampak dari bencana yang ada
di Desa Sumur Bandung.
Tabel 2
No Item Uraian
1. Pendekatan Kualitatif
2. Subyek dan  Kelompok Rentan bencana Kekeringan (Petani, Manula, disabilitas,
Informan Keluarga miskin) (subyek)
Penelitian  Pengampu dan pelaksana kebijakan bencana tingkat desa, kecamatan
dan kabupaten
3. Teknik Teknik sampling purposif dan Snowball
Sampling
4. Ukuran 20 s.d. 30 orang
Sampel
5. Teknik Studi Dokumen, Wawancara, FGD, PED (Participatory Evaluation
Pengumpula Drawing) dan Observasi, dengan instrumen Peneliti, dan asisten peneliti
n Data dan (mahasiswa), serta subyek penelitian. Alat bantu berupa perekam suara
istrumen dan gambar.
penelitian &
alat bantu
6. Teknik Triangulasi Metode/Teknik dan triangulasi sumber
Keabsahan
Data
7. Hasil 1. Salah satu model Percontohan Desa tanggguh Bencana On Line
Interpretasi di Kabupaten Lebak
dan 2. Deteksi Dini Bencana untuk pencegahan korban
Rekomendas 3. dijurnalkan Informasi Kementeran Sosial, Akreditasi B LIPI
i 577/Akred/P2MI-LIPI/07/2014 – Alternatif berikutnya ke
Redaksi Jurnal Penanggulangan Bencana Email:
redaksijurnal@bnpb.go.id atau pusdatinmas.bnpb@gmail.com.
Ini akan membantu proses pencapaian IKU UIN Jakarta.
4. Model Pendampingan ini diupayakan menjadi model yang khas
sehingga bisa dipertimbangkan untuk diproses mendapatkan
Haki.
Metode Penelitian

12
2. Tahapan proses yang akan dilakukan di lapangan;

No Tahapan Peran Dosen Uraian

1 Pra Lapangan Pembelian Referensi, Bahan dan Pembuatan


Instrumen, Perbaikan Proposal.

2 Lapangan Kabupaten, Kecamatan dan Desa

2.1 Perizinan Mengurus Mengurus perizinan di Kesbangpol


Perijinan

2.2 Pengumpulan data Pewawancara Pengumulan dokumen dan wawancara dengan


sekunder di BPBD, PMI, TAGANA, Dinas Sosial, Dinas
Kabupaten Lebak Pertanian dll), Kantor Kecamatan dengan suku
dinasnya.

2.3 Perizinan Lokal Menemui Kepala Desa, Aparatur Desa dan Tokoh
Masyarakat

2.4 Penyadaran Fasilitator dan Mendatangkan ahli dari Badan Penanggulangan


tentang Desa Educator Bencana Daerah. Materi berkaitan dengan :
Tangguh Bencana
dengan Pelatihan
PRA Bencana
/Diskusi

2.6 Pengumpulan data Fasiliator Melaksanakan FGD secara participatoris untuk


PRA Umum Desa mendapatkan data :

1. Profil Desa
2. Sejarah Desa
3 Pengumpulan dan Fasilitator
Pembuatan data
HVCA dengan
PRA

1. Sejarah
Bencana
2. Peta Resiko
Bencana
(banjir,

13
kekeringan,
dll)
3. Peta kapasitas
4 Pengolahan dan Tim Fasilitator lokal, Tim Mahasiswa dengan Tim
Penulisan Dosen.
Laporan

5 Pendiskusian Didiskusikan dengan Kepala Desa, Aparatur dan


Laporan tokoh masyarakat

Refresentatif Bekerja sama dengan pihak kelurahan, pelatihan


operator desa tangguh bencana on line

Refresentatif Via Media di linkkan dengan website BPBD


(Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Lebak
dan PPM UIN Jakarta sebagai bukti hasil. Membuat
Leflet Desa Tangguh Bencana Leuwidamar yang
disebarkan ke Lembaga terkait dan relevan.

C. Analisis teori.

1. Pemberdayaan Ekonomi Produktif Daur Ulang Limbah Kertas dan


Bookentrepeneurship melalui Majelis Taklim Berbasis Pesantren.

a. Pemberdayaan Ekonomi

Pemberdayaan adalah terjemahan dari empowerment, sedang memberdayakan adalah


terjemahan dari empower. Menurut Merriam Webster dan Oxford English Dictionary,
kata empower mengandung dua pengertian, yaitu: (1) to give power atau authority to atau
memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain; (2)
to give ability to atau enable atau usaha untuk memberi kemampuan atau keperdayaan.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang mengembangkan dan
memperkuat kemampuan masyarakat untuk terus terlibat dalam proses pembangunan
yang berlangsung secara dinamis sehingga masyarakat dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapi serta dapat mengambil keputusan secara bebas (independent) dan
mandiri (Oakley, 1991; dan Fatterman, 1996).
Jim ife (1995: 182) dalam buku ―community development: creating
community alternatives-vision, analysis and practice‖) memberikan batasan
pemberdayaan sebagai upaya penyediaan kepada orang-orang atas sumber,

14
kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan
mereka menentukan masa depannya dan untuk berpartisipasi di dalam dan
mempengaruhi kehidupan komunitas mereka.
Proses pemberdayaan masyarakat (community empowerment) merupakan
upaya membantu masyarakat untuk mengembangkan kemampuannya sendiri
sehingga bebas dan mampu untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan
secara mandiri. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dengan memberikan
kewenangan (power), aksesibilitas terhadap sumberdaya dan lingkungan yang
akomodatif (Zimmerman, 1996:18, Ress, 1991:42). Pendekatan pemberdayaan
masyarakat yang diwujudkan dalam pembangunan secara partisipatif kiranya sangat
sesuai dan dapat dipakai untuk mengantisipasi timbulnya perubahan-perubahan
dalam masyarakat beserta lingkungan strategisnya. Sebagai konsep dasar
pembangunan partisipatif adalah melakukan upaya pembangunan atas dasar
pemenuhan kebutuhan masyarakat itu sendiri sehingga masyarakat mampu untuk
berkembang dan mengatasi permasalahannya sendiri secara mandiri,
berkesinabungan dan berkelanjutan. Tidak ada penelitian sosial yang akan dapat
mendatangkan perbaikan terhadap kondisi sosial yang ada selama para peneliti
menempatkan diri mereka sebagai pakar yang berdiri di luar kenyataan sosial yang
diteliti, dan memperlakukan warga masyarakat yang sedang diteliti sebagai obyek
yang hanya menjalani kenyataan sosial yang ada secara pasif. Para peneliti harus
menempatkan diri mereka sebagai bagian dari masyarakat yang sedang diteliti dan
memandang warga masyarakat yang sedang diteliti sebagai subyek yang mempunyai
hak moral untuk mengatur kehidupan mereka, serta mempunyai keinginan dan
kemampuan untuk berbuat demikian. Moral para peneliti wajib untuk memahami
aspirasi masyarakat yang diteliti, dan mendampingi secara mental dan intelektual
warga masyarakat yang diteliti dalam usaha mereka untuk mendatangkan perbaikan
yang mereka dambakan. Dengan demikian, dalam penelitian semacam ini masalah
penelitian tidak dapat dipisahkan dari masalah evaluasi. Keputusan untuk meneliti
suatu masyarakat dengan tujuan untuk mendatangkan perbaikan ke dalam
masyarakat itu, melalui antara lain pemberdayaan masyarakat, sudah merupakan
suatu hasil evaluasi. Untuk melaksanakan evaluasi apakah proyek yang telah
dilaksanakan selama jangka waktu tertentu telah sungguh mendatangkan perbaikan
yang sesuai dengan harapan warga masyarakat, perlu dilakukan suatu penelitian.

15
Dua metode penelitian evaluatif yang bersifat bottom-up adalah participatory rural
appraisal (PRA).17
Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memulihkan
atau meningkatkan keberdayaan suatu komunitas agar mampu berbuat sesuai dengan
harkat dan martabat mereka dalam melaksanakan hak-hak dan tanggung jawab mereka
sebagai komunitas manusia dan warga negara. Tujuan akhir pemberdayaan masyarakat
adalah pulihnya nilai-nilai manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai pribadi yang
unik, merdeka, dan mandiri. Unik dalam konteks kemajemukan manusia; merdeka dari
segala belenggu internal maupun eksternal termasuk belenggu keduniawian dan
kemiskinan; serta mandiri untuk mampu menjadi programmer bagi dirinya dan
bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan sesama.
Dari berbagai tulisan Sumodiningrat (1999), konsep pemberdayaan ekonomi
secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut:
1). Perekonomian rakyat adalah pereknomian yang diselenggarakan oleh rakyat.
Perekonomian yang deselenggarakan oleh rakyat adalah bahwa perekonomian
nasional yang berakar pada potensi dan kekuatan masyarakat secara luas untuk
menjalankan roda perekonomian mereka sendiri. Pengertian rakyat adalah semua
warga negara.
2). Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah usaha untuk menjadikan ekonomi yang kuat,
besar, modern, dan berdaya saing tinggi dalam mekanisme pasar yang benar. Karena
kendala pengembangan ekonomi rakyat adalah kendala struktural, maka pemberdayaan
ekonomi rakyat harus dilakukan melalui perubahan struktural.
3). Perubahan struktural yang dimaksud adalah perubahan dari ekonomi tradisional ke
ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke ekonomi kuat, dari ekonomi subsisten ke
ekonomi pasar, dari ketergantungan ke kemandirian. Langkah-langkah proses
perubahan struktur, meliputi: (1) pengalokasian sumber pemberdayaan sumberdaya; (2)
penguatan kelembagaan; (3) penguasaan teknologi; dan (4) pemberdayaan
sumberdaya manusia.
4). Pemberdayaan ekonomi rakyat, tidak cukup hanya dengan peningkatan produktivitas,
memberikan kesempatan berusaha yang sama, dan hanya memberikan suntikan modal
sebagai stimulan, tetapi harus dijamin adanya kerjasama dan kemitraan yang
erat antara yang telah maju dengan yang masih lemah dan belum berkembang.

17
http://www.slideshare.net/VcoolNdayak/penyusunan-hvca-dengan-pra diakses tanggal 29 Maret
2016

16
5). Kebijakannya dalam pemberdayaan ekonomi rakyat adalah: (1) pemberian peluang
atau akses yang lebih besar kepada aset produksi (khususnya modal); (2) memperkuat
posisi transaksi dan kemitraan usaha ekonomi rakyat, agar pelaku ekonomi rakyat
bukan sekadar price taker; (3) pelayanan pendidikan dan kesehatan; (4) penguatan
industri kecil; (5) mendorong munculnya wirausaha baru; dan (6) pemerataan spasial
6). Kegiatan pemberdayaan masyarakat mencakup: (1) peningkatan akses bantuan modal
usaha; (2) peningkatan akses pengembangan SDM; dan (3) peningkatan akses ke
sarana dan prasarana yang mendukung langsung sosial ekonomi masyarakat local

Dari enam butir pokok mengenai konsep pemberdayaan masyarakat ini, dapat
disimpulkan, bahwa: (1) pemberdayaan masyarakat tidak dapat dilakukan hanya melalui
pendekatan daun saja, atau cabang saja, atau batang saja, atau akar saja; karena
permasalahan yang dihadapi memang ada pada masing-masing aspek; (2) pemberdayaan
masyarakat dalam bidang ekonomi, tidak cukup hanya dengan pemberian modal bergulir,
tetapi juga harus ada penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat, penguatan sumberdaya
manusianya, penyediaan prasarananya, dan penguatan posisi tawarnya; (3)
pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi atau penguatan ekonomi rakyat, harus
dilakukan secara elegan tanpa menghambat dan mendiskriminasikan ekonomi kuat; untuk
itu kemitraan antar usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar adalah
jalan yang harus ditempuh; (4) pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi adalah
proses penguatan ekonomi rakyat menuju ekonomi rakyat yang kokoh, modern, efisien;
dan (5) pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi, tidak dapat dilakukan
melalui pendekatan individu, melainkan harus melalui pendekatan kelompok.

b. Daur Ulang Limbah Kertas


Menurut Dep. Dikbud penyusun KBBI (2005: 672), Limbah
adalah adalah sisa proses produksi atau bahan yang tidak mempunyai nilai atau
tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian.
Menurut Peraturan pemerintah No 18 Tahun 1999, limbah adalah sisa suatu usaha
dan atau kegiatan. Kertas adalah bahan lembaran di buat dari bubur rumput, jerami,
kayu dan sebagainya, yang biasa ditulis atau untuk dijadikan pembungkus dan
sebagainya. Kertas ialah sebuah benda yang sangat tipis yang terbuat dari serat
serat alamiah biasanya dan kertas merupakan sebuah revolusi non alami dari sebuah
alas tulis seperti batang pohon dan lain-lain yang berevolusi seiring pergantian

17
sebuah peradaban dari jaman ke jaman (Mugia Zholeh Minggu, 14 November
2010)

Souvenir adalah barang-barang kerajinan tangan (handy crafts), yang


merupakan hasil kreativitas para pengrajin yang mampu merubahbenda-benda yang
terbuang dan tidak berharga menjadi produk-produk kraft tangan yang menarik dan
diminati banyak orang, terutama para wisatawan.Dalam kamus The Collins
Cobuild Dictionary (2009), kata souvenir diartikan: ‖Souvenir is usually small and
relatively inexpensive article given, kept or purchased as a reminder of a place
visited, an occasion, etc.‖ (Souvenir adalah benda yang ukuranya relative kecil dan
harganya tidak mahal; untuk dihadiahkan, disimpan atau dibeli sebagai kenang-
kenangan kepada suatu tempat yang dikunjungi, suatu kejadian tertentu, dsb.
Sementara itu, dalam kamus Webster English Dictionary (2004), kata
souvenir diartikan sebagai, “an object a traveler brings home for the memories
associated with it.” (Souvenir adalah benda yang dibawa pulang oleh wisatawan
sebagai kenang-kenangan bagi perjalanannya itu).Dalam Bahasa Indonesia
―souvenir‖ sering disebut dengan ―cendera mata‖, ―oleh-oleh‖, atau ―buah tangan‖.
Mungkin, dahulu jika seseorang melakukan perjalanan ke suatu tempat di luar
tempat tinggalnya, keluarga, famili, atau rekan, sering mengatakan ―nanti kalau
pulang, jangan lupa bawakan souvenir‖ atau ―cenderamata, oleh-oleh, atau buah
tangan‖. Dengan demikian, pengertian souvenir dalam bahasa Indonesia, walaupun
disebut cenderamata, oleh-oleh, atau buah tangan, tetapi maknanya hampir sama
dengan yang terdapat dalam The Collins Cobuild Dictionary atau Webster English
Dictionary, yaitu benda yang ukuran kecil, harganya murah dan sebagai kenang-
kenangan bagi suatu perjalan ke daerah tertentu.(sumber :
http://dauncraft.blogspot.com/2013/11/souvenir-adalah-barang-barang-
kerajinan.html 15 Nov 2013 ..diakses tanggal 22 Maret2016)

c. Majelis Taklim
Dari segi etimologis,perkataan Majelis Ta‘lim berasal dari bahasa arab,yang
terdiri dari dua kata yaitu,Majelis dan Ta‘lim.Majelis artinya tempat duduk,tempat
sidang,dewan.Dan Ta‘lim diartikan dengan pengajaran. Dengan demikian secara
bahasa Majelis Ta‘lim adalah tempat untuk melaksanakan pengajaran atau
pengajian agama Islam.
Secara istilah pengertian majelis ta‘lim sebagaimana dirumuskan pada
musyawarah majelis taklim se DKI Jakarta tahun 1980,adalah;lembaga pendidikan
non formal Islam yang memiliki kurikulum tersendiri,diselenggarakan secara berkala
dan teratur,dan diikuti oleh jamaah yang relatif banyak bertujuan untuk membina dan
mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah

18
SWT.Manusia dengan lingkungannya,dalam rangka membina masyarakat yang
bertaqwa kepada Allah SWT.18

Peranan majelis ta’lim


Peranan majelis ta‘lim dalam masyarakat sebagaimana yang dijelaskan oleh
Arifin (1991 : 120): ―adalah mengokohkan landasan hidup manusia di bidang mental
spritual keagamaan Islam dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya secara
integral, lahiriyah dan batiniyah, duniawi dan ukhrawi yang bersamaan, sesuai
dengan ajaran Islam yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan di dunia dan
segala bidang kegiatannya‖.
Sedangkan Hasbullah (1996 : 206) memberikan rincian peranan majelis
ta‘lim adalah sebagai berikut:
 Membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk
masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT,
 Sebagai taman rekreasi rohaniah, karena penyelenggaraannya bersifat santai,
 Sebagai ajang berlangsungnya silaturahim massal yang dapat menghidupkan
dan menyuburkan da‘wah dan ukhuwah Islamiah,
 Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama dan umara serta umat,
 Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat
dan bangsa pada umumnya.19]

2. Pemberdayaan Menuju Desa Tangguh Bencana

HVCA (Hazard, Vulnarabel, and Capacity Assesment)

HVCA (Hazard Vulnerability Capacity Assisment) adalah Penilaian


Ancaman, kerentanan, kapasitas Adalah kegiatan pengumpulan informasi yang akan
digunakan oleh pihak internal maupun eksternal dalam pengambilan keputusan
untuk perencanaan program penanganan bencana/ pengurangan risiko. HVCA juga
merupakan proses penilaian yang digunakan untuk mengidentifikasi kapasitas
(kekuatan) dan kerentanan (kelemahan) suatu rumah tangga, masyarakat, maupun

18
Hasbullah,Kapita Selekta Pendidikan Islam,Rajawali Pers,Jakarta,1995,h. 5.
19
Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, Bandung: Mizan, 1997, cet.I, h.78

19
institusi seperti Perhimpunan Nasional. VCA memiliki manfaat dan kegunaan
sebagai berikut : pertama, HVCA sebagai diagnostic tool (alat diagnosis) Membantu
memahami masalah dan gejala-gejalanya, termasuk akar sumber daya, masalahnya,
membantu melihat secara sistematis ketrampilan dan kapasitas yang tersedia,
memfokuskan pada kondisi spesifik (ancaman dan risiko spesifik, kelompok paling
rentan, sumber- sumber kerentanan, persepsi lokal terhadap risiko, sumber daya dan
kapasitas lokal), dan menekankan pada area tanggung jawab yang berbeda untuk
mengurangi kerentanan. Kedua, HVCA sebagai planning tool (alat perencanaan)
VCA digunakan untuk memprioritaskan dan kegiatan mana yang akan dilaksanakan,
urutan/ tahapan kegiatan, input yang diperlukan, serta beneficieries/ kelompok
sasaran; memberikan peluang untuk perencanaan yang dinamis dan realistik yang
memungkinkan proses monitoring, fleksibilitas serta multi solusi; dan membantu
mengevaluasi dampak proyek dalam hal pengurangan risiko, meminimalkan
kerentanan, serta meningkatkan kapasitas.
Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut: Bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor
alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan
bencana sosial. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang
meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan
tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan. Jika terjadi
bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah, maka dihitung

20
sebagai satu kejadian. Jenis, Jenis bencana : Gempa bumi Letusan gunung api ,
Tsunami Tanah longsor Banjir. Banjir. Kekeringan. Kebakaran Kebakaran hutan
dan lahan. Angin puting beliung Gelombang pasang atau badai disertai hujan deras.
Abrasi, Kecelakaan transportasi, Kejadian Luar Biasa (KLB) , Konflik Sosial atau
kerusuhan sosial , Aksi Teror, Sabotase.20

Pemberdayaan
Menurut Ife (1995;182), definisi pemberdayaan masyarakat, yaitu;
‖Empowerment means providing people which it was resource, opportunities,
knowlegde, and skill to increase their capacity to determine own future and to
participate in and effect the life to their community‖. Manuwoto (1998;15)
memberikan definisi pemberdayaan masyarakat; ‖Pemberdayaan masyarakat adalah
suatu upaya meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang kondisinya
pada suatu waktu tidak, atau belum mampu dan mandiri suatu kelompok
masyarakat‖.
Adapun tujuan pemberdayaan masyarakat pada dasarnya sebagai berikut
(I. Nyoman Sumardi : 2006; 115).
1). Membantu pengembangan manusiawi yang otentik dan integral dari
masyarakat lemah, rentan, miskin, dan marjinal, seperti petani kecil,
buruh tani, masyarakat miskin perkotaan, masyarakat adat, kaum muda
pencari kerja dan lain sebagainya.
2). Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara
sosioekonomi sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidup mereka, namun sanggup berperan dam
pengembangan masyarakat.
Sedangkan Partadinata (2003: 12) berpendapat bahwa pemberdayaan
masyarakat yang bermakna meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat
dalam pelaksanaan operasionalnya harus terwujud dalam tiga pendekatan utama,
yakni pertama menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan berkembangnya
potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (enabling); kedua, memperkuat potensi
atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering); dan ketiga, melindungi
masyarakat melalui ―pernikahan‖ kepada masyarakat yang lemah untuk mencegah

20
http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencana, diakses tanggal 29 Maret
2016

21
persaingan yang tidak seimbang oleh karena kekurangberdayaan menghadapi yang
kuat.
Sumodiningrat (1996:5) mengatakan bahwa pemberdayaan dapat melibatkan
dua kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat yang belum berkembang sebagai
pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian untuk ikut mendorong
pemberdayaan. Selanjutnya dikatakan bahwa pada umumnya proses tersebut
merupakan perubahan bertahap, konsisten, serta terus menerus.
Dalam konteks ini, program pemberdayaan tersebut adalah kegiatan yang
harus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan, dan tidak berhenti
aktivitasnya karena dihitung sesuai dengan waktu program/proyek. Dengan
demikian, Program pemberdayaan tersebut harus tetap memiliki kemanfaatan yang
tinggi bahkan meningkat untuk terus menerus memberdayakan masyarakat tersebut.

Desa Tangguh Bencana

Pengertian desa mengacu kepada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004


tentang Pemerintahan Daerah (UU No. 32/2004). Pengertian desa adalah sebagai
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan pengertian kelurahan
adalah sebuah unit administrasi pemerintah di bawah kecamatan yang berada dalam
sebuah kota. Kelurahan setara dengan desa, yang merupakan bagian dari kecamatan
yang berada di kabupaten, tetapi kelurahan hanya memiliki kewenangan yang
terbatas dan tidak memiliki otonomi luas seperti yang dimiliki sebuah desa.21
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah sebuah desa atau kelurahan yang
memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu
mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus
meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana. Kemampuan ini
diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mengandung upaya-upaya

21 Perka BNPB No. 1/2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan ...www.bnpb.go.id


/.../perka-bnpb-no-12012-tentang-pedoman-umum-desakelurahan-ta...3 Mei 2016 - Salah satu strategi
untuk mewujudkan hal ini adalah melaui pengembangan desa/kelurahan tangguh terhadap
bencana dengan upaya ...diakses Tanggal 16 November 2016

22
pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas
untuk pemulihan pascabencana. Dalam Destana, masyarakat terlibat aktif dalam
mengkaji, menganalisis, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi
risiko-risiko bencana yang ada di wilayah mereka, terutama dengan memanfaatkan
sumber daya lokal demi menjamin keberkelanjutan.22

Tujuan khusus pengembangan Destana ini adalah:23


1. Melindungi masyarakat di kawasan rawan bahaya dari dampak-dampak
merugikan bencana.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan, dalam
pengelolaan sumber daya untuk mengurangi risiko bencana.
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber
daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi PRB.
4. Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya
dan teknis bagi PRB.
5. Meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam PRB, pihak
pemerintah daerah, lembaga usaha, perguruan tinggi, lembaga swadaya
masyakarat (LSM), organisasi masyarakat, dan kelompok-kelompok lainnya
yang peduli.

22
Ibid
23
Ibid

23
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA SUMUR BANDUNG DAN PESANTREN
QOTROTUL FALAH SEBAGAI MITRA PPMD

Tim Ppmd Desa Sumur Bandung dalam pelaksanaan kegiatannya


bermitra dengan Kantor Desa Sumur Bandung dan Pesantren Qotrotul
Falah.

A. Gambaran Desa Sumur Bandung

Nama Kepala Desa Muyadi, sedangan seretaris Desa bernama Anas. Alamat
Kantor Desa Sumur Bandung di jalan Sampay-Cileles Km. 4 Desa Sumur Bandung,
Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak Propinsi Banten, Kode pos 42356.

24
Gambar Peta Desa Sumur Bandung

Desa sumur Bandung memiliki luas 767 Hektar menurut data desa,
sedangkan menurut data BPS 28, 8 Km persegi. Desa ini berjarak 3,5 kilometer
dari ibukota kecamatan, sedangkan ke ibukota kabupaten 10 km. Desa ini memiliki
ketinggian 95 meter diatas permukaan laut sehingga bisa disebut sebagai daerah
dataran rendah. Sedangkan kepadatan penduduk 843 jiwa/Km persegi. Jumlah RW
ada 8 sedangkan RT.27.
Jumlah penduduk tahun 2016 sebanyak 7039 orang dengan rincian 3585
laki-laki dan 3454 perempuan, sedangkan tahun 2015 sebanyak 3497 laki-laki dan
3450 perempuan. Dengan demikian prosentase perkembangan untuk laki-laki
sebesar 0,5 % sedangkan untuk perempuan sebesar 0,4 %. Untuk jumlah Kepala
Keluarga pada tahun 2016 sebanyak 1987 KK sedangkan tahun lalu 1980 KK,
terjadi pertambahan 0,25 %.

25
B. Gambaran Pesantren Qotrotul Falah
Yayasan ini bernama ‖YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI)
QOTHROTUL FALAH‖ dan berkedudukan di Jl. Sampay-Cileles Km. 5 Desa
Sumurbandung, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak Propinsi Banten.

Untuk memenuhi pendidikan keagamaan yang mampu mencetak kader-kader


ulama yang berdedikasi tingggi terhadap agama dan negara, berakhlak mulia dan
memiliki jiwa kepemimpinan amanah, sesuai harapan masyarakat Desa
Sumurbandung, Kec. Cikulur, Kab. Lebak, Prop. Banten, maka KH. Hanbali,
seorang tokoh agama yang sangat kharismatik di daerah itu, berupaya
mewujudkannya dengan membentuk majlis mudzakarah kecil-kecilan Dalam majlis
mudzakarah itu, KH. Hanbali mengajarkan kitab-kitab sumber keagamaan dalam
berbagai bidang, baik bidang fikih (Kifayah al-Akhyar, I‘anah al-Thalibin, Kasyifah
al-Saja, Safinah al-Najah, Fath al-Wahhab, Fath al-Mu‘in, Riyadh al-Badi‘ah, dll),
bidang tauhid (Fath al-Majid, Kifayah al-‗Awwam, dll), dan bidang tasawuf (Ihya‘
Ulum al-Din, Bidayah al-Hidayah, Minhaj al-‗Abidin, Kifayah al-Adzqiya‘, Nashaih
al-‗Ibad, Sullam al-Taufiq, dll). Kala mengelola majlis mudzakarah itu, KH. Hanbali
masih berstatus lajang dan baru berumur 26 tahun. Umur yang relatif muda untuk
seorang tokoh yang memiliki ―kelebihan‖ di bidang agama. KH. Hanbali yang
pernah mendekam di penjara Nippon sekitar 2 tahun, karena ―pemberontakan‖nya
itu, semakin digandrungi oleh masyarakat sekitar. Karenanya, hari demi hari, minggu

26
demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun, kegiatan majlis mudzakarahnya
kian ramai dikunjungi orang-orang yang dahaga pengetahuan agama. Pada tahap
selanjutnya, KH. Hanbali yang beristrikan Hj. Uyung itu, berfikiran untuk
mendirikan lembaga pendidikan agama yang independen. Dan pada 1961, KH.
Hanbali yang semula hanya bermaksud mengamalkan ilmu agamanya kepada sanak
keluarga dan kerabatnya, lantas mendirikan Pondok Pesantren Qothrotul Falah
(Tetesan Kemenangan), disingkat Qi Falah. Pondok pesantren itupun mulai
menapaki sejarahnya. Pada 1972, KH. Hanbali menunaikan rukun Islam ke-5 untuk
kedua kalinya, beserta putera semata wayangnya, KH. Achmad Syatibi Hanbali.
Kesempatan menjadi tamu Allah Swt di Tanah Suci dimanfaatkan KH. Hanbali
untuk memperdalam ilmu agama. KH. Hanbali pun mukim di sana untuk beberapa
tahun, sementara putera beserta isterinya kembali ke kampung halaman. Atas
kehendak Allah SWT, KH. Hanbali meninggal di Tanah Kelahiran Nabi Muhammad
itu dan dikebumikan di sana. Sepeninggal KH. Hanbali, Pondok Pesantren Qothrotul
Falah dikelola oleh putra satu-satunya, KH. Achmad Syatibi Hanbali, yang waktu itu
usianya masih relatif sangat muda, untuk ukuran pengasuh pondok pesantren. Karena
kegigihan dan keuletan Kiai Muda berusia 27 itu, Pondok Pesantren Qothrotul Falah
mulai berkembang dan dikenal masyarakat, bukan hanya oleh masyarakat Cikulur,
tapi juga oleh masyarakat di luar Kab. Lebak, bahkan di luar Propinsi Banten. Pada
1991, atas harapan dan desakan masyarakat pada lembaga pendidikan yang
berkualitas, KH. Achmad Syatibi Hanbali beserta sesepuh masyarakat yang diwakili
Drs. H. Achmad Djazuli (alm), mendaftarkan Pondok Pesantren Qothrotul Falah ke
Kantor Notaris Nuzwar SH, dengan No. 08, 31 Juli 1991, untuk dibuatkan akte
pendirian ponpes secara resmi. Ponpes ini membawahi pendidikan formal (MTs dan
SMA) dan pendidikan nonformal (salafiyah: kajian kitab kuning).Pondok Pesantren
Qothrotul Falah, dari tahun ke tahun, terus menuai perkembangan pesat. Ini terlihat
dari jumlah santri yang ingin nyantri salaf ataupun menimba ilmu umum (MTs dan
SMA) yang terus bertambah. Seiring kuantitas santri yang kian bertambah itu, sarana
pendidikanpun kian banyak. Gedung-gedung asrama santri putra-putri dan
pendidikan pun berdiri kokoh di sekitar Ponpes.

AZAS

27
Yayasan ini berazaskan :
1) Agama Islam berhaluan Ahlus-Sunnah wa al-Jamaah
2) Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

SIFAT
Yayasan ini bersifat terbuka dengan dasar kekeluargaan dan gotong-royong serta
berjiwa sosial.
VISI
Bernuansa Islami, unggul dalam prestasi, menjunjung tinggi tradisi, santun dalam
bersikap, diminati masyarakat dan meraih kemuliaan hidup dalam kebahagiaan masa
depan.
MISI
1. Membina peserta didik berdasarkan keimanan dan ketakwaan.
2. Mewujudkan tercapainya peningkatan mutu pendidikan.
3. Mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Iptek dan Kebudayaan.
4. Membina akhlak dan budi pekerti.
5. Meningkatkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat.
6. Menyebar semangat demokrasi secara inovatif.
7. Mengantarkan peserta didik menggapai prestasi.
8. Membangkitkan daya juang bagi kemuliaan hidup dan kebahagiaan masa depan.

ATRIBUT
a. Logo : 1. Warna dasar hijau
2. Sudut luar berjumlah lima sebagai simbol rukun Islam
3. Terdapat gambar buku kodong yang tidak tertulisi
4. Terdapat gambar kubah berwarna kuning
5. Terdapat gambar bulan sabit
6. Terdapar garis dalam berjumlah 5 sebagai simbol Pancasila
7. Terdapat tulisan Pondok Pesantren Qothrotul Falah
b. Bendera : 1. Warna dasar hijau
2. Berbentuk kotak dengan ukuran 1,5 m x 1 m
3. Terdapat logo dengan ketentuan sesuai Pasal 7 butir a

28
Tujuan
Tujuan Yayasan ini:
1) Meningkatkan SDM dan fasilitas pendidikan demi tercapainya upaya peningkatan
kualitas pendidikan.
2) Mengembangkan dakwah Islamiyah di masyarakat demi terciptanya muslim
taqwa, berbudi luhur, berpengetahuan mempuni, cakap dan terampil serta
bertanggungjawab terhadap agama, bangsa dan negara.
3) Merevitalisasi kebudayaan Islam di wilayah Yayasan demi membendung
kebudayaan asing yang bertentangan dengan syari‘at Islam atau kepribadian
bangsa Indonesia.
4) Membantu memberikan keringanan biaya pendidikan kepada santri yang tidak
mampu.

Pengurus Pesantren
Penasehat
KH. MUCHSIN
KH. IMAMUDDIN
H. WAWAN GUNAWAN
H. UWEN JUWAINI

Pengasuh
KH. ACHMAD SYATIBI HAMBALI

Wakil Pengasuh : DR. Nurul Huda Ma’arif

Bidang Pendidikan

 DRS. PUSPITO, M.PD.


 SUPARDAN, S.E., M.M.PD.
 BIDANG HUBUNGAN LUAR
 DRS. H. SUPARTO, M.PD.
 DRS. ENGKUS KUSNADI, M.PD.
 BIDANG KE-MPS-AN
 AHMAD SAPARUDIN, S.AG.
 ADE BUJHAERIMI, S.PD.I.

Sekretaris

29
 ABDURRAHMAN DOMANG

Bendahara

 DEDE SAADAH, S.TH.I.

Majelis Pembimbing Satri

 KOORD : AANG ABDURRAHMAN, S.E.


 WAKIL BID . PEMBINA OPPQ
 PUTERA : AHMAD AMRULLAH
 PUTERI : DEDE SA'ADAH, S.TH.I.

30
Sistem Pengajaran dan Pembinaan
Sistem pengajaran di Pondok Pesantren Qothrotul Falah, pada awalnya, sangat kental
nuansa dan pendekatan salafi. Misalnya, pengajian kitab kuning dilakukan dengan
sistem sorogan (para santri membaca kitab di hadapan guru), bandungan (guru
membaca kitab di hadapan para santri), dan musyawarah a la ponpes klasik.Namun,
seiring tuntutan zaman yang kian kompetitif, pihak pengelola mau tidak mau, harus
merespon tuntutan itu. Bentuk respon itu misalnya, pihak pengelola memasukkan
sistem pengajaran Bahasa Arab modern, Bahasa Inggris, mendirikan pendidikan
formal (MTs dan SMA), dan berbagai kegiatan ekstra (meliputi hidup berorganisasi,
kepramukaan, PMR, Paskibra, olah raga, drum band, marawis, komputer, kesenian,
muhadharah dan qira‘ah al-Qur‘an). Semua itu diniatkan untuk memberikan bekal
yang memadai pada para santri, untuk menghadapi era yang semakin global.
Disamping menguasai keilmuan salaf, para santri juga dituntut menguasai keilmuan
modern. Itulah idealitas yang seharusnya dimiliki generasi muslim saat ini.Selain itu,
pihak pengelola juga melakukan berbagai pembinaan, baik mental maupun
ketrampilanan, dengan membentuk Organisasi Pondok Pesantren Qothrotul Falah
(OPPQ). Semua santri, baik santri salaf maupun semi salaf, diharuskan terlibat dalam
organisasi kesantrian itu. Adapun bidang-bidang garapan yang ditangani OPPQ,
meliputi:

Bidang Garapan Jenis Kegiatan

1. Keamanan Perijinan santri/piket


malam/penghukuman

2. Ta‘lim Klasifikasi sorogan/kursus bahasa


(Arab/Inggris)

3. Da‘wah Pengelompokan da‘wah/muhadharah

4. Qira‘at Pengelompokan ngaji al-Qur‘an

5. Kesenian Qosidah/kaligrafi

31
6. Keolahragaan Sepakbola/voly/basket/tenis meja

7. UKS P3K

8. K-3 Piket kebersihan/pertamanan/pertanian

9. Peralatan Listrik/jet pump/sarana lainnya

Terkait kurikulum pengajaran, pengelola Ponpes menerapkan sistem


kurikulum terpadu; yaitu kurikulum dari Depdiknas/Depag dengan pengembangan
Kurikulum Pondok Pesantren. Untuk mewujudkan dan mensukseskan program
kurikulum terpadu itu, pengelola melibatkan berbagai tenaga pendidik yang amanah,
profesional, berdedikasi tinggi dan berkompeten di bidangnya. Demi menunjang
efektifitas belajar para santri, pengelola juga melengkapi sarana pendidikan dengan
mendirikan Gedung Belajar Permanen, Laboratorium IPA, Ruang Perpustakaan,
Gedung Serbaguna, lapangan olah raga, sarana ibadah, work shop, pengadaan
peralatan kesenian, dan sebagainya. Itulah keuntungan lain yang diperoleh para
santri, bila belajar di Pondok Pesantren Qothrotul Falah yang terletak 20 km Barat
Daya Kabupaten Lebak itu. Para santri bisa konsen balajar, karena ditunjang sarana
dan prasarana yang memadai. Harapannya, semoga Pondok Pesantren Qothrotul
Falah bisa turut serta membantu menciptakan insan-insan modern yang faqih fi al-
din (menguasai ilmu agama) dan bermanfaat secara luas bagi masyarakat.
Amin![](Tulisan Dede Sa’adah Syatibi, S.Th.I dan Ade Bujhaerimi, S.Pd.I/Keduanya
Pengurus Pondok Pesantren Qothrotul Falah).

32
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tahap Pengurusan Ijin dan Penjalinan Relasi Ke Desa Sumur Bandung.


Tim Dosen Pendamping PPmd Desa Sumur Bandung yang terdiri dari :
Ismet Firdaus, M.Si, Muhammad Zen, MA, Lily Supriyadi, S. Pd, MM, Drs.
Sugiharto, MA, Drs., Ahmad Zaky, M.Si pada tanggal 10 Agustus 2016 melakukan
kunjungan Pengurusan Ijin Ke kantor Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Lebak dan
Penjalinan Relasi ke Desa Sumur Bandung. Berangkat dari Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarief Hidayatullah pada pukul 9 dan tiba di Kantor
Kesbang dan Linmas Pada jam 13.15. Kantor Kesbanglinmas terletak di Jalan
Maulana Hasanudin Telphon (0252) 205913 Rangkas Bitung. Di kantor
Kesbangpolinmas Kami bertemu dengan kepala kantor Kesbangpolinmas yaitu
Bapak Mardho, S.Sos, M.Si. Kami menyerahkan persyaratan untuk pengurusan surat
ijin yaitu 1) Surat permohonan Ketua LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta nomor
: Un.01/LP2M-PPM/PP.06/200/2016. Ter tanggal 01 Agustus 2016 perihal tentang
permohonan ijin kegiatan pengabdian dosen desa Mitra; 2) Foto copy KTP ketua
Tim, 3) Proposal Pengabdian Masyarakat. Pak Mardho menjelaskan bahwa surat ijin
ini tidak bisa selesai hari ini, tetapi seminggu kemudian.

33
Setelah dari Kantor Kesbangpol dan linmas, kami berangkat menuju Desa
Sumur Bandung, kami langsung ke Pondok Pesantren Qothrotul Falah yang
beralamat dialan Sampai Cileles Km. 5 Sumur Bandung – Cikulur Kabupaten Lebak
42356 Telp 081381379236, 082112077463; PIN BB 75360B06. Tim Ppmd bertemu
bertemu dengan KH. Syatiby, belaliu adalah pendiri dan pengurus Pompes ini. Kami
mengemukakan maksud dan tujuan kedatangan serta rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan di Desa Sumur Bandung, terutama berkaitan dengan Pompes QF yang
akan dijadikan sebagai mitra utama program kegiatan ini. Dalam perbincangan
dengan beliau kami mendapatkan informasi mengenai beberapa potensi Desa Sumur
Bandung yang bisa dikembangkan baik dibidang ekonomi dan sosial
kemasyarakatan. Disamping itu, beliau juga menjelaska Potensi yang dimiliki
pesantren sendiri yaitu memiliki beberapa program tingkat pendidikan yanitu
Madrasah Tsanawiyah (MTS), Sekolah Menengah Atas (MTS), Madrasah Diniah
Awaliyah (MDA), Madrasah Diniah Kitab Kuning, Program Tahfidh Al-Qur‘an,
Majelis Ta‘lim. Disamping itu juga ada beberapa fasilitas dan program
ekstrakurikuler untuk pengembangan potensi santri, yaitu koperasi, perpustakaa,
triping community, radio FM, Pondok Baca, dan Lembaga Pelatihan Kerja. Salah
satu yang menarik dari pesantren QF ini adalah kekhasan dalam mebangun budaya
literasi melalui kelompok Triping (Triple Ing Community). Penjelasan tentang
triping sebagai berikut :

HALQAH REMAJA TRIPLE ING COMMUNITY


(TRIPING.COM)
Forum Diskusi Remaja Berbasis “Reading, Writing, Speaking”

Apa namanya?
Forum Diskusi Remaja ini bernama Triple Ing Community, yang diringkas menjadi
triping.com. Dalam istilah Indonesia, ia bersetaraan makna dengan Komunitas Tiga

34
Ing = reading, writing, speaking. Untuk memudahkan penyebutan, forum ini disapa
triping.com.

Kapan berdirinya?
Triping.com didirikan pada Jum‘at, 18 Januari 2013, ba‘da Jum‘at, di Pondok Baca
Qi Falah.

Siapa Pendirinya?
Triping.com diinisiasi oleh Nurul H. Maarif dan didirikan secara kolektif-kolegial
oleh – dalam bahasa Cudamani dalam Pengantar Agama Hindu – ―orang-orang‖
gila, seperti Syahrul Ramdhan, Mizan Syahroni, Mustofa Kamal, Miftahul Anwar,
Andre Fauzi, Huliatin Nufus, M.E. Sulaeman, Fahmi A. Salami, Matlubi, Hayatun
Nufus, Fitri Aryanti, Fitriyah, Cahyati dan Uyun Rika Uyuni.

Apa Tujuannya?
1. Mencipta santri-santri khususnya dan remaja-remaja muslim umumnya, menjadi
insan kamil atau manusia paripurna, baik secara intelektual maupun moral.
2. Mencipta santri-santri khususnya dan remaja-remaja muslim umumnya, supaya
mampu dan piawai berargumen secara mendalam berbasis referensi yang kokoh.
3. Mencipta santri-santri khususnya dan remaja-remaja muslim umumnya, yang
berorientasi menghadirkan kemanfaatan dan kemaslahatan seluas-luasnya bagi
diri, keluarga, masyarakat dan bangsa.

Siapa anggotanya?
1. Anggota triping.com adalah ―orang-orang gila‖ yang ingin maju berkembang di
bidang baca, tulis dan bicara.
2. Anggota triping.com adalah ―orang-orang gila‖ yang siap lelah lahir-batin untuk
baca, tulis dan bicara.
3. Anggota triping.com adalah ―orang-orang gila‖ yang siap kehilangan masa
mudanya, demi mimilih masa depannya.

Apa Aktivitas Anggotanya?

35
1. Anggota triping.com wajib membaca satu judul buku dengan utuh minimal
seminggu sekali dan mampu memahami siapa penulis, apa judul dan bagaimana
substansi bahasannya.
2. Anggota triping.com wajib membuat artikel/makalah berdasarkan referensi yang
memadai, yang mencerminkan kekayaan dan kedalaman pembacaannya pada
buku.
3. Anggota triping.com wajib berani berbicara di depan orang lain, dengan basis
argumentasi yang kuat berdasarkan referensi yang juga valid dan kokoh.[]

KEWAJIBAN DAN PAMALI


Anggota Triping.Com
Kewajiban
1. Menjalankan ajaran Islam dengan sepenuh hati, baik berupa menjalankan perintah
agama maupun meninggalkan larangannya.
2. Menaati peraturan Pondok Pesantren Qothrotul Falah, dalam segala hal: ta‘lim,
kedisiplinan, kesantunan dan sebagainya.
3. Menghormati kiai, guru dan senior, plus menyayangi adik-adik kelas.
4. Memberikan motivasi secara berkesinambungan kepada kakak, kawan dan adik-
adik kelas untuk giat membaca, menulis dan berdiskusi.
5. Menjaga nama baik agama, pesantren dan halqah di manapun dan kapanpun.
6. Mengikuti segala ketentuan atau aturan yang berlaku dalam halqah dan
menjalankannya dengan komitmen tinggi.
7. Berbahasa Inggris atau Arab antara sesama anggota Triping, kendati masih
terbata-bata.
8. Hal-hal yang belum diatur, akan didiskusikan sesuai kebutuhan.

Pamali
1. Tidak menjalankan dan melanggar point-point yang tertera dalam ―kewajiban‖.
2. Secara khusus, anggota triping.com dilarang menjalin hubungan cinta dengan
lawan jenis (apalagi sejenis) supaya tetap fokus dan terus berjalan pada track
kegiatan-kegiatan halqah.
3. Ketidakhadiran dalam halqah harus berdasarkan argument yang jelas dan faktual,
dan harus diberitahukan kepada Pembina, ketua atau anggota lainnya.
4. Hal-hal yang belum diatur, akan didiskusikan sesuai kebutuhan.

36
Sanksi
Pelanggaran-pelanggaran akan berakibat sanksi pemecatan dari keanggotaan.

KETENTUAN PEMBUATAN ARTIKEL


TRIPING.COM

1. Artikel memuat hal-hal berikut:


a. Nama penulis
b. Judul tulisan
c. Pendahuluan
d. Isi/Substansi
e. Kesimpulan/Penutup
f. Daftar referensi
2. Judul berbasis pada referensi/bacaan, bukan hayalan.
3. Artikel ditulis menggunakan kaidah penulisan karya ilmiah yang baku (foot
note/end note/kutipan, memperhatikan titik, koma, dll), dan sesuai Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
4. Artikel ditulis dengan basis bacaan minimal lima buku/referensi.
5. Artikel ditulis dengan menggunakan diksi yang rapi, enak, menarik, merangsang
untuk cibaca dan (yang terpenting) mudah dipahami.
6. Artikel ditulis minimal tiga halaman A4.
7. Penyampaian isi makalah, tidak diperkenankan dengan dibaca, melainkan
berdasarkan penguasaan.
8. Makalah diperbanyak/dipotokopi, dan telah diterima oleh masing-masing anggota
sehari sebelum dipresentasikan.
9. Presentasi makalah menggunakan prower point
10.Hal-hal lain yang belum diatur dan terlewatkan, akan diurus sesuai kebutuhan di
lapangan.

37
UNGKAPAN PENYEMANGAT
TRIPING.COM

―Kesempurnaan dimulai dari ketidaksempurnaan‖


―Kepintaran dimulai dari kebodohan‖
―Keberanian dimulai dari ketidakberanian‖
―Kehebatan dimulai dari ketidakhebatan‖
Lanjutkan kata-kata di atas hingga sebanyak-banyaknya

Di atas semua itu…..


―WE WILL NEVER KNOW UNTIL WE HAVE TRIED‖
―OUR WISDOM COMES FROM OUR EXPERIENCE
AND OUR EXPERIENCE COMES OUR FOOLISHNESS‖

pengetahuan diraih
dengan ketekunan,
bukan keturunan

keep spirit iqra‘

―ada kejahatan yang lebih buruk dari membakar buku,


yaitu tidak (mau) membaca buku‖
(Joseph Brodsky, pemenang nobel sastra 1979)

Setelah jadi, Surat ijin dari Kesbangpol diambil oleh Tim, Kemudian
surat ijin menjadi dasar untuk melakukan penjalinan relasi dengan instansi-instasi
pemerintah dan swasta yang terkait dengan program kegiatan Ppmd di desa Sumur
Bandung.

38
39
B. Sosialisasi dan Pengembangan Jaringan
Sesuai dengan proposal yang kami ajukan, kami melakukan sosialisasi dan
pengembangan jaringan pada hari Selasa, Tanggal 30 Agustus 2016. Sosialisasi dan
lembaga mitra kegiatan ini. Lembaga Pemerintah yang kami kunjungi pada tanggal
30 Agustus 2016 adalah Kantor Dinas Sosial Perindustrian dan Badan
Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan terletak di Jalan MA Salmun No. 5 Telp (0252) 201 026
Rangkasbitung. Pada kunjungan tersebut, bertemu dengan Bapak Agus Reza (bagian
Perdagangan. Dalam perbincangan tersebut diinformasikan oleh beliau bahwa
lembaga ini terbuka dalam melakukan kerjasama dengan pihak perguruan tinggi.
Beliau juga menginformasikan bahwa sebelumnya dari UIN Jakarta sudah ada yang
datang ke Dinas ini. Selanjutnya, Tim PPmd menginformasikan tentang rencana
kegiatan peatihan yang akan diadakan di Desa Sumur Bandung. Setelah mendengar
penjelasan Tim Ppmd Pak Agus Reza merekomendasikan untuk bertemu dengan
bagian Dinas Perindustrian, yaitu Bapak Harismen. Selanjutnya, Tim diantar oleh
Pak Agus Reza ke ruangan Pak Harismen (Kasubdit perindustrian). Dari Pak
Harismen, Kami mendapatkan informasi bahwa untuk pelatihan daur ulang sampah
bisa bekerjasama dengan Bank Sampah Barambang yang beralamat di Jl.
Pendidikan, Komplek pendidikan Rangkas Bitung. Belaiu memberikan satu nama
pengurus untuk bisa dijadikan narasumber pelatihan Tim di Desa Sumur Bandung
yaitu Bapak Andi. Beliau juga menyarankan kepada tim untuk mengadakan MoU
untuk kegiatan agar bisa bersinergi dengan pembiayaan 50 : 50. Contohnya dengan
Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dengan
adanya MoU dari pihak LPM, maka program kegiatan bisa berkesinambungan dan
hasilnya bisa lebih maksimal, serta lingkupnya bisa lebih luas. Beliau juga
menjelaskan beberapa potensi yang dimiliki oleh Kabuaten Lebak, diantaranya Batik
Chanting Pradana yang ada di Desa Bojong Leles. Ini hasil dari pelatihan yang
diadakan oleh Dinas Perindustrian. Dinas Perindustrian memfokuskan pada
program-program pengembangangan industri mikro dengan berbagai pelatihan-
pelatihan sehingga berkembang, yang hasil produksinya dipromosikan oleh bagian

40
perdagangan dengan ikut serta dalam expo-expo yang diselengggarakan di
Indonesia, contohnya; Batik Chanting Pradana ini di promosikan di expo Bali pada
tahun 2016 ini.

Setelah dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Tim PPmd ke Badan


Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak yang beralamat di Jl. Ir.
H. Djuanda Nomor 37 Kabuaten Lebak. Di Kantor instansi ini, Tim diterima oleh
Pak Syuhada (Sekretaris BPBD). Dari informasi yang diberikannya bahwa daerah
Cikulur ada beberapa bencana diantaranya Longsor dan banjir dibeberapa titik.
Selanjutnya, beliau merujuk agar tim berdiskusi lebih lanjut dengan Bapak Feby
Rizky Pratama, bagian Pra Bencana. Tim diantar olehnya ke ruangan Pak Febry
Rizky Pratama (Divisi Pencegahan dan kesiapsiagaan Bencana). Setelah berkenalan,
Pak Feby menjelaskan tugas-tugasnya yaitu melakukan inventarisasi bencana,
menangani kesiapsiagaan bencana alam dan sosial, dan melakukan pemetaaan resiko
bencana. Mengembangkan kerelawanan dengan membentuk relawan tangguh
bencana. Beliau menjelaskan bahwa untuk Desa Sumur Bandung ada beberapa
bencana, yaitu :
1. Kategori tinggi untuk bencana angin puting beliung

41
2. Kategori tinggi kebakaran hutan dan lahan pertanian
3. Kategori tinggi untuk kekeringan
4. Kategori sedang untuk banjir
5. Kategori sedang untuk wabah dan penyakit
6. Kategori sedang untuk tanah longsor
Pada kesempatan pertemuan tersebut, Bapak Feby bersedia untuk menjadi
nara sumber untuk kegiatan pelatihan Kesiapsiagaaan bencana.

42
C. Focus Group Disscussion Asset Base Community Development (ABCD) dan
(FDG) Hazard, Vulnarable, and Capacity Assesment (HVCA)

Hari/Tanggal : Selasa, tanggal 27 September 2016


Jam 16.00 s.d. 18.00
Tempat : Ruang Kelas Pesantren Qotrotul Falah
Susunan Acara Pelaksanaan Pelatihan
Jam Kegiatan Petugas
14.30 Registrasi Ulang Peserta Fasilitator lokal : Deden
15.40 Pembukaan dan Moderator Ismet Firdaus
16.00-17.40 FGD Ismet Firdaus
17.50 WIB Photo bersama dan Penutupan Panitia

NO NAMA ALAMAT KETERANGAN


1 IIP Sumur Bandung
2 BAGJA Sumur Bandung
3 ROFIK Sumur Bandung
4 AHYUDIN Sumur Bandung
5 AISYAH Sumur Bandung
6 H. AGUS Sumur Bandung
7 DAYAT Sumur Bandung
8 HUSEN Sumur Bandung
9 AHMAD RIFAI Sumur Bandung
10 AHMAD JUMAEDI Sumur Bandung
11 DIKA Sumur Bandung
12 DENI Sumur Bandung
13 OJI Sumur Bandung
14 ULMAN Sumur Bandung
15 DEDEN FATURAHMAN Sumur Bandung

43
Gambaran pelaksanaan acara kegiatan
Setelah Sholat Ashar , dilaksanakan kegiatan FGD HVCA di lokal MTs.

44
Notulensi FGD tentang Asset

1. Bagaimana Pak, sejarah Desa Sumur Bandung ?


Dayat (usia 65 tahun) : Sejarah Desa Sumur Bandung menurut yang saya pernah
dengar dari Orang tua yaitu pada tahun 1940 an di sebelah Barat Desa ini, di
Kampung Sandi ada sebuah Sumur yang menjadi tempat mengambil kebutuhan air
warga sini pada saat itu, ―Sumur Bandung Caina Tara saat sata‖ Sumur Bandung
airnya tidak pernah kering‖ walau diambil terus oleh warga. Air itu kahn dalam
bahasa Sunda Cai disingkat Ci..Kalau ..Bandung asal kata Bendung.. air yang
ngumpul tergenang
Moderator : Yang lain ada Yang tahu...
Muin : Abah Dayat paling tua disini... tidak ada yang tahu Pak.

3. Sekarang Mendiskusikan tentang Asset Desa


a. Bagaimana asset ekonomi

45
Profil ekonomi masyarakat, pengangguran jumlah angkatan kerja
(penduduk usia 18 – 56 tahun) berjumlah 2660 orang, jumlah penduduk usia 18-56
tahun yang masih sekolah dan tidak bekerja 708 orang, jumlah penduduk usia 18 –
56 tahun yangmenjadi ibu rumah tangga sebanyak 1507 orang. Jumlah penduduk
usia 18 – 56 tahun yang cacat dan tidak bekerja sebanyak 25 orang.

Pendapatan riil keluarga. Jumlah kepala keluarga (KK) yaitu 1987, jumlah anggota
keluarga 5055, dan jumlah pendapatan kepala keluarga (Rp) 1.200.000/bulan.
Sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Montir 5 orang, tukang
batu 10 orang, tukang kayu 17 orang, tukang sumur 48 orang, tukang jahit 8 orang,
tukang jahe 12 orang, dan tukang rias 3 orang. Karyawan perusahaan swasta 1226
orang dan karyawan perusahaan pemerintah 460 orang. Pemilik usaha jasa
transportasi dan perhubungan 65 orang, pemilik usaha warung rumah makan dan
restoran 75 orang, PNS 80 orang, TNI 1 orang, dukun/paranormal/supranatural 4
orang, jasa pengobatan alternatif 4 orang, guru swasta 2 orang, pensiunan
TNI/POLRI 2 orang, pensiunan PNS 34 orang, pensiunan swasta 46, pembantu
rumah tangga 8 orang, sopir 140 orang, wiraswasta lainnya 1126, tidak mempunyai
mata pencaharian tetap 280 orang, dan jasa penyewaan peralatan pesta.

46
Asset Sosial

Kesejahteraan Keluarga (analisis DDK) jumlah keluarga prasejahtera 745


orang, jumlah keluarga sejahtera 1 605, jumlah keluarga sejahtera 2 adalah 451,
jumlah keluarga sejahtera 3 sebanyak 210 orang, jumlah keluarga sejahtera 3 plus 3
dan total jumlah kepala keluarga 2014.

D. Pelaksanaan Kegiata Pelatihan-Pelatihan Keterampilan


1. Pelatihan Bookentrepreneurship 1
Hasil kajian kami bersama Tim Pesantren QF, ternyata masih belum maksimal
mengembangkan potensi yang ada di Pesantren, sebagai pesantren yang
mempunyai kelompok hobby menulis yaitu kelompok Triple Ing Community, yang
diringkas menjadi triping.com. Dalam istilah Indonesia, ia bersetaraan makna
dengan Komunitas Tiga Ing = reading, writing, speaking. Untuk memudahkan
penyebutan, forum ini disapa triping.com.Triping.com didirikan pada Jum‘at, 18
Januari 2013, ba‘da Jum‘at, di Pondok Baca Qi Falah oleh KH DR. Nurul Huda.Oleh
karena itu kelompok ini perlu dikembangkan agar memiliki banyak keahlian. Oleh

47
karena itu, kami Tim Ppmd Desa Sumur Bandung menawarkan program kemitraan
untuk memberi nilai tambah program pemberdayaan kelompok tersebut yaitu
membuat program pelatihan menulis dengan narasumber DR. Rully Nasrulloh
(Dosen FIDKOM) dan DR Nurul Huda.

Tujuan :
1. Memberikan keterampilan menulis secara cepat dan kreatif kepada 20 peserta.
2. Memberikan wawasan untuk menjadi seorang wirausaha buku untuk 20 peserta
c. Output Workshop
1.) Adanya 20 peserta memiliki pengetahuan untuk menulis secara cepat dan kreatif
kepada 20 peserta.
2. Adanya 20 peserta memiliki wawasan untuk menjadi seorang wirausaha buku

Kriteria Peserta
1) Santri/santriwati tingkat SLTP dan SLTA yang tergabung dalam kelompok
Triping.
2) Bersedia ikut lomba setelah ikut pelatihan menulis.

Pembagian Kemitraan dan Partisipasi


1. Tim Ppmd : Pembiayaan konsumsi Pelatihan, konsumsi snack dan makan
malam (konsumsi 1 nasi kotak dan 1 snack) .
2. Pesantren QF : Menyediakan tempat workshop/pelatihan di ruang perpustakaan,
pengeras suara infocus (jika ada) dan peserta.

DAFTAR PESERTA PELATIHAN BOOKPRENEUR


PONDOK PESANTREN QOTHROTUL FALAH
RABU, 27 SEPTEMBER 2016

NO NAMA ALAMAT KETERANGAN


1 AINIA SALSABILA CIKULUR TRIPLE ING
2 ASEP KOMARUDIN CIKULUR TRIPLE ING
3 KOMARUDIN CIKULUR TRIPLE ING
4 MARDIYAH CIKULUR TRIPLE ING
5 ISMAWATI CIKULUR TRIPLE ING
6 DIANA CIKULUR TRIPLE ING
7 NURLAELA CIKULUR TRIPLE ING

48
8 AYU SRIWAHYUNI CIKULUR TRIPLE ING
9 ROFIANAH CIKULUR TRIPLE ING
10 NURSOLIHAT CIKULUR TRIPLE ING
11 ULHANI CIKULUR TRIPLE ING
12 DEDE HERAWATI CIKULUR TRIPLE ING
13 ALFI HIDAYAT CIKULUR TRIPLE ING
14 TATU AISYAH CIKULUR TRIPLE ING
15 DESI PUSPITASARI CIKULUR TRIPLE ING
16 RIMA ROMELA CIKULUR -
17 SOFI MAOLIDIA CIKULUR -
18 DEWI ASIAH CIKULUR -
19 LITA NURLAELAH CIKULUR -
20 SRI UNTARI CIKULUR -

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelatihan


Hari/Tanggal : Selasa, tanggal 27 September 2016
Jam 12.30 s.d. 15.30
Tempat : Perpustakaan Pesantren Qotrotul Falah

Susunan Acara Pelaksanaan Pelatihan


Jam Kegiatan Petugas
14.30 Registrasi Ulang Peserta Fasilitator lokal :
Ahmad Turmudzi
15.40 Pembukaan dan pengantar M. Zen
moderator
16.00-17.40 Pelatihan DR. Ruli Nasrulloh
17.50 WIB Photo bersama dan Penutupan Panitia

49
Kang Arul, saya lebih suka disebut demikian. Karena saya
adalah bloggerpreneur profesional dan sosial media enthusiast. Pertama kali menulis
jurnal online atau blog pada tahun 1998 mulai dari platform Geocities, Blogspot,
WordPress, Blogdrive, Multiply, Friendster, sampai akhirnya memiliki domain sendiri
di www.kangarul.com dan www.dosengalau.com. Kini sedang membangun dan
mengelola www.dosenkomunikasi.com

Saya lulus sebagai Doktor Cyberculture serta budaya-budaya (di) Internet


dari Program Studi Kajian Media dan Budaya di Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ketertarikan dan riset saya sejak
tahun 2005 hingga kini tentang media sosial telah menghantarkan saya menyelesaikan
jenjang pendidikan tertinggi tersebut. Saya juga mendapat gelar Magister Sains dalam
bidang Komunikasi– mendalami Komunikasi Massa/Jurnalistik– dari Universitas Prof.
Dr. Moestopo (Beragama), Pernah bekerja sebagai jurnalis antara lain sebagai Redaktur
Online di Warta Kota-Kelompok Kompas Gramedia, Redaktur di Majalah Ummi,
koresponden

Kontak SMS 08121 8050 86 atau email kangarul@gmail.com


Telah menulis lebih dari 100 buku dari berbagai topik yang diterbitkan di Indonesia
maupun di luar negeri. Saat ini, selain menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lembaga
Pengembangan Studi dan Informasi (LPSI), saya sekali lagi lebih menyenangi
berprofesi sebagai blogger dan melakukan perjalanan keliling Indonesia untuk
menikmati kuliner dan lokasi-lokasi wisata.

Gambaran pelaksanaan acara kegiatan


DR. Rully mempresentasikan makalahnya dari websitenya secara langsung,
kangarul.com, sebagai berikut :

50
Selanjutnya Kang Arul menjelaskan tentang Cvnya bahwa dirinya telah menerbitkan
buku dan karya-karya tulis lainnya lebih dari seratus buah. setelah itu, Kang Arul
menjelaskan tentang tata cara menulis cepat dengan menggunakan kertas yang
dilipat. Para peserta santri santriwati yang tegabung dalam kelompok triping tampak
antusias mengikuti acara pelatihan ini, selanjutnya Kang Arul mengajarkan langkah
demi langkah dalam membuat tulisan kepada para peserta secara cepat dalam waktu
30 menit. Berikut Foto Kegiatan acara tersebut :

Photo bersama Tim PpMD dengan Peserta Pelatihan Booksentreprenership

51
Setelah itu, Kang Arul meminta Para santri/Santriwati untuk memepresentasikan
hasil karya tulisannya satu per satu. Setelah selesai, Moderator memberi kesempatan
untuk para peserta bertanya. Seteah itu, acara ditutup dengan photo bersama.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelatihan Bookentrepreneurship sesi 2


Hari/Tanggal : Selasa, tanggal 27 September 2016
Jam 16.00 s.d. 18.00
Tempat : Perpustakaan Pesantren Qotrotul Falah

Susunan Acara Pelaksanaan Pelatihan


Jam Kegiatan Petugas
15.30 Registrasi Ulang Peserta Fasilitator lokal :
Ahmad Turmudzi
16.00-16.15 Pembukaan dan pengantar Lili Supriyadi, MM
moderator
16.15 Pelatihan DR.Nurul Huda Ma‘arif
18.00 WIB Photo bersama dan Penutupan Panitia

Gambaran pelaksanaan acara kegiatan


Setelah dikenalkan oleh Moderator, DR. Nurul Huda Ma‘arif mempresentasikan
makalahnya, sebagai berikut :

MENUMBUHKAN SPIRIT BACA-TULIS REMAJA*


Oleh Dr. KH. Nurul H. Maarif, MA**

SEORANG ULAMA muda, Muhammad Baqir, baru saja melangsungkan


pernikahan. Malam itu adalah malam pertamanya. Malam yang tidak akan
dilewatkan begitu saja, tanpa sentuhan makna bagi mereka yang telah menikah.
Wajahnya tampak lelah. Ia ingin meluruhkan kelelahan itu dengan canda-tawa

*
Makalah disampaikan pada Workshop Bookpreneur, Selasa, 27 September 2016, di
Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten.
**
Penggagas Triple Ing Community, Pondok Baca Qi Falah dan Pimred
www.qothrotulfalah.com, Cikulur Lebak Banten.

52
bersama kekasih hatinya. Iapun bergegas menuju kamar pengantin. Pastilah istrinya
telah menanti penuh cinta, pikirnya.
Ia terus melangkah. Namun kakinya terhenti. Rupanya sang istri masih
dikerumuni saudari-saudarinya sekedar untuk mengucapkan selamat atau
bercengkerama. Niatnya untuk masuk kamar pengantin diurungkan. Langkahnya
lantas dialihkan menuju kamar sebelah. Ia pun lantas mengambil kitab dan
membacanya. Terus membacanya.
Tatkala saudari-saudarinya telah beranjak dari kamar istrinya, ulama muda
ini tidak menyadarinya. Ketika istri menanti penuh harap, iapun tidak
merasakannya. Lelaki muda yang cerdas itu hanyut-tenggelam dalam lembaran-
lembaran kitab. Ia terus membaca dan membaca. Ia baru tersentak, saat azan
Shubuh dikumandangkan dari masjid dekat rumahnya. ‚Astaghfirullah al-adhim!‛
gumamnya kaget. Ia buru-buru melangkah ke kamarnya. Dilihatnya sang istri
terlelap dalam tidur.24

Beberapa Makna Penting


Cerita unik itu dikutip oleh Dwi Budiyanto, dalam karyanya Prophetic
Learning (2010). Cerita ini mengajarkan makna-makna penting terkait ketekunan
membaca. Pertama, ulama muda itu mengerti betul urgensi waktu dan berupaya
memanfaatkannya sebaik mungkin, kendati dengan mengabaikan kegembiraannya
di malam pertama; malam yang dinanti-nanti semua pengantin baru. Kesadarannya
pada wa al-‘ashri (demi masa), menjadikannya ‚gila‛ dan melalaikan hal-hal yang
biasanya justru dikejar-kejar kalangan muda. Baginya, waktu laksana pedang. Siapa
menyia-nyiakannya, dia akan tertebas mata tajamnya dan niscaya menjadi orang
yang merugi.
Muhammad Baqir juga menyadari dengan baik, bahwa usia adalah – dalam
istilah Imam al-Ghazali – ra’s malika atau ‚modal hartamu‛.25 Masa depan modal
harta itu tergantung pada cara memenejnya. Menejemen yang baik, menjadikannya
berkembang dan menghadirkan keberuntungan. Menejemen yang buruk,

24
Dwi Budiyanto, Prophetic Learning; Menjadi Cerdas dengan Jalan Nabi, (Yogyakarta:
Pro-U Media, 2010), h. 72-73.
25
Seperti dikutip ‘Abdullah bin ‘Alawi al-Haddad, Imam al-Ghazali (w. 505 H)
menyatakan: ‚auqatuka ‘umruka wa ‘umruka ra’su malika/ waktu-waktumu adalah usiamu dan
usiamu adalah modal hartamu.‛ ‘Abdullah bin ‘Alawi al-Haddad, Risalah al-Mu’awanah wa al-
Mudhaharah wa al-Muwazarah, (Ttp.: Syirkah al-Nur Asia, Tth.), h. 7.

53
menjadikannya surut dan mendatangkan kebangkrutan. Demikian pulalah karakter
waktu. Ia akan menghadirkan keuntungan atau kebangkrutan, itu tergantung
menejemen dan pemanfaatannya.26
Kedua, kecintaannya pada bacaan/buku mampu membuatnya lupa daratan.
Istri yang tengah menantinya penuh kerinduan di kamar pengantin pun
‚terlupakan‛. Bahkan, tak jarang, oleh bookaholic27 (orang-orang yang gila bacaan),
istri yang sesungguhnya acapkali diduakan atau dimadu dengan buku-buku. Buku-
buku itulah ‚istri pertama‛nya dan paling sering diajak bercengkerama di setiap
waktu.
Ketiga, cinta membangkitkan energi untuk lebih produktif.28 al-Mar’u ala
ma ahabba, kata pepatah. Seseorang akan larut pada yang dicintainya. Dengan
membaca, tahu-tahu telah datang Subuh, rela tidak tidur dan meninggalkan istrinya
tertidur sendirian. Dia rela menjadi pelayan dan melayani ilmu (khidmah al-‘ilm).
Kecintaan ini akan menjadikannya siap lelah, capek, penat, dan seterusnya.
Kecintaan ini pulalah yang menjadikannya rela ‚kehilangan masa muda, dari pada
kehilangan masa depan.‛
Keempat, melalui kecintaannya pada ilmu, ulama muda ini ingin
meledakkan atau memancarkan potensi intelektualisme yang ada dalam dirinya.
Inilah yang disebut quantum.29 Dengan upaya keras sekeras-kerasnya ala quantum
ini, maka potensi yang ada dalam dirinya akan maksimal dan hasilnyapun
termanfaatkan dengan maksimal oleh masyarakat. Pada prinsipnya, semua manusia
memiliki potensi yang sama. Hanya saja, cara meledakkan potensi itu yang berbeda-
beda.

Menumbuhkan Spirit Iqra’


Melihat ‚spirit iqra’‛ – istilah ini diambil dari buku karya Hernowo, Spirit
Iqra’ (Mizan, 2003) – di kalangan remaja yang kian hari kian menurun – indikasinya
mereka lebih sibuk bermain-main HP, motor, game, hura-hura, nongkrong di pinggir
jalan, dan sepinya pengunjung forum-forum diskusi ilmiah atau perpustakaan –
26
Tentang pentingnya waktu dan tidak mengulur-ulurnya dengan alasan apapun, baca sub
titel ‚Inilah Saatnya!‛: Manfaatkan Waktu Anda Saat ini .‛ Bobbi DePorter dan Mike Hernacki,
Quantum Learning; Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, (Bandung: Kaifa, 2000), h.
60-62.
27
Dwi Budiyanto, Prophetic Learning, h. 173.
28
Dwi Budiyanto, Prophetic Learning, h. 73.
29
Hernowo (ed), Quantum Reading, (Bandung: MLC, 2003), h. 9.

54
maka spirit yang diadopsi dari Qs. al-Alaq: 1 ini perlu ditumbuhkan kembali dengan
berbagai cara: Pertama, pemerintah /swasta berkewajiban menciptakan ruang-ruang
belajar publik yang sesuai jiwa muda (ruangan nyaman, buku variatif, kegiatan
menghibur, termasuk menonton film, dll). Bikinlah perpustakaan umum yang
menyenangkan. Lebih sempurna lagi, perpustakaan itu dipasang hot spot, untuk
memantik kesemangatan kawula muda hadir di sana. Dengan dana APBD, hal
‚kecil‛ ini tak mustahil terwujudkan.
Kedua, pemerintah/swasta perlu sering-sering mengadakan even-even
pendidikan yang menghibur kalangan remaja. Termasuk perlunya menghadirkan
motivaror-motivator ulung di bidang pendidikan. Tentu saja, semua ini butuh biaya.
Dengan semangat kebersamaan, maka niatan mewujdkannya menjadi ‚ringan sama
dijinjing, berat sama dipikul‛. Ketiga, perlunya mengingatkan kembali manfaat
membaca bagi jiwa-jiwa remaja. Ingatkan kembali, baik oleh orang tua, guru, rekan
atau siapapun, bahwa pengetahuan akan menghadirkan banyak kemanfaatan
personal maupun publik. Mislanya, secara spiritual pengetahuan akan menjadikan
pemiliknya diangkat derajatnya oleh Allah SWT, baik di hadapan manusia maupun
makhluk lainnya. (Qs. al-Mujadilah: 11).
Hernowo menuliskan, ilmu merupakan pupuknya iman. Iman, tulisnya, akan
tumbuh bila diberi pupuk bernama ilmu.30 Pernyataan ini sejalan dengan semangat
ayat iqra’ yang diiringi redaksi bismi rabbika (dengan menyebut nama Tuhanmu).
Bagi M. Quraish Shihab, pengaitan ini menuntut pembaca tidak hanya membaca
dengan ikhlas, melainkan juga bisa memilih bahan bacaan yang tidak mengantarnya
pada hal-hal yang bertentangan dengan ‚nama Allah‛.31 Dengan demikian, untuk
mengukuhkan dan menyuburkan keimanan remaja – supaya tidak terjerumus pada
lubang kehidupan bebas, narkoba, minuman keras, geng motor, pergaulan permisif
dan seks ala binatang – maka pengetahuan penting didalami. Pengetahuan juga
syarat utama membangun peradaban. Semakin luas pembacaan, semakin tinggi
peradaban dan begitu pula sebaliknya.32
Manfaat lainnya, seperti dijelaskan Hernowo, kebiasaan membaca buku
menjadikan pembacanya bisa belajar dari pengalaman orang lain dan dapat
menambah pengetahuan dan banyak informasi. Selain itu, yang juga penting

30
Hernowo, Spirit Iqra’, (Bandung: Mizania, 2003), h. 112.
31
M. Quraish Shihab, ‚Membumikan‛ al-Qur’an, (Bandung: Penerbit Mizan, 2004), h. 170.
32
M. Quraish Shihab, ‚Membumikan‛ al-Qur’an, h. 170.

55
diingatkan, kegiatan membaca bisa menghindarkan pembacanya dari kerusakan
jaringan otak di masa tua. Ini menurut riset mutakhir tentang otak. Bahkan konon
membaca buku dapat membantu seseorang untuk menumbuhkan saraf-saraf baru di
otak.33 Membaca juga menjadikan saraf-saraf otak bekerja efektif dan terus
berfikir.34 Dengan membaca, maka hifzh al-‘aql (pemeliharaan akal)35 yang menjadi
kewajiban agama akan terlaksana.
Keempat, siapapun harus menyuntikkan kembali spirit iqra’ dengan dosis
tinggi ke dalam jiwa-jiwa remaja. Apalagi, ayat tentang membaca (iqra’) adalah
ayat pertama yang diperkenalkan kepada kaum muslim sekaligus kewajiban
pertama. Jangan sampai, ini menjadi ayat pertama yang diturunkan dan ayat
pertama pula yang dilupakan. M. Quraish Shihab menyatakan, perintah membaca
merupakan perintah paling berharga bagi manusia, karena membaca merupakan
jalan yang mengantar manusia mencapai derajat kemanusiaan yang sempurna.36

Tak Cukup (Hanya) Membaca


Belajar yang baik, menurut beberapa orang, tidak cukup hanya dengan
membaca, melainkan juga menuliskan hasil bacaan itu. Saya teringat pesan Gol A
Gong, pendiri Taman Baca Rumah Dunia Serang Banten, saat memberikan
sambutan pada workshop jelang Peresmian Pondok Baca Qi Falah, di Majelis Puteri
Pondok {Pesantren Qothrotul Falah, beberapa tahun lalu. Menurutnya, menulis
adalah proses membaca dua kali. Itu sebabnya, dengan menulis, ilmu atau informasi
yang didapatkan akan lebih melekat di pikiran kita dan tentu saja tidak mudah
hilang.
Pertanyannya: apa saja manfaat menulis? Selain untuk menjadikan bacaan
yang kita baca lebih menempel di pikiran, menulis juga bermanfaat untuk mengikat
makna. Apapun informasi yang kita cerap, tidak semestinya hilang begitu saja dan
haruslah ditali dengan kuat. Caranya? Melalui tulisan! ‘Ali bin Abi Thalib
mengingatkan, ‚Ikatlah ilmu dengan tulisan/qayyidu al-‘ilm bi al-kitab.‛37

33
Hernowo, Quantum Reading, h. 33. Perihal manfaat membaca ini, lebih jelasnya baca
buku yang sama h. 33-37.
34
Hernowo, Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza, (Bandung: Kaifa, 2003), h. 23.
35
Abu Ishaq al-Syatibi, al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah, (Ttp.: Tth.,), Jilid II, h. 10.
36
M. Quraish Shihab, ‚Membumikan‛ al-Qur’an, h. 170.
37
Dwi Budiyanto, Prophetic Learning, h. 190.

56
Kedua, menulis sama halnya melestarikan dan mewariskan kekayaan
intelektual bagi generasi berikutnya. Ulama-ulama terdahulu, di bidang apapun,
semisal Abu Hanifah (w. 150 H), Malik bin Anas (w. 179 H), Imam al-Syafi’i (w.
204 H), Ahmad bin Hanbal (w. 241 H), Imam al-Ghazali (w. 505 H), al-Farabi, al-
Kindi, Ibn Rusyd dan seterusnya, adalah orang-orang hebat yang meninggalkan
warisan intelektual berupa tulisan yang juga hebat. Tanpa warisan berupa karya-
karyanya, ulama-ulama yang hidup puluhan abad silam itu mustahil kita kenali saat
ini, baik sosok maupun pikiran-pikirannya. al-Qur’an dan Hadis pun demikian,
berupa tulisan. Ajaran-ajaran Islam mustahil kita terima, jika ayat-ayat dan Hadis-
hadis tidak dituliskan.
Itu sebabnya, kata-kata hikmah menyatakan: al-khathth yabqa zamanan
ba’da shahibih wa katib al-kathth taht al-ard madfunun/teks atau tulisan akan kekal
sepanjang masa, sementara penulisnya hancur lebur di kolong tanah.38 Tulisan itu
langgeng, kendati telah ribuan tahun ditorehkan. Karena tulisan lah, warisan
intelektual Islam terus bisa dibaca kapan dan di manapun.
Tak heran, karenanya, jika Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Ali
Mustafa Yaqub, M.A. acapkali mengingatkan santri-santrinya, di Pesantren Luhur
Ilmu Hadis Darus-Sunnah Jakarta; wa la tamutunna illa wa antum
katibun/janganlah kalian meninggal sebelum menjadi penulis. Lantas, masihkah kita
berpikiran bahwa belajar itu hanya membaca, membaca dan membaca, tanpa
menuliskan hasil bacaan itu? Bukankah menulis sama halnya membaca? Bukankah
TS Elliot (1888-1965) mengingatkan; ‚Sulit membangun peradaban tanpa (budaya)
tulis dan buku‛?39 Atas dasar ini, tak ada alasan apapun yang bisa dibenarkan bagi
generasi muda untuk tidak membaca dan menulis.Wa Allah a’lam.[]
Selanjutnya DR. Nurul Huda Ma‘arif memberikan motivasi kepada para
peserta santri santriwati yang tegabung dalam kelompok triping agar produktif dalam
membuat tulisan. Berikut Foto Kegiatan acara tersebut :

38
Ali Mustafa Yaqub, Kritik Hadis, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), h. v.
39
Dwi Budiyanto, Prophetic Learning, h. 170.

57
2. Pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan : Ide Kreatif
Hari/Tanggal : Rabu, tanggal 28 September 2016
Jam 9.00 s.d. 11.00
Tempat : Perpustakaan Pesantren Qotrotul Falah

Susunan Acara Pelaksanaan Pelatihan


Jam Kegiatan Petugas
9 Registrasi Ulang Peserta Fasilitator lokal :
Ahmad Turmudzi
9.15 Pembukaan dan pengantar Ismet Firdaus, M.Si
moderator

58
9.15 – 11.00 Pelatihan M. Zen, MA
18.00 WIB Photo bersama dan Penutupan Panitia

Gambaran pelaksanaan acara kegiatan


Setelah dikenalkan oleh Moderator, M. Zen MA mempresentasikan makalahnya,
sebagai berikut :

Memunculkan Ide Kreatif

Saat sesi perkuliahan mata kuliah wirausaha dengan tema ―Bagaimana


Memunculkan Ide Kreatif?‖ di salah satu perguruan tinggi swasta, penyaji diskusi
mengawali adanya simulasi dengan membawa dua buah barang, yaitu helm dan
wajan/tempat penggorengan; dan dibentuklah dua kelompok mahasiswa laki-laki dan
perempuan. Dalam simulasi itu, yang unik, peserta laki-laki diberikan wajan/tempat
penggorengan, sedangkan peserta perempuan diberikan helm. Penyaji memberikan
instruksi, bahwa setiap kelompok disilahkan memikirkan ide apa yang bisa
dilakukan dengan benda tersebut. Kelompok laki-laki kemudian menyimpulkan
banyak ide yang dapat diberikan dari wajan tersebut, di antaranya ada yang berpikir
untuk menjual nasi goreng, bakwan goreng, bisa juga sebagai sarana antena TV, dan
ada juga yang berpikir liar, wajan tersebut bisa menjadi payung sebab iklim yang
tidak jelas dan antisipasi hujan batu.
Berbeda dengan kelompok perempuan, yang menyimpulkan banyak ide yang
dapat diberikan dari benda helm tersebut, di antaranya ada yang berpikir helm itu
dapat digunakan untuk membawa bayi, bisa juga dijadikan sebagai tempat pot
bunga, dan ada juga yang berpikir helm itu dimodif satu paket dengan jas hujan yang
dilipat di helm. Bahkan ada juga yang berpikir helm itu bisa sebagai lent ion/tempat
lampu dan masih banyak lagi yang unik lainnya.

Cara Memunculkan Ide Kreatif


Demikian halnya dengan kita – baik sebagai pelajar, mahasiswa, pekerja
maupun sebagai pengusaha – kalau ingin mendapatkan dan memunculkan ide kreatif
baik saat berwirausaha/berjualan maupun saat belajar/kuliah/kerja banyak caranya,
di antaranya: Pertama, create new and different (membuat sesuatu yang baru dan

59
berbeda). Maksudnya berpikir unik dan berbeda, meskipun awalnya agak sulit kita
lakukan, tetapi dengan kegigihan dan kesabaran akan berbuah hasil. Barang siapa
yang bersungguh-sungguh pasti dapat. Inovasi dapat dimaknai sebagai suatu proses
menciptakan sesuatu yang baru, yang memberikan nilai signifikan bagi individu,
kelompok, organisasi, dan masyarakat. Inovasi didapati dari intuisi dan imajinasi
kreatif, yang merupakan bagian dari karakter otak kanan adalah salah satu hal baik,
tapi jarang sekali digunakan sebagian besar orang selama hidupnya. Seperti halnya
seniman dan fisikawan di atas, seorang entrepreneur juga harus mempunyai
imajinasi kreatif dan lebih banyak memakai kekuatan intuisinya untuk setiap
perubahan yang akan dia buat. Imajinasi dan intuisi entrepreneur bukannya sesuatu
yang bisa disengaja untuk dibuat, bisa disengaja untuk difikirkan, akan tetapi seuatu
yang dengan sengaja timbul sendiri dalam kehidupan seseorang. Contoh: Ide kreatif
dari ―kardus bekas‖. Jangan biarkan kardus-kardus bekas hanya menumpuk di
gudang saja. Sedikit kreativitas, Anda akan mengubahnya menjadi benda-benda
favorit si kecil. Rumah-rumahan buat kemping, helm astronot, kereta api, pesawat
terbang dan banyak lagi ide lainnya dan sebagai orang tua tentu tidak perlu membeli
barang yang mahal. Ide kreatif lainnya dapat kita jumpai pengusaha yang lain yaitu
―mengubah kelapa jadi patung kepala‖. Di tangan seniman, segalanya bisa menjadi
menarik. Bahkan buah kelapa pun bisa diubah menjadi patung wajah yang unik.
Seperti yang dilakukan Rudi R (40) yang memamerkan patung kepala karyanya di Jl.
Cihampelas, Bandung. Membuat patung wajah dari kelapa menurut perajin patung
kelapa Rudi R (40) harus menyesuaikan dengan alam. Artinya ketika harus membuat
patung wajah, Rudi harus menyesuaikan dengan bentuk buah kelapa yang
didapatkannya apakah berbentuk oval atau bulat.
Kedua, ATM, bukan Anjungan Tunai Mandiri, melainkan Amati, Tiru dan
Modifikasi. ATM bukan berarti sebagai plagiat, namun sebagai ide awal saja yang
kemudian ada kekhasan dari produk yang kita miliki. ATM ini bisa dilakukan
dengan studi banding/jalan-jalan. Contoh: saat kita pergi ke Cianjur atau Bandung,
kita akan menjumpai peyek bayam, yang umumnya bayam hanya diolah dengan
disayur saja. Ide ini kemudian bisa kita kembangkan dengan peyek daun kangkung
misalnya atau peyek daun lainnya. Sama halnya dengan perusahaan pizza khas
Indonesia di daerah Bandung yang baru, sudah go international dengan membuka
gerai di Singapura, China , dan Uni Emirat Arab pada 2005. Pizza tersebut diberi

60
nama ―Papa Ron‘s Pizza‖. Ide ini tentu muncul awal dari Pizza Hut. (Bisnis
Indonesia: 30/11/2004).
Ketiga, DNA, bukan istilah dalam biologi melainkan yang dimaksud DNA
adalah Dream and Action (punya impian dan lakukan). DNA ini boleh jadi menjadi
sia-sia kalau hanya kita memiliki impian saja tanpa adanya action. Tindakan itu
adalah kenyataan; bukankah dalam istilah manajemen (POAC) yang sangat urgent
tidak hanya planning, organizing dan controlling saja, melainkan actuating yang
menentukan segalanya? Sebab, kalau tidak ada actuating/action/pelaksanaan, maka
akan dicap dengan NATO (Not Action Talking Only) atau OMDO (Omong Doang).
Penulis pernah membaca artikel rahasia kesuksesan pengusaha, tak lain dengan
langkah ―Rahasia 1001 Kesuksesan‖. Ternyata yang menarik dari tulisan ini,
pengusaha sukses itu harus melewati langkah pertama sampai langkah seribu satu.
Tak lain rahasianya hanya ―action langkah pertama , … dan action langkah terakhir
(1001)‖. Bukankah ilmuwan juga mendapatkan ide cemerlang melalui impian dan
action, boleh jadi akan menghadapi kegagalan terlebih dahulu sebelum nanti
akhirnya keberhasilan yang digapainya sebagaimana Albert Einstein penemu atom,
Thomas Alpha Edison penemu lampu pijar. Bahkan seorang Bill Gates (pemilik
Microsoft) drop out dari sekolah elit ternama, tapi kini justru menjadi orang paling
kaya di muka bumi.

Penutup
Entrepreneur/wirausahawan yang sukses yaitu mereka yang memiliki ide kreatif,
berwawasan karena selalu menggerakkan imajinasi dan intuisi untuk terus
memikirkan kemungkinan masa depan. Intuisi dan imajinasi menjadi sangat penting,
tidak hanya untuk kepentingan sekarang, namun juga untuk kepentingan masa depan.
Sebab, diperkirakan tantangan bisnis di masa mendatang, elative berbeda dengan
sekarang. Perubahannya sangat cepat dan serba kacau, tidak menentu, sehingga sulit
bagi kita untuk memprediksikannya. Seperti halnya mau bisnis online ataupun
offline, ya sama-sama harus kreatif. Bila tidak, jangankan bertambah maju, untuk
membuat bisnis bertahan saja sangat sulit. Kreativitas bisa diwujudkan dalam
berbagai strategi dan perencanaan. Modal sedikit bisa sukses asal kita kreatif
memanfaatkan sumber daya yang ada.

61
3. Pelaksanaan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Produktif melalui Majelis
Taklim (Santri-Guru) PonPes Qothrotul Falah di Desa Sumur Bandung
Kabupaten Lebak

Hasil kajian kami bersama Tim Pesantren QF, ternyata masih belum
maksimal mengembangkan potensi yang ada di Pesantren, sebagai pesantren yang
mempunyai kelompok pencinta lingkungan dengan membuat kerajinan dari daur
ulang sampah. Oleh karena itu kelompok ini perlu dikembangkan agar memiliki
banyak keahlian. Oleh karena itu, kami Tim Ppmd Desa Sumur Bandung
menawarkan program kemitraan untuk memberi nilai tambah program
pemberdayaan kelompok tersebut yaitu membuat program pelatihan daur ulang
sampah yang berasal dari limbah kertas bekas yang akan dibuat untuk dipakai sendiri
atau dijual sebagai cinderama atau souvenir bagi orang tua atau pengungjung
pesantren.

Tujuan :
1. Memberikan pengetahuan untuk menjaga/melestarikan lingkungan hidup dan
pengelolaan sampah/limbah keluarga kepada 25 peserta.
2. Pemberdayaan santri/santriwati Desa Sumur Bandung melalui keterampilan
mengolah limbah kertas majalah untuk dijadikan souvenir kepada 25 Peserta

Output Workshop

62
1.) Adanya 25 peserta memiliki pengetahuan untuk menjaga/melestarikan
lingkungan hidup dan pengelolaan sampah/limbah keluarga
2.) Adanya Produk hasil karya Pelatihan
3). Adanya jaringan komunitas pencinta usaha daur sampah

Kriteria Peserta
1) Santri/santriwati tingkat SLTP,SLTA dan guru
2) Bersedia membawa limbah kertas majalah (kertas yang dibawa akan menjadi
bahan untuk diolah oleh peserta secara berkelompok menjadi 1 buah
cinderamata tempat pensil

e. Pembagian Kemitraan dan Partisipasi


 Tim Ppmd : Pembiayaan Pelatihan berupa konsumsi snack dan makan siang
(konsumsi 1 nasi kotak dan 1 snack pagi
 Pesantren QF : Menyediakan tempat workshop/pelatihan, pengeras suara
infocus (jika ada) dan peserta.
 Tim Bank Sampah Barambang : Trainer dan bahan-bahan pembuatan produk.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelatihan


Hari/Tanggal : Rabu, 10. 00 s.d. 13.00
Tempat : Perpustakaan Pesantren Qotrotul Falah

Susunan Acara
1. Wokshop
Jam Kegiatan Petugas
10 – 10.05 Pembukaan Acara Lili
10 .05 – 13.00 Pelatihan Andi dkk
13.00 -13.15 Penutupan

2. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan


Pelatihan ini telah dilaksanakan pada tanggal 28 September 2016 berlokasi di
ruang perpustakaan Pesantren QF. Kegiatan ini telah diikuti oleh 20 orang peserta

63
santri/santriwati, berlangsung mulai dari jam 10.00 s.d jam 13.00 WIB. Instruktur
pelatihan ada 4 orang (Pengurus Bank Sampah Barambang) yaitu Andi Muttaqin, E.
Sumaliah, Cicih Sunarsih, dan Mamah Wahanimah, dengan dibantu oleh 1 orang
mahasiswi MD sebagai asisten instruktur yang berfungsi membantu instruktur dalam
melatih para peserta.

DAFTAR PESERTA PELATIHAN


PEMBERDAYAAN EKONOMI PRODUKTIF
(GURU – SANTRI) PONPES QOTHROTUL FALAH
RABU, 28 SEPTEMBER 2016

NO NAMA ALAMAT KETERANGAN


1 UDONG HUDORI CIKULUR GURU
2 M. SUBHAN CIKULUR GURU
3 UPIYATUL HASANAH CIKULUR GURU
4 M. EMAN SULAEMAN CIKULUR GURU
5 SITI KOMALASARI CIKULUR GURU
6 IIS WARDANIATUNISA CIKULUR GURU
7 SOFIAN CIKULUR SISWA (GSP)
8 MAULAYA CIKULUR SISWA (GSP)
9 SIFATUNISA CIKULUR SISWA (GSP)
10 NOVI CIKULUR SISWA (GSP)
11 AYU CIKULUR SISWA (GSP)
12 INA MARLINA CIKULUR SISWA (GSP)
13 LINA AGUSTIANA CIKULUR SISWA (GSP)
14 NURBAITI CIKULUR SISWA (GSP)
15 DEDE HUMAEROH CIKULUR SISWA (GSP)
16 PUJI CIKULUR SISWA (GSP)
17 AMANDA TASYA CIKULUR SISWA (GSP)
18 DAROL MAHMADA CIKULUR SISWA (GSP)
19 SITI KHOLIFAH CIKULUR SISWA (GSP)
20 APIPAH CIKULUR SISWA (GSP)
21 AISYAH INDRIANI CIKULUR SISWA (GSP)
22 KHOTIMAH CIKULUR SISWA (GSP)
23 STEFANI CIKULUR SISWA (GSP)
24 SITI NURFADILAH CIKULUR SISWA (GSP)
25 NANDA AGIKA PUTRI CIKULUR SISWA (GSP)

64
Setelah acara pengantar dari moderator, pada pukul 10.15 WIB dilanjutkan
dengan Pelatihan Enigami dengan Pak Andi menjelaskan produk dan bahan-bahan
apa saja yang diperlukan untuk membuat tempat pensil,
Instruktur Andi Muttaqin menjelaskan tentang tahapan pembuatan
tempat pensil dari bahan kertas bekas majalah, sedangkan teman-temannya
menyiapkan bahan-bahannya. Selanjutnya, bahan-bahan yang sudah tersedia,
dibagikan ke peserta berupa potongan kertas bekas, lidi, dan lem. Selanjutnya para
peserta dibimbing tahap demi tahap oleh instruktur. Jika ada kesulitan peserta dapat
secara langsung bertanya atau meminta bimbingan pada instruktur.

Intruktur Pelatihan daur Ulang Limbah Kertas

65
Mahasiswi Manajemen Dakwah, Nur Aprianti menjadi asisten Instruktur

4. Pelaksanaan Pelatihan Pemberdayaan Kesiapsigaan Bencana dan


Penanganan Trauma Bencana bagi Masyarakat menuju Desa Tangguh
Bencana.

Hasil kajian kami, ternyata Desa Sumur Bandung masih belum ada program
untuk Kesiapsiagaan Bencana. Oleh karena itu, kami Tim Ppmd Desa Sumur
Bandung menawarkan program kemitraan

Tujuan :
1. Memberikan pengetahuan tentang Bencana, Kesipsiagaan dan Tanggap Darurat.
2. Adanya kader bencana.

Output Workshop
1.) Adanya 25 peserta memiliki pengetahuan untuk menjaga/melestarikan
lingkungan hidup dan pengelolaan sampah/limbah keluarga
2.) Adanya Produk hasil karya Pelatihan
3). Adanya jaringan komunitas pencinta usaha daur sampah

Kriteria Peserta
Masyarakat Desa Sumur Bandung yaitu perwakilan dari tokoh pemuda,
petani, aparat desa, RT dan tokoh masyarakat.

66
Pembagian Kemitraan dan Partisipasi
 Tim Ppmd : Pembiayaan Pelatihan berupa konsumsi snack dan makan siang
(konsumsi 1 nasi kotak dan 1 snack pagi
 Pesantren QF : Menyediakan tempat workshop/pelatihan, pengeras suara infocus
(jika ada) dan peserta.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelatihan


Hari/Tanggal : Rabu, 10. 00 s.d. 13.00
Tempat : Ruang MTs Pesantren Qotrotul Falah.

Susunan Acara
3. Wokshop
Jam Kegiatan Petugas
9.30 – 9.35 Pembukaan Acara Ahmad Zaki
09.35 – 11.30 Pelatihan Ismet Firdaus
11.30 -12.30 Sambutan dan paparan Kepala Mulyadi
Desa
13.00 -13.15 Penutupan

NO NAMA ALAMAT KETERANGAN


1 IIP CIKULUR
2 BAGJA CIKULUR
3 ROFIK CIKULUR
4 AHYUDIN CIKULUR
5 AISYAH CIKULUR Tidak hadir
6 H. AGUS CIKULUR Tidak hadir
7 DAYAT CIKULUR
8 HUSEN CIKULUR
9 AHMAD RIFAI CIKULUR
10 AHMAD JUMAEDI CIKULUR
11 DIKA CIKULUR
12 DENI CIKULUR
13 OJI CIKULUR
14 ULMAN CIKULUR
15 DEDEN FATURAHMAN CIKULUR

67
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan
Pelatihan ini telah dilaksanakan pada tanggal 28 September 2016 berlokasi di
ruang Kelas MTs Pesantren QF. Kegiatan ini telah diikuti oleh 13 dari 15 orang
yang direncanakan, berlangsung mulai dari jam 9.00 s.d jam 12.30 WIB. Instruktur
rencananya Bapak Rizky Pratama (Kasie Kesiapsiapsiagaan Bencana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD) Kabupaten Lebak. Tetapi, karena
berhalangan hadir, maka digantikakan oleh Panitia. Pelatihan Berupa Pengetahuan
tentang Bencana, Pentingnya Desa memiliki kader dan peta bencana. Selanjutnya,
tentang pelatihan SEFT (Spritual, Emosional Freedom Tehcnique)n untuk tanggap
darurat bencana, terutama untuk korban traumatis.

Setelah itu, Pak Kades memberikan paparan dengan Desa Sumur Bandung.
Potensi dan permasalahannya. Yang menjadi permasalahan utama desa ini dari
paparan beliau adalah masalah pengangguran.

Selanjutnya, Ismet Firdaus mengajarkan Teknik SEFT dengan terlebih


dahulu menayangkan video praktik Teknik SEFT. Teknik SEFT sebagai berikut :
1. The Set-Up
―The Set-Up‖ bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan
dengan tepat. Langkah ini kita lakukan untuk menetralisir ―Psychological reversal‖
atau ―perlawanan psikologis‖ (biasanya berupa pikiran negatif spontan atau
keyakinan bahwa sadar negatif).
Contoh Psychological Reversal ini diantaranya:

68
· Saya tidak bisa mencapai impian saya
· Saya tidak dapat bicara di depan publik dengan percaya diri
· Saya adalah korban pelecehan seksual yang malang
· Saya tidak bisa menghindari rasa bersalah yang terus menghantui hidup saya
· Saya marah dan kecewa pada istri/suami saya karena dia tidak seperti yang saya
harapkan
· Saya kesal dengan anak-anak, karena mereka susah diatur
· Saya tidak bisa melepaskan diri dari kecanduan rokok
· Saya tidak termotivasi untuk belajar, saya pemalas
· Saya tidak mungkin bisa memenangkan pertandingan ini
· Saya menyerah, saya tidak mampu melakukannya.
· Saya… Saya… Saya…
Jika keyakinan atau pikiran negatif seperti contoh di atas terjadi, maka berdo‘a
dengan khusyu‘, ikhlas dan pasrah: ―Yaa Allah… meskipun saya _______ (keluhan
anda), saya ikhlas, saya pasrah pada-Mu sepenuhnya‖
Inilah obatnya: kata-kata di atas disebut The Set-Up Words, yaitu beberapa kata
yang perlu anda ucapkan dengan penuh perasaan untuk menetralisir Psychological
reversal (keyakinan dan pikiran negatif). Dalam bahasa religius, the set-up words
adalah ―doa kepasrahan‖ kita pada Allah swt. Bahwa apapun masalah dan rasa sakit
yang kita alami saat ini, kita ikhlas menerimanya dan kita pasrahkan kesembuhan
nya pada Allah swt.
―The Set-Up‖ sebenarnya terdiri dari 2 aktivitas, yang pertama adalah mengucapkan
kalimat seperti di atas dengan penuh rasa khusyu‘, ikhlas dan pasrah sebanyak 3 kali.
Dan yang kedua adalah sambil mengucapkan dengan penuh perasaan, kita menekan
dada kita , tepatnya di bagian ―Sore Spot‖ (titik nyeri = daerah di sekitar dada atas
yang jika ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua ujung jari di bagian
―Karate Chop‖. (lihat gb. 1 dan gb.2 di halaman 36)
Setelah menekan titik nyeri atau mengetuk karate chop sambil mengucapkan kalimat
Set-Up seperti di atas, kita melanjutkan dengan langkah kedua, ―the Tune-In‖.

2. The Tune-In
Untuk masalah fisik, kita melakukan tune-in dengan cara merasakan rasa sakit yang
kita alami, lalu mengarahkan pikiran kita ke tempat rasa sakit dan sambil terus

69
melakukan 2 hal tersebut, hati dan mulut kita mengatakan, ―saya ikhlas, saya
pasrah… yaa Allah..‖
Untuk masalah emosi, kita melakukan ―Tune-In‖ dengan cara memikirkan sesuatu
atau peristiwa spesifik tertentu yang dapat membangkitkan emosi negatif yang ingin
kita hilangkan. Ketika terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb.) hati dan mulut
kita mengatakan, Yaa Allah.. saya ikhlas…. Saya pasrah…
Bersamaan dengan Tune-In ini kita melakukan langkah ke 3 (Tapping). Pada proses
inilah (Tune-In yang dibarengi tapping) kita menetralisir emosi negatif atau rasa
sakit fisik.

3. The Tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu di
tubuh kita sambil terus Tune-In. titik-titik ini adalah titik-titik kunci dari ―The Major
Energy Meridians‖, yang jika kita ketuk beberapa kali akan berdampak pada
ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran
energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang kembali.

70
Foto Bersama Pak Kades (Baju Putih duduk depan)

5. Lomba Menulis Artikel Ilmiah Populer dan Cerpen bagi Santri/Santriwati


Yang tergabung dalam Kelompok Triping Kelanjutan Program
Booksentrepreneurs : Pelatihan Menulis PpMd UIN Jakarta 2016 Desa Sumur
Bandung

Nama Kegiatan
Lomba Menulis Artikel Ilmiah Populer dan Cerpen

71
Tema:
Bebas, belum pernah dipublikasi di Mading atau website Pompes Qotrotul Falah.

Waktu Pelaksanaan
Pendaftaran dan Pengumpulan Karya Tulis : 15 Oktober 2016 – 30 Oktober
2016, Penjurian 1-3 November 2016, Pengumuman pemenang 4 November 2016

Hadiah dan Penghargaan


Hadiah untuk para pemenang sebagai berikut: 3 Pemenang Artikel Ilmiah :
Juara 1 dan juara 2. 3 Pemenang Cerpen : Juara 1, dan juara 2

Ketentuan Umun
1. Bersifat individu. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu karya dengan
cara mengisi formulir pendaftaran untuk setiap artikel,
2. Karya tulis merupakan gagasan orisinil buatan peserta dan belum pernah atau
tidak sedang diikutsertakan dalam lomba sejenis serta belum pernah
dipublikasikan.
3. Bebas dari plagiarisme.
4. Paling lambat pada tanggal 20 Oktober 2016 pukul 23:59 WIB.
5. Karya tulis yang dikirimkan kepada panitia dan menjadi hak milik dan
wewenang panitia dan boleh dipublikasikan dengan tetap mencantumkan
nama penulis.
6. Karya yang diterima panitia akan direview oleh tim PpMD Sumur Bandung
dan DR. Nurul Huda Maarif untuk menentukan pemenang.
7. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Sistematika Penulisan
1. Naskah artikel diketik dengan jenis huruf Times New Roman Style dengan
fontsize 12 dan spasi 1.5 pada kertas ukuran A4 dengan margin 4 cm dari
samping kiri dan 3 cm dari samping kanan, atas dan bawah.

72
2. Naskah artikel diketik menggunakan tata Bahasa Indonesia baku dengan
memperhatikan ejaan yang disempurnakan (EYD), kejelasan kalimat, dan mudah
dipahami.
3. Mencantumkan semua sumber kepustakaan yang diacu dan menuliskannya dalam
Daftar Pustaka,
4. Naskah ditulis minimal 3 halaman dan maksimal 5 halaman untuk Cerpen.
Sedangkan untuk Karya ilmiah populer 4 ditulis minimal 3 halaman dan
maksimal 6 halaman.

Kriteria Penilaian untuk Artikel ilmiah Populer


Parameter yang dinilai Bobot (%)
 Judul: daya tarik, kejelasan, dan kemampuan
10
 merepresentasikan keseluruhan naskah
 Latar belakang dan perumusan masalah 20
 Kerangka konsep dan cara pemecahan masalah 40
 Kesimpulan atau rekomendasi: singkat, jelas dan aplikatif 10

 Kepustakaan: relevansi dan kemutakhiran 10

 Penulisan dan penyajian 10

Tawaran lomba ini direspon dengan baik oleh Kelompok Triping,


Pengurusnya Cahyati dkk, kemudian mensosialisaikan ke anggota Triping. Pembina
DR Nurul pun turut mendukung kegiatan ini. Maka, terkumpulah karya-karya
cerpen dan artikel yang siap untuk dinilai para juri, yaitu DR. Nurul Huda, Ismet
Firdaus, M.Si dan M. Zen, MA.

73
BAB IV
HASIL KEGIATAN

A. Keberhasilan Program Kegiatan


1. Penelitian ABCD dan HVCA
Pemetaan Asset Desa Sumur Bandung
Pada Program Kegiatan ini cukup berhasi, masih belum maksimal. Yang
menjadi faktor penyebabnya keterbatasan waktu dari para anggota Tim untuk
menjalankan program ini. Disamping itu, lokasi program, yakni Desa Sumur
Bandung yang jauh dari Ciputat sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang
banyak untuk biaya perjalanan dan akomodasi ke sana. Pihak perwakilan dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak hadir untuk memberikan pemaparan
bencana. Oleh karennaya hasil penelitian ini menjadi terbatas. Tetapi, dari hasil
kajian tentang Asset Desa Sumur Bandung, kami dapat gambarkan sebagai berikut :
Penguasaan aset ekonomi masyarakat. Tidak memiliki tanah 720 orang,
memiliki tanah kurang dari 0,10 ha, dan yang memiliki tanah antara 0,10 s.d. 0,2
ha sebanyak 66 orang.

74
Aset transportasi umum, yang memiliki bus sebanyak 2 orang. Sedangkan,
aset sarana produksi yaitu memiliki penggilingan padi 8 orang dan memiliki
traktor 9 orang. Sedangkan aset perumahan. Rumah memiliki dinding tembok 1150
orang, dan kayu 157 orang. Rumah menurut lantai. Keramik 890 orang, semen 450
orang, dan kayu 4 orang. Rumah menurut atap 1298 rumah dan rumah beratap
daun lontar/gebeng/enau 2 orang.
Pemilikan aset ekonomi lainnya. Jumlah keluarga memiliki TV dan
elektronik lainnya 1860 orang keluarga. Jumlah keluarga memiliki sepeda
motor/sejenis 570 keluarga, dan jumlah keluarga yang memiliki mobil dan
sejenisnya 27 keluarga. Jumlah keluarga memiliki ternak besar 10 orang, jumlah
keluarga memiliki ternak kecil 49 orang, dan jumlah keluarga yang memiliki
hiasan emas/berlian 740 keluarga. Jumlah keluarga yang memiliki buku tabungan
bank 170 orang. Jumlah keluarga yang memiliki buku tabungan bank 170 orang,
jumlah keluarga yang memiliki buku surat berharga 750 orang, Jumlah keluarga
yang memiliki surat berharga 750, Jumlah keluarga yang memiliki sertifikat
deposito 10 orang, jumlah keluarga yang memiliki sertifikat tanah 1500, jumlah
keluarga yang memiliki sertifikat bangunan 352 orang. Jumlah keluarga memiliki
usaha peternakan 5 orang, jumlah keluarga memiliki usaha
transportasi/pengangkutan 5 orang.

Pendidikan Masyarakat
Tingkat pendidikan penduduk. Jumlah penduduk sedang SD/sederajat 960
orang, jumlah penduduk tamat SD/sederajat 1300 orang, jumlah penduduk tidak
tamat SD/sederajat 170 orang, jumlah penduduk sedang SLTP /sederajat 630
orang, jumlah penduduk tamat SLTP/sederajat 971, jumlah penduduk tidak tamat
SLTP/sederajat 290, jumlah penduduk sedang SLTA/sederajat 290, jumlah
penduduk tamat SLTA/sederajat 680 orang. Jumlah penduduk S-1 ada 31 orang.
Wajib belajar 9 tahun Jumlah penduduk usia 7-15 tahun berjumlah 1590 orang,
jumlah penduduk usia 7-15 tahun yang masih bersekolah 1590 orang, jumlah
penduduk usia 7-15 tahun yang tidak sekolah 290 orang. Rasio Guru dan Murid.
Jumlah guru SD dan sederajat 29 orang, jumlah siswa SD dan sederajat 960 orang,
jumlah siswa SD dan sederajat 960 orang, jumlah guru SLTP dan sederajat 39
orang, jumlah siswa SLTP dan sederjat 630 orang, jumlah guru SLTA/sederajat
150 orang.

75
Kesehatan Masyarakat
Jumlah ibu hamil 143 orang, jumlah ibu hamil periksa di pos yandu 115
orang, jumlah ibu hamil yang periksa di Puskesmas 30. Jumlah ibu melahirkan
hidup 142 orang, jumlah bayi lahir 142 orang, jumlah keguguran kandungan 3
orang. Tempat persalinan RSU 15 orang, tempat persalinan puskesmas 79 orang,
tempat persalinan Rumah Sakit Bidan 2 orang, dan rumah dukun bersalin (paraji)
48 orang. Jumlah persalinan ditolong dokter 15, jumlah persalinan ditolong bidan
79 orang, dan jumlah persalinan ditolong dukun bersalin 48 orang. Jumlah wanita
kawin muda usia kurang dari 16 tahun sebanyak 2 orang. Jumlah keluarga
menggunakan sumur gali 800 orang, jumlah keluarga menggunakan sumur pompa
631 orang, jumlah keluarga menggunakan air sungai 25 orang, jumlah keluarga
yang menggunakan mata air 225. Pola makan penduduk 2 atau 3 kali makan dalam
satu hari. Kebiasaan berobat bila sakit ke dokter/puskesmas/materi
kesehatan/perawat/bidan/posyandu, menggunakan obat tradisional dari dukun
pengobatan alternatif dan menggunkan obat tradisional dari keluarga sendiri.
Jumlah penderita penyakit pada tahun 2016 ini. Penyakit jantung 3 orang
dirawat dirumah. Penyakit lever 4 orang dirawat dirumah. Paru-paru 30 orang
dirawat dirumah, kanker 5 orangdirawat dirumah sakit. Stroke 5 orang dirawat
dirumah, diabetes melitus 12 orang dirawat di rumah dan rumah sakit, ginjal 2
orang dirawat di rumah, gila/stress jumlah 5 orang dirawat dirumah, malaria 2
orang dirawat dirumah dan puskesmas, ISPA jumlah 96 orang dirawat dirumah dan
asma 37 orang dirawat dirumah.
Jumlah MCK Umum ada 11 unit, jumlah pos yandu ada 6 unit, jumlah kader
pos yandu aktif 30 orang, jumlah pembina pos yandu 2 orang, jumlah kader bina
keluarga balita aktif 5 orang, jumlah petugas lapangan keluarga berencana aktif 1
orang.Buku adminisrasi posyandu lainnya 1 jenis, jumlah kegiatan pos yandu 2
jenis dan jumlah kader kesehatan lainnya 2 orang. Jumlah kegiatan pembersihan
lingkungan 2 jenis.

Keamanan dan Ketertiban


Kasus konflik sara tidak ada, pertengkaran atau perkelahian antar tetangga
tidak ada, jumlah kasus pertengkaran dan perkelahian antar RT/RW tidak ada,
jumlah konflik antar masyarakat pendatang dengan penduduk asli tidak ada, jumlah

76
konflik antara masyarakat dengan pemerintah tidak ada, jumlah krugian material
akibat konflik antara masyarakat dan pemerintah tidak ada. Kasus perkelahian yang
menimbulkan korban jiwa, luka parah, dan kerugian material tidak ada. Jumlah
pelaku konflik yang diadili atau diproses secara hukum tidak ada. Kasus pencurian
dan perampokan yang terjadi pada tahun 2016 berjumlah 1 kasus. Jumlah
pencurian/perampokan yang korbannya penduduk desa/kelurahan 1 orang. Tidak
ada kasus penjarahan dan penyerobatan tanah baik dari warga setempat atau dari
luar warga setempat. Tidak ada warga yang memiliki kebiasaan berjudi, kasus
penipuan dan pengelapan, sengketa warisan, jual beli dan utang piutang. Tidak ada
warung/toko yang menyediakan miras. Ada satu kasus penduduk yang
mengkonsumsi miras sehingga mengakibatkan mabuk. Tidak ada temuan pengedar
narkoba, penduduk yang mengkonsumsi narkoba, mabuk/teler akibat narkoba,
kematian akibat narkoba. Prostitusi, tidak ada penduduk yang bekerja sebagi
pekerja pramu nikmat, tidak ada lokalisasi prostitusi, tempat yang menyediakan
wanita pramunikmat secara terselubung (warung remang-remang, panti pijat, hotel
danlain-lain). Tidak ada kasus pembunuhan dan bunuh diri. Tidak ada kasus
penculikan baik sebaai korban atau pelaku. Tidak ada kasus perkosaan baik sebagai
pelaku atau korban. Ada 4 kasus kehamilan diluar nikah yang diselesaikan menurut
hukum adat.

Masalah Kesejahteraan Sosial


Tidak ada gelandangan, pengemis jalanan, anak jalanan dan terlantar,
manusia lanjut usia terlantar. Adapun orang gila/stress/cacat mental 2 orang. Tidak
ada orang cacat fisik, kelainan kulit, tidur dibawah kolong jembatan/emperan,
kawasan kumuh, panti jompo, panti asuhan anak, rumah singgah anak jalanan.
Tidak ada data anak yatim usia 0-18 tahun, tidak ada data anak piatu usia 0-18
tahun. Tidak ada data anak yatim piatu usia 0-18 tahun. Tidak ada data janda. Tidak
ada data remaja, dan preman. Tidak ada data anak yang bekerja membantu keluarga
menghasilkan uang. Tidak ada data perempuan yang menjadi kepala keluarga.
Tidak ada data jumlah penduduk eks napi. Tidak ada data penduduk yang tinggal
didaerah rawan bencana banjir, gunung merapi, tsunami, dan gempa bumi,
kebakaran rumah, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, kelaparan,
rawan air bersih, lahan kritis dan tandus, kawasan padat penduduk kumuh, tidak
memiliki KTP, warga pendatang dan pekerja musiman. Kekerasan dalam rumah

77
tangga, tidak data kasus kekerasan suami terhadap isteri, tidak ada kasus kekerasan
isteri terhadap suaani, kasus kekerasan orang tua terhadap anak, kekerasan anak
terhadap orang tuanya. Tidak ada kasus intimidasi
Pelembagaan Sistem Keamanan Lingkungan. Organisasi siskamling ada,
organisasi Pertahanan Sipil dan perlindungan masyarakat ada, Jumah RT ada 27,
Jumlah anggota hansip ada 20 orang, Satpam tidak ada, Ada 4 kali kegiatan
pembinaan oleh kepala desa. Jumlah pos jaga di Desa berjumlah 27. Kesadaran
masyrakat membayar pajak. Jumlah wajib pajak 5015 orang, dengan target pajak
sebesar Rp 67.688.872,- Penentuan Kepala Desa dipilih secara langsung oleh warga
desa Sumur Bandung, sedangkan untuk penentuan sekretaris Desa diusulkan oleh
kepala Desa, dipilih, diangkat dan ditetapan oleh Bupati. Sedangkan untuk
penentuan perangkat desa ditetapkan oleh kepala Desa serta dilaporkan ke camat.
Untuk pemilihan BPD yang berjumlah 9 orang dilakukan melalui Musyawarah dan
mupakat dari perwakilan masyarakat desa. Sedangkan untuk ketua BPD dipilih oleh
anggota BPD yang berjumlah 9 orang secara langsung. Desa Sumur Bandung belum
bisa menyediakan kantor BPD, tetapi anggaran untuk BPD ada. Produk yang sudah
dihasilkan oleh BPD berupa rancangan Peraturan Desa berjumlah 2 buah, dan
memberikan pendapat kepada kepala Desa sebanyak 2 kali.

HVCA Desa Sumur Bandung

Peta Bencana40

40
FGD Tanggal 27 September 2016

78
Berdasarkan data BPBD, untuk Desa Sumur Bandung, dalam hal bencana
dapat diuraikan sebagai berikut : kategori tinggi untuk bencana angin puting beliung,
kategori tinggi kebakaran hutan dan lahan pertanian, kategori tinggi untuk
kekeringan, kategori sedang untuk banjir, kategori sedang untuk wabah dan penyakit
dan kategori sedang untuk tanah longsor

Lebak sebenarnya sudah punya satu desa percontohan tangguh


bencana yaitu desa Suka Mekarsari. Dari penjelasan Pak Shuhada
(Sekretaris BPBD Kab. Lebak) bahwa untuk sampai pemetaan dan
adanya kader bencana di Desa Suka Mekar Sari membutuhkan waktu
pelatihan sekitar 1 bulan. Pelatihan sebanyak 4 kali dari pagi sampai
sore, seminggu 1 kali.

2. Hasil Lomba Menulis Artikel dan Cerpen Bagi Santri/Santriwati


QF dalam rangka menuju Booksentreprenership.

Hasil Lomba menulis artikel dan Cerpen bagi santri/santriwati QF


menghasilkan juara sebagai berikut :

Nama Judul Juara


Ropiyanah Islam Tanpa Terorisme (Kategori 1
Artikel)
Ayu Sri Kenakalan Remaja(Kategori Artikel) 2
Wahyuni
Siti Nur Mereka bukan Tuhan (Kategori 1
Sholihat Cerpen)
Tatu Aisyah Segenap Yang Kuminta (kategori 2
Cerpen)

79
Karya-karya ini akan di upload ke Website Pesantren dan
dibukukan, yang kemudian dipasarkan melalui koperasi pesantren bisa
jadi cinderamata bagi orang tua atau orang-orang yang berkunjung ke
Pesantren QF.

Kategori Arkikel sebagai berikut :


Juara 1

ISLAM DAMAI TANPA TERORISME


Oleh : Ropiyanah

Zaman sekarang banyak masalah antar umat beragama.Aksi kekerasan terus pemuda
lakukan. Semangat pemuda yang tinggi untuk mendalami ilmu agama sangatlah
disayangkan bertolak belakang hingga citra agama itu sendiri menjadi jelek dimata
orang barat.
Seharusnya kita sebagai remaja kita harus berhati-hati dan mempersiapkan diri agar
terhindar dari ajaran-ajaran kekerasan,terutama terorisme yang mengatas namakan
agama.Islam dan umatnya saat ini dianggap tidak ramah lagi terhadap penganut
agama lain, mereka menganggap islam itu agama yang mengajarkan
kekerasan,pemboman dan tidak ada keadamain di diri agam islam,sesungguhnya
islam agama yang penuh dengan kedamaian,yang menebar kasih sayang terhadap
seluruh penghuni Bumi. Allah Swt telah menjelaskan dalam firmannya ―wa ma
arsalnaka Lilla rahmatan lil ‗alamin, yang artinya : Dan tidaklah kami utus engkau

80
(Hai Muhamad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi semestaalam‖ (Qs.Al-Anbiya
:107).
Islam adalah Agama rahamtan lil ‗alamin.Agama yang membawa ajaran
kedamaian,kemaslahatan,dan kebahagian bagi seluruh umat manusia. Ajaran
merupakan panduan yang memuat etika dan moral agarumat manusia dapat
menciptakan dan mencapai kehidupan yang beradab.
Melihat keterangan yang telah di jelaskan, Maka tidak selayaknya jika islam di
identikan dengan kekerasan dan terorisme, jadi ada segelintir umat islam
melakuakan tindakan kekerasan atau terorisme. Namun islam mengajarkan
terorisme,itu tidak ada dasarnya tetapi hanya kesalah pahaman saja.
―Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam damai dan
persaudaraan‖ ungkapain Ir.Soekarno ini mengajak terhadap kita semua agar hidup
damai dan mempunyai rasa persaudaraan. Karena indonesia merupakan agama kaya
akan dengan Ras,Budaya,suku,Adat istiadat,dan berdampingan dengan 6 Agama
yang berbeda, yaitu Islam,Keristen,Khatolik,Hindu,Budha,dan Khong
huchu.Perselisihan agama inni yang sering terjadi di Indonesia.Pada saat Bom Bali
bulan Oktober 2002,mengalami dampak guncangan yang hebat.Mulai dari dampak
ekonomi terbesar secara langsung dialami Bali. Pariwisata yang merupakan tulang
punggung (sekitar 35%) perekonomian Bali mengalami guncangan.Pembatalan
pesan hotel oleh para wisatawan, kosongnya restoran dan toko sejak peristiwa
pengeboman.
Dari segi Agama,agama di pandang sebagai racun. Agama tidak dilihat dalam
kerangka upaya untuk menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat. Karena
terorisme yang muncul dan berkembang di indonesia adalah yang mengatasnamakan
Agama dan Moral. Sebagian ulama dan tokoh agama kini menjadi panutan berubah
menjadi tunjangan bagi masyarakat karena dipandang sebagai pihak yang
berjanggung jawab menyebarnya. Paham radikalisme.
Islam agama yang terakhir yang diturunkan oleh Allah Swt.Sudah tentu islam telah
memenuhi semua aspek kehidupan umat manusia termasuk mengatur tatanan
kehidupan sehari-hari antara satu dengan yang lainnya. Manusia sebagai makhluk
allah yang di berikan hawa nafsu dan syahwat akan mengadapi berbagai masalah dan
rintangan dalam kehidupan sehari-harinya terutama dalam berinteraksi dengan
sesamanya dan antar suku dan agama lain. Jika berkehendak,bisa saja allah menjadi
seluruh umat manusia sama.

81
Dalam buku yang berjudul Isis Bukan Islam yang ditulis oleh BNPT
mengungkapkan‖Damai merupakan esetensi utama dalam Islam.Kehidupan tanpa
perdamaian tidak ada berarti dan tidak akan mampu menjalankan printah-printah
Allah Swt. Karen itu,sebelum allah menuntut kepada hambanya untuk melakukan
segala kewajiban yang diberikan Allah menuntut manusia agarmenjadi khalifah
Allah yang mendakwahkan kebaikan dan kedamaian antar sesama manusia.
Nabi Muhamad dalam dakwhnya, sangat menekanakan kepada umat agar
memperkuat persatuan dan menjalin persaudaraan serta saling tolong menolong. Dan
islam sangat melarang umatnya saling membenci dan menghasut yang dapat
menimbulkan perpecahan kepada umat manusia. Allah juga memerintahkan kedapa
umatnya agar mendamaikan siapapun yang berkelahi antar sesamanya.
Namun saat ini yang terjadi tindakan kekerasan antar umat atau yang lebih dikenal
sebagai Terorisme sangatlah banyak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ,
Terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha
mencapai tujuan (terutama tujuan politik) dengan peraktik tindakan Teror. Aksi
Terorisme terjadi dengan adanya faktor pemikiran,ekonomi,politik,faktor
sosial,psikologis, dan faktor pendidikan.
Aksi terorisme yang sering dilakuakan adalah aksi pemboman,
pembunuhan,penculikan,penyanderaan,pembajakan,serangan senjata dan
pembakaran.Aksi pemboman ini yang sering dilakukan oleh terorisme di karenakan
biaya yang murah,bahannya mudah di dapat, mudah di rakit, dan mudah digunakan
serta akibatnya yang langsung menarik media massa. Dampak yang di timbulkan
jatuhnya dan fasilitas umum yang mencapai miliyaran Rupiah.Bukan hanya aksi
pemboman saja, cara lain yang dilakukan oleh pelaku Teror adalah dengan
penembakan langsung seperti yang pernah terjadi di kota solo. Pelaku melakuakn
penembakan di 3 pos polisi yang berbeda,pertama di daerah singosaren tahun
2012,yang menggugurkan seorang polisi, kedua di serangan solo yang melukai dua
orang polisi pada tahun yang sama. Berbeda pada kasus yang ketiga satu pos polisi
di lempar grant oleh pelaku teror juga di tahun yang sama.
Dalam buku anak muda cerdas menceggah terorisme yang di terbitkan oleh BNPT
―Deradikalisasi terorisme‖ menjelaskan, terorisme memiliki beberapa karakter.
1.Karakter nasionalis-etnosentris,yaitu arti terhadap pemerintah dan melakukan
penyerangan terhadap daerah yang aman,dalam bentuk separatis.

82
2.Realigius,dengan melakukan serangan terhadap masyarakat sekitar,bentuk bom
bunuh diri termasuk sebagai bentuk dari serangan ini,contohnya seperti apa yang
terjadi di indonesia,serta dalam bentuk kelompok seperti jemaah islamiah
(ji),gerakan garis keras di hindu seperti kelompok sikh di india,serta macan tamil di
sri lanka.
3.Ideologi,(kepercayaan pada politik tertentu),bertujuan untuk menyebarkan ropa
ganda kebencian anti terhadap imigran dan melakukan aksi pengeboman,misal apa
yang dilakukan oleh gerakan nazi di jerman dan gerakan pasis lain.
4.Single Issue,yaitu dengan melakukan sabortase dan menyebarkan ancaman
pengeboman terhadap objek-objek vital,disebabkan karena merasa melihat adanya
ancaman terhadap kelangsungan lingkungannya dan orang-orang didaerahnya .
5.Faktor negara sponsur,yaitu dengan melakukan sabotase atau penggunaan senjata
kimia yang dilakukan oleh sebuah kelompok pemerintahan.
6.Faktor penderita sakit jiwa,yang dilakukan oleh individu dengan melakukan
pengeboman atas perampokan.
Bentuk kekerasan yang berbahaya dan bisa mengancam jiwa dan nyawa,jangan
dibiarkan merajalela.kita harus menghindari dari pengaruh terorisme terutama
dinegara kita dijelaskan dibuku Anak Muda Cerdas Menceggah Terorisme di
terbikan oleh BNPT.
Pertama,back to pancasila.
Karna indonesia mempunyai dasar negara salah satunya Bhineka Tunggal Ika, dan
bukan negara yang dilandasi oleh agama tertentu,maka jika kalian menemukan
kelompok yang mengajarkan kebencian tehadap kelompok tertentu maka segera
tinggalkan kelompok tersebut.Karena tidak sesuai dengan dasar negara kita ajaran
islam yang sesungguhnya.
Kedua,Belajarlah Pada guru dan ustadz yang mengajarkan perdamaian,toleransi dan
anti kekerasan
Masalah agam adi Indonesia merupakan hal yang sensitif bagi masyarakat
Indonesia,dari ujung Aceh sampai papua,tata cara beribadah atau berperilaku agama
bisa berbeda-beda.Artinya jika hanya berilmu hanya pada satu ustadz atau guru
saja,kita akan susah menerima perbedaan pendapat atau pandangan dari orang lain.
Belajar dari Guru yang berbeda yang merupakan nilai tambah bagi kita agar ilmu
yang telah kita dapatkan bisa dikembangkan atau dibandingkan dengan ilmu lainnya,
sehingga kita baik dapat mengkaji lebih baik lagi ilmu yang di dapat agar sesuai

83
dengan pemahaman masyarakat pada umumnya, sesuai dengan kondisi
kemasyarakatan di Indonesia.
Ketiga, Internet sehat
Dengan memanfaatkan sebagai sumber ilmu yang positif. Kita bisa mencari sumber
ilmu yang sedang dibahas oleh kelompok radikal tersebut. Apakah dibenarkan di
Indonesia? Apakah kekersaan memang diajarkan dalam agama islam? Dengan study
banding di Internet, dengan mudah kita mendapat sumber ilmu dari ahli-ahli agama.
Bangsa Indonesia dan Islam telah mempunyai pengalaman manis dalam bentuk
pengalaman pengembangan dakwah Islam secara damai, mengajak dan merangkul
semua kalangan dengan cara-cara yang baik dan penuh hikmah tanpa ada paksaan.
Bukan dengan menebar ketakutan dan kekerasan. Islam di tanah air telah menjadi
ruh dan nafas bagi negara kesatuan Yang sangat beragam. Seluruh warga anegara
dari berbagai suku,etnis,agama,Dan kepercayaan saling menghormati,rukun dan
berdampingan tanpa ada kecurigaanapalai permusuhan. Mari kita menjaga dan
memperketat islam di negara kesatuan ini sebagai ulama massa lalu menyebarkan
secara damai dan indah.Islam yang selalau merangkul,bukan memikul,islam yang
ramah bukan yang selau marah,islam yang selalu menebar perdamaian bukan
kekerasan.Islam adalah agama rahmatan lill alamin, rahmat bagi seluruh umat.

Juara 2

KENAKALAN REMAJA
Karya:Ayu Sriwahyuni (XI IPA SMA Qothrotul Falah)

Jaman sekarang ini adalah sudah jamannya Eraglobalisasi yakni jaman yang
sudah canggih dan modern, serata segala fasilitas sudah serba ada. Tetapi, semua itu
memiliki dampak yang negatif bagi kita apalagi dikalangan para remaja sehingga
bisa merusak perkembangan moral para remaja. Apalagi banyak ajaran-ajaran luar
yang masuk kenegara kita (Indonesia). Baik itu lewat Politik, Ideologi, Budaya, Seni
dan lainsebagainya yang bisa merasuki moral para remaja serta dapat
menghancurkan masa depan bangsa kita ini.

84
Dijaman Eraglobalisasi ini sudah tidak aneh lagi mendengar kenakalan-
kenakalan para remaja yang sudah membuat otak dan kepala menjadi pusing, ruwet
7 keliling.
Dibukunya Megatrend 2000 yang pengarangnya bernama John Naisbit serta
ParticiaAburdence ada 3-F yang sudah mempengaruhi kehidupan para remaja
dijaman Eraglobalisasi ini yaitu :
1. Fun (tontonan dan hiburan)
Rata-rata dijaman sekarang ini banyak sekali para remaja yang menonton
film-film yang seharusnya tidak baik untuk ditonton.contohnya semisal film-
film porno yang mana hal ini bisa mempengaruhi pikiran remaja kepada
perbuatan yang negatif.
2. Fashion (pakaian)
Mungkin terkadang para remaja merasa bahwa sekarang ini jaman sudah
berbeda. Masalah pakaian pun menjadi trendinya jaman sekarang,apalagi
bagi kaum perempuan yang mana banyak sekali remaja yang sudah
memperlihatkan auratnya.padahalkan itu semua memiliki dampak negatif
bagi dirinya sendiri.
3. Food (makanan dan minuman)
Banyak sekali makanan dan minuman yang tidak baik untuk dikonsumsi
contohnya seperti minuman Miras,alkohol dll.
Bahkan pada saat ini pula banyak sekali bentuk dari kenakalan para remaja.
Adanya kejadian tauran antar pelajar, yang menggunakan narkoba, pelacuran cewe-
cewe ABG dan lain sebagainya.
Berikut beberapa masalah lain yang dapat mempengaruhi kenakalan remaja:
 Adanya Ranjau kehidupan ( sahabat dan pacar)
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh sang motivator M.Najmi Fathoni
(Menara Hati Indonesia) pada saat muhasabah diPondok pesantren Qothrotul
Falah. Ranjau kehidupan itu ada 2 yaitu sahabat dan pacar. Ternyata dengan
adanya sahabat itu bukan hanya yang selalu ada untuk kita akan tetapi
sahabat pun bisa membuat kita untuk terjerumus kedalam hal yang negatif
contohnya Merokok. Untuk remaja, pengaruh pergaulan teman sebaya juga
turut menjadi andil untuk pertumbuhan perokok baru. Terkadang remaja
menjadi perokok pemula karena adanya desakan dari teman-teman mereka

85
untuk dapat diterima dalam pergaulan ataupun supaya dapat dipandang lebih
keren oleh lawan jenisnya.
Nah itu tadi pacaran juga termasuk ranjau kehidupan bagi kita maka berhati-
hatilah untuk memilih teman.
 Remaja yang belum bisa memilih antara perbuatan yang negatif dan perbuatan
yang positif.
 Terjadinya kesalahan menggunakan alat elektronika.
 Kurangnya perhatian dari orangtua.
 Remaja yang gampang terbawa oleh arus pergaulan negatif .
Berikut beberapa tips untuk membantu remaja agar dapat menjauhi kenakalan-
kenakalan remaja masa kini :
 Pahami karakternya
Sebagai orang tua seharusnya pahamilah karakter anak masing-
masing agar kita dapat mengetahui kemana anak itu akan
berkembang.apakah anak gampang terkena arus negatif atau tidak.
 Berikanlah anak nasehat.
Mungkin terkadang para orang tua merasa bahwa anak tidak pernah
mendengarkan ucapan mereka, tetapi jangan patah semangat.sebagai
orang tua kita harus selalu arahkan anak kepada hal-hal yang baik.
Tetaplah nasehati anak bahwasannya remaja itu akan menjadi penerus
bangsa ini(Indonesia).
 Berikan contoh yang baik.
Anak biasanya akan meniru tindakan orang terdekatnya, jadi apabila
orang tua melarang anaknya untuk berbuat hal tidak baik,maka orang
tua pun harus mencontohkannya karena itu juga bisa membuat remaja
menjadi terpengaruh kepada hal yang negatif.
 Pahami tekanan dari teman sebaya.
Adanya teman yang dapat mempengaruhi anak. Berikan mereka
kepercayaan diri untuk dapat bersosialisasi dengan teman agar tidak
salah dalam memilih teman.karena teman juga ada yang baik dan ada
juga yang awalnya baik menjadi nakal dan itu bisa menjerumuskan
anak.
 Berikan gambaran mengenai masa depan mereka.

86
Pandangan saya saat ini adalah kenakalan remaja pada masa kini memang
sudah keluar batas,karena mereka merugikan dirinya sendiri. Tetapi tidak semua
remaja seperti itu, tergantung pergaulannya masing-masing. Ada yang gampang
terbawa pergaulan yang tidak benar dan ada juga tidak gampang terbawa. Karena itu
semua kembali kepada diri remaja masing-masing agar bisa mengontrol dirinya pada
saat jaman sekarang ini.
Remaja itu seharusnya berfikir “To day is young tomorrow be a leader”.
Yang artinya: Hari ini menjadi remaja, besok menjadi pimpinan bangsa.
Selaku remaja kita harus menjadi remaja yang baik,berilmu,bertaqwa dll. Karena
para remaja ini adalah generasi muda penerus bangsa. Sebagaimana penyair arab
mengatakan yang artinya bahwa ― Hidupnya remajaku ilmu serta taqwa‖.
Untuk itu bagi para remaja mulailah dari sekarang kita belajar yang
benar,rajin.agar kita menjadi remajayang berpendidikan. Dan janganlah kita
menyianyiakan waktu remaja,gunakanlah masa remaja dengan hal-hal yang positif
karena kita semua adalah generasi muda penerus bangsa.

Sedangkan untuk Kategori Cerita Pendek (Cerpen), juaranya sebagai berikut :


Juara 1
Mereka bukan Tuhan!
(Siti Nur Sholihat)

Masa laluku adalah hal yang terpenting dalam hidupku, cerita ini berawal
dari hal yang pernah aku alami saat usiaku 13 tahun ketika usiaku memasuki remaja,
masa itu merupakan masa ingin tahu dan ingin mencoba hal-hal yang baru. Aku
termasuk orang yang pandai dalam bergaul, dengan siapapun aku berkenalan dengan
cepat aku bisa berteman sekalipun orang itu belum aku kenal. Aku biasa dipanggil
Ratna, sekarang aku duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Aku anak satu-satunya dari pernikahan Ayah dan Ibuku15 tahun yang lalu. Aku
beruntung mempunyai Ayah dan Ibu yang sangat perduli terhadapku,meskipun
terkadang Ayah sibuk dengan pekerjaannya. Di sekolah aku termasuk anak yang
aktif dalam mengikuti beberapa kegiatan ekstrakulikuler seperti Paskibra,Drum
Band,Pramuka,PMR dan mempunyai prestasi yang bagus di kelas.

87
Ibu selalu mengekangku bagaikan hewan peliharaannya mungkin karena ibu
terlalu sayang kepadaku. Entah mengapa aku bisa berkata seperti ini kepadanya,
seakan-akan aku muak terhadap perlakuan ibu akhir-akhir ini. Aku yang biasanya
menuruti perintah Ibu sekarang malah sering membangkangnya. Menurut Ibu
sekarang aku berubah, Ibu berfikir bahwa ada yang mempengaruhi perubahan
sikapku. Karna aku sering sekali keluyuran, pulang sekolah tidak tepat waktu,
bermalas-malasan bahkan aku sekarang sudah berani membantah kedua Orangtuaku
sendiri. Kadang aku berfikir tentang perubahan sikapku, mengapa aku bisa bersikap
seperti ini? Dengan siapa aku bergaul sekarang?
Sejak saat itu aku diajak oleh salah seorang temanku untuk membantu
mengerjakan tugasnya.
―Ratna, gue gabisa nih kerjain soal ini.Gimana kalo pulang sekolah ke rumah gue
yuk?‖ ucap Sarah. Ia
teman sekelasku namun hubungan aku dengan Sarah tidak terlalu dekat karena Sarah
jarang hadir setiap harinya.
―Mau ngapain?‖ jawabku dengan nada heran. ―Emang nggak bisa belajar sekarang
aja di Sekolah?‖
―Gabisalah! Gue gabisa kalo belajar ditempat yang rame, gue butuh kesunyian buat
belajar. Pokoknya pulang sekolah lu harus ikut ke rumah gue. Titik!‖ teriaknya
dengan nada yang memaksa.
―Ta ... pi gimana? Aku belum izin sama Ibuku, lagian pulang sekolah aku nggak
boleh kemana-mana‖ jawabku.
―Plisss ... Masa lo nggak kasian liat nilai gue dibawah rata-rata terus? Gue itu
malu Ratna!‖ ucap Ratna, sambil menatapku dengan tajam dan mata yang berkaca-
kaca.
Aku menerima tawarannya dan pada saat waktu pulang tiba Sarah sudah
menungguku di depan gerbang dan mengajakku ke rumahnya. Sesampainya di
rumah Sarah, ia malah bersantai-santai dan sibuk memainkan telepon selulernya.
―Sarah, ayo kita belajar. Bagian mana yang belum kamu ngerti?‖ ucapku.
Pandangan Sarah masih fokus menatap telepon selulernya.
―Santai ajasih,,,! Lagian lu mau kemana sih buru-buru banget!‖ jawab Sarah.
―Nanti aku dicariin Ibuku, Sarah!‖ jawabku dengan suara yang cukup keras.
Aku bangkit dari tempat yang aku duduki dan bergegas mencari jalan keluar untuk
pergi dari rumah Sarah.

88
Tapi Sarah segera menghadangku dan ia malah mengunci pintu rumahnya, dan
sekarang matanya menatapku dengan tatapan yang tajam.
―Lu mau kemana? Disini temenin gue aja. Gue kesepian, gue kesepian! Gue sirik liat
lu punya banyak temen, punya orang tua yang perduli sama lu. Sedangkan gue? Lo
liat gue! Gue punya Orangtua tapi mereka gapernah perduli sama gue, mereka cuma
sibuk sama dunianya!‖ ucap Sarah.
Sarah seperti orang yang sudah kehilangan akalnya, ia berlari menuju
kamarnya dan mengambil beberapa obat-obatan lalu diminumnya dihadapanku. Aku
yang tidak tahu mengenai obat yang diminum oleh Sarah, tetapi ia memaksaku untuk
ikut menelan obat tersebut. Meskipun aku tidak mau ia tetap terus memaksaku untuk
menelannya, ia bersikap sangat kasar sekali. Akhirnya aku tidak bisa berbuat apa-
apa, obat itu pun berhasil aku telan.
―Obat yang lu minum itu pil ekstasi yang bisa buat lu seakan-akan terbang dan
lu gaakan sadar selama beberapa jam‖ ucap Sarah sambil tertawa sinis ke arahku.
Aku bergegas menuju kamar mandi dan berusaha untuk memuntahkan obat tersebut.
Tapi apa daya? Usahaku sia-sia!
Aku menghampiri Sarah dan tanpa sengaja tanganku menampar pipinya.
―Maksud kamu semua ini apa Sarah? Kamu benar-benar menjebakku. Kamu
benar-benar gila! Cepat sadar Sarah!!!‖
―Sebentar lagi juga kamu akan ikut-ikutan gila‖ katanya sambil terus
menertawakanku. Obat itu bereaksi cukup cepat, sehingga hanya cukup menunggu
waktu yang tidak terlalu lama aku sudah seperti orang yang tidak sadarkan diri. Betul
kata Sarah, aku seperti melayang-layang ke kayangan, mataku sayu dan fikiranku
benar-benar gelap.
Sarah menghidupkan sepedah motornya, ia mengajakku menaiki motornya
dan aku seperti boneka yang sedang dipermainkan Sarah seenaknya. Sarah seperti
kehilangan kontrol, ia terus memacu motornya dengan kecepatan tinggi, aku yang
biasanya takut setiap kali menaiki sepedah motor apalagi sekarang dibawa dengan
keadaan yang ugal-ugalan tetapi perasaan takut itu berubah jadi perasaan senang dan
aku merasa benar-benar bahwa aku hidup bebas tidak mempunyai aturan dan
batasan, entah karena itu efek dari obat yang aku minum tadi ataupun aku senang
dengan apa yang aku lakukan sekarang dengan Sarah.
Akhirnya Sarah memberhentikan sepedah motornya disebuah kios kecil yang
tempatnya sangat tidak terawat, Sarah memperkenalkan bahwa ini adalah tempat

89
dimana ia sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya yang biasa disebut
dengan tongkrongan Pepen. Sarah pun tidak tahu berasal dari mana nama Pepen
tersebut yang jelas tempat ini berada setelah pertigaan yang jaraknya lumayan jauh
dari tempat tinggal Sarah.Masih dalam kondisi tidak sadar diri, aku bersalaman
dengan teman-teman Sarah lalu mengobrol seperti orang yang sudah saling kenal
lama. Aku ditawari dengan minuman yang biasa disebut Tuak, sejenis minuman
beralkohol yang berwarna bening sehingga sangat sulit dibedakan dengan airputih
biasa dan mempunyaibau yang cukup menyengat. Karna kebetulan aku haus, aku
meminta minuman tersebut dituangkan ke dalam gelas. Awalnya memang aku
mengira bahwa minuman tersebut hanyalah air putih biasa tetapi setelah mencobanya
rasa minuman itu sangat tidak familiar sekali dengan tubuhku, sehingga tenggorokan
dan perutku terasa panas.
Semakin hari hubunganku dengan Sarah semakin dekat, aku merasa nyaman
dengan hal yang aku lakukan bersamanya. Sampai akhirnya sikapku berubah 380
derajatdari sikap awalku. Aku sering keluar malam, minum-minuman keras,
merokok dan menelan obat-obat terlarang bahkan aku juga sering menginap di
rumah teman-temanku, aku keluardari ekstrakulikuler yang aku jalani dan prestasi ku
di sekolah pun menurun.
Selama beberapa tahun aku terus bersikap seperti ini, tidak ada perubahan
sama sekali di dalam diriku. Aku semakin liar, hidupku semakin hina. Banyak
teman-teman, sahabat bahkan saudaraku juga ikut mencaci maki diriku dan
mengejekku bahwa aku seorang brandal. Ibu dan Ayah sudah kecewa sekali melihat
perlakuanku sering kali mereka menegurku, sampai-sampai Ibu menangis karena
omongannya yang selalu aku hiraukan.
Ketika suatu hari Ibu menegurku saat aku masih saja keluyuran menjelang H-4
pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP.
‖Sebentar lagi kamu akan menghadapi ujian, jangan main terus‖ ucap Ibu.
―Nggak bakal bu, lagian aku bisa jaga diri kok‖ kataku.
―Ibu takut kamu kecelakaan. Mohon dengarkan ucapan Ibu‖ jawab Ibu.
―Ah Ibu berisik! Aku berangkat main dulu‖
Aku beranjak pergi meninggalkan Ibu dan segera menancapkan gas sepedah motorku
sekencang mungkin. Baru setengah perjalanan untuk mencapai tempat tujuan,
ternyata omongan Ibu benar. Aku kecelakaan, aku jatuh dari sepedah motorku dan
menabrak seorang pria yang sudah tua. Kepala pria itu terbentur ke aspal sedangkan

90
tubuhku tertimpa sepedah motor. Warga sekitar menolongku dan mengawaskan
sepeda motor dari tubuhku. Segera aku mengambil telepon selulerku dan menelpon
Ibuku.
Air mataku sudah tidak terbendung lagi ―Bu, aku kecelakaan. Ibu cepat kesini ya‖
―Kamu kenapa nak? Iya Ibu segera menuju kesana. Kamu tenang dulu ya‖
suara Ibu terdengar seperti bergetar. Tidak lama kemudian, Ibu sampai di tempat aku
kecelakaan yang memang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku. Aku langsung
bersujud di kakinya, aku menangis dihadapannya. Ibu membangkitkan tubuhku, ia
mengusap air mataku kemudian memelukku.
―Bu, maafkan Ratna. Ratna menyesal telah melakukan semua ini kepada Ibu‖
―Sebelum kamu meminta maaf, Ibu sudah memaafkan kamu sayang‖ ucap Ibu
sambil mengelus halus rambutku.Setelah kejadian ini, aku kembali ke sikap awalku.
Tuhan memberiku hidayah melalui musibah dan tidak sampai memberhentikan
nafasku. Aku sadar, tuhan masih memberikan kesempatan untuk bertaubat kepada-
Nya.
Akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan Sekolah ku di Pondok
Pesantren. Meskipun teman, sahabat, dan saudaraku tidak percaya bahwa aku telah
berubah, mereka terus saja menghinaku. Aku ingin memperbaiki semua akhlakku,
aku tidak akan peduli dengan semua cibiran mereka. Tugasku hanya tinggal
membuktikan kepada mereka yang selalu menghinaku.

Setiap insan yang hidup pasti mempunyai pengalaman dari setiap hal di masa
lalunya. Walaupun semuanya pahit untuk dikenang tetapi bisa dijadikan
pembelajaran dan bekal untuk melewati masa yang akan datang. Mereka semua tahu
betapa kelamnya masa lalu anda, tapi mereka bukan tuhan yang bisa menentukan
masa depan anda. Ketika kita memiliki niat, kemauan, lalu bersungguh-sungguh
untuk bangkit dari semua keterpurukan. Segera bertaubatlah kepada sang Maha
Khaliq, tundukan dan rendahkan dirimu dihadapannya. Suciksn kembali hati hati dan
tubuhmu. Tuhan maha pengampun, Tuhan maha baik ia pasti akan mendengarkan
do‘a hambanya yang baik.
Bersujudlah dengan nama Tuhan-Mu yang Maha Esa,
AllahuAkbar!

91
Juara 2

ALL I ASK
(segenap yang kupinta)
Oleh : Tatu Aisyah

―Aisyah ! aisyah !‖. seseorang gadis bernama lessy berlari sambil memanggil
aisyah yang sedang menyiram bunga. Aisyah terperanjat, lalu segera menghampiri
lessy yang terlihat tergesa-gesa.
―ada apa?‖. Aisyah merasa ada yang anehakan temannya yang satu itu, dia teringat
akan ibunya yang sedang sakit di rumah. Karena kemaren lessy baru saja pulang dan
hari ini dia datang dengan muka yang sangat tidak mengenakan hati.
―hosh...hosh, kamu di-pang-gil us-tad qodir‖, dengan nafas tersenggal-senggal, lessy
berusaha untuk berbicara.
―ustad qodir? Dimana?‖. Kali ini aisyah sedikit keheran-heranan.
―sudah sana, beliau udah nungguin di depan rumah pimpinan‖.
Tanpa berbasi-basi, aisyah langsung bergegas menuju rumah pimpinan pondok
tanpa menghiraukan alat penyiram bunga yang ia titipkan kepada lessy yang baru
saja datang. Terlihat ustad qodir sedang duduk, sambil memainkan tab dan sesekali
melihat kertas yang beliau pegang. Ustad qodir adalah anak dari pimpinan Pondok
Pesantren Ar-rasyidin, beliau adalah pelopor penyemangat santri yang memiliki ide-
ide cemerlang sekaligus pembuat organisasi-organisasi yang membuat nama Pondok
Pesantren Ar-rasyidin dikenal banyak orang kalangan biasa maupun orang besar.
Aisyah menghampiri ustad qodir.
―assalamu‘alaikum, ustad !‖.
―wa‘alaikum salam‖.
―ustad memanggil saya?‖,
―iya. Ini silahkan pegang, lalu lihat terlebih dahulu‖. Ustad qodir memberikan
selembar kertas yang berisi formulir.
―ini formulir latihan pembuatan video sekaligus penulisan, saya pengen kamu yang
kesana untuk mengikuti pelatihan‖. Ustad qodir memang orang yang tidak suka
bertele-tele, jadi apa tujuannya beliau langsung menyampaikannya.
―bikulli sururr ustad‖.
Aisyah langsung beranjak ke asrama, untuk menjawab pertanyaan di formulir itu.
Tidak sembarang orang bisa mengikuti pelatihan seperti ini, selain orang yang

92
terpercaya. Pelatihan itu bertemakan kita akan hidup bertoleransi baik dengan
sesama maupun beda agama. Aisyah mulai sibuk dengan mencari referensi-referensi
akan toleransi baik dari buku, google, atau alqur‘an.
Akhir-akhir ini aisyah menjadi seorang yang serius, yang biasanya dia selalu
bermain-main dan hanya bergosip dengan teman-temannya saja, kini bergelut
dengan buku. Hari demi hari, tinggal menghitung tanggal saja dia pergi ke kota
orang dengan orang yang asing juga memakan materi yang banyak beberapa hari.
Sering teman-temannya mengajak becanda, seseringkali ia hiraukan.
Entah apa yang terjadi, sesuatu menimpa aisyah. Malam itu, tepat ketika malam
rabu aisyah di panggil ke gedung yang di takuti oleh seluruh santri. Gedung
penghukuman yang menjadikan saksi akan kehancuran aisyah. Duduk bersama
seorang laki-laki yang pernah ia sukai. Suara speaker memanggil, nama aisyah dan
dimas. Terlihat di dalam gedung ada ustad qodir bersama rekan-rekan ustad lainnya.
Aisyah duduk disamping ustad qodir.
―langsung saja. Liat foto ini baik-baik!‖. Terlihat foto ia bersama dimas ketika
disuatu tempat sedang berdua.
―kamu tau ini foto siapa?, ini foto kamu kan?‖. Ustad qodir melanjutkan.
―iya‖. Aisyah tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Ketika dimas memasuki gedung, hati aisyah sudah berdegup kencang. Ada
perasaan yang bercampur aduk, ingin ia berteriak sangat kencangnya. Mengapa tiba-
tiba kejadian ini hadir ketika di masa kejayaan ia ingin berubah.
―kalian tau? Ini tidak menunjukkan akan akhlak santri. Fhoto berdua, tangan dimas
merangkul dan gaya kamu begitu enjoynya. Saya kecewa sama kamu syah‖.
Kata-kata itu melenjit begitu saja. Semua kesalahan berawal dari dimas yang
melanggar peraturan membawa handphone ke pondok juga masih menyimpan fhoto
lama. Aisyah merasa malu, seolah dia tidak memiliki harga diri. Kejadian yang tanpa
di duga, semua diluar kesadaran. Tapi kenyataannya seperti itu, aisyah tidak punya
pembelaan, melihat ustad qodir marah begitupun yang lainnya sudah merasa kecewa.
Aisyah pun tak sepenuhnya menyalahkan dimas, karena semua berawal dari saling
mencintai.
Suara tangisan aisyah bergema, tak peduli akan terdengar seluruh santri ataupun
mengganggu yang sudah terlelap tidur. Malam itu aisyah sangat terpukul, akan kasus
yang ia terima. Ustad qodir yang sudah mempercayainya membatalkan acara yang
akan di ikuti oleh aisyah. Ia merasa malu akan dirinya, sindiran ustad qodir akan

93
kejadian itu menyayat seperti pedang. Membicarakan tentang akhlaq, begitu pula
ustad-ustadzah yang lainnya.
―mengajarkan akan larangan menyebarkan aib, tetapi buktinya aib gua menyebar
luas kesemuanya. Fhoto gua di liat-liatin keseluruh santri, gua kira orang yang gua
banggakan bisa menjaga aib, ternyata fikiran gua salah. System sindir-menyindir
masih melekat di pondok ini‖. Dalam hati aisyah menggerutu.
Semua kejadian itu membuat hati dan fikiran aisyah memberontak. Aisyah
memutuskan untuk pergi jauh dari pondok ini dan mencari pengalaman yang
membawa ketenangan dan lembaran baru. Malam itu aisyah sudah bersiap-siap,
sebagian baju ia masukan kedalam tas, uang hasil ia kumpulkan selama bulan-bulan
lalu, ia masukan tak lupa ia menulis surat akan teman-teman perjuangan yang selalu
mendukung dia selagi terpukul. Terlebih-lebih kepada kedua orang tuanya, ia
berjalan di gelapnya malam sampai datang di depan pintu yang bercat kuning itu, dia
mengingat akan ibunya yang selalu tersenyum ketika ia pulang dari pondok. Aisyah
hanya menyelipkan surat di kolong-kolong pintu, agar siapa saja yang pertama
membuka pintu langsung melihat surat itu.
―maafkan aisyah ibu, aisyah belum bisa menjadi anak yang baik buat ibu‖. Seraya
memegang pintu di depannya.
Kemudian ia melanjutkan perjalannya, menembus jahatnya malam. Entah sampai
mana kaki ini melangkah, bertahan sampai kapankah uang yang ia pegang. Dia akan
terus berjalan sampai ia menemukan tempat yang tepat. Sejauh ini yang dia lihat
hanyalah kemaksiatan di sekililingnya, banyak pasangan di taman-taman yang bukan
muhrim melakukan sesuatu melebihi selayaknya suami-istri. Dunia ini sudah terasa
terbalik, tapi aisyah tidak mau sampai ia terjebak oleh zaman ini. Dia terus mencari,
sampai dia menemukan tempat yang menurut ia cocok untuk di singgahi. Pondokan
kecil dan sederhana, tetapi seperti menyenangkan. Ia berjalan memasuki pondokan
itu, dan melihat seseorang yang duduk di atas batu dengan aliran air di bawahnya.
Kemudian aisyah menghampiri perempuan separuh baya itu.
―assalamu‘alaikum, Bu ―. Perempuan itu berbalik, dan tersenyum seraya menjawab.
―walaikum salam, ada yang bisasaya bantu?‖.
―saya sedang mencari tempat untuk belajar sekaligus tempat untuk saya tinggal
sementara‖.
―dengan senang hati, saya menerima kamu disini nak. Tempat ini terbuka untuk
siapa saja yang ingin merubah dirinya dan mencari ilmu‖.

94
―benar bu? Apakah saya harus bayar dulu?‖, aisyah membuka sleting tasnya dan
mencoba mengambil uang, tetapi di tahan oleh ibu-ibu itu.
―tidak usah nak, ibu ikhlas‖.
Akhirnya aisyah tinggal di pondokan itu, menjadi anak yang penurut kepada kedua
orangtua angkat dan santri yang lebih senior darinya. Lama-kelamaan, aisyah merasa
rindu dengan bangku sekolah. Selama ini dia hanya duduk di batu, dengan alqur‘an
dan kitab di pangkuannya. Aisyah kemudian memberanikan diri, berbicara kepada
kedua orangtua angkatnya.
―mak‖. Ada perasaan tak enak dalam hatinya.
―iya, syah. Ada apa nak? Mari sini !‖ terlihat emak sedang membersihkan dipen
tempat kitab yang berdebu.
―aisyah boleh meminjam uang?‖.
―untuk apa nak?‖. Emak kemudian memberhentikan bersih-bersihnya.
―aisyah rindu bangku sekolah‖. Kemudian emak tersenyum.
―emak udah tau, kamu pasti akan berbicara ini di suatu hari nanti. Dan ternyata
benar‖.
―terus?‖.
―pilih sekolah yang kamu suka‖.
―tapi aisyah ingin sekolah yang terdekat saja‖.
―ada sekolah terdekat, tetapi itu sekolahan non muslim‖.
―tak apalah mak‖.
―ya sudah, yang penting pegang keyakinan kamu. Dan hiduplah bertoleransi dengan
mereka‖.
Aisyah merasa bangga akan emak angkatnya itu, ia mulai bersekolah dengan
kawan-kawan yang berbeda agama. Tapi dengan ia bersekolah di situ, dia bisa tau.
Mungkin ini pengganti akan pelatihan yang di batalkan itu, dan langsung bergelut
dengan lingkungan yang sebenarnya. Di dalam kitab mereka juga, tidak jauh berbeda
dengan kitab pedoman umat islam. Mereka juga memiliki kebaktian kepada kitabnya
masing-masing, seperti hormati dan cintai Tuhan satu saja, hanya berbeda cara
peribadahannya. Ada yang lewat perantaraan patung, ataupun lainnnya. Lantas
mengapa ada yang bilang jika seorang muslim di larang berpuasa pada hari sabtu
selain puasa qodo bulan ramadhan, karena hari sabtu adalah hari yang di sucikan
oleh orang-orang non muslim begitupun kebaktian-kebaktian lainnya.

95
Di sekolah non muslim itu, aisyah diajarkan tentang banyak hal. Tentang ilmu
kedokteran, belajar berbahasa dan pengetahuan umum lainnya. Aisyah pun tidak
merasa malu, karena ia memakai jilbab. Karena ada sebagian orang yang memakai
jilbab walau dia non muslim, senangnya lingkungan sekolah itu sangat bersih, orang
islam yang mempunyai dalil tetapi orang non muslim yang memakainya.
Setahun lamanya aisyah tinggal di kota orang, sekolahannya mengadakan pelatihan
untuk mengetes keilmuan siswa. Bagaimana cara penyampaian siswa, tidak hanya di
dalam lingkungan saja tapi di negara orang. Dan aisyah kebagian di Negara Urk,
disana ia berlatih cara pemaparan bahasa yang telah ia pelajari saat di sekolah.
Aisyah bersama rekannya yaitu stepany, dea, dan 5 orang lainnya bergabung dengan
militer korea selatan yang kebetulan menjadi sukarelawan di sana. Agar mereka bisa
bertambah ilmunya dengan dunia PBB.
―haesyo?‖. Aisyah menyapa salah satu dari pasukan PBB.
―haesyo‖.
―can you help me?‖.
―yes, what?‖.
―what‘s that thing?‖. Aisyah menunjuk sebuah benda yang berbentuk handphone
tetapi memiliki antena.
―owh. This is hi-trie‖.
―can you speak indonesian language?‖.
―yes, i can. Karena seorang PBB itu harus bisa bermacam-macam bahasa‖.
―wow, bisakah anda mencontohkan cara kegunaan hi-trie itu?‖.
―yes. Big boss called. Itu akan terdengar dengan masing-masing angka radio
saluran.‖
―oh, thank‘s. Saya ingin melihat ke arah sana dulu‖.
Ketika aisyah melangkah tiba-tiba saja turun hujan salju. Biasanya di Urk itu tidak
ada salju hanya ada pada seratus tahun sekali. dan mungkin ini adalah hari
keberuntungan aisyah bersama orang-orang yang baru pertama kali ke Urk.
Sebulan lamanya aisyah di Urk, akhirnya misi syarat pelulusannya selesai. Ia
kembali ke tanah air tercinta, sebulan tinggal di Urk membuat aisyah rindu akan
tempat yang sejuk. Dan ia memutuskan nanti akan pulang kerumahnya, bertemu
ayah ibu kandungnya.
Tiba di bandara soekarno-hatta, aisyah melihat berita di televisi bahwasannya ada
gempa di surabaya, kemaren sore. Kepala sekolah memberitahukan untuk kelompok

96
aisyah menjadi dokter relawan di surabaya, karena hanya kelompok aisyah lah yang
paling mahir dalam ilmu kedokteran dan pembedahan. Hati aisyah sedikit sedih,
pertemuan dengan keluarganya harus di tunda. Dan kembali meluncur dari jakarta
menuju surabaya.
Kakinya sudah berada di surabaya, semua keadaan sudah kacau. Bangunan-
bangunan runtuh, terlihat tentara militer yang berlari dengan alat yang mereka bawa
untuk mencari para korban.
―kedokteran ! kedokteran !‖. seorang tentara menghampiri kelompok aisyah.
―ya dimana?‖. Tentara itu menunjuk-nunjuk sambil berlari dan aisyah bersama
rekannya mengikut dari belakang.
―di sini juga ada‖. Seorang menarik tangan aisyah.
―disebelah mana?‖. Aisyah mengikut, dan berpencar dengan kawanannya.
―disana!‖. Seorang lelaki yang tak asing, memakai perlengkapan militer
dihadapannya menunjuk ke arah posko. Lelaki itu kemudian berbalik ke arah aisyah.
Betapa kagetnya aisyah ketika siapa yang ada dihadapannya, seseorang yang ia
sayangi ternyata seperjuangan dengan dia, yaitu untuk membantu korban.
―dimas !‖. tiba saja air mata keluar, entah air mata kebahagiaan atau penyesalan.
Aisyah berbalik badan tak sanggup melihat orang yang hidup dalam masa lalunya.
―aku senang bisa bertemu kamu lagi aisyah‖. Air mata terus mengalir.
―kenapa kau pergi tanpa pamit?, kau tau hati ini merasa terpukul atas perbuatan
kamu. Orangtua kamu bersedih, aku merasa bersalah. Hingga akhirnya aku juga
keluar dari pondokan itu dan bergelut dengan lingkungan berbahaya‖.
―maafkan aku‖. Tak ada kata yang bisa aisyah ungkapkan.
Pertemuan yang tak di duga, membuat pasangan dimas dan aisyah harus
mengungkit kenangan yang telah lama terlewati.
―hey ! cepat. Disini sedang membutuhkan bantuan‖. Aisyah langsung berlari ke arah
posko.
“you know dimas, alk I ask every time pray to Allah. I want see you and my parent”.
Ujar aisyah dalam hati.
―aisyah!‖. Kemudian aisyah berbalik.
―tangkap‖. Dimas melemparkan hi-trie kearah aisyah, ia teringat akan kejadian di
Urk.
―kode radio-6‖. Aisyah hanya mengacungkan jempol.

97
Semua pekerjaan selesai, aisyah harus kembali ke kampung halamannya. Ia dan
rekannya diantar oleh helikopter milik militer indonesia. Dikejauhan ia melihat
dimas melambaikan tangannya seraya tersenyum, tapi aisyah memalingkan wajah.
Saat aisyah berbalik untuk melihat kembali, ledakan yang sangat dahsyat
menghentam.
―dimas !‖. ucap aisyah lirih, dan kembali berderaikan air mata.
―dimaaasss !‖. kemudian aisyah berteriak.
Saat tiba di sekolahannya, aisyah berharap kejadian yang baru saja ia liat itu
hanyalah mimpi, tetapi tangisannya tak bisa ia bendung lagi. Melewati wisuda
dengan kesedihan, akhirnya ia berpamitan untuk pulang ke halaman aslinya.
Saat di kereta, ia memandangi hi-trie pemberian dimas. Tiba-tiba saja.
―dimas memanggil !‖. hi-trie itu bersuara, tangan refleks aisyah melemparkannya.
―kenapa suara itu masih menghiang di telingaku‖. Ucap aisyah dalam hati.
―aisyah, dimas memanggil !, aku harap kamu melihat ke arah bangku paling
belakang, over‖. Aisyah berbalik, dengan banyak bekas luka dimas duduk di
belakang aisyah.
Sulit di percaya, tapi kenyataan nya dimas masih hidup. Mereka tersenyum
bahagia, setelah sampai di rumah sakit terdekat, aisyah menjaitkan bekas entah luka
tembakan atau sayatan pisau.
―seorang dokter, apakah dia sudah memiliki suami?‖.
―aku masih muda, lulusan Sma kemaren. Seorang tentara pasti sibuk dan tidak
menginginkan istri dulu‖.
―tetapi calon istri itu sudah kutemukan‖.
―pulang dari sini, aku ingin menikahimu‖.
―apa karena aku akan menjadi seorang dokter, kamu ingin menikahiku agar ketika
kau terkena luka seperti ini dapat perawatan gratis?‖.
―no. Because all I ask for Allah is you‖.
Aisyah merasa bahagia, selain ia pulang dengan membawa ilmu dan penghasilan
yang ia dapat berupa uang maupun bukan. Dia membawa calon suami yang sangat
ia sayangi dan hendak melamarnya. Walau ketika pulang kerumah ia merasa
kesedihan ketika ibunya terkapar, sudah tidak bisa berbuat apa-apa, ia masih
bersyukur dapat melihat ulasan senyum dari bibir ibunya, dan masih bisa merawat
dan membayar pengobatan ibunya dengan kesuksesan yang ia raih. Semua karena
nikmat yang Allah berikan, karena di setiap cobaan pasti ada kebahagiaan yang

98
mendalam. Di balik keterpurukan ada sesuatu yang ingin di perjuangkan agar kita
tetap bangkit dan tak pernah putus asa.
Yang Terbaik Untukku
Kungkurunguk ... mataku perlahan-lahan membuka di saat suara ayam jago
menggema di telingaku, menyambut hari yang sangat cerah dan penuh dengan
semangat. Aku pun bangkit dari tempat tidur dan bergegas untuk membersihkan
badanku. Dengan baju putih dan rok berwarna merah yang jatuh di lutut, rambut
yang terlihat hitam tanpa memakai ikatan agar menambah rapih dan menarik, ku
pasangkan pita di atas rambut sebelah kanan yang berwarnakan pink untuk
menambah hariku agar lebih semangat.
Aku pun berjalan menuju meja bundar tak lain adalah ruangan makan keluargaku.
―Pagi semua,‖ ucapku menyapa Ayah, Ibu dan kakakku yang sedang
menungguku.
―Pagi de!‖ Ayahku pun kembali menyapa kepadaku.
De! Tak asing lagi terdengar di telingakukarena itu adalah panggilan khusus
dari keluargaku untukku karena aku adalah anak terakhir dari keluargaku.
―Maaf ade telah membuat kalian semua menunggu,‖ ucapku sambil
mengoleskan permukaan roti tawardengan slai coklat sebelum memakannya.
―Iya,‖ jawaban yang sangat singkat yang di lontarkan kakakku.
Keheningan di ruangan itu pun berakhir di saat ibuku memulai percakapan.
―De, kapan acara kelulusan di sekolahmu di laksanakan?‖ Tanya ibuku
sebelum memakan roti yang telah di potong-potong.
―Kira-kira 2 pekan lagi bu,‖ jawabku datar.
―Kamu harus secepatnya memilih, setelah ade lulus, ade akan melanjutkan
kemana? Ayah bahagia dan sangat bangga jika ade mengikuti kata-kata Ayah.‖
―Memangnya, aku akan di sekolahkan ke mana yah?‖ Jawabku sambil
menatap ayahku.
―Asrama!‖
―Asrama?, sontak aku pun sangat kaget mendengar kata asrama, jika itu mau
ayah dan yang terbaik untukku aku siap yah.‖
Menolehlah aku ke arloji yang di pasang di pergelangan tanganku. Pukul
tujuh lewat lima. Tak terasa waktu begitu cepat berjalan, langsung ku bangkit dari
kursi yang ku duduki dan berpamitan untuk menjalankan aktivitasku seperti biasa.

99
Setelah mencium tangan kedua Orangtua dan kakakku, aku pun pergi dari ruangan
itu.
Dengan menempuh waktu 30 menit, aku pun tiba di gerbang sekolah dan di
sambut oleh suara bel, yang menandakan seluruh siswa dan siswi agar memasuki
kelasnya. Pass!syukurlah, aku tidak terlambat. Langsung ku melangkahkan kakiku
menuju ruangan kelas, baris meja yang kedua itulah kursi yang biasa ku duduki.
―Auliya, kau baru datang?‖ sapaan temanku Mindy yang duduk di sebelahku.
―iya,‖ jawabku dengan singkat.
―Pantas kau terlihat sangat lelah,‖ ucap Mindy sambil memperhatikanku.
―Aku pun hanya bisa membalas dengan senyuman.‖
Tak lama kemudian, Guru seni memasuki kelas. Ketua kelaspun langsung
memimpin doa agar pembelajaran kami di berikan semangat dan kemudahan. Guru
yang baik, selalu tersenyum dan ramah yang akan mengajari kami tari tradisional,
drama, menyanyi dan hiburan yang lainnya, untuk mengisi acara kelulusan yang tak
lama lagi akan di selenggarakan di sekolahku. Ibu guru pun menyuruh kami bangkit
dari kursi dan bergegas pergi menuju ruangan seni, tempat untuk berlatih. Dengan
penuh kesabaran dan tanpa lelah ibu Salwa mengajari kami secara perlahan-lahan.
Setelah satu jam berlatih, ibu Salwa pun mempersilahkan kami untuk bertistirahat.
―Anak-anak sepertinya kalian sudah merasa lelah, sebaiknya, kita
beristirahat, gunakan waktu istirahat kalian dengan sebaik-baiknya.
―Baik bu!‖ jawab semua siswa siswi yang berada di ruangan itu.
Aku dan teman-temanku langsung menuju kantin sekolah, kami pun
langsung memesan makanan dan minuman.
Di saat temanku sedang menyantap makanan yang di santap tadi, aku larut terbawa
oleh lamunan, masih teringat dengan kata-kata ayahku tadi pagi yang menggema
jelas di telingaku, masih teringat benar saat kata-kata itu di lontarkan.
―Auliya! Kenapa kau melamun?‖tanya temanku tasya sambil menepuk
bahku.
―Aku aku tak apa-apa!‖ jawabku dengan nada yang gugup.
―Jangan kau bohongi kami, di lihat dari raut wajahmu, sepertinya kau
memiliki masalah?‖ucap Tasya yang terus bertanya kepadaku.
―Masalah akan selesai apabila kita selesaikan dengan bersama!‖
―Benar apa yang di katakan Mindy, pasti kita bisa menyelesaikan
masalahmu,‖

100
Aku pun menceritakan semuanya kepada temanku.
―Bukannya kau pernah bilang, jika kau ingin di asrama?‖ ucap Tasya.
―Ya, benar sekali Tasya, memang aku menginginkan di asrama, kaena
menurutku, bukan hanya ilmu umum yang ku dapatkan tapi ilmu agama juga!‖
―Lantas, mengapa kau sampai memikirkan hal itu?‖
―Aku merasa, aku sangat manja yang tak bisa jauh dari ke dua orangtuaku!‖
Temanku pun hanya bisa memberi semangat dan nasehat, agar aku mampu
jauh dari ke dua orangtuaku.
Waktu pun seperti kilat yang melaju begitu cepat, tak terasa sudah satu pekan
aku berlatih dan satu pekan lagi acara kelulusan di sekolahku akan di selenggarakan.
Tanapa mengenal kata bosan ayahku selalu menanyakan kesiapanku untuk berhijrah
ke sebuah asrama atau yang biasa ku dengar dengan senutan ―pondok pesantren‖.
Dan aku pun hanya bisa menjawab ―Ya, Ayah insya Allah aku siap, aku sudah
niatkan di dalam hatiku.
―Ayah sangat bangga, bukan berarti Ayah tah sayang dan tak mau mengurusi
mu, ini semua ayah lakukan demi kebaikan mu,‖
―Ya, Ayah aku mengerti,‖ aku berusaha menyembunyikan kesedihan dan air
mata yang menggondok dan sempat terjatuh di sela-sela perbincangan dengan Ayah
tadi.aku hanya ingin menunjukankeceriaan ku saja di hadapan Ayah, Ibu dan
Kakakku.
Waktu yang di tunggu-tunggu akhirnya datang dengan begitu cepat, aku dan
teman-temanku datang lebih awal, untuk mempersiapkan busana yang akan ku
kenakan di acara itu. Baju kebaya hitam yang ku kenakan dan konde rambut yang
begitu besar yang menghiasi kepalaku.
Di saat pajar ingin memancarkan cahayanya, Ibuku sudah bangkit dari tempat
tidurnya, karena mempersiapkan barang yang akan ku bawa, mungkin, ini adalah
hari terakhirku di rumah. Pakaian yang panjang yang berwarna ping, kepalaku yang
biasa di hiasi pita, sekarang tak lagi dan berubah menjadi sebuah kerudung yang
berwarna putih. Aku merasa ini bukan diriku, terlihat sangat berubah, Ibuku pun
sangat senang dengan apa yang ku pakai sekarang.
Saat tiba di pondok pesantren ―falah‖. Aku hanya bisa terdiam
―Sayang, Ayah hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mu.‖
―Sayang semoga kau bisa bertahan di tempat ini,‖ ucap Ibuku sambil
mengelus kepalaku dengan penuh kasih sayang. Tak semua orang bisa memasuki

101
tempat ini, mungkin aku adalah orang pilihan yang Allah takdirkan berada di penjara
suci ini.
Sikap, watak dan kebiasaan yang berbeda membuat ku tak nyaman berada di
tempat ini, namun aku tak mau sampai mengecewakan orangtuaku. Hanya doa yang
ku lantunkan agar selalu di beri kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.
― Ya Allah, hanya kepadamu hamba memohon perlindungan
dan hanya kepadamu hamba meminta.
Ya Allah, berikan ketabahan dan kesabaran kepada hamba‖
Mengantri dan makan seadanya, mungkin, tak asing lagi ku rasakan. Setelah
satu bulan di tempat ini, aku mencoba satu tahun, kemudian mencoba dua tahun dan
mencoba lagi tiga tahun. Akhirnya, aku dapat melewati waktu itu dengan sangat
mudah. Jika tak ada sosok teman yang hadir di hidupku mungkin, aku tak akan
bertahan di tempat ini. Teman yang bisa mengerti, teman yang membuatku selalu
tersenyum dan selalu membuatku bahagia di saat kesedihan sedang melandaku.
Ku ucapkan terima kasih kepada pondoku, yang telah merubah diriku
menjadi lebih baik. Terima kasih untuk orangtuaku yang telah menunjukan jalan
yang terbaik untukku.
Tak ada kata-kata yang indah selain ucapan terima kasihku untuk orangtuaku
dan pondokku.

Karya-kaarya lainnya sebagai berikut :

UKIRAN BAMBU
Karya : Ayu Sriwahyuni (XI IPA SMA Qothrotul Falah)

Pagi yang keruh. Langit tampak lebih hitam dari biasanya. Diangkasa luas,awan-
awan hitam bergelantungan begitu pekat. Cuaca yang sama sekali tidak bersahabat.
Pohon-pohon tertiup angin pagi yang tenang. Daun-daun dan rantingnya bergoyang.
Bel sekolah pun berbunyi, semua murid berlarian memasuki kelasnya masing-
masing untuk melaksanakan ngaji al-qur‘an bersama dengan dipimpin oleh guru atau
kakak kelas 3 SMA. Karena di sekolah SMAN 1 FALAH mengadakan rutinitas ngaji
bersama sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai.

102
Ayat -ayat al-qur‘an pun telah diakhiri secara bersama oleh murid SMAN 1 FALAH.
Nettttt... netttttt KBM pun dimulai.
―Assalamualaikum?‖ Sapa pak Dori
―Waalaikumsalam‖. Jawab kami dengan serempak
―Bagaimana kabarnya anak-anak, baik ?‖ tanya pak Dori lagi
―Alhamdulillah baik pak!‖
―Syukurlah kalau begitu... sekarang pimpin do‘a terlebih dahulu.‖
Ketua kelas yang bernama Arif. Yang orangnya super nyebelin,tapi manis juga sih
hehee... ia pun langsung memimpin do‘a.
― Baiklah... berhubung pada pertemuan kali ini bapak tidak bisa menemani kalian
hingga akhir pelajaran. Karena bapak ada rapat beserta dewan guru. Bapak hanya
buatkan tugas untuk kalian semua untuk membuat ukiran dari bambu disaung
belakang sekolah. Peralatan sudah bapak siapkan semuanya, tinggal kalian
membuatnya untuk hiasan dikelas.‖ Jelas pak Dori yang berkumis tebal itu hehe...
―Ok .. pak siap‖. Jawab murid kelas XI IPA dengan serempak.
Murid-murid kelas XI IPA pun langsung turun kebawah menuju saung belakang
sekolah. Sementara Masya masih duduk dibangku kelasnya membaca buku novel
yang berjudul 3600 detik.
Ketika itu Masya meneteskan air mata karena pada akhir cerita bukunya ... laki-laki
yang sangat dicintai wanita broken home itu meninggal dunia karena penyakit yang
dideritanya.
―Sungguh menyedihkan sekali cerita buku ini‖. Gumam Masya dalam hati sambil
mengusap air mata yang membasahi pipinya.
―Hey... kamu?‖ Masya pun terkaget.
―Ia ada apa bidadari manis?‖ jawab Arif yang ternyata sedari tadi masih ada didalam
kelas tanpa sepengetahuan Masya dan berjalan menghampirinya.
―Kenapa kamu belum turun kebawah?‖ tanya Masya dengan ketus.
―Nungguin bidadariku takut kenapa-napa‖. Jawab Arif dengan santainya sambil
tersenyum mempesona kepadaku
―Iddihhh... dasar gombal. Nyebelin tau gak sih‖. Ambek Masya sambil
memanyunkan bibirnya yang kaya bimoli. Yang padahal hati Masya sangat senang
sekali karena Masya pun sebenarnya mempunyai perasaan yang sama seperti Arif.

103
Cuma Masya so pura-pura gak suka gitu deh. Arif menghadapi gadis manis
didepannya ini dengan bersikap biasa dan senyum-senyum saja..., kaya orang gila
jhahaa... Arif ternyata sudah mengetahui isi hati Masya yang sebenarnya. Ketika
tanpa sengaja Arif membaca curhatan Masya yang terselip dibuku.
―Memang menganehkan Masya ini.bilang saja kalau suka sama aku.jangan pura-pura
munafik seperti ini.‖ Gumam Arif dalam hati.
Hujan pun tak kunjung reda.tiba-tiba Arif mengajak aku untuk pergi bersama
kesaung belakang tempat praktek.
―Yuk... Sya kita turun kebawah?‖ ajak Arif
―Tapi kan masih hujan!‖. Jawab Masya dengan manja.
Ketika itu Arif langsung membuka switter yang sedang dikenakannya dan
dipakaikan kepada Masya.
―So sweet banget sih udah kaya orang yang menjalin hubungan saja,padahalkan
enggak.‖gumam Masya dalam hati sambil tersenyum-senyum sendiri.
―Ayo jalan.‖ ajak Arif sambil melangkahkan kakinya keluar kelas.
Beberapa menit kemudianmereka pun akhirnya sampai juga disaung belakang
sekolah. Arif dan Masya langsung membantu teman-temannya untuk membuat
hiasan kelas.
―Alhamdulillah.akhirnya tugas kita selesai juga.‖ Ucap kami dengan serempak.
―Saatnya kita Go Home!‖ teriak Rangga dan teman-teman lainnya yang selalu
membuat hari-hariku menjadi berwarna.
Mereka pun langsung pulang kerumah masing-masing,sementara Nurla,Dani,Genta
Masya dan Arif masih berada disaung belakang sekolah. Nurla, Dani dan Genta
sibuk membereskan bambu-bambu yang masih berserakan dimana-mana. Sementara
Masya, ia sibuk memperhatikan Arif yang sedang membuat ukiran bambu.
―Kamu buat ukiran apa Rif?‖ tanya Masya penasaran.
―Sudah liatin saja.nanti kamu juga tau sendiri kok.‖ Jelas Arif
Masya penasaran,ia pun memputar-putar potongan bambu ditangannya. Alhasil
tangan Masya terluka dan keluar darah karena tergesek oleh bambu yang
dipegangnya.
―Penasaran sih penasaran tapi jangan ngelukain tangan sendiri juga kali Sya.‖ Sindir
Nurla

104
―Aww !‖ Masya menjerit kesakitan.
―Kenapa Sya?‖ tanya Arif panik.
Seketika itu Nurla langsung membelikan handplas kekantin.n
―Ini Rif.kasihkan ke Masya,‖ ujar Nurla
―Ini Sya.dipakai ya?‖ pinta Arif sambil menyodorkan handplas kearahku.
―Thanks‖. Jawab Masya
―Ini Sya.aku sengaja buat ukiran bambu ini untukmu.mohon diterima.ukiran ini
adalah kenang-kenangan terakhirku.jangan sampai hilang dan jaga baik-baik ya?‖
kata Arif sambil mengasihkannya dengan bola mata yang berkaca-kaca.
Ukiran bambu ini bertuliskan nama ―RHIFASYA‖ yang artinya Arif dan Masya.
Sungguh sangat senang sekali hati Masya ketika mendapat kenang-kenangan dari
Arif.
―Cieee...cieee...!‖ ejek Dani, Nurla dan Genta yang sedari tadi memperhatikan
mereka berdua. Apalagi Nurla.dia itu orangnya baperan.gak bisa melihat temannya
dekat sedikit.langsung saja bilang so sweet. Huftzz...
Arif dan Masya hanya tersenyum menyikapi teman-temannya yang aneh-aneh itu.
―Sya.alangkah bahagianya dirimu mendapatkan kenang-kenangan terakhir
dariku.aku turut senang atas kebahagiaanmu.andaikan kamu tau,aku sangat
mencintai dan menyayangimu.Sya umurku sudah tidak lama lagi,tinggal menunggu
jam per jam sisa hidupku.maafkan aku ini bukan mau ku tapi ini sudah takdir yang
maha kuasa.jaga dirimu baik-baik Sya.walaupun aku akan pergi jauh
meninggalkanmu i‘m always miss you Masya.‖ Gumam Arif dalam hati.sambil
meneteskan air mata dan langsung menghapus dengan punggung tangannya
kembali.karena takut terlihat Masya.
Bibir Arif pucat ia pun langsung pamit pulang kepada Masya dan teman lainnya.
Pesan Arif kepada Masya ―jaga dirimu baik-baik ya Sya.ku tetap merindukanmu.‖
Mungkin itu kata-kata terakhir yang disampaikan Arif untuk Masya.
Masya bengong tak merespon ucapan Arif.dalam pikiran Masya ia terfikir takut
kehilangan seseorang yang sangat dicintainya,ia takut Arif pergi jauh
meninggalkannya.
―Sya... kenapa?‖ tanya Arif. Masya pun terkaget.

105
―Enggak kok..., aku nggak kenapa-napa.jaga dirimu baik-baik juga ya Rif...aku
selalu merindukanmu juga.‖ Jawab Masya
Arif meresponnya hanya dengan senyuman.
―Innalillahi wainnailahi rajiun.‖ Ucap dokter Diki dirumah sakit Mans Bogor.
―Kenapa dok?‖ tanya mamah dan papah Arif
―Anak bapak dan ibu sudah meninggal dunia.‖ Jawab dokter Diki
―Innalillahi wainnailahi rajiun‖. Kata mamah dan papahnya Arif dengan serempak.
Orangtua Arif tidak bisa menahan tangis karena duka yang menghampirinya.namun
mereka menerimanya dengan lapang dada karena ini semua adalah sudah takdir yang
maha kuasa.
Jenazah Arif pun langsung segera diurusi dan dimakamkan. Penyakit yang
dideritanya selama ini ternyata penyakit kanker otak.penyakit yang selama ini Arif
sembunyikan sendiri tanpa sepengetahuan orang lain bahkan orangtuanya sendiri.
Masya sangat terpukul dan sedih karena telah kehilangan sesosok lelaki yang sangat
dia cintai untuk selama-lamanya.

RINDU MAMAH
Karya: Ayu Sriwahyuni (XI IPA SMA Qothrotul Falah)

Ditaman sekolah SDN 2 Ciburuy dengan keadaan yang begitu bersih nan
sejuk...,Alya sedang duduk dibawah pohon Jambu dia pun membuka-buka lembaran
buku deary lama ketika masih berumur lima tahun. Ketika itu Alya pun membaca
salah satu dari lembaran deary tersebut.
Dear-deary....
Ketika masalah ini datang menghampiriku...,hidup ini terasa hancur. Aku benci
dengan kehidupan ini, aku merasa tuhan tidak adil terhadapku. Melihat keluarga
orang lain yang bahagia dengan harmonisnya ..., namun diriku selalu terpuruk dalam
kesedihan.
―Mah..., Alya kangen mamah...,Alya pengen ketemu bahkan pengen peluk mamah‖.
Rintih Alya sambil meneteskan air mata
―Alya...‖. kata Ira sambil memegang pundak Alya

106
Alya pun tak kuasa menahan air matanya terjatuh dan langsung berbalik badan untuk
memeluk Ira yang baru saja datang. Ira adalah anak dari orangtua angkatnya Alya
yang seangkatan dan mereka duduk dikelas empat SD.
―Alya kangen mamah Ir‖. Adu Alya kepada Ira
―Ia Al...,aku tau kamu pasti kangen banget sama mamah kamu‖. Kata Ira
―Yang sabar Al...,ini memang cobaan dari Tuhan kepada hambanya agar kita tetap
bersyukur dan bersabar menjalani kehidupan ini‖. Gumam Evi yang baru datang dari
kantin.
―Thanks ya sobb...,kalian berdua memang sahabat gue yang paling baik‖. Ucap
Alya...
―kita dari kecil selalu bersama...,aku sudah anggap kalian seperti keluargaku
sendiri‖. Lanjut Ira.
Pepohonan tertiup kencang oleh angin malam...,hanya terdengar suara gemuruhan
angin. Alya menatap kaca rumah Orangtua Ira untuk melihat sesosok Ayah dari
rumah yang berdampingan...,apakah Ayah Alya sudah datang atau belum.
―Ayah cepat pulang...,Alya pengen melihat Ayah...,hati ini tidak tenang selagi Ayah
belum pulang kerumah‖. Rintih Alya
Bremmm...,bremmmmm suara mobil ayah Alya pun sudah berbunyi berarti itu
tandanya ayah Alya sudah datang kerumah.
―Alhamdulillah ayah sudah datang. Jadi, aku sekarang bisa tenang untuk
tidur‖.gumam Alya
Karena Alya tidak tinggal satu rumah bersama ayahnya dan tinggal dirumah
orangtua angkatnya Alya..., Setiap malamnya Alya selalu begitu untuk mengontrol
ayahnya agar tidak selingkuhi mamah.
―Alya...,mamah besok mau pulang dari Saudi Arabia‖. Kata ayah Alya
―Asyik.... mamah besok pulang. Akhirnya aku nanti bertemu juga dengan orang yang
melahirkanku dan orang yang sangat aku nanti-nantikan‖. Jawab Alya penuh
gembira.
Keluarga Alya pun pergi kebandara Soekarno Hatta untuk menjemput mamahnya
yang baru pulang kerja dari Saudi Arabia.
―mamah...‖. teriak Alya ketika baru pulang sekolah dan langsung berlari
menghampiri mamahnya yang sudah 6 tahun tidak bertemu.

107
―Alya sayang...‖ saut mamahnya yang langsung memeluk Alya
―Alya kangen mamah‖. Rintih Alya.
―mamah juga kangen kamu nak‖. Jawab mamah Alya
Banyak sekali orang kampung dirumah Alya untuk menemui mamahnya yang sudah
bertahun-tahun tidak bertemu.
Tiba-tiba saat semua orang sudah pergi. Mamah Alya pun langsung bertengkar
bersama Ayah Alya... karena Ayah Alya ketauan berselingkuh bersama tetangga
kampungnya yang bernama Bu Rati. Berita ini sudah menyebar dikampung dan
tanpa Alya sadari bahwasannya Mamah Alya pun sudah mengetahuinya dari saudara
terdekat. Pertengkaran itu tidak berlangsung lama dikarenakan saudara-saudara
semua langsung memisahkannya. Mamah Alya pun tak kuasa menahan tangis
mendengar kabar ini semua. Sudah jauh-jauh mamah Alya kerja akan tetapi ayah
Alya malah berselingkuh. Namun, Ayah Alya hanya bisa terdiam merenungkan
kesalahan yang telah dialaminya.
― Ya Allah..., Alya tidak menyangka mengapa Ayah bisa seperti ini sampai-sampai
semua tetangga tau masalah ini. Alya sungguh tak menyangka‖. Gumam Alya dalam
hati.
Tak lama kemudian Ayah Alya pun langsung meminta maaf kepada mamah Alya
atas perbuatan yang telah dilakukannya.
―jujur mah...ayah merasa bersalah sekali mengenai hal ini..., ayah sungguh menyesal
maafkan ayah?‖ pinta Ayah Alya
― semuanya terserah ayah‖. Kata Mamah Alya
―ayah tidak menikahinya mah.akan tetapi ayah hanya berpacaran.maafkan ayah.ayah
berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan ayah akan jauh bersama orang itu. Ayah
juga janji mah,akan berubah karena ini semua demi mamah dan Alya. sekali lagi
maafkan ayah mah‖. Pinta Ayah Alya lagi.
Akhirnya mamah Alya pun mau memaafkannya dan mereka pun kembali lagi
seperti semula. Dan menjadi keluarga yang harmonis.
Seseorang itu pasti berubah akan tetapi tergantung dari diri masing-masingnya.jika
kita mempunyai ambisi yang kuat maka kita pasti bisa melakukan perubahan itu.

3. Hasil Pelatihan Ekonomi Produktif Daur Ulang Kertas

108
Hasil pelatihan ini, pertama berupa keahlian keterampilan para peserta dalam
mengolah limbah majalah bekas dan CD bekas menjadi tempat pensil . Kedua,
adanya hasil karya berupa tempat pensil dan tempat tisue . Kedua hal tersebut bisa
dikatakan sebagai pemberdayaan pada aspek produksi, belum pada aspek pemasaran.

Jadi hasil kegiatannya adalah adanya 13 cinderamata tempat pensil dan satu tempat
tisue.

109
4. Hasil Pelatihan Kesiapsiagaaan Bencana dan SEFT (Sprirtual
Emosional Fredom Tehcnique)

Hasil Pelatihan kesiapsiagaan bencana yaitu adanya 13 orang peserta


masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang pengertian bencana, pencegahan
terjadinya bencana, bencana-bencana yang terjadi di desa Sumur Bandung dan
perlunya untuk membuat perencanaan desa Tangguh bencana. Disamping itu,
mereka mendapat tambahan keterampilan terapi SEFT yang dapat digunakan untuk
penanganan trauma bencana dan masalah-masalah kecanduan. Ismet Firdaus juga
telah menterapi salah satu peserta yang kecanduan rokok.

110
BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Program Pengabdian Masyarakat oleh Dosen (PpMD) PPM UIN Syarif


Hidayatullah Jakarta yang berjudul Pemberdayaan Ekonomi Produktif melalui
Majelis Taklim HVCA (Hazard, Vulnarability and Capacity Assesment) dalam
rangka Pembberdayaan Menuju Desa Tangguh Bencana di Desa Sumur Bandung,
Kabupaten Lebak Banten menyimpulkan :
1. Hasil Penelitian ABCD menunjukan bahwa : pertama, aspek asset ekonomi,
Desa Sumur Bandung belum memiliki asset ekonomi unggulan yang dapat

111
menyerap tenaga kerja, belum memiliki Badan Usaha Milik Desa dan atau
Koperasi, sehingga dampaknya pada angka pengangguran, dimana angka
pengguran cukup tinggi. Kedua, asset sosial, pada asset sosial, adanya Forum
Silaturahturahiim Kampung Sarian (FSKS), paguyuban beranggotakan 250 KK
yang rutin per bulan iuran Rp 2000/KK, dana ini digunakan untuk dana kematian,
dan dana sosial lainnya. Masih ada anak gizi buruk dan cacat yang belum
tersentuh pelayanan. Ketiga, aspek Pemerintahan. Desa sudah memiliki
perangkat desa dan kantor desa yang cukup memadai. Tetapi, Kepala desa belum
memiliki visi misi dan program unggulan dalam pembangunan kesejahteraan
masyrakatnya. Aspek Pendidikan, Desa ini memiliki beberapa institusi
pendidikan negeri dan swasta. lembaga pendidikan yang paling potensial di desa
ini adalah Pesantren Qotrotul Falah, yang memiliki jenjang pendidikan Madrasah
Diniyah Awaliayah, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas, Madrasah
Diniayah kitab Kuning, Tahfdz Al-Qur‘an, dan Majelis Taklim. Yang menjadi
Khas Pesantren ini adalah upayannya membangun budaya literasi, dengan karya-
karya tulis para santri dan gurunya melalui kelompo Triping.
2. Hasil FGD HVCA menunjukan bahwa Desa Sumur Bandung bukan Desa Rawan
Bencana, ada beberapa bencana yang terjadi yaitu Kekeringan, tanggul jebol,
kebakaran, angin puting beliung dan lonsor. Kelompok yang paling rawan, adalah
warga yang tinggal di bawah wilayah perbukitan, potensial terkena longsor di
musim hujan. Sedangkan di musim kemarau yang paling rentan adalah para
petani, yang terancam gagal panen.
3. Hasil program pemberdayaan berupa pelatihan-pelatihan keterampilan
menunjukkan bahwa proses pelatihan berjalan dengan lancar, dan peserta
antusias, serta berkesan positip (lihat lampiran kesan dan pesan peserta). Tidak
hanya itu, Peserta juga merasa bertambah pengetahuan dan keterampilannya.
Walaupun kekurangannya pada pelatihan Bencana dan daur ulang kertas belum
bisa berkesinambungan, karena tidak ada kelompok kader dan pembina kelompok
kadernya. Sedangkan, untuk program pemberdayaan literasi yang meng mengarah
pada Bookenreprenership, kami optimis ini akan terus bisa berkembang dan
dikembangkan lebih lanjut karena ada kelompok Triping, kelompok yang salah
satu misinya berdakwah bil qolam.
4. Hasil paling konkrit Ppmd Desa Sumur Bandung adnya karya artikel dan cerpen
karya para santri/santriwati sebagai bukti hasil pemberdayaan.

112
5. Partisipasi Aparatur Desa sebagai mitra pada PpMD ini belum maksimal,
sedangkan Pesantren Qotrotul Falah sebagai mitra sudah berjalam dengan baik
dengan menyediakan fasilitas acara dan penginapan secara gratis.

B. REKOMENDASI

1. Bagi Pusat Pengabdian Masyrakat UIN Jakarta, sebaiknya menjalin kerjasama


dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Lebak dan Dinas
Usaha Menengah, Kecil dan koperasi melalui MoU jika berkomitmen untuk
Pemberdayaan Ekonomi di Wilayah kabupaten Lebak.
2. Bagi Tim PpMd Sumur Bandung, Jika Berkomitmen dan mendapatkan dukungan
dari PPM, maka program kegiatan pemberdayaan pada tahun 2017 di Pesantren
lebih difokuskan untuk pengembangan kelompok Triping dengan bermitra
dengan berbagai institusi percetakan dan penerbitan untuk membukukan hasil
karya artikel, cerpen dan novel. Disamping itu, juga menjadi fasilitator untuk
pengembangan dakwah bil qolam agar menjadi sesuatu yang khas pesantren ini
dan masyarakat desa Sumur Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

al-Haddad, ‘Abdullah bin ‘Alwai. Risalah al-Mu’awanah wa al-Mudhaharah wa al-


Muwazarah. Ttp.: Syirkah al-Nur Asia, Tth.
al-Syatibi, Abu Ishaq. al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah. Ttp.: Tth.

Alawiyah, Tutty, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, Bandung: Mizan,


1997, cet.I.

113
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki. Quantum Learning; Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa, 2000.
Banten.co/disnakersos-kemiskinan-di-lebak-dipastikan-turn/ diakses tanggal 9
September 2016

Builsa community vulnerability and capacity assessment in the uppur east region of
Ghanahttp://eujournal.org/index.php/esj/article/viewFile/1920/1914 European
Scientific Journal October 2013 edition vol.9, No.29 ISSN: 1857 – 7881 ... the
identification of the most vulnerable groups in each disaster hazard. Diakses
tanggal 30 Maret 2016

Dwi Budiyanto. Prophetic Learning; Menjadi Cerdas dengan Jalan Nabi.


Yogyakarta: Pro-U Media, 2010.
Hasbullah,Kapita Selekta Pendidikan Islam,Rajawali Pers,Jakarta,1995.

Hernowo (ed). Quantum Reading. Bandung: MLC, 2003.


Hernowo. Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza. Bandung: Kaifa, 2003.
Hernowo. Spirit Iqra’. Bandung: Mizania, 2003.
https://www.spi.or.id/profil-kemiskinan-di-indonesia-2016 diakses tanggal 9
September 2016.

http://setkab.go.id/122-daerah-ini-ditetapkan-pemerintah-sebagai-daerah-tertinggal-
2015-2019/ 8 Des 2015 diakses tanggal 25 Maret 2016

http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencana,diakses
tanggal 29 Maret 2016.

http://wartakota.tribunnews.com/2015/09/06/daerah-ini-kekurangan-4000-guru 6 Sep
2015 ...diakses tanggal 25 Maret 2016

http://news.liputan6.com/read/2281546/kekeringan-mengancam-banten

http://sp.beritasatu.com/home/bpbd-lebak-perpanjang-darurat-kekeringan-30-
oktober/96938 22 Sep 2015 ...diakses tanggal 27 Maret 2016

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/01/24/o1grve365-lebak-
waspada-banjir-di-16-kecamatan diakases tanggal 29 Maret 2016

http://eprints.uny.ac.id/24055/1/Artikel%20Ilmiah-Mitigasi%20Baduy.pdf diakses
tanggal 30 Maret 2016

http://www.slideshare.net/VcoolNdayak/penyusunan-hvca-dengan-pra diakses
tanggal 29 Maret 2016

http://dauncraft.blogspot.com/2013/11/souvenir-adalah-barang-barang-
kerajinan.html 15 Nov 2013 ..diakses tanggal 22 Maret2016)

114
http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencana, diakses
tanggal 29 Maret 2016

Pycho-Social/Structural‘ in Social Work Counselling with Refugees British Journal


Soc Work (2015) 45 (6): 1699-1716 first published online May 23, 2014
doi:10.1093/bjsw/bcu051 diakses tanggal 29 Maret 2016.

Pemetaan Multi Rawan Bencana Di Propinsi Banten, Jurnal Globe Volume 14 No. 1
Juni 2012 : 46 – 59

Perka BNPB No. 1/2012 tentang Pedoman Umum


Desa/Kelurahan...www.bnpb.go.id/.../perka-bnpb-no-12012-tentang-
pedoman-umum-desakelurahan-ta...3 Mei 2016 - Salah satu strategi untuk
mewujudkan hal ini adalah melaui pengembangan desa/kelurahan
tangguh terhadap bencana dengan upaya ...diakses Tanggal 16 November
2016

Reconciling the ‗Ps Ma‘arif, Syamsul. Meningkatkan Kapasitas Masyarakat dalam


menghadapi resiko kekeringan, Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 13,
No. 2, Agustus 2011 h.65

Shihab, M. Quraish. ‚Membumikan‛ al-Qur’an. Bandung: Penerbit Mizan, 2004.

Yaqub, Ali Mustafa. Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000.

115

Anda mungkin juga menyukai