Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Kelompok 5 Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia Manajemen Dakwah 4D
Dosen Pembimbing
Dra. Hj. Mastanah, M.Si
Disusun oleh :
Selpiyanah Rahmawatih (11180530000134)
Mohamad Rizal Ramadhoni (11180530000077)
Aniq Farhadul Asad (11180530000053)
Albi Aliyuddin (11180530000044)
Muhammad Habib Al-Huda (11180530000088)
Muhammad Hilal (11188530000098)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan proposal sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia dengan judul “Pemeliharaan Sumber Daya Manusia”
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
A. Pemeliharaan.........................................................................................................................2
1. Pentingnya Pemeliharaan..................................................................................................2
2. Tujuan Pemeliharaan.........................................................................................................3
3. Asas-asas Pemeliharaan....................................................................................................3
B. Motif dan Motivasi..............................................................................................................4
1. Pengertian Motivasi..........................................................................................................4
2. Pengertian Motif...............................................................................................................5
3. Tujuan Motivasi................................................................................................................5
4. Metode Motivasi...............................................................................................................6
5. Alat-Alat Motivasi............................................................................................................6
6. Prinsip-Prinsip Motivasi Kerja..........................................................................................7
7. Teknik Motivasi Kerja Pegawai........................................................................................8
C. Kepuasan Kerja.....................................................................................................................8
1. Pengertian kepuasan kerja.................................................................................................8
2. Hubungan Kepuasan Kerja dengan MSDM....................................................................10
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja......................................................10
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.........................................................12
5. Pengaruh Kepuasan Kerja...............................................................................................14
6. Meningkatan Kepuasan Kerja.........................................................................................15
iii
D. Konseling............................................................................................................................16
1. Pengertian Konseling (Inti Topik)..................................................................................16
2. Fungsi Konseling............................................................................................................16
3. Tipe- tipe Konseling........................................................................................................17
4. Konseling Yang Efektif..................................................................................................18
BAB III..........................................................................................................................................18
PENUTUP.....................................................................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................................................................18
B. Saran...................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurunnya semangat kerja karyawan adalah masalah yang umum yang dapat terjadi
pada setiap perusahaan, baik industri maupun organisasi. Jika tidak ada penanganan yang
serius dan perhatian lebih lanjut, hal tersebut dapat menjadi bom waktu karena langsung atau
tidak langsung dapat menurunkan performa perusahaan secara operasional bahkan
fungsional. Untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut maka pemeliharaan karyawan dalam
suatu organsasi memang sangatlah penting.
Pemeliharaan tenaga kerja tidak lepas dari campur tangan manajer. Jika pemeliharaan
karyawan kurang diperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas karyawan akan menurun.
Absensinya dan turn-over meningkat, disiplin akan menurun, sehingga pengadaan,
pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan dengan
baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pentingnya pemeliharaan sumber daya manusia?
2. Bagaimana pentingnya kesejahteraan bagi karyawan?
3. Apa arti dari motif dan motivasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya pemeliharaan sumber daya manusia
2. Untuk mengetahui pentingnya kesejahteraan bagi karyawan
3. Untuk mengetahui arti dari motif dan motivasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemeliharaan
1. Pentingnya Pemeliharaan
Sesuai dengan fungsi operasioanal yang terakhir adalah mempertahankan
karyawan. Jadi apabila kita telah memperoleh karyawan, mengembangkan kemampuan
mereka, memberikan kompensasi yg adil dan layak dan mengintegrasikan keinginan
perorangan, keinginan organisasi yg berarti kita telah mempunyai karyawan yanag cakap,
yang mampu dan mau melaksanakan kerja sama, maka sudah selayaknya kalau kita
mempertahankan keryawan tersebut. Usaha untuk mempertahankan karyawan ini tidak
hanya menyangkut masalah mengenai pencegahan kehilangan karyawan tersebut tetapi
juga untuk pempertahankan sikap kerja sama dan kemampuan bekerja dari para karyawan
tersebut.1
Semuanya ini tentu saja akan berarti usaha untuk mempertahankan apa yang
sudah ada, tetapi walaupun demikian perlulah kita menambah berbagai kegiatan yang
terutama akan membantu untuk memelihara kemampuan dan sikap dari para membantu
untuk memelihara kondisi fisik mereka, sementara program-program pelayanan
karyawan dalam berbagai bentuknya akan membantu memelihara sikap para karyawan.
Pada bab ini akan dibicarakan tentang sifat dan arti pentingnya program-program
keselamatan dan kesejahteraan.
1
Dra.Umi Farida,Mmsri Hartono,Se,Mm. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia II. (Ponorogo: Unmuh
Ponorogo Press, 2016). Hal. 69
2
Supaya karyawan bersemangat bekerja , berdisiplin tinggi dan bersikap loyal
dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat
perhatian manajer. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan berkonsentrasi
penuh terhadap pekerjaannya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.
Karyawan adalah Asset (kekayaan) utama setiap perusahaan, yang selalu aktif
berperan dan paling menentukan tercapai tidaknya tujuan perusahaan. Oleh karena itu,
keamanan dan keselamatannya perlu mendapat pemeliharaan sebaik baiknya dari
pimpinan perusahaan.
2. Tujuan Pemeliharaan
a. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
b. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan
c. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turnover karyawan
d. Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan
e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
f. Memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap karyawan
g. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan2
3. Asas-asas Pemeliharaan
a. Asas manfaat dan efisiensi
b. Asas kebutuhan dan kepuasan
c. Asas keadilan dan kelayakan
d. Asas peraturan legal
e. Asas kemampuan perusahaan
2
Dra.Umi Farida,Mmsri Hartono,Se,Mm. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia II. (Ponorogo: Unmuh
Ponorogo Press, 2016). Hal. 70
3
B. Motif dan Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber
daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana
caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.3
3
Dra.Umi Farida,Mmsri Hartono,Se,Mm. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia II. (Ponorogo: Unmuh
Ponorogo Press, 2016). Hal. 24
4
2. Pengertian Motif
Motif adalah suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan
bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai
3. Tujuan Motivasi
Tujuan motivasi antara lain sebaga iberikut :
4
Dra.Umi Farida,Mmsri Hartono,Se,Mm. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia II. (Ponorogo: Unmuh
Ponorogo Press, 2016). Hal. 26
5
c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
4. Metode Motivasi
a. Motivasi Langsung (Rirect Motivation)
Adalah motivasi (materiil dan non materiil) yang diberikan secara langsung
kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya.
5. Alat-Alat Motivasi
Alat-alat motivasi (daya perangsang) yang diberikan kepada bawahan dapat
berupa material incentive dan non material incentive. Material incentive adalah motivasi
yang bersifat materiil sebagai imbalan prestasi yang diberikan oleh karyawan. Yang
termasuk material incentive adalah yang berbentuk uang dan barang-barang. Nonmaterial
incentive adalah motivasi (daya perangsang) yang tidak berbentuk materi. Yang termasuk
non material adalah penempatan yang tepat, pekerjaan yang terjamin, piagam
5
Dra.Umi Farida,Mmsri Hartono,Se,Mm. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia II. (Ponorogo: Unmuh
Ponorogo Press, 2016). Hal. 27
6
pennghargaan, bintang jasa, perlakuan yang wajar, dan sejenisnya. Atau alat-alat motivasi
yang bergunaantara lain:
7
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai
bawahan, akan memotivasi bekerja apa yang diharapkan oleh pemimpin.
C. Kepuasan Kerja
8
Tolak ukur tingkat kepuasan yang mutlak tidak ada karena setiap individu
karyawan berbeda kepuasannya. Kepuasan kerja hanya diukur dengan kedisiplinan,
moral kerja dan turnover kecil maka secara relatif kepuasan kerja karyawan baik.
Pengertian Kepuasan Kerja menurut Tiffin (1958) dalam Moch. As’ad (1995 :
104)kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya
sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan karyawan. Sedangkan menurut
Blum (1956) dalam Moch. As’ad ( 1995 : 104 ) mengemukakan bahwa kepuasan kerja
merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap
faktor – faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu diluar kerja.
9
pekerjaannya. Ini berarti bahwa konsepsi kepuasan kerja melihatnya sebagai hasil
interaksi manusia terhadap lingkungan kerjanya. Di samping itu, perasaan seseorang
terhadap pekerjaan tentulah sekaligus merupakan refleksi dari sikapnya terhadap
pekerjaan. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap
individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda–beda sesuai dengan sistem nilai–
nilai yang berlaku dalam dirinya. Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing–
masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan
keinginan individu, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, dan
sebaliknya.
Oleh karena itu hubungan kepuasan kerja dengan manajemen SDM yaitu dengan
adanya sikap kepuasan kerja/ tidak puas dengan pekerjaannya maka manajemen SDM
bisa mengatur karyawan yang memang tidak puas dengan pekerjaannya, apa yang
melatar belakangi karyawan tersebut tidak puas dengan pekerjaannya. Hal tersebut bisa
disebabkan karena jenis pekerjaannya tidak disukai atau lainnya. Sehingga dengan
adanya kepuasan kerja ini manajemen SDM bisa mengatur karyawan sebaik mungkin
yang bertujuan untuk produktivitas yang baik dalam pekerjaannya.
10
f. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.
g. Sifat pekerjaan monoton atau tidak.
Byars and Rue (2005) (11), menyatakan bahwa sistem reward organisasi sering
mempunyai dampak signifikan pada tingkat kepuasan kerja karyawan. Disamping
dampak langsung, cara reward extrinsik diberikan dapat mempengaruhi reward
intrinsik (dan kepuasan) dari penerima. Sebagai contoh jika tiap orang menerima
peningkatan gaji 5 persen adalah sulit untuk mendapatkan penyelesaian reward. Namun
demikian jika kenaikan gaji dikaitkan langsung dengan kinerja, seorang karyawan yang
menerima peningkatan gaji yang besar akan lebih mungkin mengalami perasaan
penyelesaian dan kepuasan. Ada lima komponen utama kepuasan kerja yaitu:
11
Komponen lain mencakup kondisi pikiran karyawan tentang pekerjaan itu sendiri
dan kehidupan secara umum. Sikap seorang karyawan terhadap pekerjaan mungkin
positif atau negative. Kesehatan, usia, tingkat aspirasi, status sosial, kegiatan sosial dan
politik dapat mempengaruhi kepuasan kerja.
Menurut Kreitner dan Kinicki (2005) (12) terdapat lima faktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya kepuasan yaitu:
12
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
13
i. Komunikasi, Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen
banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan
pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun
prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
j. Fasilitas.
fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan standar suatu
jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.
b. Ketidakhadiran (Absenteisme)
14
Menurut Porter dan Steers, ketidakhadiran sifatnya lebih spontan dan kurang
mencerminkan ketidakpuasan kerja. Tidak adanya hubungan antara kepuasan kerja
dengan ketidakhadiran. Karena ada dua faktor dalam perilaku hadir yaitu motivasi
untuk hadir dan kemampuan untuk hadir.
Menurut Robbins (2003) ada tiga cara tenaga kerja mengungkapkan ketidak
puasan yaitu:
15
a. Membuat Pekerjaan Menjadi Menyenangkan, dimana perusahaan dan organisasi
membentuk budaya organisasi yang fun atau menyenangkan bagi para karyawan
sehingga membuat pekerjaan lebih menyenangkan, tetapi tidak menghilangkan
kebosanan dan mengurangi kesempatan bagi ketidakpuasan.
b. Memiliki gaji, benefit dan kesempatan promosi yang adil, terdapat berbagai cara
dimana organisasi secara khusus mencoba memmbuat karyawan mereka puas
c. Menyesuaikan orang dengan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kahlian
mereka, memberikan pekerjaan yang sesuai merupakan hal yang paling penting untuk
memuaskan karyawan, tetapi sering diabaikan. Tentu saja, ini diasumsikan bahwa
organisasi mengetahui minay dan keahlian seseorang. Perusahan dengan manajemen
SDM yang baik memberikan perhatian dalam menemukan minat dan eahlian dari
orang yang akan dipekerjakan dan karyawan yang sudah ada, agar sesuai dengan
pekerjaan mereka.
d. Mendesain Pekerjaan agar menarik dan menyenangkan, selain menemukan orang
yang tepat dalam suatu pekerjaan dan juga menyarankan desain pekerjaan yang sesuai
dengan orangnya. Desain kerja untu membantu memotivasi dan menyenangkan
karyawan, contohnya adalah dengan memberikan tanggung jawab lebih dan
embentuk lebh banyak variasi, arti, identitas, otonomi, dan uman balik.
D. Konseling
2. Fungsi Konseling
Fungsi – fungsi konseling yang perlu diketahui oleh setiap organisasi menurut T.
Hani Handoko (2001:204) adalah sebagai berikut:
a. Pemberian nasehat
16
Proses konseling sering berupa pemberian nasehat kepada karyawan dengan
maksud untuk mengarahkan dan melaksanakan serangkian kegiatan yang diinginkan.
b. Penentraman hati
c. Komunikasi
e. Penjernihan pemikiran
Seseorang akan berfikir lebih jelas tentang masalah yang dihadapi apabila dengan
serius membahas masalah tersebut dengan orang lain.
f. Resitansi
17
Dalam melaksanakan konseling sering kali psikolog atau psikiatrik membantu
karyawan merubah nilai–nilai karyawan maupun tujuan yang ada. Sehingga karyawan
atau anggota organisasi menyadari betul keterbatasan-keterbatasan yang ada
padamereka.
a. Directive conseling
Maksudnya adalah proses mendengarkan masalah – masalah yang dihadapi
oleh anggota organisasi atau karyawan perusahaan, kemudian memberikan jalan
keluar dengan cara memotivasi karyawan atau anggota organisasi untuk
melaksanakan hal yang telah diputuskan bersama.
b. Non directiveconseling
Disebut pula client centered conseling. Tipe konseling yang pusat sasarannya
adalah karyawan. Sehingga dalam prosesini mulai dari mendengarkan dengan penuh
perhatian dan memotivasi karyawan / anggota organisasi untuk mengeluarkan semua
persoalan atau masalah – masalah yang dihadapi kemudian memahami masalah –
masalah tersebut dan pada akhirnya memberikan jalan keluar dan menyelesaikan
masalah tersebut.
c. Cooperative conseling
Dalam tipe ini terjadi hubungan timbal balik antara pembimbing dan
karyawan yang punya masalah. Karyawan atau anggota yang mempunyai masalah
dibimbing dan dibantu untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan tipe ini benar –
benar mengeintegrasikan gagasan – gagasan pengarahan dan pandangan kedua pihak
sehingga keputusan yang diambil untuk memecahkan masalah tersebut dapat lebih
tepat dan akurat.
18
4. Konseling Yang Efektif
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pentingnya pemeliharaan sumber daya manusia atau karyawan disuatu perusahaan
adalah supaya karyawan bersemangat bekerja , berdisiplin tinggi dan bersikap loyal dalam
menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian
manajer. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan berkonsentrasi penuh terhadap
pekerjaannya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.
Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia
umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
B. Saran
Sekian materi Pemeliharaan Sumber Daya Manusia yang kami paparkan dalam makalah
kami ini. Kami sadar dalam pemaparan makalah ini masih banyak kekurangan dari segi
materi, tulisan ataupun dalam hal lainnya. Maka dari itu kami dengan senang hati menerima
kritik dan saran dari pembaca, agar makalah ini menjadi sempurna. Dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
20
DAFTAR PUSTAKA
Dra.Umi Farida, Mmsri Hartono,Se,Mm. 2016. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia II.
(Ponorogo: Unmuh Ponorogo Press)
21