Anda di halaman 1dari 2

A.

Latar Belakang

Penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan
oleh coronavirus. Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan
SARS - Penularannya dari hewan ke manusia (zoonosis) dan penularan dari manusia ke manusia
sangat terbatas. Untuk 2019-nCoV masih belum jelas bagaimana penularannya, diduga dari hewan ke
manusia karena kasus-kasus yang muncul di Wuhan semuanya mempunyai riwayat kontak dengan pasar
hewan Huanan.

Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut
seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi
terpanjang 14 hari. Meskipun sebagian besar orang yang terjangkit COVID-19 hanya mengalami
penyakit yang ringan atau tanpa komplikasi, sekitar 14% menderita penyakit parah yang
memerlukan perawatan rumah sakit dan dukungan oksigen, dan 5% perlu dimasukkan ke unit
perawatan intensif.

COVID-19 mulai menyebar di Indonesia pada awal bulan Maret 2020 dengan kasus 2 pasien
positif dan setiap harinya semakin bertambah pesat hingga kini pertengahan bulan Maret 2020
dengan kasus 893 positif, 78 orang meninggal dunia dan 35 orang dinyatakan sembuh. Indonesia
bukan merupakan negara dengan kasus terbanyak, namun tercatat memiliki tingkat kematian
tertinggi sekitar 8%. Bagi Negara Indonesia, dengan mewabahnya virus COVID-19 yang
semakin menyebar, virus tersebut dinyatakan oleh pemerintah Indonesia sebagai bencana
nasional karena dapat menyebabkan tingkat kematian yang sangat tinggi.

Indonesia melakukan beberapa manajemen untuk menanggulangi bencana COVID-19 yang


telah mewabah dalam populasi Negara Indonesia. Oleh karena itu, langkah awal yang dilakukan
yaitu pencegahan dengan melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika tangan
tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat kotor; menghindari
menyentuh mata, hidung dan mulut; terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung
dan mulut dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah;
pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan kebersihan tangan
setelah membuang masker; menjaga jarak dari orang yang mengalami gejala gangguan
pernapasan.

Setelah proses pencegahan dilakukan, untuk mengurangi risiko bencana maka dilakukan
mitigasi bencana secara structural maupun non structural yang telah tercantum dalam Keputusan
Presiden No.9 Tahun 2020 yaitu dengan melakukan persiapan dana APBN untuk
mempersiapakan rumah sakit dan tenaga medis untuk proses penanganan, mempercepat proses
impor barang untuk penanganan dari luar negeri, melakukan upaya social distancing dan
karantina diri serta penerbitan protokol kesehatan dalam berbagai bidang.
Adapun proses kesiapsiagaan yang dilakukan oleh Indonesia menghadapi pandemik COVID-
19 yaitu menetapkan beberapa rumah sakit termasuk rumah sakit darurat sebagai rumah sakit
rujukan dalam penanganan penyakit, persiapan laboratorium untuk pemeriksaan spesimen pasien
pandemik virus dengan metode Rapid Test, deteksi dini dan respon untuk memastikan wilayah
bandara, pelabuhan dan PLBDN dalam keadaan tidak ada transmisi, melakukan kegiatan surveilans rutin
dan surveilans berbasis kejadian yang dilakukan secara aktif maupun pasif sebagai deteksi dini di
wilayah, melakukan penyelidikan epidemiologi secara berkala.

[INI BELUM SELESAI YA, TOLONG BUAT SEMUA ANGGOTA KELOMPOK 16


BANTU KERJAIN, TAMBAHIN. BOLEH DI REVISI KALAU ADA YANG SALAH]

B. Tujuan

[INI BELUM SELESAI YA, TOLONG BUAT SEMUA ANGGOTA KELOMPOK 16


BANTU KERJAIN, TAMBAHIN. BOLEH DI REVISI KALAU ADA YANG SALAH]

Sumber:

1. Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus. Kementerian Kesehatan RI:


Jakarta. 2020 [https://www.kemkes.go.id/article/view/20012900002/Kesiapsiagaan-
menghadapi-Infeksi-Novel-Coronavirus.html]
2. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Desease (COVID-19). Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit: Jakarta. Maret 2020
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 182 Tahun 2020 Tentang Jejaring Laboratorium
Pemeriksaan COVID-19.
4. Tatalaksana klinis infeksi saluran pernapasan akut berat (SARI) suspek penyakit COVID-
19. World Health Organization.
5. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Keputusan Presiden
Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai