Topografi
Vaskularisasi
Arteri suprarenal bercabang bebas sebelum memasuki setiap kelenjar sehingga 50-60
cabang menembus kapsula yang menutupi seluruh permukaan kelenjar. Arteri suprarenal
muncul dari tiga sumber, yaitu:
vena kelenjar suprarenal terjadi melalui vena suprarenal yang besar. Vena suprarenal kanan
pendek mengalir ke Inferior Vena Cava, sedangkan vena suprarenal kiri yang lebih lama,
sering bergabung dengan vena frenikus inferior, bermuara ke vena ginjal kiri.
Inervasi
Saraf sensorik dan organ indra dari sistem saraf perifer memantau kondisi di dalam
dan di luar tubuh dan mengirimkan informasi sistem saraf pusat. Saraf eferen di sistem saraf
perifer membawa sinyal dari pusat kendali ke otot, kelenjar, dan organ untuk mengatur
fungsinya.
Kedua glandula suprarenalis dipersarafi secara luas dari plexus coeliacus dan nervi
splanchnici thoracic.
Inter medial lateral di torax 10 dan sampai lumbar 1, yang di mana sarafnya inikan
berasal dari Brain dan menuju ke Spinal Cord (grey matter), nantinya akan menuju ke
Paravertebral ganglion, sarafnya Presynaptic sympatic nerve fiber, nah nanti akan menuju ke
prevertebral ganglion dan langsung menuju ke medulla.
Bahan awal dari hormon ini adalah lipoprotein yang masuk dalam kelenjar adrenal melalui
lipoprotein reseptor. Secara umum proses ini dapat terjadi ketika ACTH berikatan dengan
MCR2 → aktivasi IP3 dan protein G → 1) Aktivasi IP3 mengakibatkan perubahan kadar
kalsium intrasel. Peningkatan kadar ini berasal dari ekstra sel atau dari simpanan kalsium
dalam mitokondria → 2) G-protein memberikan efek pada adenylate siklase untuk
membentuk second messanger cAMP dari ATP → Peningkatan kadar cAMP mengaktifkan
protein kinase sitoplasma (PKC) → peningkatan kadar Ca dan aktivasi PKC mengakibatkan
fosforilasi → Lipoprotein yang masuk akan terfosforilasi dan melepaskan droplet lemak
(kolesterol ester) → kolesterol ester dengan bantuan enzim sitoplasma kolesterol esterase
akan melepaskan gugus ester → tersisa hanya kolesterol → kolesterol masuk ke membran
luar mitokondria karena proses fosforilasi → translokasi kolesterol dari membran luar
mitokondria ke membran dalam dibantu oleh protein StAR (Steroidogenic Acute Transport)
→ sitokrom P450 dalam mitokondria akan membentuk pregnolon dari kolesterol melalui
proses pemecahan rantai pinggir (side cha cleavage) → pregnenolon akan melalui jalur
sintesa di sitoplasma dibantu oleh enzim-enzim hidroksilase (enzim yan terlibat tergantung
hormon steroid apa yang akan dibuat → kembali lagi ke mitokondria untuk diproses dengan
enzim lainnya → hormon steroid pun terbetuk.
FISIOLOGI ADRENAL
Setiap kelenjar adrenal terdiri dari dua organ endokrin, satumengelilingi yang lain.
Lapisan luar yang terdiri dari korteks adrenal mengeluarkan beragam hormon steroid; bagian
dalam, medula adrenal, mengeluarkan katekolamin. Karena itu, korteks dan medula adrenal
mengeluarkan hormon hormon yang berbeda kategori kimiawinya dengan fungsi, mekanisme
kerja, dan regulasi yang sama sekali berbeda. Kita pertama akan mengulas korteks adrenal
sebelum mengalihkan perhatian ke medula adrenal
Korteks adrenal rnengeluarkan sejumlah hormon adrenokorteks berbeda, yang
semuanya adalah steroid yang berasal dari molekul prekursor bersama, kolesterol. Semua
jaringan steroidogenik (penghasil steroid) pertama mengubah kolesterol menjadi pregnenolon,
lalu memodifikasi inti biasa ini oleh reaksi enzimatik bertahap untuk menghasilkan hormon
steroid aktif. Setiap jaringan steroidogenik memiliki enzim komplemen untuk menghasilkan
satu atau beberapa hormon steroid tapi tidak semuanya.Korteks adrenal menghasilkan variasi
hormon yang lebih besar dibandingkan dengan jaring- an steroidogenik lainnya. Variasi kecil
dalam struktur berbagai hormon adrenokorteks menyebabkan kemampuan masing masing
hormon berbeda.
1. Mineralokortikoid
Terutama aldosterone mempengaruhi keseimbangan mineral (elektrolit) khususnya,
keseimbangan Na+ dan K+. Tempat kerja utamanya di tubulus distal dan koligentes ginjal,
tempat mendorong retensi Na+ dan meningkatkan eliminasi K+ selama pembentukan urine.
Retensi Na+ oleh aldosterone secara sekunder akan mendorong retensi amotik H 2O,
meningkatkan volume CES, yang penting dalam regulasi jangkapanjang tekanan
darah.Sekresi aldosterone ditingkatkan olehpengaktifan sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
oleh factor-faktor yang berkaitan dengan penurunan Na+ dan tekanan darah, serta stimulasi
langsung korteks adrenal oleh peningkatan konsentrasi K+ plasma.
2. Glukokortikoid
Terutama kortisol berperang penting dalam metabolisme glukosa, protein, dan lemak.
Efek keseluruhan pengaruh kortisol pada metabolism adalah peningkatan konsentrasi
glukosa darah dengan mengorbankan simpanan lemak dan protein, yaitu dengan:
a. merangsang gluconeogenesis di hati,
b. menghambat penyerapan dan penggunaan glukosa oleh banyak jaringan kecuali otak,
c. merangsang penguraian banyak protein di jaringan, khususnya otot, dan
d. mempermudah lipolysis.
Selain itu, kortisol juga memiliki efek permisif signifikan bagi aktivitas hormone lain dan
penting bagi tubuh untuk menahan stress. Kortisol sangat penting karena efek
permisifnya, missal, kortisol harus ada dalam jumlah memadai agar jumlah katekolamin
dapat meninmbulkan vasokonstriksi.
3. Hormon seks
Identic dengan yang dihasilkan oleh gonad (testis untuk pria, ovarium untuk wanita).
Hormone seks adrenokorteks paling banyak dan penting secara fisiologis adalah
dehidroepiandrosteron, suatu hormone seks pria.
Karena lipofilik, semua hormone adrenokorteks diangkut dalam darah dalam keadaan
terikat protein plasma. Kortisol terutama terikat pada protein plasma yang spesifik
untuknya, yaitu corticosteroid-binding globulin (transkortin), sementara aldosterone dan
dehidroepiandrosteron umumnya terikat pada albumin.