Anda di halaman 1dari 5

Iman Kepada Wujud Allah

• Allah SWT adalah sesuatu yang bersifat


aksiomatik.
• Wujud Allah merupakan sifat wajib bagi Allah.
Dalam ilmu tauhid, sering disebut sifat
nafsiyah.
• Sifat nafsiyah hanya satu yaitu wujud.
Sebagaimana yang ditunjukkan dalam QS. Ali
Imran ayat 2:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus makhluk-Nya.”
Keberadaan Allah, Tuhan yang telah menciptkan
dan memelihara alam semesta dengan kekuasaan
dan kasih sayang-Nya adalah hal yang tak
terbantahkan.

Berdasar pada dalil aqli yang menyatakan bahwa


yang wujud mutlak itu pasti ada, sedangkan yang
‘adam adalah mustahil.

Wujud mutlak: sesuatu yang adanya itu tidak


bergantung pada sebab, tidak didahului oleh
sesuatu yang lain, Dia yang terdahulu dari segala
sesuattu, adanya Dia dengan dirinya sendiri.
• Fitrah juga menyatakan keberadaan Allah.
Seluruh makhluk telah diciptakan untuk beriman
pada penciptanya tanpa harus diajari sebelumnya.
Tidak ada makhluk yang berpaling dari fithrah,
kecuali hatinya termasuki oleh sesuatu yang
memalingkannya dari fithrah itu.
• Indra menyatakan keberadaan Allah.
1. Menyaksikannya permohonan doa orang yang
dikabulkan oleh Allah
2. Adanya ayat-ayat para Nabi yang disebut
mukjizat yang diutus oleh Allah Ta’ala.
• Segi syariat, menyatakan keberadaan Allah.
Berdasar pada agama samawi, berupa hukum-
hukum yang menjamin kemaslahatan makhluk
merupakan bukti bahwa hal itu dataang dari
Rabb yang Maha Bijaksana dan Maha
Mengetahui bagi kemaslahatan makhluk-Nya.

Jadi wujud terbagi 2, yaitu:


1. Wujud Mutlak
2. Wujud Nisbi

Anda mungkin juga menyukai