Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DHEA PERMATA PUTRI NASUTION

NPM : 20.02.0049

Resume Kelompok 2

Mengenal Sifat Sifat Allah Swt

Tauhid menurut bahasa adalah bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu

yang artinya menjadikan sesuatu menjadi satu saja. Menurut syeikh Muhammad

Bin Shalih Al Utsaimin menambahkan bahwa makna ini akan sempurna jika

ditambahkan penafikan segala sesuatu selain yang dijadikan satu tersebut.

Sifat-sifat Allah adalah sifat sempurna yang tidak terhingga bagi Allah. Setiap

muslim mempunyai kewajiban untuk mempercayai akan sifat Allah yang wajib

mustahil dan jaiz bagi Allah. Sifat-sifat Allah terbagi menjadi :

1. Sifat Tsubutiyah

Sifat Tsubutiyah adalah sifat-sifat yang telah ditetapkan oleh Allah

menjadi sifat dirinya didalam Al-Qur’an dan Hadist, semua sifat ini adalah

sifat yang sempurna tidak sedikitpun memiliki kekurangan. Sifat Tsubutiyah

ini terbagi atas :

a. Sifat Dzatiyah

b. Sifat Fi’liyah

2. Sifat Tsalbiyah

Sifat Tsalbiyah adalah sifat-sifat yang Allah nafikan dari dirinya baik

dalam Al-Qur’an maupun Hadist. Sifat Tsalbiyah semuanya adalah sifat

kekurangan dan tercela dan tidak layak dinisbatkan kepada Allah.

Sifat wajib Allah adalah sifat yang pasti ada pada Allah.Sifat wajib bagi
Allah terbagi menjadi 4 yaitu :

A. Nafsiyah

B. Salbiyah

Sifat Salbiyah yaitu sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya,yakni

sifat-sifat yang tidak sesuai,tidak layak dengan kesempurnaan dzat-Nya.Sifat

Salbiyah ada lima yaitu :

 Qidam (Terdahulu)
 Baqa’ (Kekal)
 Mukhalafatuhu Lilhawadith (Berbeda dengan makhluk-Nya)
 Wahdaniyah (Tunggal/Esa)
 Qiyamuhu binnafsihi (Allah berdiri sendiri

C. Ma’ani

Sifat ma’ani adalah sifat-sifat abstrak yang wajib ada Allah.yang termasuk

sifat ma’ani ada tujuh yaitu;

 Qudrat (Berkuasa)
 Iradah (Berkehendak)
 Ilmu (Mengetahui)
 Hayat (Hidup)
 Sama’ (Mendengar)
 Basar (Melihat)
 Kalam (Berbicara/Berfirman

D. Ma’nawiyah

Sifat ma’nawiyah adalah kelaziman dari sifat ma’ani.Sifat ma’nawiyah

tidak dapat berdiri sendiri,sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat

ma’nawiyah. Jumlah sifat ma’nawiyah ada tujuh yaitu:

 Qadirun yaitu, keadaan Allah ta’ala yang berkuasa mengadakan dan


meniadakan Dalil naqli sifat qadirun Qur’an Surah Al-Baqarah ayat:20
 Muridun yaitu, keadaan Allah yang menghendaki dan menentukan tiap-
tiap sesuatu Dalil naqli sifat muridun Qur’an Surah Hud ayat:107

 Alimun yaitu, keadaan Allah ta’ala yang mengetahui akan tiap-tiap


sesuatu Dalil naqli sifat muridun Qur’an surah An-Nisa ayat:176

 Hayyun yaitu keadaan Allah ta’ala yang hidup.Allah tidak akan mati,tidak
tidur ataupun lengah Dalil naqli sifat hayyun Qur’an Surah Al-Furqan
ayat:58

 Sami’un yaitu keadaan Allah ta’ala yang mendengar pembicaraan


manusia,permintaan ataupun do’a Dlil naqli sifat sami’un Qur’an Surah
Al-Baqarah ayat:256

 Basirun yaitu keadaan Allah ta’ala yang melihat akan tiap-tiap yang
maujud(benda yang ada)Dalil naqli sifat basirun Qur’an Surah Al-Hujarat
ayat:18

 Mutakkalimun yaitu keadaan Allah ta’ala yang berkata-kata,Allah tidak


bisu,Allah berbicara melalui ayat-ayat Al-Qur’an.

IV. SIFAT JAIZ BAGI ALLAH


Kata jaiz menurut bahasa berarti “boleh” yang dimaksud dengan jaiz ialah

sifat yang boleh ada dan tidak ada pada Alllah,Allah bebas dengan kehendak-

Nya sendiri tanpa ada yang menghendaki.

V. SIFAT-SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH

Sifat Mustahil bagi Allah artinya sifat yang tidak mungkin ada pada Allah,

sifat mustahil Allah merupakan lawan kata/kebalikan dari sifat wajib Allah.

Berikut adalah sifat-sifat mustahil bagi Allah :

 ‘Adam artinya tiada (bisa mati)


 Huduth artinya baru (atau bisa diperbaharui)
 Fana’ artinya binasa (tidak kekal/mati)
 Mumathalatuhu Lilhawadits artinya menyerupai akan makhluq-Nya
 Qiyamuhu Bighayrih artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama/bantuan orang lain)
 Ta’addud artinya berbilang-bilang (lebih dari satu)
 ‘Ajz artinya lemah (tidak kuat/tidak mampu)
 Karahah artinya terpaksa (bisa dipaksa/ atas kehendak orang lain)
 Jahl artinya bodoh (tidak memiliki ilmu)
 Maut artinya bisa mati (tidak hidup)
 Syamam artinya tuli/tidak dapat mendengar
 ‘Umy artinya buta/tidak dapat melihat
 Bukm artinya bisu/tidak dapat berbicara
 Kaunuhu ‘ajizan artinya lemah (dalam keadaan)
 Kaunuhu Karihan artinya terpaksa (dalam keadaan)
 Kaunuhu Jahilan artinya bodoh (dalam keadaan)
 Kaunuhu Mayyitan artinya mati (dalam keadaan)
 Kaunuhu Asam artinya tuli (dalam keadaan)
 Kaunuhu A’ma artinya buts (dalam keadaan)
 Kaunuhu Abkam artinya bisu (dalam keadaan)

Anda mungkin juga menyukai