Npm : 20.02.0049
M.Kuliah : Fiqih
Tanggal : 24-06-2021
SOAL
1. Bagaimana pendapat anda tentang pernikahan orang tuna rungu (bisu) ketika ijab kabul
karena tidak mampu mengucapkan? Jelaskan dan bagimana hukumnya?
Jawaban :
Dijelaskan salah satu syarat dari akad nikah adalah ijab qobul yang harus dilakukan dengan
perkataan yang jelas. Lalu bagimana denga orang bisu yang akan melakukan ijab qobul?
Perlu Anda ketahui, seperti dijelaskan pada situs piss-ktb.com, cara ijab qobul orang bisu
dalam akad nikah bisa dilakukan dengan isyarat, dengan syarat bila isyaratnya sharih
(jelas), jika tidak sharih, dalam arti isyaratnya menimbulkan kinayah atau ia bisa menulis
maka bila ia masih bisa mewakilkan ia harus mewakilkan dan jika tidak bisa mewakilkan
maka ijab qabulnya boleh dilakukan dengan isyarat kinayah atau dengan tulisan karena
darurat.
Tidak hanya itu, ternyata jika salah satu pihaknya tidak memahami isyaratnya, ijab
qabulnya tidak sah, sebab yang melakukan ijab qobul hanyalah antara dua orang yang
bersangkutan itu saja.
Ada beberapa hal yang wajib Anda ketahui, isyarat orang bisu dan tulisannya seperti
penjelasan dengan lisannya berbeda dengan orang yang terikan lisannya Imam As-Syafi’i
berkata “Isyarat dan tulisannya sama dalam berbagai masalah-masalah hukum seperti
dalam hal wasiat, nikah, talak, jual beli, qishas dan sebagainya.
Jawaban :
a. Komentar saya terhadap vidio tersebut tidak masuk akal dan baru saya temui peristiwa
per nikahan seperti itu. Menurut saya saat kita ingin n menikah dengan seseorang kita
harus tau bibit bobot dan asal keluarga yang ingin kita nikahi tersebut. Agar lebih
melancarkan silaturahim dalam kedua pihak keluarga dan agar tidak terjadi kejadian yang
ada pada vidio tersebut.
b. Perkawinan anak tiri tidaklah boleh dan haram hukumnya dinikahi oleh
bapak tirinya karena sebab pernikahan dan al-dukhul, hikmah yang dapat diambil dari
keharaman menikahi anak mantan istri ini adalah mengagungkan kerabat, menjaga tali
persaudaraan, menjaga martabat keluarga dan memelihara dari kebodohan.
3. Ada beberapa fase dalam pemutusan pernikahan (cerai) yang berahkir dengan Thalaq ba’in
kubro.
Jawaban :
a. talak bain kubra adalah adalah talak tiga di mana mantan suami tidak boleh rujuk
kembali, terkecuali jika mantan istrinya pernah menikah dengan laki-laki lain dan
sudah digaulinya, lalu diceraikan oleh suaminya yang kedua.
Jawaban :
b. Pembunuhan tidak sengaja merupakan tindak pidana yang dilakukan dengan tidak
sengaja dengan bentuk kejahatan yang akibatnya tidak dikehendaki oleh pelaku.
Kejahatan ini diatur dalam Pasal 359 KUHP, yang rumusannya sebagai
berikut :“Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan paling lama
satu tahun.”10 Berdasarkan tindakan kejahatan sebagaimana dijelaskan pada
Pasal 359 KUHP ini, ada dua macam hukuman yang dapat dijatuhkan terhadap
pelakunya, yaitu berupa pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
kurungan paling lama satu tahun.
5. Defenisikan:
a. Hudud
Hudud secara bahasa adalah jamak dari kata had yang berarti memeisahkan salah satu
barang (sesuatu) agar tidak tercampur dengan yang lain, atau salah satunya tidak
melampaui batas atas yang lainnya.9 Kata ini juga – dalam ensiklopedi al-Qur'an –
memberi makna “batas” atau sesuatu yang “tajam”
b. Qishash
c. Qodzaf
d. Li’an
e. Ta’zir
Ta'zir adalah hukuman yang bersifat pendidikan atas perbuatan dosa (maksiat) yang
hukumannya belum ditetapkan oleh syara' yang ditetapkan oleh pemerintah karena tidak
ada nash yang jelas dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.