Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DWI SOKA WATI

NPM : 18.02.0117

1. Pengertian Talak
Jb :Talak adalah terlepas atau putus nyaikatan perkawinan antara seorang suami dan
seorang istri baik melalui sebuah ucapan seorang suami yang memiliki arti talak atau
pun melalui keputusan hukum di pengadilan atas gugatan yang di minta oleh istri.

2. Hukum Yang berkaitan dengan talak


Jb :A. Talak Yang HukumnyaWajib
Talak bias menjadi wajib apabila di temui beberapa kondisi berikut :
 Jika suami isteri memiliki kemungkinan damai yang amat kecil atau sulit
untuk di damaikan melalui proses mediasi.
 Sebelum perceraian terjadi biasanya ada dua orang wakil dari pihak suami
atau yang akan membantu proses mediasi. Namun mediasi ini gagal maka
cerai bias menjadi diwajib hukumnya.
 Jika pengadilan menjatuhkan pendapat sekiranya talak lebih baik
dijatuhkan daripada meneruskan pernikahan. Jika suami tidak dapat
mengucapkan talak sementara talak wajib hukumnya maka suami akan
berdosa.
 Talak juga wajib hukumnya bagi suami yang meng-ila’ isterinya yakni
suami bersumpah untuk tidak menggauli isterinya. Masa ila’ ini di
tangguhkan hingga empat bulan dan apabila setelah empat bulan berlalu
suami enggan kembali kepada isterinya maka hakim berhak untuk
memaksa suami mengikrarkan talak.
B. Talak Yang Hukumnya Sunnah
Talak hukumnya sunnah apabila di jatuhkan kepada suami dengan ikhlas demi
kebaikan isterinya dan untuk mencegah kemudharatan apabila isterinya tetap
tinggal bersamanya.
C. Talak Yang Hukumnya Makruh
Talak hukumnya makruh jika suami menjatuhkan perkataan talak terhadap
isterinya tanpa sebab yang jelas dan keadaan rumah tangga yang baik baik
saja.
D. Talak Yang Hukumnya Mubah
Talak yang hukumnya mubah adalah talak dimana suami memiliki keinginan
untuk menceraikan isterinya di karenakan sudah tidak mencintai isterinya atau
jika sang isteri tidak dapat mematuhi suami serta berperangai buruk.
F. Talak Yang Hukumnya Haram
Talak tidak bias menjadi haram apabila talak yang di jatuhkan suami tidak
sesuai dengan petunjuk syariat islam. Hal ini berarti, talak yang di jatuhkan
pada kondisi dimana talak tersebut di larang untuk di ucapkan.
3. Macam Macam Talak
Jb: Talak memiliki banyak macamnya di bawah ini merupakan macam macam talak
yang di lihat dari beberapa segi . diantaranya yaitu :
A. Talak Ditinjau Dari Segi Jumlah
 Talak satu
 Talak dua
 Talak tiga
B. Talak Ditinjau Dari Segi Boleh Atau Tidaknya Bekas Suami Untuk Rujuk
 Talak Raj’i
 Talak Ba’in
 Talak Ba’in Shugra
 Talak Ba’in Kubra
C. Talak Ditinjau Dari Segi Keadaan Isteri
 Talak Sunny
 Talak Bid’iy
 Talak La Sunny WalaBid’iy
D. Talak Ditinjau Dari Segi Tegas Atau Tidaknya Kata Kata Yang Digunakan
 Talak Sharih
 Talak Kinayah
E. Talak Ditinjau Dari Segi Langsung Atau Tidaknya Menjatuhkan Talak
 Talak Muallaq
 Talak GhairuMuallaq
F. Talak Ditinjau Dari segi Cara Suami Menyampaikan Talak
 Talak dengan ucapan
 Talak dengan tulisan
 Talak dengan isyarat
 Talak dengan utusan

4. AkibatTalak
Jb :Putusnya hubungan pernikahan pada dasarnya di akibatkan oleh perceraian, baik
cerai karena kematian maupun karena cerai hidup melalui 2 cara yakni : cerai talak
dan cerai gugat. Penceraian tidak mudah untuk di lakukan karena harus ada alas an
alasan kuat yang mendasarinya .Cerai adalah terputusnya hubungan perkawinan
antara suami isteri.

5. Hak Dan Kewajiban Suami Isteri


Jb : Kewajiban Suami Dan Hak Isteri

a. Suami harus memberikan nafkah lahir dan bathin.


b. Suami harus juga memberikan Mu’nah.
c. Suami juga wajib memberikan biaya Kiswah.
d. Suami harus memberikan nafkah makan.
e. Suami harus memberikan pekerjaan yang layak dan pantas kepadai sterinya.
f. Suami tidak boleh memaki maki isteri.
Kewajiban Isteri Dan Hak Suami
a. Isteri wajib taat kepada suaminya terhadap segala apa saja perintah suami, selagi
dalam hal yang di halal kan menurut perintah Allah SWT.
b. Isteri tidak boleh berpuasa kecuali atas izin suaminya.
c. Isteri tidak boleh keluar rumah kecuali atas izin dan ridha suaminya.
d. Seorang isteri harus bersungguh sungguh mencari ridla suaminya, karena ridla Allah
berada di dalam ridla suaminya dan marahnya Allah berada di dalam marah
suaminya.
e. Sekuat mungkin istri wajib berusaha menjauhi yang sekiranya menyebabkan
suaminya marah.

6. Pengertian Mawaris

Jb : Mawaris adalah ilmu yang berkaitan dengan pembagian harta warisan berdasarkan
prinsip dan syariat Islam. Umumnya di sebut juga dengan ilmu Faraidh. Ilmu inilah
yang di gunakan untuk melakukan pembagian harta kepada para ahli waris.

7. Dasar Hukum Mawaris


Jb: Hukum waris merupakan aturan yang di berlakukan agar proses pembagian harta
warisan berjalan lancar. Menurut Prof. Dr. Wirjono Projo dikoro ahli hukum
Indonesia defenisi hokum warisa dalah peraturan seputar posisi kekayaan seseorang
mana kala pewaris sudah meninggal dunia . Pun di artikan sebagai cara beralihnya
harta kepada ahli waris. Penjelasan hokum waris juga di cantumkan dalam Intruksi
Presiden Nomor 1 Tahun 1991.

8. Istilah Istilah Dalam Pewarisan


Jb :
A. Pewaris : Adalah orang yang meninggal dunia dan meninggalkan harta benda untuk di
bagikan kepada yang berhak ( AhliWaris ).
B. Ahli Waris :Adalah orang orang yang berhak menerima warisan dari pewaris.
C. Warisan : Adalah semua peninggalan pewaris yang berupahak dan kewajiban atau
semua harta kekayaan yang di tinggalkan oleh orang yang meninggal dunia setelah di
kurangi semua utangnya.
D. Boedel : Adalah warisan yang berupa kekayaan saja, dan yang perlu segera
dikeluarkan dari harta orang meninggal dunia , antara lain :

 Biaya pengurusan mayat


 Dibayarkan utangnya
 Dilaksanakan wasiatnya / hibah wasiatnya
 Dalam hokum waris Islam diambil zakatnya / sewanya
 Sisanya adalah harta warisan
E. Wasiat : Adalah suatu keputusan dari seseorang ( biasanya di tuangkan dalam suatu
akta) yang harus di laksanakan setelah ia meninggal dunia. Wasiat karena perbuatan
sepihak dapat di tarik kembali.
F. Legitime portie : Adalah bagian mutlak yaitu bagian dari harta peninggalan yang tidak
dapat di kurangi dengan testament dan pemberian lainnya oleh pewaris. Ahliwaris
yang berhak atas bagian ini di sebut “legitimaris” yaiu para ahli waris dengan garis
lurus menurutun dan gundang.
9. Syarat Dan Rukun Kewarisan
Jb :Syarat dalam kewarisan

 Orang yang mewariskan hartanya yang telah meninggal dunia.


 Ahli waris yang akan mendapat warisannyata – nyata masih hidup ketika orang yang
akan di warisi hartanya meninggal, meskipun masa hidup nya hanya sebentar saja.
 Di ketahuinya hubungan ahli waris dengan simayit karena hubungan kekerabatan,
pernikahan, atau memerdekakan budak.
 Satualasan yang menetapkan seseorang bisa mendapatkan warisan secara rinci.
Rukun dalam kewarisan

 Orang yang mewariskanya knimayit yang di warisi oleh orang lain yang berhak
mewarisinya.
 Orang yang mewarisi yaitu orang yang bertalian dengan mayit dengan salah satu dari
beberapa sebab yang menjadikan ia bisa mewarisi.
 Harta warisan yakni harta warisan yang di tinggalkan mayit setelah kematiannya.

Anda mungkin juga menyukai