Anda di halaman 1dari 10

Nama : Maura Salsabila

NIM :192111145
Kelas : HES 3 E
Matkul : FIQH MUNAKAHAT
Dosen : Dr.Rial Fuadi,S.Ag.,M.A.,M.Ag.
UTS DAN UAS FIQH MUNAKAHAT

PERTEMUAN KE-2
1. Apa penggertian dari nikah istibdha’ ?
Jawab : Nikah Istibdha`, yakni pernikahan yang merupakan kebiasaan orang
arab sebelum islam, yaitu seorang suami menyuruh atau mengizinkan istrinya
untuk bergaul dengan orang-orang terpandang (bangsawan) tujuannya adalah
untuk mencari “ bibit unggul”. Yaitu dengan cara si suami menyuruh kepada
istrinya (dalam masa subur) untuk bergaul dengan seorang laki-laki terhormat
agar mendapatkan keturunan yang diinginkan. Pada masa ini suami tidak
menyentuh si istri sampai ada tanda-tanda kehamilan dari istri. Setelah si istri
benar-benar hamil baru si suami menggaulinya atau kalau tidak ingin
menggaulinya maka si suami membiarkannya sampai si istri melahirkan.
2. Apa penggertian dari nikah badal ?
Jawab : Nikah Badal. Imam Ad-Daraquthni, dalam As-Sunan, meriwayatkan
hadis dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa nikah badal pada masa
Jahiliyah terjadi jika seorang laki-laki berkata kepada yang lain,
“Singgahkanlah istrimu untukku dan aku akan menyediakan istriku bagimu.
Bahkan aku bisa menambah (masanya)”.
3. Apa penggertian dari nikah maqtun atau nikah dhaizan ?
Jawab : Nikah Maqtun atau Nikah Dhaizan, yaitu seorang wanita pada masa
Jahiliyah, bila suaminya meninggal dunia, maka anak atau kerabatnya lebih
berhak menikahinya daripada orang lain, jika anak atau kerabatnya itu ingin
menikahinya. Tetapi jika ia ingin menghindari pernikahan selama masa-masa
tertentu, menurut sebagian besar para ahli, disebut nikah Maqtun karena
mereka memutlakkan lafad muqti dan maqit kepada anak suaminya.
PERTEMUAN KE-3
1. Apa pengertian dari rukun perkawinan ?
Jawab : Rukun perkawinan adalah seuatu atau unsur yang harus dipenuhi
dalam sebuah perkawinan, jika unsur salah satu tidak terpenuhi maka tidak
terjadi perkawinan.
2. Pada dasarnya Perkawinan menurut syari’at Islam hukumnya adalah mubah.
Dalam kondisi-kondisi apakah kemubahan itu berubah menjadi Wajib, Haram,
Sunnah, dan Makruh. Terangkan Jelaskan hukum perkawinann !
Jawab :
a. Sunnah : Hukum sunnah bisa berubah sesuai dengan Situasi dan
kondi yang menikah itu.
b. Wajib :Ketika tidak menikah menimbulkan mudhorof. Jika tidak
mampu mengendalikan nafsunya
c. Sunnah : Jika tidak menikah tak menimbulkan kersulitan dan
kemudharatan masih mampu mengendalikan hawa nafsu Jika menikah
memperoleh kemaslahatan.
d. Haram :Jika dengan menikah menimbulkan mudheral karena
belum mampu
e. Makruh :Jika dengan menikah itu menimbulkon kersulitan ,jika
tidak menikah terhindar dari kesulitan dan bisa mengendalikan hawa
nafsunya
3. Bagaimana hikmah dari perkawinan ?
Jawab :
1. Menikah akan meninggikan harkat dan martabat manusia.
2. Menikah memuliakan kaum wanita.
3. Menikah adalah cara untuk melanjutkan keturunan.
4. Wujud kecintaan Allah SWT. Pada mahkluk-NYa untuk dapat menyalurkan
kebutuhan biologis secara terhormat dan baik.

PERTEMUAN KE-4
1. Apakah yang dimaksud dengan mahar ?
Jawab : Yaitu suatu pemberian wajib oleh suami kepada istri yang harus
disebutkan pada saat dilakukan akad.
2. Sebutkan pembagian mahar dan jelaskan ?
Jawab :
a. Mahar musamma ialah mahar yang diucapkan atau disebutkan pada waktu
akad. Jika terjadi perceraian sebelum hubungan seksual maka mahar yang
harus dibayarkan secara mahar musamma bisa tunai dan bisa ditangguhkan
pembayarannya.
b. Mahar mitsil ialah suatu mahar yang layak atau sepadan dengan kedudukan
istri.
3. Sebutkan macam-macam pembagian wali nikah !
Jawab :
a. Wali Nasab : wali ng yang ada hubungan darah dengan ayah. Jike
seseorang tidak mempunyai wali nasab maka
b. Wali Hakim : wali nikah dari hakim atau qadi. Pemerintah (KUA)
c. Wali Muhakam :Wali yang ditunjuk oleh kedua belah pihak. Jika tidak ada
wali nasab dan wali hakim
d. Wali adhol : Wali yang enggan menikahkan anaknya.

PERTEMUAN KE-5
1. Apa saja larangan perkawinan Selamanya ?
Jawab :
Larangan selamanya atau abadidisebabkan oleh beberapa faktor diantara lain :
a. Hubungan Nasab (Surat An Nisa 23)
b. Hubungan Persusunan
"Sesungguhnya Allh SWT melarang pernikahan ka rena hubungan
perturuan Jebagaimana yang diharamkan sebager hubungan nasab"
c. Hubungan perkawinan : Mertua,menantu, anaktiri jika sudah berhubungan
dengan ibu.
2. Apa isi dari Perjanjian Takliq Alaq ?
Jawab :
a. Bahwa suami berjanji kepada istrinya tidak meninggalkan istrinya selama 2
tahun berturut-turut
b. Suami tidak menafkahi selama 3 tahun
c. Suami tidak mempedulikan istrinya selama 6tahun
3. Sebutkan syarat dan akibat yang di langgar dari suatu perjanjian perkawinan ?
Jawab :
a. Syarat : 1. Kesepakatan kedua belah pihak
2. tidak menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal
b. Akibatnya : pihak yang dirugikan bisa mengajukkan pembatalan
perkawinan/ mengajukan perceraian/

PERTEMUAN KE-6
1. Apakah berpoligami harus mendapatkan izin dari istri pertama ?
Jawab : Seseorang jika ingin berpoligami tidak harus mendapat izin dari istri
yang pertama, tetapi secara moral dan untuk menjaga keharmonisan rumah
tangga, maka sebaiknya suami memberitahu hal tersebut kepada istri pertama,
untuk menjaga perasaan dan memperingan sakit hatinya sesuai dengan tabiat
wanita pada umumnya, dengan ungkapan bahasa dan tutur kata yang santun
serta pemberian materi jika diperlukan.
2. Sebutkan hak-hak yang didapat istri dari suami ?
Jawab : Hak istri dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Hak Kebendaan
1. Mas kawin
2. Nafkah
b. Hak Bukan kebendaan
1. berbuat adil di antara para isteri (dalam perkawinan poligami)
2. tidak berbuat yang merugikan isteri dan sebagainya.
3. Sebutkan Kewajiban Bersama Suami Istri ?
Jawab :
1. Memelihara dan mendidik anak keturunan yang lahir dari perkawinan
tersebut.
2. Memelihara kehidupan rumah tangga yang sakinah , mawaddah wa rahmah.

PERTEMUAN KE-7
1. Apa pengertiah dari perkawinan beda agama ?
Jawab : Perkawinan beda agama adalah pernikahan yang dilakukan antar
agama,antara orang yang berlainan agama, yang salah satu beragama islam
dan salah satu lainnya beragama islam.
2. Apa hukumnya bila nikah beda agama ?
Jawab : menurut hukum Islam seorang muslim, baik pria maupun perempuan
menikah dengan oeang yang berbeda agama itu tidak sah hukum nikahnya.
Sesuai dengan putusan Muktamar NU tahun 1962 dan MUI dalam
musyawarah nasional II tahun 1980.
3. Sebutkan jenis-jenis pernikahan beda agama ?
Jawab :
a. Perempuan beragama Islam menikah dengan laki-laki non muslim
b. Laki-laki beragama Islam menikah dengan perempuan non muslim

PERTEMUAN KE-8
1. Apa pengertian dari perkawinan wanita hamil ?
Jawab : Perkawinan wanita hamil adalah seorang wanita yang hamil seblum
melangsungkan akad nikah, kemudian dinkahi oleh pria yang menghamilinya.
2. Menurut pandangan ulama’ fiqh Dalam kasus wanita hamil yang akan
menikah dengan laki-laki lain yang tidak menghamilinya ada 3. Sebutkan!
Jawab :
a. Pendapat Imam Syafi'i, ia berpendapat diperbolehkannya nikah dengan
wanita yang zina, walau ia dalam keadaan hamil. Demikian juga menurut
Hanafiyah, hanya saja, menurut madzhab ini, sang suami tidak
diperbolehkan mengumpuli istrinya hingga ia melahirkan anaknya.
b. Pendapat madzab , ia berpendapat boleh menikahi wanita hamil baik laki-
laki menzinanya maupun laki-laki tidak menzinanya dengan syarat bahwa
wanita itu sudah istibra, jika tidak hamil makan boleh dinikahi laki-laki
manapun. Jika ternyata hamil maka tidak boleh menikahi untuk siapapun.
c. Pedapat Madzab hambali, ia berpendapat bahwa boleh menikahi wanita
yang berzina baik laki-laki yang menzinanya atau tidak dengan syarat
istibro dan bertaubat.
3. Apakah hubungan nasab seorang anak dengan ibunya, ditentukan oleh adanya
kenyataan bahwa wanita itulah yang mengandungnya ?
Jawab : anak hasil zina tidak dinasabkan kepada yang dinikahi ibunya atau
tidka punya bapak. Menurut pendapat Syafi'i tentang anak yang lahir kurang
dari 6 bulan konteksnya adalah anak hasil zina , tetapi tidak diketahui, jika
tetap diketahui tetap dianggap anak hasil zina.

PERTEMUAN KE-9
1. Apa pengertian dari talak' ?
Jawab :Perceraian yang dilakukan oleh suami dengan lafaz talak satu, dua
atau tiga sama ada secara nyata atau kiasan.
2. Sebutkan macam-macam pembagian talak !
Jawab :
1. Talak roji'i adalah talak yang dijatuhkan suami ke istri sebanyak satu satu
dua kali. Talak ini menyebabakan untuk rujuk bisa pada masa idah.
2. Talak Bain adalah talak yang dijatuhkan suami kepada istri dan suami
boleh kembali kepada istri dengan akad dan mahar baru.Talak ba‘in dibagi
menjadi dua, yaitu talak ba‘in sugra dan talak ba‘in kubra.
3. Sebutkan syarat sah terjadinya khuluk !
Jawab :
a. Suami: Baligh, berakal, mukhtar (bebas) melakukan khulu‘ bukan dipaksa.
b. Isteri: Hendaklah seorang yang boleh menguruskan harta dan mukallaf.
c. Lafaz khulu‘: Hendaklah disebut dengan terang.
d. Bayaran khulu‘: Hendaklah dijelaskan dengan jumlah yang tertentu.

PERTEMUAN KE-10
1. Apa pengertian dari Fasakh ?
Jawab : Fasakh ialah membatalkan atau pembubaran akad nikah disebabkan
oleh kecacatan yang berlaku pada waktu akad atau kecacatan yang mendatang
selepas berlakunya akad nikah yang menghalang kekalnya perkahwinan.
2. Bagaimana sebab-sebab terjadinya fasakh ?
Jawab :
a. Rukun syarat-syarat tidak terpenuhi akad nikah setelah terjadinya
pernikahan
b. Hal-hal lain yang datang kemudian setelah terjadinya pernikahan
3. Bagiamana status anak kandung setelah terjadinya Fasakh ?
Jawab : jika sebelum Fasakh sudah memiliki anak maka anaknya anak
tersebut yang sah dari suami istri, istrinya yang perkawinannya difasakh. Anak
tersebut memiliki hubungan nasab dengn ayah dan ibunya dan memiliki hak
saling mewarisi dan hak menjadi wali.

PERTEMUAN KE-11
1. Sebutkan macam-macam dari nusyuz !
Jawab :
a. Nusyuz istri hukumnya haram
Tindakan yang Dilakukan Suami Ketika Istrinya Nusyuz
1. Memukul
2. Berpisah tempat tidur
3. Menasehati
4. Mengutus dua orang hakam
b. Nusyuz suami, menjauhi istri, bersikap kasar, meninggalkan untuk
menemaninya, meninggalkan dari tempat tidur, mengurangi nafkahnya atau
berbagai beban berat lainnya bagi istri. Dan terkadang penyebab nusyuz ini
adalah suami yang berakhlak tercela, mudah marah, atau kekacauan dalam
pembelanjaan.
2. Apa pengertian dari syiqaq ?
Jawab : keadaan perselisihan yang terus-menerus antara suami istri yang
dikhawatirkan akan menimbulkan kehancuran rumah tangga atau putusnya
perkawinan.
2. Bagiamana cara penyelesaian jika terjadinya percecokan suami istri( syiqaq) ?
Jawab : Ketika permasalahan yang dihadapi suami istri masih menemukan
jalan buntu, maka perlu dihadirkan dua orang dari pihak suami maupun istri
yang disebut hakamain.

PERTEMUAN KE-12
1. Apa pengertian dari Ila'
Jawab : sumpah suami bahwa ia tidak akan mencapuri istrinya dalam masa
lebih empat bulan atau dengan tidak menyebut masanya.
2. Sebutkan rukun-rukun dari zihar
Jawab : Rukun-Rukun Zhihar Yaitu Sebagai Berikut Ini :
a. Yang menzhiharkan adalah SUAMI
b. Yang dizhiharkan adalah ISTRI
c. Orang yang disamakan dengan isteri (ibu)
d. Lafaz Zhihar pada isteri ( Shigat )
3. Bagiamana kafarat zihar kepada suami yang hendak kembali mencampuri
urusan istrinya kembali ?
Jawab : sebelum melaksanakan kehendaknya itu ia wajib membayar kafarat,
seperti orang yang tidak berpuasa kewajiban membayar kafarat itu adalah
disebabkan telah terjadinya dhihar, mengenai kafarat dhihar yaitu kemerdekan
kaum budak, berpuasa selama 2bukan berturut-turut atau dengan memberikan
makanan gratis selama 60 hari kepada fakir miskin. Mengenai kafarat zihar itu
Allah SWT telah memberikan penjelasan dalam surat Al- mujadilah ayat 3 dan
4.

PERTEMUAN KE-13
1. Apa maksud pengertian dari li'an ?
Jawab : li'an adalah sumpah yang diucapkan oleh suami ketika ia menuduh
istrinya berbuat Sina debgan empat kali kesaksian bahwa tuduhannya benar,
kemudian pada sumpah kesaksian yang kelima disertai dengan ucapan bahwa
ia bersedia menerima ka'nat Allah SWT jika tuduhannya itu dusta. .
2. Sebutkan akibat dari sumpah li'an !
Jawab :
a. Sumpah li'an harus diucapkan dipengadilan. Apabaila suami dan istri telah
melakukan sumpah li'an dipengadilan, maka Perkawinan mereka putus
untuk selamanya. Suami terlepas dari hukuman qazab dan istri terlepas
dari hukuman zina.
b. Perceraian akibat dianggap Fasakh sehingga istri yang dili'qn, pada masa
Iddah tidak mendapatkan nafkah dan tempat tinggal
c. Anak yang lahir adalah anak ibu, dan terputus hubungan nasab dengan
bapaknya. Sehingga tidak ada hak dan kewajiban nafkah dan hak saling
mewarisi.
3. Bagaimana jika istri tidak mau bersumpah ?
Jawab : jika istri tidak mau bersumpah berarti tuduhan yang dilontarkan suami
kepada istri dianggap benar, maka istri dianggap melakukan perzinaan.
Zinanya adalah zina musyod maka oleh karena itu istri harus dirajam karena
udah terbukti melakukan perzinaan.

PERTEMUAN KE-14
1. Apa pengertian dari hadhanah ?
Jawab : Hadhanah adalah melakukan pemeliharaan terhadap anak-anak yang
masih kecil baik laki-laki maupun perempuan yang belum bisa menjaga diri
dan belum mampu mandiri dalam menghadapi hidup.
2. Apa saja syarat-syarat berlakunyabagi yang melakukan tugas hadhanah ?
Jawab :
a. berakal sehat
b. dewasa
c. mampu mendidik
d. amanah dan berbudi
e. ibunya belum kawin lagi
f. Merdeka
g. beragama Islam.
3. Bagaimana urutan orang yang berhak mengurus dalam hadhanah ?
Jawab :
a. Ibu
b. Nenek dari pihak ibu terus keatas
c. nenek dari pihak ayah
d. saudara kandung perempuan anak tersebut
e. saudara perempuan seibu
f. saudara perempuan seayah
g. anak perempuan drai saudara perempuan sekandung

Anda mungkin juga menyukai