Oleh:
Novita Kurniasih, S.Pd.I
Baiklah anak-anak
ibu. Sebelum kita
masuk materi
pelajaran hari ini,
Alangkah baiknya
kita membaca do’a
terlebih dahulu agar
pertemuan kali ini
dirahmati oleh Allah
Swt
Aamiin
Tanggung Jawab
Kompetensi Inti ( KI )
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, p
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsi
proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3.Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti pada tingkat teknis, spesifik,detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan
internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat
informasi dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan lingkup
kajian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan
solutif dalam ranah abstrak, terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah.Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam ranah kongkrit terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.
Kompetensi Dasar ( KD )
1.6 Meyakini kebenaran ketentuan pelaksanaan pernikah
berdasarkan syariat Islam
2.6. Menunjukkan sikap bersatu dan kebersamaan dala
lingkungan masyarakat sebagai
implementasi ketentuan pernikahan dalam Islam
3.6 Mengevaluasi ketentuan pernikahan dalam
Islam
4.6 Menyajikan prosesi pernikahan dalam Islam
Tujuan
Pembelajaran
k.D 3.6
Ketentuan Pernikahan Dalam Islam
Talak boleh dilakukan dan halal hukumnya , tetapi perbuatan tersebut di benci
oleh Allah Swt. Perhatikan sabda Rasulullah Saw berikut ini :
a). Sebab – sebab Talaq
Ada beberapa penyebab talaq seperti berikut :
1)Li’an
2)Ila’
Ila’
Ila’ merupakan sumpah suami yang menyatakan
bahwa dia tidak akan menggauli istrinya selama
empat bulan atau lebih . Suami boleh menggauli
kembali istrinya setelah membayar kafarat. Kafarat
Ila’ adalah memberi makan sepuluh orang miskin,
memberi mereka pakaian, atau memerdekakan
budak. Jika tidak sanggup menunaikannya ia harus
berpuasa selama 10 hari.
b. Macam- macam talak
Talak dilihat dari segi boleh tidaknya suami istri
rujuk dibagi menjadi 2 sebagai berikut :
(1) Talak Raj’i
Talak raj’i yaitu talak yang dijatuhkan suami
kepada istrinya satu atau dua kali. Talak raj’i
menyebabkan suami masih boleh rujuk kepada
istrinya tanpa harus melakukan akad nikah lagi.
Rujuk dilakukan dalam masa idah. Talak raj’i
berakibat pada berkurangnya bilangan talak yang
dimiliki suami. Jika talak yang dijatuhkan adalah
talak pertama, hak talak suami tinggal dua kali lagi.
Jika talak yang dijatuhkan adalah talak kedua,
suami tinggal memiliki satu hak talak.
(2). Talak Ba’in
talak ba’in yaitu talak yang dijatuhkan suami
kepada istri dan suami boleh kembali kepada istri
dengan akad dan mahar baru. Talak ba’in terbagi 2
:
• ) Talak ba’in sugra merupakan talak nyang dijatuhkan
suami kepada Istri yang belum disetubuhi , talak raj’i
yang habis masa idahnya sementara suami tidak rujuk
dalam masa tersebt, dan talak dengan tebus ( khulu’ ).