Anda di halaman 1dari 61

K.D 3.

6 yaitu tentang Mengevaluasi ketentuan


pernikahan dalam Islam

Oleh:
Novita Kurniasih, S.Pd.I
Baiklah anak-anak
ibu. Sebelum kita
masuk materi
pelajaran hari ini,
Alangkah baiknya
kita membaca do’a
terlebih dahulu agar
pertemuan kali ini
dirahmati oleh Allah
Swt
Aamiin

Dan untuk selanjutnya kalian bisa Absen di link dibawah ini :


https://forms.gle/Sqqe1HWCeSJErMxq8
Anak-anak , seperti ibu sampaikan tadi bahwa Hari ini kita akan mempelajari materi
tentang Syaja’ah. Namun Sebelum itu marilah kita merivew sebentar materi
pertemuan sebelum ini yaitu tentang Tanggung jawab dan Kerjakeras!

Baik anak-anak ibu akan bertanya di


antara kalian yang masih ingat tentang
a. apa itu pengertian bekerja keras dan
apa itu pengertian tanggung jawab ?
Dan Apa hubungan bekerja keras dan
bertanggung jawab?Silahkan kalian bisa
tuliskan tanggapan kalian di kolom
komentar !
Iya
Betul!
Bekerja keras

Tanggung Jawab
Kompetensi Inti ( KI )
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, p
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsi
proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3.Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti pada tingkat teknis, spesifik,detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan
internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat
informasi dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan lingkup
kajian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan
solutif dalam ranah abstrak, terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah.Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam ranah kongkrit terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.
Kompetensi Dasar ( KD )
1.6 Meyakini kebenaran ketentuan pelaksanaan pernikah
berdasarkan syariat Islam
2.6. Menunjukkan sikap bersatu dan kebersamaan dala
lingkungan masyarakat sebagai
implementasi ketentuan pernikahan dalam Islam
3.6 Mengevaluasi ketentuan pernikahan dalam
Islam
4.6 Menyajikan prosesi pernikahan dalam Islam
Tujuan
Pembelajaran

Diharapkan Peserta didik mampu :


Menjelaskan makna pernikahan dalam Islam.
Menjelaskan dalil naqli terkait pernikahan.
Menjelaskan hukum Pernikahan
Menjelaskan tujuan pernikahan.
Mengidentifikasi rukun nikah dan syarat pernikahan .
Menjelaskan hikmah Pernikahan
Menjelaskanpernikahan menurutUndang-UndangPernikahan
Nomor 1 Tahun1974
Menerapkan perilaku menjaga persatuan dan kebersamaan
dalam keseharian
PETA KONSEP

k.D 3.6
Ketentuan Pernikahan Dalam Islam

Pengertian dan Penyebab Putusnya Ketentuan Pernikahan


Ketentuan dalam Islam Pernikahan dan menurut Undang-
Hikmahnya undang Nomor 1 tahun
1974
KD 3.5
Penyebab putus pernikahan

1. Penyebab Putusnya Pernikahan


Allah Swt menjadikan pernikahan sebagai sebuah ikatan
yang sakral dan suci. Ikatan tersebut terpaksa putus
karena beberapa hal Penyebab putusnya pernikahan
sebagai berikut :
a. Meninggal dunia
Jika salah satu pihak suami atau istri meninggal dunia,
pernikahan dengan sendirinya putus atau berakhir.
a. Perceraian
Perceraian merupakan penyebab putusnya pernikahan.
Perceraian dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai
berikut:
1.) Talak

Talak boleh dilakukan dan halal hukumnya , tetapi perbuatan tersebut di benci
oleh Allah Swt. Perhatikan sabda Rasulullah Saw berikut ini :
a). Sebab – sebab Talaq
Ada beberapa penyebab talaq seperti berikut :
1)Li’an
2)Ila’
Ila’
Ila’ merupakan sumpah suami yang menyatakan
bahwa dia tidak akan menggauli istrinya selama
empat bulan atau lebih . Suami boleh menggauli
kembali istrinya setelah membayar kafarat. Kafarat
Ila’ adalah memberi makan sepuluh orang miskin,
memberi mereka pakaian, atau memerdekakan
budak. Jika tidak sanggup menunaikannya ia harus
berpuasa selama 10 hari.
b. Macam- macam talak
Talak dilihat dari segi boleh tidaknya suami istri
rujuk dibagi menjadi 2 sebagai berikut :
(1) Talak Raj’i
Talak raj’i yaitu talak yang dijatuhkan suami
kepada istrinya satu atau dua kali. Talak raj’i
menyebabkan suami masih boleh rujuk kepada
istrinya tanpa harus melakukan akad nikah lagi.
Rujuk dilakukan dalam masa idah. Talak raj’i
berakibat pada berkurangnya bilangan talak yang
dimiliki suami. Jika talak yang dijatuhkan adalah
talak pertama, hak talak suami tinggal dua kali lagi.
Jika talak yang dijatuhkan adalah talak kedua,
suami tinggal memiliki satu hak talak.
(2). Talak Ba’in
talak ba’in yaitu talak yang dijatuhkan suami
kepada istri dan suami boleh kembali kepada istri
dengan akad dan mahar baru. Talak ba’in terbagi 2
:
• ) Talak ba’in sugra merupakan talak nyang dijatuhkan
suami kepada Istri yang belum disetubuhi , talak raj’i
yang habis masa idahnya sementara suami tidak rujuk
dalam masa tersebt, dan talak dengan tebus ( khulu’ ).

• ) Talak ba’in kubra yaitu talak yang dijatuhkan


suamiuntuk ketiga kalinya. Seorang suami yang telah
menjatuhkan talak ba’in kubra tidak boleh langsung
rujuk atau menikah lagi dengan mantan istrinya . Jika
suami ingin kembali kepada istri yang telah di talak
ba’in kubra harus terpenuhi syarat- syarat berikut :
(a). Mantan istri telah menikah dengan pria lain, (b).
Telah dicamouri oleh suami barunya, (c). Telah
diceraikan oleh suami barunya, (d). Telah habis masa
Idahnya sesudah cerai dengan suami barunya.
Talak dari segi cara menjatuhkannya:
1. Talak Sunny yaitu talak yang dijatuhkan sesuai dengan
suanah atau syari’at Islam , yaitu:
a. Menalak istri harus secara bertahap 9 dimulai dari talak 1,
2 dan 3)
b. Istri yang ditalak dalam keadaan suci dan belum digauli
setelah suci itu: serta
c. Istri tersebut telah nyata- nyata dalam keadaan hamil
2. Talak Bad’i yaitu talak yang dijatuhkan melalui cara-cara
yang tidak sesuai dengan syari’at Islam, Yaitu:
a. Menalak Istri dengan tiga kali sekaligus
b. Menalak Istri dalam keadaan Haid
c. Menalak Istri dalam keadaan Nifas dan
d. Menjatuhkan talak kepada Istri yang dalam keadaan suci
tetapi telah digauli sebelumny, padahal kehamilannya
belum jelas.
2. Khulu’
Khulu’ : ialah gugat cerai dari pihak isteri kepada suaminya karena
suami dianggap telah melanggar kesepakatan atau melanggar syar’i.
Misalnya suka mabuk , tidak memberi nafkah,. Tidak mau memenuhi
kebutuhan biologis isteri, pelit, impoten atau galak.
Isteri mengajikan gugat cerai dengan menyerahakan iwadl yakni
sejumlah uang yang diserahkan kepada suaminya atau kepada
pengadilan .Khulu’ merupakan salah satu bentuk keseimbangan hak
antara suami dan istri. Jika suami memiliki hak untuk menjatuhkan talak
, seorang istri memiliki hak untuk menuntut dijatuhkannya talak jika
suami telah melanggar ketentuan pernikahan. Ketika seorang istri
mengajukan khulu’ , ia memberikan ganti rugi kepada suaminya dengan
cara mengembalikan seluruh atau sebagian mahar yang pernah
diterimanya. Selain itu , tebusan atau ganti rugi juga dapat dilakukan
dengan harta lain yang bukan mahar. Perhatikan firman Allah swt
sebagai berikut :
َ ‫ك ُح ُدو ُد هَّللا ِ َفاَل َتعْ َت ُدو َها ۚ َو َمنْ َي َت َع َّد حُ ُدودَ هَّللا ِ َفأُو ٰلَئ‬
‫ِك‬ ْ ‫َفإِنْ ِخ ْف ُت ْم أَاَّل ُيقِي َما ُح ُدودَ هَّللا ِ َفاَل ُج َنا َح َعلَي ِْه َما فِي َما ا ْف َت َد‬
َ ‫ت ِب ِه ۗ ت ِْل‬
‫ُون‬
َ ‫الظالِم‬ َّ ‫ُه ُم‬
....fa in khiftum allā yuqīmā ḥudụdallāhi fa lā junāḥa 'alaihimā fīmaftadat bih, tilka
ḥudụdullāhi fa lā ta'tadụhā, wa may yata'adda ḥudụdallāhi fa ulā`ika humuẓ-
Khulu’ mengakibatkan hal-hal berikut :

1). Terjadinya talak ba’in jika unsur ganti


ruginya terpenuhi dan jika unsur ganti rugi tidak
ada , perceraian ini merupakan talak biasa.
2). Mahar yang menjadi tanggungan suami gugur
dari hak istri jika ganti rugi khulu’ tersebut
bukan mahar
3). Gugurnya seluruh hak yang berubungan dengan
harta di antara kedua belah pihak jika harta itu
diperoleh setelah khulu’ terjadi
4). Segala bentuk nafkah yang wajib ditunaikan
suami sebelum khulu’ gugur setelah terjadinya
khulu’
5), nafkah istri selama masa idah tidak gugur dan
wajib dibayarkan suami.
3. Fasakh

Fasakh adalah batalnya akad atau lepasnya ikatan


perkawinan antara suami atau istri yang disebabkan
terjadinya cacat atau kerusakan pada akad itu sendiri, atau
disebabkan hal-hal yang datang kemudian yang
menyebabkan akad tidak dapat dilanjutkan .
Fasakh yang disebabkan cacat atau kerusakan yang terjadi
dalam akad nikah , seperti :

a). Setelah akad dilakukan , diketahui bahwa ternyata


pasangan tersebut adalah saudara sepersusuan.
b). Seorang anak yang belum baligh( lelaki atau perempuan)
dinikahkan oleh wali yang bukan ayahnyaatau kakeknya
kemudian anak ini mencapai usia baligh . Ia berhak untuk
memilih .
Adapun fasakh yang disebabkan sesuatu yang datang
kemudian pada akad sehingga akad tersebut tidak
dapat dilanjutkan seperti berikut:

a). Jika suami yang dahulu kafir dan kemudian


masuk islam sementara strinya musyrik. Pada saat
itu juga akad tersebut dibatalkan karena laki-
laki muslim dilarang menikah dengan perempuan
musyrik.

b). Jika salah seorang dari suami atau isteri


murtad atau keluar dari agama Islam untuk
selamanya.
Dhihar Dan Syiqaq
Hikmah Talak dan Rujuk
Ada banyak hikmah yang Walaupun demikian bukan berarti
dapat dipetik dari pintu untuk kembali tertutup rapat
diperbolehkannya talak dalam bagi pasangan yang bercerai karena
sebuah perkawinan: Islam membolehkan mereka untuk
a.Sebagai bukti keluwesan bersatu kembali atau rujuk. Adapun
hukum Islam. hikmahnya :
b.Sebagai bahan perenungan a. Sebagai bukti bahwa Islam
untuk berbuat lebih baik pada senantiasa mendorong umatnya
masa yang akan datang. untuk saling memaafkan .
b. Untuk menyelamatkan kehidupan
c.Hak kebebasan memilih
anak jika pasangan suami Istri telah
benar-benar dihormati dalam
mempunyai anak sebelum Talak.
Islam
c. Menyatukan kembali silaturrahmi
dua keluarga yang sempat terputus.
Demikianlah materi pembelajaran kita pada pagi
hari ini

Semoga kalian dapat memahami materi dari apa yang


tadi telah ibu sampaikan
Dan untuk selanjutnya
Dapat mengerjakan tugas yang Ibu berikan dengan
bernar.
Baiklah sebelum Ibu menutup materi hari ini
alangkah baiknya kita Membaca do’a terlebih
dahulu

Anda mungkin juga menyukai