Anda di halaman 1dari 7

Kebutuhan

Manusia Terhadap
Agama

Oleh :
Milana abdillah S, S.Pd.I
Hakikat Manusia Menurut Islam
1. Manusia adalah Makhluk ciptaan Allah, ia tidak
muncul dengan sendirinya atau ada karena
dirinya sendiri. QS. Al-’Alaq: 2, Al-Thariq: 5, Al-Rahman: 3
2. Hakikat wujudnya manusia adalah makhluk yang
perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan
dan lingkungannya.
3. Manusia memiliki banyak kecenderungan,
kecenderungan menjadi orang baik dan
kecenderungan menjadi orang jahat.
Lanjutan...
Al-Qur’an menggambarkan manusia sebagai
makhluk pilihan Tuhan, sebagai Khalifah di-Nya di
bumi. Tetapi dengan kedudukan demikian, manusia
sering melupakan hakikat dirinya sebgai hamba Allah.
Manusia sering bertindak sewenang-
wenang, tidak mematuhi adanya aturan yang
mengikat dirinya dan sering merasa congkak
dan Takabur terhadap Allah SWT.
Latar Belakang Manusia Harus Beragama...

1. Beragama merupakan fitrah manusia, dalam firman


Allah
QS.Swt
Ar-Rum: 30
Sebagai hamba Allah manusia tidak terlepas dari
kekuasaannya, karena manusia mempunyai fitrah
(potensi) untuk beragama. “fitrah sebagai agama”,
yakni jalan lurus yang menghantarkan manusia kepada
tauhid atau penyaksian kepada Ketunggalan. Dalam
hal ini, fitrah adalah sesuatu yang universal bagi
manusia. Tidak ada satu pun manusia yang dapat
menyangkalnya. Ia tidak hanya terbatas pada
keyakinan akan ke-Esa-an Tuhan, melainkan juga
mencakup seluruh ajaran dan prinsip yang benar.
Lanjutan....
2. Manusia Butuh Sandaran
Untuk mengatasi ataupun memberikan solusi
terhadap kegagalan manusia sebagai akibat dari
kelemahannya, maka manusia membutuhkan
sandaran yang mempunyai kekuatan yang lebih yang
berasal dari luar manusia. Kekuatan itu adalah
kekuatan yang datang dari Tuhan Yang Maha
Sempurna yakni Allah. Melalui para Nabi dan Rasul-Nya
Allah memberi petunjuk kebenaran (agama), yaitu
sebuah kebenaran yang mutlak dan bersifat universal
yang tak perlu diragukan lagi.
Lanjutan...
Pengakuan manusia dengan adanya Tuhan
secara naluriah menurut informasi al-Qur’an telah
terjadi dialog antara Allah dengan roh manusia
tatkala berada dialam arwah. Berdasarkan
firman-Nya: QS. Al-’Araf: 172
Dengan demikian kepercayaan dan
ketergantungan manusia dengan Tuhannya, tidak
bisa dipisahkan dari kehidupan manusia itu
sendiri. Karena manusia telah berikrar sejak
dalam masa kandungan bahwa Allah adalah
Tuhannya.
Sekian dan Terimakasih
Wassalamu’alaikum WR. WB

Anda mungkin juga menyukai