Anda di halaman 1dari 16

Sejarah Masyarakat Arab

Pra Islam
FISIP UMT
Oleh : Milana Abdillah,
S.Pd.I
Latar Belakang........
Makkah merupakan sebuah kota yang
sangat penting dan terkenal diantara
kota-kota di negeri Arab, baik karena
tradisinya maupun karena letaknya.
Karena keistimewaannya itu kelebihan
dari kota Makkah diantaranya:
 Makkah merupakan kota yang strategis
 Makkah menjadi pusat keagamaan Arab
 Makkah tempat berziarah
I. Kondisi Sosial Masyarakat Arab Sebelum
Islam

Al-Qur’an menggambarkan situasi kehidupan masyarakat


Arab sebelum Islam dalam berbagai ungkapanyang
negatif :
1. Fi dlalal al-mubin (dalam kesesatan yang nyata). QS. Ali-
Imran : 164
2. Al-jahiliyah (dalam keadaan tidak cerdas). QS. Al-Maidah
: 50
3. A’da’an (bermusuhan). QS. Ali-Imran : 103
4. Dzulumat (berbuat durhaka, mengabaikan perintah
Tuhan dan melanggar larangan-Nya). QS. Al-Baqarah :
257
5. Fasad (berbuat kerusakan di muka bumi). QS. Ar-Rum :
41
Lanjutan ----->
----> lanjutan

Syaikh Ali An-Nadvi misalnya


berkesimpulan bahwa “pada saat
kedatangan Islam, masyarakat
pada khususnya dan umumnya dunia
berada dalam keadaan kacau, tak
ubahnya seperti keadaan bumi
yang baru saja dilanda gempa yang
dahsyat/tsunami. Di sana-sini
terdapat bangunan yang luluh
lantak, hancur, dan rata dengan
tanah”.
----> lanjutan

Ungkapan tersebut menggambarkan


adanya kerusakan sistem kehidupan
umat manusia baik dalam bidang
aqidah, ibadah, akhlak. Selanjutnya
berpengaruh terhadap rusaknya sistem
ekonomi, sosial, politik, budaya,
hukum, pendidikan, dan lain sebagainya.
1. Kerusakan dalam bidang
Aqidah
Dalam bidang Aqidah masyarakat Arab
sebelum Islam senantiasa mempersekutukan
Tuhan atau musyrik, dengan cara
mempercayai benda-benda atau segala
sesuatu selain Tuhan yang disebut dengan
Berhala.
Kepercayaan kepada segala sesuatu
selain Allah merupakan kekeliruan yang besar,
karena telah menjatuhkan martabat manusia
sebagai makhluk yang dianggap mulia,
menjadi makhluk yang berada dibawah
derajat makhluk lainnya.
2. Kerusakan dalam bidang
Ibadah
Ibadah mereka telah memuja atau
menyembah berhala-berhala yang
mereka buat sendiri. Mereka telah
keliru dan tersesat dalam
menggunakan akal sehatnya, mereka
telah memuja dan menyembah
sesuatu yang sesungguhnya tidak
mampu mendatangkan manfaat atau
menolak mudharat. Karena itulah
masyarakat Arab Pra Islam disebut
Jahiliyah.
3. Kerusakan dalam bidang
Akhlak
Masyarakat Arab Pra Islam telah
menerapkan pola hidup bebas tanpa
batas, memperturutkan hawa nafsu,
syahwat, dan nafsu materi. Berzina,
berjudi, mabuk-mabukan, merampok,
berkelahi, membungakan uang (riba),
bahkan membunuh anak perempuan
hidup-hidup merupakan bagian dari
akhlak mereka.
4. Kerusakan dalam bidang
Ekonomi
Mereka menerapkan pola ekonomi
liberal, monopoli, kapitalisme,
menghalalkan segala cara. Mengurangi
timbangan atau takaran, bersumpah
secara palsu, berdusta, dan praktek
ekonomi secara ilegal telah membudaya
dalam kegiatan ekonomi mereka.
5. Kerusakan dalam bidang
Sosial
Dalam bidang sosial tersebut
masyarakat Arab terbagi dalam sistem
kasta. Ada kelompok majikan, budak,
buruh, dan lain sebagainya. Sistem sosial
yang didasarkan pada garis keturunan,
harta benda, dan jenis kelamin. Yang pada
akhirnya menimbulkan sikap
diskriminatif, ketidak adilan dan saling
merugikan.
6. Kerusakan dalam bidang
Politik
Masyarakat Arab sebelum Islam
menerapkan pola kekuatan yang bersifat
monopoli dan otoriter. Dengan demikian
pemerintahan yang diterapkan cenderung
diktator bahkan tirani, yakni kepemimpinan
yang tidak memberikan ruang gerak kepada
masyarakat. Segala keputusan dan kebijakan
ditentukan oleh pemimpin, siapa saja yang
tidak mengikuti aturan dianggap
membangkang, karena orang yang dianggap
membangkang tersebut harus dihabisi.
7. Kerusakan dalam bidang
Hukum
Dalam bidang hukum, masyarakat
Arab sebelum Islam menerapkan pola
hukum yang pada dasarnya sama
dengan pola di bidang politik. Hukum
dapat dijual belikan. Mereka yang
memiliki uang dapat membeli
keputusan hukum yang diinginkannya.
Dengan demikian, hukum berpihak
kepada kaum penguasa dan orang-orang
yang memiliki uang.
8. Kerusakan dalam bidang
Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, masyarakat
Arab sebelum Islam menerapkan pola
pendidikan keluarga yang diarahkan pada
pemberian pembiasaan, keterampilan, sifat
dan karakter yang dimiliki oleh seseorang
dalam kehidupan keluarga. Pendidikan
dalam arti mencerdaskan masyarakat
dengan memberikan ilmu pengetahuan dan
keterampilan kerja yang sistematis belum
dijumpai. Pendidikan dalam arti yang kedua
ini hanya menjadi milik kaum elit. Karena
itulah jumlah orang yang cerdas jumlahnya
masih dapat dihitung dengan jari.
Lanjutan ---->
Dari ke delapan kerusakan tersebut,
selanjutnya menurut Ahmad Syalabi ada
beberapa hal yang mana masyarakat Arab
sebelum Islam tidak mau menerima dakwah
Nabi Muhammad SAW. diantaranya sebagai
berikut:
1. Mereka tidak dapat membedakan antara
kenabian dan kekuasaan. Mereka mengira
bahwa tunduk kepada seruan Nabi Muhammad
SAW. berarti tunduk kepada kepemimpinan
Bani Abdul Muthalib.
2. Nabi Muhammad SAW. menyerukan
persamaan hak antara bangsawan dan
hamba sahaya.
lanjutan,,
3. Para pemimpin Quraisy tidak
pernah menerima ajaran
tentang kebangkitan kembali
dan pembalasan diakhirat
4. Taqlid kepada nene moyang
adalah kebiasaan yang
berurat akar pada bangsa
arab
5. Pemahat dan penjual patung
memandang Islam sebagai
penghalang rezeki.
SEKIAN
WASSALAMU’ALAIKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai