Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih kepada Bapak dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi membantu makalah ini dan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Medan, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………… i


Daftar Isi …………………………………………………………………. ii
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ………………………………………. 1
B. Tujuan ……………………………………………….. 2
C. Rumusan Masalah …………………………………... 2
Bab II Pembahasan ………………………………………………………. 3
A. Kegunaan Media …………………………………….. 3
B. Pengertian Media Padat ……………………………... 3
C. Pengertian Media Cair ………………………………. 5
D. Pengertian Media Semi Padat ………………………. 6
E. Kegunaan Komposisi Media ………………………... 7
Bab III Penutup
A. Kesimpulan …………………………………………. 10
B. Saran ………………………………………………... 10

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini telah banyak ditemukan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Oleh
karenanya diperlukan keahlian dalam mengidentifikasi penyakit yang diakibatkan oleh bakteri
tersebut melalui media khusus menumbuhkan bakteri yang dibuat ketetentuan tertentu.

Media / perbenihan merupakan bahan yang digunakan untuk memperkembangbiakan


bakteri laboratorium secara invitro. Sebelum digunakan media harus keadaan steril, artinya tidak
di tumbuhi oleh mikroba lain yang tidak di harapkan.
Pelaksanaan pembuatan media memerlukan keterampilan dan kehati-hatian agar di
dapatkan hasi yang maksimal mungkin. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai hal-hal yang
bersangkutan dalam pembuatan media tersebut.

Penyediaan kebutuhan media biakan bakteri sangat di tentukan oleh tindakan persiapan
sebelumnya dan beberapa tindakan setelah siap jadi dan saat di gunakan. Mutu dari media di
tentukan sejak stok bahan baku di pesan, penyimpanan bahan baku dan pembuatan sampai
penyimpanan setelah jadi.

Berbagai kesalahan dapat terjadi pada proses pembuatan. Untuk itu diperlukan uji kwalitas
dari masing-masing bahan setelah jadi dengan bakteri standar. Misalnya standar ATCC. Untuk
penyimpanan stok media perlu di perhatikan suhu ruangan atau lemari pendingin yang sesuai
dengan petunjuk suhu penyimpanannya. Pada umumnya media sangat hidroskopik, sehingga
penutupan setelah penggunaan bahan baku tersebut harus di perhatikan.

1
B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian, komposisi, dan
kegunaan komposisi dari media padat, cair, semi padat, dan instrument yang di perlukan saat
membuat media.

C. Rumusan Masalah
1. pengertian media padat, cair, dan semi padat
2. komposisi dari media
3. kegunaan komposisi media

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kegunaan Media
Media padat berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan penyedia nutrisi bagi
mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain itu media juga berfungsi untuk
membiakkan, mengasingkan, mengirimkan dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu
yang lama di laboratorium. Media padat juga dapat digunakan untuk mempelajari sifat-sifat
koloni/pertumbuhan mikroorganisme, serta sifat-sifat biokimiawinya. Di dalam laboratorium
mikrobiologi kedokteran media juga dapat digunakan untuk pembuatan antigen, toksin dan
untuk pasasi kuman dengan tujuan perubahan virulensi dan lain-lain.

B. Pengertian Media Padat


Media padat merupakan media yang mengandung banyak agar atau zat pemadat kurang
lebih 15% agar sehingga media menjadi padat. Media ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis
menurut bentuk dan wadahnya yaitu, media tegak, media miring, dan media lempeng. Media
tegak menggunakan tabung reaksi yang ditegakkan sebagai wadahnya, media miring
menggunakan tabung reaksi yang dimiringkan, sedangkan media lempeng menggunakan
petridish (plate) sebagai wadahnya. Media ini umumnya digunakan untuk pertumbuhan koloni
bakteri atau kapang. Kalau ke dalam media ditambahkan antara 10-15 gram tepung agar-agar
per 1000 ml media. Jumlah tepung agar-agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis atau
kelompok mikroba yang dipelihara. Kalau ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat,
umumnya dipergunakan untuk pembiakkan mikroalga tetapi juga mikroba lain, terutama
bakteri dan ragi. Ada yang memerlukan kadar air tinggi sehingga jumlah tepung agar-agar
rendah. Tetapi ada pula yang memerlukan kandungan air rendah sehingga penambahan tepung
agar-agar haru sedikit. Media padat umumya dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur dan
kadang-kadang juga mikroalga.

3
Pada media digunakan bahan pemadat, misalnya agar-agar. Jumlah tepung agar yang
ditambahkan tergantung kepada jenis mikroba yang dibiakkan. Bila mikroba memerlukan
kadar air tinggi maka jumlah tepung agar harus rendah/sedikit, tetapi bila kadar air harus
rendah makan penambahan tepung agar harus lebih banyak. Media padat umumnya
dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur dan kadang-kadang mikroalgae. Media ini terdiri dari
tiga macam bentuk, yaitu:
a. Bentuk lempeng, media dibekukan di dalam cawan petri.
b. Bentuk miring, media dibekukan dalam keadaan miring di dalam tabung reaksi.
c. Bentuk tegak, media dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung.

Contoh media padat :


1. Nutrient Agar
Media yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri dengan syarat-syarat tertentu.
Dipergunakan untuk menumbuhkan biakan murni, mayoritas bakteri yang tidak selektif.
(mikroorganisme heterotrof)
Komposisi :
- Beef extract
- Pepton
- Sodium clorid
- Agar-agar
2. Simon citrate
Simon citrate memiliki pH 6,9 dapat mengidentifikasi bakteri family Enterobacteriaceae
seperti Shigella disentry dan pseudomonas yang ditandai dengan perubahan warna menjadi
biru.
Komposisi :
- Photasium hidrogenfosfat
- Ammonium dehidrogen
- Sodium clorid
- Natrium sitrat tribasic
- Brom timol blue
- Agar-agar

4
- Sodium ammonium fosfat
3. Mac conkey agar (MCA)
Media selektif dan differensial dirancang untuk memfolasi dan membedakan berdasarkan
kemampuan mereka untuk fermentasi laktos, garam empedu, dan Kristal violet
menghambat pertumuhan organisme.
Komposisi :
- Pepton
- Lactose
- Bilesalte
- Sodium clorid
- Neutrol red
- Cristal violet
- Agar-agar

C. Pengertian Media Cair


Media cair merupakan media yang tidak ditambahi bahan pemadat, umumnya
digunakan untuk pertumbuhn mikroalga. Kalau di dalam media tidak ditambahkan zat
pemadat, umunya digunakan pembiakaan mikroalga tetapi juga untuk pembiakan mikroba
lain, terutama bakteri dan ragi.
Contoh media cair :
1. Bouillon
Bouillon merupakan media suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi yang dipakai
untuk menumbuhkan bakteri. Selain itu, media ini digunakan untuk memperbanyak
bakteri.
Komposisi :
- Beef extract
- Pepton
- Sodium clorid
2. MRSA (deMann Rogosa Shape Agar)
MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan Shape
(1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari
seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan
5
mangan yang diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan
bagi Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya MRS agar tidak sangat selektif, sehingga
ada kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain dapat
tumbuh. MRS agar mengandung:
1.Protein dari kasein 10 g/L
2. Ekstrak daging 8,0 g/L
3. Ekstrak ragi 4,0 g/L
4. D (+) glukosa 20 g/L
5. Magnesium sulfat 0,2 g/L
6. Agar-agar 14 g/L
7. Dipotassium hidrogen phosphate 2 g/L
8. Tween 80 1,0 g/L
9. Diamonium hidrogen sitrat 2 g/L
10. Natrium asetat 5 g/L
11. Mangan sulfat 0,04 g/L

3. Lactosa Broth
Media untuk mendeteksi kehadiran coliform dalam air, makanan dan produk susu.
Pepton dan beef extract menyediakan nutrien essensial untuk memetabolisme bakteri
laktosa dan menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme
coliform.
Komposisi :
- Beef extract
- Pepton
- Sodium clorid

D. Pengertian Media Semi Padat


Media semi padat atau semi cair merupakan media yang mengandung agar kurang dari
yang seharusnya kurang lebih 0,3% - 0,4% sehingga media menjadi kenyal, tidak padat
dan tidak begitu cair.
Umumnya digunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan air dan hidup
anerobik dan untuk melihat pergerakan mikroba.
Kalau penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang dari yang seharusnya. Ini
umumnya diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan
air dan hidup anaerobic atau fakultatif.
Contoh Media Semi Padat :

1. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar
ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang.

6
Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue)
semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika
media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan
untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi
anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga
diharuskan tumbuh merata diseluruh media. Mengenai daftar nama dan tempat untuk
membeli bahan kimia mikrobiologi, toko bahan kimia mikrobiologi Sawittoku
Chemical merupakan toko yang bisa menjadi rekomendasi teman-teman untuk
kebutuhan penenelitiannya.

E. Kegunaan Komposisi Media yang sering digunakan

1. Ekstrak daging sapi

Suatu ekstrak cair jaringan daging sapi yang empuk dikonsentrasikan menjadi pasta.
Mengandung substansi jaringan hewan yang dapat larut dalam air, meliputi karbohidrat,
senyawa nitrogen organic, vitamin yang dapat larut dalam air dan garam-garaman.

2. Pepton

Produk yang dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung protein, seperti daging, kasein,
dan gelatin. Pencernaan bahan-bahan protein dicapai dengan asam atau enzim. Banyak
peptone yang berbeda-beda (bergantung pada protein yang digunakan dan metode
pencernaannya) tersedia utnuk digunakan dalam media bakteriologis. Pepton berbeda-beda
sebagai sumber utama nutrien organik dapat pula mengandung vitamin dan kadang-kadang
karbohidrat.

3. Agar

Suatu karbohidrat kompleks yang diperoleh dar algae marine tertentu, diolah untuk substansi
yang tidak dikehendaki digunakan sebagai bahan pemadat media, agar yang lebur dalam
larutan cair akan membentuk gel bila suhu dikurangi sampai dibawah 450C agar tidak
merupakan sumber nutrient bagi bakteri.

4. Air suling

Nama resmi : Aqua Destilatta

Nama lain : Air suling / aquadest

RM/BM : H2O/18,02

Pemerian : Carian jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

7
Kegunaan : sebagai pelarut.

5. Pepton

Nama Resmi : Pepton

Nama Lain : Pepeton kering

Pemerian : serbuk kuning kemerahan sampai coklat, bau khas tidak busuk.

Kelarutan : Larut dalam air, memberika larutan berwana coklat kekuningan yang
bereaksi agak asam; praktis tidak larut dalam etanol (95%) p dan dalam eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai sumber nitrogen

• Dekstrosa

Nama Resmi : Dextrosum

Nama lain : Dekstrosa, glukosa

RM/BM : C6H12O6/180,16

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk granul putih, tidak
berbau; rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih, sukar
larut dalam etanol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai sumber karbon

6. Agar

Nama resmi : Agar

Nama lain : Agar–agar

Pemerian : Berkas potongan memanjang, tipis seperti selaput dan perlekatan, atau
bentuk keeping, serpihan atau butiran; jingga lemah kekuningan, abu–abu kekuningan
sampai kuning pucat atau tidak berwarna; tidak berbau lemah; rasa lender jika lembab liat;
jika kering rapuh.

8
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam air mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium .

7. Sukrosa

Nama resmi : Sucrosum

Nama lain : Sukrosa

RM/BM : C12H22O11/342,30

Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau bentuk kubus, atau
serbuk hablur putih; tidak berbau, rasa manis, stabil diudara. Larutannya netral terhadap
lakmus.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; lebih mudah larut dalam air mendidih;
sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai sumber karbon.

8. Ekstrak beef

Nama resmi : Ekstrak daging sapi

Sinonim : Ekstrak beef

Pemerian : Masa berbentuk pasta, berwarna coklat kekuningan sampai coklat


tua, bau dan rasa seperti daging, sedikit asam.

Penyimpanan : Simpan dalam wadah tidak embus cahaya, tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai sumber protein

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :


1. Media padat adalah media yang mengandung banyak agar atau zat pemadat kurang
lebih 15% agar sehingga media menjadi padat.
2. Media cair adalah media yang tidak ditambahi bahan pemadat, umumnya digunakan
untuk pertumbuhn mikroalga.
3. Media semi padat adalah Media semi padat atau semi cair merupakan media yang
mengandung agar kurang dari yang seharusnya kurang lebih 0,3% - 0,4% sehingga
media menjadi kenyal, tidak padat dan tidak begitu cair.

B. Saran
Diharapkan kepada semua mahasiswa agar lebih aktif dan bekerja sama dengan baik
dalam kelompok pembuatan makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam
meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan Media.

10

Anda mungkin juga menyukai