Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UROLOGI

Pembimbing:
dr. Rosadi Putra, Sp. U

Oleh:
Rika Sukma Pratiwi (406182081)

KEPANITERAAN ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
PERIODE 9 SEPTEMBER 2019 – 14 NOVEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Soal Urologi:

1. Bagaimana nyeri pada orkitis dapat mejalar hingga perut?


2. Hiposdia
3. Acute on CKD
4. PNC
5. Koreksi hiperkalemi dan hiponatremi

Jawaban:
1. Pada masa embriologi testis terletak pada abdomen, lalu bermigrasi turun
melalui perut ke dalam skrotum. Namun kedua bagian tersebut masih
terhubung ke perut oleh korda spermatika yang berisi pembuluh darah, saraf,
pembuluh limfatik dan vas deferens.
2. Hipospadia
 Definisi: kelainan kongenital berupa muara uretra yang terletak di
sebelah ventral penis dan sebelah proksimal ujung penis
 Hipospadia terjadi akibat gangguan penutupan urethral groove oleh
urethral fold. Pada daerah yempat tidak terbentuk uretra terbentuk
korde, yaitu suatu jaringan ikat berasal dari jaringan mesenkim yang
seharusnya berdiferensiasi menjadi korpus spongiosum , fascia buck
dan fascia dartos. Karena jaringan ikat tidak elastis, korde
menyebabkan penis membengkok ke ventral saat ereksi.
 Klasifikasi:
o Hipospadia proksimal: tipe granular dan subkoronal
o Hipospadia middle: Tipe middle terdiri dari distal penile,
mediana, dan proksimal penile
o Hipospadia distal: terdiri dari pene-escrontal, tipe scrotal, dan
perineal
 Gambaran klinis: kulit prepusium berlebih di dorsal (hooding) dan
minimal di ventral. Kelengkungan penis ke arah ventral. Dapat disertai
kelainan berupa mikropenis.
 Tujuan terapi adalah untuk kosmetik penis sehingga fungsi miksi dan
fungsi seksual normal (ereksi lurus dan pancaran ejakulasi kuat), dan
penis dapat tumbuh dengan normal. Tahapan-tahapan rekontruksi
adalah melakukan koreksi korde (ortoplasti), membuat neouretra dari
kulit penis (uretroplasti) dan membuat glans.
3. Acute on CKD
 Acute on chronic kidney: ↓ akut LFG akibat reversible factors atau
correctable factors pada insufisiensi ginjal atau CKD stadium dini
 Kriteria CKD:
o Kerusakan ginjal > 3 bulan, berupa kelainan struktural atau
fungsional, + penurunan LFG, dengan manifestasi:
Kelainan struktur histopatologis
Tanda kerusakan ginjal, termasuk kelainan komposisi darah
dan urin, atau kelainan dalam pencitraan
o Laju filtrasi glomerulus <60ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan +
kerusakan ginjal
 Etiologi
o Intrarenal: Acute tubular necrosis, Acute interstitial nephritis,
Severe hypertension, Relapse or progession of underlying
disease
o Intrarenal: Acute tubular necrosis, Acute interstitial nephritis,
Severe hypertension, Relapse or progession of underlying
disease
o Postrenal: Obstruction of the upper and lower urinary tracts

 Gambaran klinis sesuai degan penyakit yang mendasarinya, sindroma


uremia (lemah, letargi, anoreksia, mual, muntah, nokturia, kelebihan
volume cairan, neuropati perifer, pruritus,s uremic fost pericarditis
kejang dampai koma), gejala komplikasi lainnya (hipertensi, anemia,
osteodistrofi renal, payah jantung, asidosis metabolic, gangguan
keseimbangan elektrolit.
 Terdapat 4 ciri:
o Hiperkalemi
o Ensefalopati uromikum
o Edema paru
o Asidosis metabolic
 Gambaran laboratoris meliputi sesuai penyakit yang mendasarinya,
penurunan fungsi ginjal peningkatan kadar ureum kreatinin serum, dan
penurunan LFG. Kelainan biokimiawi darag meliputi penurunan
hemoglobin, peningkatan asam urat, hiper atau hipokalemi,
hipokalsemi, asidosis metabolic, kelainan urinalisis meliputi
proteinuria, hematuria, leukosuria, cast dan isostenuria.
 Penatalaksanaan meliputi terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya,
pencegahan dan terpai terhadap kodisi komorbid, memperlambat
perburukan, pemvegahan dan terapi penyakit kardiovaskular,
pencegahab dan terapi terhdap komplikasi, terpai pengganti ginjal
berupa dialysis dan trasnplantasi ginjal.
4. Pielonefritis
Definisi: merupakan infeksi saluran kemih asendens, biasanya terjadi melalui
refluks vesiko-ureter, stasis, benda asing, cedera atau instrumentasi.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan demam menggigil, nyeri pinggang sampai
tampak sakit berat dan syok. Dysuria, polakisuria, piuria, bakteriuria dan
biakan kemih positif.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan semua tanda syok dengan
bakterimia dan bakteria yang sama di kemih.
Terapinya terdiri atas penanganan syok, bakterimia, dan penyebab sepsis.

5. Natrium: 125 (N 135-145)  hiponatremi


Kalium:6,0 (N 3.5-5,3)  hiperkalemi

 Koreksi hipernatremi dewasa: ∑NA x BB x 0,6


(135- 125) x 53 x 0,6 = 318 meq
NacCl 3% 500 cc ada 512 meq natrium
512 : 500 = 1024 meq/cc
Kebutuhan 318 x 1024 = 326 cc
Diberikan NaCl 3% sebanyak 326 cc/24 jam

 Koreksi hiperkalemi:
o 4 ampul Ca glukonas dalam dextrose 5% 1 cc habis dalam
waktu 30 menit  insulin 10 U  D20 2 atau 3 flakon  dan
cek gds

Anda mungkin juga menyukai