Isi MK
Isi MK
PENDAHULUAN
1
Biaya modal yaitu biaya yang harus dikeluarkan atau dibayarkan
oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan untuk
investasiperusahaan, dan biaya modal juga adalah penjumlahan rata-
rata tertimbang dari biaya utang, biaya preferred stock dan biaya
modal sendiri. Biaya modal penting dalam pembelanjaan perusahaan,
karena dapat dipakai untuk menentukan besarnya biaya yang secara
rill harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh modal
dari berbagai sumber. Perhitungan biaya penggunaan modal
sangatlah penting berasarkan alasan-alasan yaitu maksimisasi nilai
perusahaan mengharuskan biaya-biaya termasuk biaya modal
diminimumkan, keputusan penganggaran modal (capital budgeting)
memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal, dan keputusan lain,
modal kerja juga memerlukan estimasi biaya. Biaya modal yang
tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh
komponen modal (Weighted Average Cost of Capital atau WACC),
dan tidak semua modal diperhitungkan dalam penentuan WACC,
karena tidak dapat terlalu dikontrol oleh manajemen dan diperlukan
sebagai arus modal kerjabersih.
Demikian dengan hutang wesel atau hutang jangka pendek yang
berbunga dimasukkan dalam perhitungan WACC, jika hutang
tersebut merupakan bagian dari pembelanjaan tetap perusahaan
bukan pembelanjaan semetara. Sehingga pada umumnya hutang
jangka panjang dan modal sendirilah yang merupakan unsur dari
WACC. Biaya modal harus dihitung berdasarkan suatu basis setelah
pajak (after tax basis), karena arus kas setelah pajak adalah arus kas
yang relevan untuk keputusaninvestasi.
2
1.1 Rumusan Masalah
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari asumsi dasar, dan konsep biaya modal.
2. Untuk mengetahui perhitungan yang menggunakan konsep Wieghted Avargae
Cost Of Capital.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan struktur modal
optimal.
3
BAB II
PEMBAHSAN
Contoh :
Ke = 15%+5%
= 20%
b. Pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM)
4
βi : Koefisien risiko sistematis saham i.
Rm : Pendapatan pasar
Contoh :
= 25 %
c. Pendekatan dividen saham yang diharapkan
n : periode waktu
akan tetapi apabila dividen diasumsikan tetap dan periode waktunya tidak
terhingga, maka bisa dihitung dengan rumus berikut
Contoh :
5
modal saham biasa adalah ?
Kd = Ki (1-t)
Keterangan :
M : Nilai par atau nilai nominal (face value), umumnya $ 1000 per
obligasi
V : nilai pasar atau hasil bersih (net proceed) dari penjualan obligasi
t : nilai pajak
Contoh
6
Biaya hutang sebelum pajak :
Kd = 8,56 % (1 - 0,4)
= 5,14 %
3. Biaya modal saham istimewa
Besar kecilnya biaya modal saham istimewa diukur dengan rumus berikut
Contoh
7
perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya emisi. Oleh karena itu
biaya modal laba ditahan dihitung dengan rumus
Tingkat biaya modal yang harus dihitung perusahaan adalah tingkat biaya
modal secara keseluruhan. Perhitungan menggunakan konsep Weighted
Avergae Cost of Capital (WACC).
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang
dari seluruh komponen modal. Biaya modal juga harus dihitung berdasarkan
basis setelah pajak, karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relevan
untuk keputusan investasi. Biaya modal rata-rata tertimbang bisa dihitung
menggunakan rumus
WACC = [ cost of debt] + [cost of equity]
Cost of debt : [(Proporsi hutang * Biaya Hutang)*(1 – %Pajak)]
Cost of equity :[Proporsi Equity * Biaya Equity/Ekuitas]
8
2.3 Tambahan Modal
9
optimal adalah struktur modal yang meminimalkan biaya modal perusahaan
sehingga memaksimalkan nilai perusahaan. Jadi, Struktur Modal yang
Optimal adalah struktur modal yang memaksimalkan EBIT /
EPS, memaksimalkan harga saham, dan meminimalkan biya modal /
WACC.Hal yang sulit adalah memperkirakan bagaimana suatu perubahaan
dalam struktur modal akan mempengaruhi harga saham . Namun ternyata
diketahui struktur modal yang dapat memaksimalkan harga saham adalah
struktur modal yang dapat meminimalkan WACC. Karena biasanya lebih
mudah meramalkan bagaimana perubahan struktur modal akan
mempengaruhi WACC daripada harga saham,kebanyakan manajer
menggunakan perubahan WACC yang diramalkan untuk membantu mereka
mengambil keputusan struktur modal.
ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan struktur modal optimal,
yaitu:
1. Stabilitas Penjualan
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman
memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak
stabil.
2. Operating Leverage
Perusahaan yang mengurangi leverage operasinya lebih mampu untuk
menaikkan penggunaan leverage keuangan (hutang).
3. Corporate Taxes
Karena bunga tax-deductable, ada sebuah keuntungan jika menggunakan
hutang. Marginal tax rate perusahaan yang lebih tinggi, maka keuntungan
menggunakan hutang akan lebih tinggi, semua yang lainnya dianggap
sama.
4. Kadar Resiko dari Aktiva
Tingkat atau kadar resiko dari setiap aktiva didalam perusahaan adalah
tidak sama. Makin panjang jangka waktu penggunaan suatu aktiva
didalam perusahaan, makin besar derajat resikonya. Dan perkembangan
dan kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan yang tiada henti, dalam
10
artian ekonomis dapat mempercepat tidak digunakannya suatu aktiva,
meskipun dalam artian teknis masih dapat digunakan.
5. Lenders dan Rating Agencies
Jika perusahaan menggunakan hutang semakin berlebih, maka pihak
lenders akan mulai meminta tingkat bunga yang lebih tinggi dan rating
agencies akan mulai menurunkan rating pada tingkat hutang perusahaan.
6. Internal Cash Flow
Tingkat internal cash flow yang lebih tinggi dan lebih stabil dapat
menjastifikasi sebuah tingkat leverage lebih stabil.
7. Pengendalian
Banyak perusahaan sekarang meningkatkan tingkat hutangnya dan
memulai dengan menerbitkan hutang baru hingga repurchase
outstanding commonstock. Tujuan dari peningkatan hutang tersebut
adalah untuk mendapatkan return yang lebih tinggi., sedangkan pembelian
kembali saham bertujuan untuk lebih meningkatkan tingkat pengendalian.
8. Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi seperti sekarang ini dan juga kondisi pada pasar
keuangan dapat mempengaruhi keputusan struktur modal. Ketika tingkat
suku bunga tinggi, mungkin keputusan pendanaan lebih mengarah pada
short-term debt, dan akan dilakukan refinance dengan long-term debt atau
equity jika kondisi pasar memungkinkan.
9. Preferensi pihak manajemen
Preferensi manajemen terhadap resiko dan gaya manajemen mempunyai
peran dalam hubungannya dengan kombinasi debt-equity perusahaan pada
struktur modalnya.
10. Debt covenant
Uang yang dipinjam dari sebuah bank dan juga penerbitan surat hutang
dan terwujud melalui serangkaian kesepakatan (debt covenant).
11. Agency cost
Agency cost adalah sebuah biaya yang diturunkan guna memonitor
kegiatan pihak manajemen untuk menjamin bahwa kegiatan mereka
11
selaras dengan persetujuan antara manajer, kreditur dan juga para
shareholders.
12. Profitabilitas
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, dan penggunaan internal
financing yang lebih besar dapat menurunkan penggunaan hutang (rasio
hutang).
Untuk menghitung besarnya biaya modal dalam kaitanya dengan struktur
modal dan nilai perusahaan digunakan beberapa rumus berikut :
1. Untuk menghitung return obligasi:
Ki = I/B.
Dimana:
I : bunga hutang tahunan
B : Nilai pasar obligasi yang beredar
Ki : Return dari obligasi
2. Untuk menghitung return saham biasa:
Ke = E/S
Dimana :
E : Laba untuk pemegang saham biasa
S : Nilai pasar saham biasa yang beredar
Ke : Return dari saham biasa
3. Untuk mengitung return bersih perusahaan:
Ko = O/V
Dimana:
O : Laba operasi bersih
V : Total Nilai perusahaan
Ko : Return bersih perusahaan
12
deviden dipegang konstan. Ada beberapa teori struktur modal yang dapat
dianut oleh perusahaan-perusahaan.
1. Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang
optimal. Artinya Struktur Modal mempunyai pengaruh terhadap Nilai
Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah agar bisa
diperoleh nilai perusahaan yang optimal.
Mereka yang menganut pendekatan tradisional berpendapat bahwa dalam
pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak,nilai perusahaan (biaya
modal perusahaan) bisa dirubah dengan merubah struktur modalnya (yaitu
B/S). Pendapat ini dominan sampai dengan awal tahun 1950-an.
2. Teori Pendekatan Modigliani dan Miller
a. Teori MM tanpa pajak
Teori struktur modal modern yang pertama adalah Teori Modigliani
dan Miller atau lebih sering dikenal dengan teori MM. Mereka
berpendapat bahwa struktur modal tidak relevan atau tudak
mempengaruhi nilai perusahaan. MM mengajukan beberapa asumsi
untuk membangun teori mereka. (Brigham dan Houston,2001,p.31)
yaitu:
1) Tidak terdapat agency cost
2) Tidak ada pajak
3) Investor dapat berhutang dengan tingkat suku bunga yang sama
dengan perusahaan
4) Investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen
mengenai prospek perusahaan di masa depan
5) Tidak ada biaya kebangkrutan
6) Earning Before and Taxes (EBIT) tidak dipengaruhi oleh
penggunaan hutang.
7) Para investor adalah price-takers.
8) Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga pasar
(market value)
b. Teori MM dengan pajak.
13
Teori MM tanpa pajak dianggap tidak realistis dan kemudian MM
memasukkan faktor pajak ke dalam teorinya. Pajak dibayarkan kepada
pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas keluar. Hutang bisa
digunakan untuk menghemat pajak, karena bunga bisa dipakai sebagai
pengurang pajak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya modal adalah pengorbanan untuk memperoleh modal yang
digunakan organisasi (perusahaan). Modal perusahaan yang terdiri dari modal
sendiri atau modal pemilik perusahaan dan utang, keduanya mengandung
pengorbanan untuk memperolehnya. Biaya modal sendiri adalah hasil yang
diperlukan dan biaya modal dari utang adalah bunga. Hasil yang diperlukan
ditambah bunga merupakan biaya modal. Biaya modal ialah sesuatu yang
dibayarkan oleh perusahaan kepada pemilik modal: kepada kreditur dan kepada
pemilik perusahaan.
Unsur-nsur modal yang lazim diperhitungkan: biaya utang obligasi, biaya
utang hipotek, biaya saham istimewa dan biaya saham biasa.
1. Kerangka Berpikir Biaya Modal (An Overview of The Cost of Capital)
2. Biaya Utang Obligasi
3. Biaya utang hipotek
4. Biaya Saham Preferen (The Cost of Preferred Stock)
5. Biaya Saham Biasa (The Cost of Common Stock) dan Laba Ditahan
6. Biaya Modal Keseluruhan (weighted average cost of capital/ WACC)
14
milik.Oleh Karen itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
15