Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESUME DISKUSI

Rabu, 4 November 2020


“Pembentukan Cabang Usaha”
Disusun oleh : Kelompok 6
1. Eli Masruroh : [180302072].
2. Hardini Indah Roshita : [180302115].
3. Ririn Alfiani : [14321035].

A. Resume Diskusi.
Pendirian kantor cabang tentu lebih mudah dibandingkan membuka PT baru. Karena
legalitas perusahaan induk dapat digunakan, ketika proses pendirian kantor cabang.
Cabang dibentuk oleh pusat merupakan sarana untuk memperluas daerah
pemasaran dan menyalurkan produk perusahaan kepada para pembeli di daerahnya
masing - masing. Namun, pengelolaan manajemen serta pencatatan akuntansinya
perlu diadakan pemisah antara pusat dan cabang sehingga dalam melaksanakan
kebijakan yang ditentukan oleh pusat, cabang mempunyai kebebasan untuk
melaksanakannya. Cabang mempunyai wewenang untuk menjual produk sesuai
dengan keinginannya dan cabang diberi kebebasan pula untuk melakukan
pencatatan transaksi-transaksi sendiri.
perbedaan sistem sentralisasi dan sistem desentralisasi
- Sistem Sentralisasi
Apabila sistem sentralisasi dilaksanakan maka pembukuan terhadap transaksi-
transaksi yang terjadi di kantor cabang diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor
pusat.
- Sistem Desentralisasi
Jika menggunakan sistem desentralisasi maka setiap cabang dan kantor pusat
menyelenggarakan pembukuan atas transaksi yang terjadi pada cabang dan pusat
bersangkutan secara lengkap.
Pengawasan dana yang diberikan kepada cabang hampir sama
pelaksanaannya dengan sistem pengisian kas kecil (petty cash) yang biasanya
menggunakan sistem dana bersaldo tetap atau "imperest fund system"

B. Pembahasan Diskusi.
1. Pertanyaan
1. MAULIDAH NABILAH (180302089)
Bunga atas modal kerja serta sewa atas harta benda dan perlengkapan yang
diserahkan ke cabang dapat dibebankan oleh pusat kepada cabang, kenapa
hal ini dilakukan ?

2. NIKEN SEPTIAN (180302110)


Bagaimana perlakuan akuntansi untuk pengakuan laba cabang?
3. Zilafatul Ainiyah (180302116)
Apa perbedaan antara agen penjualan dan cabang ?

4. Sadina Hapsarini Putri (180302035)


Ada tiga proses pembentukan holding companyy . Jelaskan ketiga proses
tersebut?

5. Gresia Mahatma Widyadana Prasetya (180302037)


bagaimana sistem pencatatan yang dilakukan pada kantor cabang?

6. Della putri renata apsari (180302070)


Apa saja keuntungan dari perusahan induk?

7. Juliana Putri (180302123)


Apa wewenang yang diberikan oleh kantor pusat kepada cabang?

8. Fitri Agustina (180302121)


Bagaimana jika kantor pusat menginvestasikan sebagian aktiva tetap kepada
kantor cabang?

9. Nabilah (180302103)
Bagaimana mengatasi terjadinya selisih antara saldo kantor pusat dan
cabang? Dan apa yang harus dilakukan?

10. Dhea wahyu N.U(180302090)


Apa perbedaan karakteristik kantor pusat dan kantor cabang?

11. Azwianita fifi vilda (16322063)


Bagaimana proses pendirian kantor cabang?

12. Ayu khodijah ida k (180302047


Apa perbedaan sistem sentralisasi dan sistem desentralisasi?

13. Nur Hidayah R. (180302100)


Bagaimana sistem pengawasan dana yang diberikan pusat kepada cabang?

14. M. Khoirul Tamam (180302083)


Maaf saya masih belum faham, Bagaimana modifikasi pencatatan dan
penggolongan dalam penyesuaian rekening timbal balik antara kantor pusat
dan kantor cabang?

15. Dzulrotus Sholikhah I (180302031)


Apa hubungan antara kantor pusat dan cabang? Dan bagaimana juga sifat
serta jenis usaha kantor cabang?
16. Dedy Khusariyadi (53030)
ini contoh kasusnya: perusahaan induk memiliki 80% saham perusahaan
anak A; perusahaan anak A memiliki 80% saham perusahaan B; disisi lain
perusahaan B memiliki 5% saham perusahaan induk. Jelaskan hubungan apa
ini ?

2. .Jawaban
1. Jawaban : Eli Masruroh (180302072)
pembebaban seperti ini dilakukan untuk memungkinkan pelaporan pendapatan
masing- masing unit penjualan dengan dasar yang sebanding, mengingat
perbedaan yang terdapat dalam investasi kantor pusat di unit penjualan ini.
apabila pembebanan seperti ini dilakukan maka cabang menetapkan beban ini
sebagai pos-pos beban, sedangkan kantor pusat melaporkan pendapatannya.

2. Jawaban : Ririn Alfiana (14321035)


Laba untuk tiap-tiap cabang dihitung secara periodik dengan cara yang normal,
cabang jarang menghitung pajak penghasilan atas laba untuk setiap cabang atau
mencatat beban pajak penghasilan pada pembukuannya, oleh karena kantor
pusat dan cabang bukan merupakan beban hukum terpisah, pajak penghasilan
dihitung perusahaan secara keseluruhan.

3. Jawaban : Hardini indah roshita (180302115)


Perbedaan antara agen penjualan dan cabang, yaitu sebagian besar terkait dengan
tingkat ekonomi. Sebuah agen penjualan kadang diistilahkan secara sederhana
sebagai agen biasanya tidak beroperasi secara otonom namun bertindak atas
nama kantor pusat.

4. Jawaban : Eli Masruroh (180302072)


a. Proses Residu
Perusahaan menjadi Holding Company bisa terjadi lantaran adanya pemecahan
sektor usaha. Perusahaan yang dipecah tersebut akan menjadi perusahaan
mandiri, sedangkan sisa (residu) dari perusahaan asal akan menjadi holdingnya.
Perusahaan inilah yang akan terus memegang saham dari perusahaan pecahan
(fraksional) tersebut.
b. Proses Prosedural Penuh
Maksud dari prosedural penuh adalah bahwa Holding Company yang ada bukan
dari sisa atas perubahan asli perusahaan, melainkan perusahaan yang
independen.
c. Proses Prosedural Terprogram
Jika di kedua proses sebelumnya Holding Company terjadi di pertengahan jalan
atau setelah adanya perusahaan, maka berbeda dengan proses prosedural
terprogram. Pada proses ini, jumlah perusahaan baru sebagai anak perusahaan
biasanya akan terus bertambah. Hal ini sesuai dengan perkembangan bisnis grup
perusahaan yang bersangkutan.
5. Jawaban : Ririn Alfiana 14321035)
Sistem akuntansi yang digunakan untuk operasi kantor cabang adalah sistem
desentralisasi. Pengiriman persediaan barang dagang dari kantor pusat dicatat
oleh kantor cabang sesuai dengan harga perolehannya, dengan demikian kantor
pusat tidak mengambil laba dari cabang untuk setiap pengiriman persediaan ke
kantor cabang.

6. Jawaban : Hardini indah roshita (180302115)


Keuntungan perusahaan induk dalam suatu kelompok usaha adalah
1) Kemandirian resiko
2) Hak pengawasan yang lebih besar
3) Pengontrolan yang lebih mudah dan efektif
4) Operasional yang lebih efisien
5) Kemudahan sumber modal
6) Keakuratan keputusan yang di ambil

7. Jawaban : Fitri Agustina (180302121)


Wewenang yang diberikan kepada cabang oleh kotor pusat adalah :
1) Cabang dapat membeli sendiri barang dagangan dari pihak ketiga untuk
memenuhi kebutuhan permintaan barang dagangan yang tidak dapat
dipenuhi oleh kantor pusat.
2) Cabang dapat melakukan aktivitas penjualan mulai dari usaha untuk
mendapatkan pembeli, mengirimkanmengirimkan barang dagangan berserta
pembuatan fakturnya,menagih piutangnya dan menyimpan uang hasil dari
penjualan tersebut.

8. Jawaban : Eli Masruroh (180302072)


Kantor pusat adakalanya menginvestasikan sebagian saham aktiva tetap kepada
kantor cabang. Apabila terjadi hal demikian, maka diperlukan sama seperti
pengiriman barang dagangan. Hal ini disebabkan karena pengiriman aktiva tetap
akan diinvestasikan yang sifatnya tetap serta menyangkut jangka waktu lebih
dari satu periode akuntansi.

9. Jawaban : Ririn Alfiana 14321035)


Cara mengatasi terjadinya selisih saldo antara kantor pusat dan cabang adalah
melakukan rekonsiliasi transaksi/laporan keuangan kantor pusat dan cabang
guna mencocokkan catatan transaksi antara dua pihak tersebut dan mencari cara
penyelesaianya

10. Jawaban : Hardini indah roshita (180302115) perbedaan karakteristik kantor


cabang dan kantor pusat yaitu:
1) Kantor cabang dikelola oleh seorang pimpinan cabang atau direktur cabang
yang bertanggung jawab langsung kepada direktur utama (top
management) di kantor pusat
2) Kantor pusat yaitu menandakan lokasi fungsi terpenting dari suatu
organisasi yang dipimpin.

11. Jawaban : Eli Masruroh (180302072)


Pendirian kantor cabang tentu lebih mudah dibandingkan membuka PT baru.
Karena legalitas perusahaan induk dapat digunakan, ketika proses pendirian
kantor cabang. Cabang dibentuk oleh pusat merupakan sarana untuk
memperluas daerah pemasaran dan menyalurkan produk perusahaan kepada
para pembeli di daerahnya masing - masing. Namun, pengelolaan manajemen
serta pencatatan akuntansinya perlu diadakan pemisah antara pusat dan cabang
sehingga dalam melaksanakan kebijakan yang ditentukan oleh pusat, cabang
mempunyai kebebasan untuk melaksanakannya. Cabang mempunyai wewenang
untuk menjual produk sesuai dengan keinginannya dan cabang diberi kebebasan
pula untuk melakukan pencatatan transaksi-transaksi sendiri.

12. Jawaban : Ririn Alfiana (14321035)


1) Sistem Sentralisasi
Apabila sistem sentralisasi dilaksanakan maka pembukuan terhadap
transaksi-transaksi yang terjadi di kantor cabang diselenggarakan
sepenuhnya oleh kantor pusat
2) Sistem Desentralisasi
Jika menggunakan sistem desentralisasi maka setiap cabang dan kantor pusat
menyelenggarakan pembukuan atas transaksi yang terjadi pada cabang dan
pusat bersangkutan secara lengkap.

13. Jawaban : Hardini indah roshita (180302115)


Pengawasan dana yang diberikan kepada cabang hampir sama pelaksanaannya
dengan sistem pengisian kas kecil (petty cash) yang biasanya menggunakan
sistem dana bersaldo tetap atau "imperest fund system"

14. Jawaban : Eli Masruroh (180302072)


Data - data yg perlu diperimbangkan dalam menyesuaikan dua rekening
tersebut, pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam 4 golongan, yaitu :
1) Debit rekening"kantor cabang" tanpa ada hubungan dengan kredit rekening
"kantor pusat".
2) Kredit rekening "kantor cabang" tanpa ada hubungan dengan debit
rekening "kantor pusat".
3) Debit rekening "kantor pusat" tanpa ada hubungan dengan kredit rekening
"kantor cabang".
4) Kredit rekening "kantor pusat" tanpa ada hubungan dengan debit rekening
"kantor cabang".

15. Jawaban : Ririn Alfiana (14321035)


Hubungan Kantor Pusat dengan Kantor Cabang
Hubungan kantor pusat dan kantor cabang yaitu hubungan antara kantor pusat
(utama) dengan kantor pengembangan/perwakilan yang skala usahanya lebih
kecil dan merupakan bagian dari kantor pusat tersebar di daerah-daerah lain.
Sifat dan jenis usahanya operasi kantor cabang, biasanya berada di bawah
pengelolaan seorang manajer cabang yang bertanggung jawab langsung kepada
top manajemen di kantor pusat. Administrasi yang lengkap terhadap aktiva yang
ditempatkan dan hutanghutang atau kewajiban yang timbul di cabang juga
diperlukan seperti halnya di kantor pusat. Meskipun cabang berusaha dan
bekerja sebagai unit yang berdiri sendiri, tetapi tetap dikontrol oleh kantor pusat.
Tingkat kebebasan berdiri sendiri yang diberikan kepada suatu cabang
ditetapkan oleh kantor pusat.

16. Jawaban : Maulidah Nabilah (180302089)


Menurut sepamahaman saya apabila dg kasus yg bapak sebutkan ini maka
perusahan induk yg merupakan pemilik dari sebagian besar saham maka disebut
dg controlling interest dimana perusahaan ini kan hanya sebatas sebagian saham
bukan seluruhnya maka disebut perusahaan induk karena masih ada pemegang
saham minority. Sedangkan kalau antara pusat dan cabang saya pikir tidak ada
perubahan atau perbedaan di struktur modal. Karena memang tujuan adanya
cabang sendiri kan untuk memudahkan operasional perusahaan misalnya di
bagian wilayah yang lain Karena dia kan ada saham di beberapa perusahaan lain
PT semen gresik, semen padang, semen tonasa. Tp tidak ikut campur di
operasionalnya. Dia dpt deviden dari saham bukan dr kegiatan operasional baik
produksi atau yg lain

C. Daftar Referensi Diskusi.


1. Drebin, Allan R.1991.Advanced accounting Edisi Kelima. Penerbit Erlangga
: Jakarta
2. Baker, Richard E dkk. 2006. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi:2 Buku:2.
Jakarta: Salemba Empat
3. Baker, Richard E dkk. 2006. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi:2 Buku:2.
Jakarta: Salemba Empat.
4. Yunus, H dan Harnanto. 2009. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Edisi :1.
Yogyakarta : BPFE.
5. Yunus, Hadori & Harnanto. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan, edisi ke- 1,
BPFE: Yogyakarta.
6. munir faudy. 1999. Hukum Perusahaan dan Paragdigma Hukum Berbisnis.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
7. Arifin. 2012.Pokok-pokok Akuntansi Lanjutan. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
8. Arifin. 2012.Pokok-pokok Akuntansi Lanjutan. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
9. Arifin.2002.Pokok-pokok Akuntansi Lanjutan. Yogyakarta : Penerbit, lyberty]
10. Ratnaningsih, Dewi. (2015), "Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 (Satu)".
Yogyakarta : Cahaya Atma Pusaka.
11. Arifin. 2012.Pokok-pokok Akuntansi Lanjutan. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
12. Ratnaningsih, Dewi. (2015), “Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Buku Satu)”,
Yogyakarta : Cahaya Atma Pusaka
13. Drs.Arifin S., M. H. (1997). Pokok-Pokok Akuntansi Lanjutan. Yogyakarta:
Liberty, Yogyakarta. Hal 241
14. Ratnaningsih, Dewi. (2015), “Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Buku Satu)”,
Yogyakarta : Cahaya Atma Pusaka
15. Ratnaningsih, Dewi. 2015. Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Buku Satu).
Yogyakarta : Cahaya Atma Pusaka

Anda mungkin juga menyukai