Anda di halaman 1dari 10

Hubungan Antara Kantor Pusat dan Cabang

(Prosedur Umum)
Untuk memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan

Oleh Kelompok 7 :

Putri Arrasy Avivah Zulfira 3421054

Robiatun Adawiyah

Dewi Usniawati 3421071

Dosen Pengampu : Dr. Anne Putri, SE, M. Sc., A.

AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN SYECH M DJAMIL DJAMBEK (SMDD) BUKITTINGGI

2023 M / 1444 H

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia
Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulisan makalah ini
dapat tersusun berkat keinginan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pemakalah
mengucapkan terimakasih banyak kepada Ibu Dr. Anne Putri, SE, M. Sc., A selaku dosen
pembimbing yang telah membantu pemakalah dalam menyelesaikan makalah ini.

Tentu saja penulisan makalah ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan untuk itu segala
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan agar makalah selanjutnya
bisa lebih sempurna. Serta segala kritik dan masukan dari berbagai pihak pemakalah terima
dengan senang hati. Semoga penulisan makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi
pemakalah dan pembaca.

Padang Panjang, 2 April 2023

Pemakalah

DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap perusahaan pasti ingin meningkatkan laba yang diperoleh maka hal yang harus
dilakukan yaitu meningkatkan volume penjualannya. Pada umumnya potensi penjualan suatu
produk dalam suatu daerah adalah terbatas. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan volume
penjualan perlu disertai dengan usaha untuk memperluas daerah pemasaran . Salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk memperluas daerah pemasaran adalah dengan membuka kantor
cabang (branch) atau kantor agen.

Pada dasarnya kantor agen berbeda dengan kantor cabang. Kantor agen hanya
berfungsi mencarikan pembeli atau memperoleh order. Penjualan kepada konsumen dilakukan
langsung oleh kantor pusat. Pembayarannya juga diterima langsung dari konsumen ke kantor
pusat. Kantor cabang mempunyai wewenang yang lebih luas dibandingkan kantor agen, karena
selain berfungsi mencari pembeli kantor cabang dapat melakukan transaksi penjualan secara
langsung kepada konsumen. Wewenang yang lebih besar lagi adalah kantor cabang dapat
membeli barang dagangan dari luar.

Akuntansi terhadap kantor cabang dapat diselenggarakan dengan dua sistem, yaitu
sistem sentralisasi dan desentralisasi. Menurut (Yunus & Harnanto, 2018) dalam sistem
sentralisasi pembukuan terhadap transaksi - transaksi yang terjadi di kantor cabang
diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor pusat, sedangkan dalam sistem desentralisasi setiap
cabang menyelenggarakan pembukuan atas transaksi-transaksi yang terjadi pada cabang yang
bersangkutan secara lengkap. Apabila menggunakan sistem desentralisasi, umumnya susunan
dan klasifikasi rekening-rekening (chart of account) pada setiap kantor cabang mengikuti dan
sesuai dengan susunan dan klasifikasi yang digunakan pada kantor pusat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang ?
2. Bagaimana hubungan antara kantor pusat, kantor cabang dengan kantor agen ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang
2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kantor cabang dengan kantor agen

BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan antara kantor cabang dengan kantor pusat


Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang yaitu hubungan antara kantor pusat
(utama) dengan kantor pengembangan/perwakilan yang skala usahanya lebih kecil dan
merupakan bagian dari kantor pusat tersebar di daerah-daerah lainnya. Struktur organisasi
dan kegiatan kantor cabang tidak terlepas dari kantor pusat sehingga kantor cabang
bertanggungjawab penuh atas segala aktivitasnya ke manajemen kantor pusat. Kegiatan
kantor cabang tidak terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan saja tetapi juga usaha
untuk memenuhi pesanan yang dapat diambil dari persediaan sendiri maupun persediaan
kantor pusat. Investasi kantor pusat ke kantor cabang tidak hanya sebatas modal kerja
saja tetapi semua fasilitas yang dibutuhkan dalam mendirikan kantor cabang dan
permulaan operasinya kantor cabang. Kebijaksanaan umum dan standar pelaksanaan
yang biasa berlaku bagi dunia usaha, juga dilaksanakan terhadap cabang-cabang yang
dibentuk oleh kantor pusat. Garis besar bekerjanya suatu cabang adalah sebagai berikut:

a. Cabang diberi modal kerja, baik berupa uang kas, barang-barang dagangan
maupun aktiva lainnya oleh kantor pusat.
b. Cabang dapat membeli barang dagangan dari pihak ketiga untuk memenuhi
kebutuhan permintaan barang-barang lokal yang tidak dapat dipenuhi oleh
kantor pusat atau apabila pembelian itu dapat dipertanggungjawabkan secara
ekonomis.
c. Cabang melakukan aktivitas penjualan; mulai dari usaha-usaha untuk mendapat
pembeli; mengirimkan barang atau menyerahkan jasa-jasa kepada langganan,
membuat faktur penjualan, menagih (mengumpulkan) piutang dan menyimpan
uang didalam rekening banknya sendiri.

Ada 2 sistem yang digunakan dalam pencatatan sistem akuntansi hubungan kantor
cabang dengan kantor pusat, yaitu :

1. Sistem Sentralisasi
Sistem Sentralisasi adalah pembukuan terhadap transaksi-transaksi yang terjadi
dikantor cabang diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor pusat. Pada cara ini kantor
cabang cukup mengumpulkan dokumen-dokumen dasar, seperti faktur penjualan,
catatan waktu kerja, bukti-bukti pengeluaran kas, dan bukti-bukti lainnya yang
mendukung terjadinya transaksi. Sistem ini cocok dipakai apabila kantri cabang
letaknya dekat dengan kantor pusat dan kegiatan kantor cabang masih terbatas/ kantor
cabang masih relatif kecil.

Contoh Soal 1:

Perhatikan Neraca PT. TERRAMODA berikut ini:

PT. TERRAMODA

Neraca

Per 31 Desember 1998

AKTIVA

-Kas Rp. 300.000.000

-Piutang Dagang Rp. 125.000.000

-Persediaan Rp. 225.000.000

-Aktiva tetap (Neto) Rp. 330.000.000

Total Aktiva Rp. 980.000.000

PASIVA

-Utang Dagang Rp. 150.000.000

-Modal Saham Rp. 480.000.000

-Laba ditahan Rp. 350.000.000

Total Pasiva Rp. 980.000.000


Antara perusahaan TERAMODA (perusahaan pusat) dengan ECOMODA (perusahaan
Cabang berdiri tahun 1999) yang dipimpin oleh Betty sebagai manajer telah terjadi transaksi-
transaksi adalah berikut:

1. Kantor pusat mengirim kas sebesar Rp. 200.000 untuk pembukaan kantor cabang.
2. Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 150.000 secara kredit. Akuntansi
pencatatannya diselenggarakan oleh kantor Pusat.
3. Pembelian barang dagangan semuanya secara kredit: Kantor Pusat Rp.1200.000, kantor
cabang Rp. 800.000
4. Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang Rp. 275.000.
5. Penjualan barang semuanya dilakukan secara kredit: Kantor Pusat Rp.1500.000, kantor
cabang Rp. 700.000. Harga pokok atas barang dagangan yang dijual tersebut masing-
masing Rp. 1000.000 dan Rp. 400.000.
6. Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp. 1300.000, Kantor Cabang Rp. 500.000.
7. Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial: Kantor Pusat Rp. 300.000 dan Kantor
Cabang Rp. 100.000.
8. Pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor cabang Rp. 50.000.
9. Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat Rp. 300.000
10.Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp. 45.000, Kantor cabang Rp. 15.000.
11.Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas sebesar Rp. 120.000.

Perintah:

Buatlah pencatatan akuntansinya dengan system sentralisasi baik oleh perusahaan pusat maupun
cabang.

Jawab Soal 1:

1) Pengiriman kas (aktiva) dari kantor Pusat ke kantor cabang

2) Pembelian aktiva tetap oleh kantor cabang:

3) Pembelian barang dagangan untuk persediaan:


4) Pengiriman barang dagang dr kantor Pusat ke cabang
Persediaan-Ktr Cabang 275.000

Persediaan 275.000

5) Penjualan barang dagangan secara kredit dan HPP masing-masing dicatat kantor pusat sebagai
berikut:

6) Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp. 1300.000, Kantor Cabang Rp. 500.000.

7) Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial: Kantor Pusat Rp. 300.000 dan Kantor Cabang
Rp. 100.000.

8) Pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor cabang Rp. 50.000.


Biaya komersial-Ktr Cabang50.000

Biaya komersial 50.000

9) Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat Rp. 300.000


Kas 300.000

Kas-Ktr Cabang 300.000

10) Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp. 45.000, Kantor cabang Rp. 15.000.
Biaya penyusutan 45.000

Aktiva Tetap 45.000

Biaya penyusutan - Ktr Cabang 15.000

Aktiva Tetap-Ktr Cabang 15.000

11) Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas sebesar Rp. 120.000.
Laba ditahan 120.000

Kas 120.000

Anda mungkin juga menyukai