Anda di halaman 1dari 33

INTEGRASI ISLAM DAN

ILMU PENGETAHUAN
Kesatuan Pemahaman dan Interkoneksi
Ayat Qouliyah dan Kauniyah

Drs. Machfudz Asyrofi, M.Si


FIRMAN

QOULIYAH KALAM

WAHYU

AYAT ALLAH

ALAM

KAUNIYAH
MAHLUK

PENCIPTAAN
Ayat Qouliyah

Wahyu, Hidayah, Diturunkan Keberadaannya


isyarat, bisikan, petunjuk dan kepada nabi diluar
pemberitahuan pedoman dan rasul, kemampuan
yang cepat, hidup manusia secara langsung penerimanya
tersembunyi di dunia. maupun (nabi, rasul)
dan rahasia dengan maupun
perantaraan manusia pada
umumnya
Alqur’an, Wahyu Allah
              
            
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-
kata dengan Dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang
tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu
diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. (Asyuuro, 51)

          


   
     
     
Dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan
semesta alam, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke
dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di
antara orang-orang yang memberi peringatan, Dengan bahasa Arab
yang jelas. (Asyu’aro, 192-195
Attaufiq Wijdan
Kesuaian Instink naluriah
dengan Wahyu (Manusia-Hewan)
kehendak Tuhan
(Manusia) Sebagai
Petunjuk/
Hidayah
Al wahyi Al’aql/Ilham
Menangkap Berfikir dan
kebenaran Islam bertanggung
(Manusia) jawab (Manusia)
        •

        


       
        
        
       
Karakter Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu.
Ayat di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah
Qouliyah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya
condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti
sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya
untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya,
Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan
Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata:
"Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat,
semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat
mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang
yang berakal. (Ali Imran, 7)
        
        

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil).. (Albaqarah,
Fungsi 185)
Al-Qur’an        •
      

(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi


manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-
Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia
adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar orang-orang
yang berakal mengambil pelajaran. (Ibrahim, 52)
Hubungan Akal
dan Wahyu
Wahyu sebagai
landasan konseptual
dan fungsional agama

Wahyu Sebagai sumber


ilmu, Akal penegak
kreatifitas sesuai dengan
tujuan syari’at
Berfungsinya wahyu
karena berfungsinya
akal, berfungsinya akal
atas bimbingan wahyu
Kebenaran wahyu bersifat
mutlak, kebenaran Akal
bersifat relatif/temporer
Wahyu, sumber transenden
dan membimbing akal
menuju tujuan transenden

Wahyu :
Landasan Etik Wahyu, immateri yang
obyeknya meliputi ruhaniah
dan jasmaniah tak terbatas

Akal, materi yang obyeknya


terbatas pada jasmaniah,
kemampuan Akal terhadap
esensi ruhaniyah, ketika Akal
mengakui kebenaran Wahyu
Tujuan Akal dan
Wayu dalam
Penciptaan Manusia
Manusia sebagai
mikrokosmos,
penciptaannya memiliki
tujuan dan fungsi tertentu.
Wahyu menjaga fungsi
Akal dan wahyu memberi
potensi manusia menuju
kebebasan manusia untuk
“insan kamil”
memilih dan menerima
konsekuensinya
Kemampuan akal
mengendalikan nafsu
terbatas pada wilayah
kognisi, sehingga memicu
Wahyu akan mengendalikan tumbunya sikap split
Akal, jika manusia mampu interest setiap individu
menajaga dan
mengembangkan
kefitrahannya
Tujuan Akal dan
Wayu dalam
Penciptaan Manusia
Akal dan wahyu dapat
melahirkan instrumen
pemahaman secara teks
dan konteks menuju
Tidak ada pertentangan peradaban rahmatan lil
antara akal dan wahyu, tetapi alamin.
terjadinya multitafsir terhadap
teks wahyu yang sama

Akal dan Wahyu menuntun


manusia menemukan
hakekat kebenaran dan
mewujudkannya dalam
realitas sosial
Islam mengakui kebenaran
rasionalitas akal, bukan pada
kemutlakan tetapi pada
relativitasnya
        •

     
      
      
SURAT AL
ISRA’       
DITURUNKAN       
SETELAH Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-
SURAT sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-
ANNAHL tempat yang dibikin manusia",
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan
dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan
(bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran
Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (Annahl, 68-69)
Ayat Kauniyah

Alam, terkait Semua mahluk Instrumen, Memiliki


dengan tugas Allah yang alat dan karakteristik
dan fungsi syahadah dan sumber bagi pengabdian
manusia dalam ghaib, masing- manusia dalam kepada
kehidupan di masing memiliki merefleksi penciptanya
dunia maksud dan ketaatan dan berdasarkan
(2: 30, 51: 56) tujuan pengabdian qadrat dan
penciptaan kepada sang iradah Allah
(6 : 102-103) Khalik (24 : 41-43)
(62 : 10-11)
Dunia Tempat Manusia Menunaikan
Tugas dan Fungsinya
           
         
        
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya
aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal
Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui." (Albaqarah, 30)
      
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. (Adzariyaat, 56)
Setiap Mahluk Memiliki Karakter dan
Tujuan Penciptaan
               
           
   
(yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain dia;
Pencipta segala sesuatu, Maka sembahlah dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu.
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan;
dan Dialah yang Maha Halus lagi Maha mengetahui. (Al An’am, 102-103)

             
               
    
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang
berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain)
berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Annuur, 45)
Dunia tempat Mahluk Merefleksikan
Pengabdian kepada sang Khalik
         
          
            
     
Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.
Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka
bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu
sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah
lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-
baik pemberi rezki. (AlJum’ah, 10-11)
Pengabdian setiap Mahluk berdasarkan
Berdasarkan Qudrat dan Iradah Allah
             
           
            
           
            
        
Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan
(juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. masing-masing telah mengetahui (cara)
sembahyang dan tasbihnya[, dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua
makhluk).
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-
bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari
celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu
kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya.
Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (Annuur, 41-43)
Menjelaskan Menjelaskan
Ayat Kauniyah Alam Sebagai
Fungsi Bukti Kekuasaan
Qouliyah
atas Allah
Kauniyah
Menjelaskan Menjelaskan
Karakteristik Setiap Fungsi dan Gerak
Mahluk Tata Surya
Ayat Qouliyah menjelaskan
Alam sebagai Kekuasaan Allah
          •
        
  
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami
dari siksa neraka. (Ali Imran, 191)

            •
        
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan
Dia Maha mengetahui segala sesuatu. (AlBaqarah, 29)
Ayat Qouliyah menjelaskan
Fungsi dan Gerak Tata Surya

         •


  
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (Ali Imran, 190)

           •



           
    
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang
demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)
kepada orang-orang yang mengetahui. (Yunus, 5)
Ayat Qouliyah menjelaskan
Karakteristik Setiap Mahluk

            •
          

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih
kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-
Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (Al Isra’, 44)

         •


    
Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,
baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun
dari apa yang tidak mereka ketahui. (Yasinn, 36)
Ayat Qouliyah menjelaskan
Ayat Kauniyah
           
            
 
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan, dan langit, bagaimana
ia ditinggikan? dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? dan bumi bagaimana ia
dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang
memberi peringatan. (AlGhasyiyah, 17-21)

        


Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan
pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya. (AlHijr, 20)

           

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan
kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan
petang hari. (Arra’du,15)
Ayat Qouliyah Qouliyah dan
sebagai simbol, Kauniyah Menuju
penjelasannya kesadaran
terdapat pada INTERKONEKSI Tauhidullah
AYAT
Ayat Kauniyah QOULIYAH
DAN
KAUNIYAH
Berfungsinya Saling
Qouliyah karena melengkapi
Kauniyah, dan secara
begitu sebailknya konseptual dan
fungsional
Menuju Tauhidullah

       


       

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan Mengadakan
gelap dan terang, Namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu)
dengan Tuhan mereka. (Al An’an, 1)

           
    
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal
(kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia
sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang
berbangkit itu). (Al An’am, 2)
Saling Melengkapi

         •


          
    

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut


pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu,
siapakah Tuhan selain Allah yang Kuasa mengembalikannya
kepadamu?" perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali
memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian
mereka tetap berpaling ( juga). (Al An’am, 46)
Qouliyah sebagai Simbol

          •


       
 

Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur


dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-
tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami
mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang
yang bersyukur. (Al A’raf, 58)
Saling Memberi Fungsi
          •

        
      
       
        
  
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air
(hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya
karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan
manusia dan binatang ternak. hingga apabila bumi itu telah sempurna
keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya
mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah
kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-
tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan
belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-
tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir. (Yunus, 24)
Relevansi Ayat
Qouliyah
atas Kauniyah Bersifat informatif,
inspiratif dan
profokatif

Memperkuat
keyakinan terhadap
nilai dan fungsi
Sunnatullah
Pentingnya telaah
lebih lanjut untuk
memperoleh
kesimpulan praktis
Peran penting manusia
dalam kajian untuk
maslakhatul ummah
Inspiratif dan Provokatif
            •
         
        
          
 
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa
nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang
beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari
Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud
Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu
banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu
(pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang
disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (AlBaqarah, 26)
Tela’ah lebih Lanjut
           •
        
            
 

Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air,


Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas
perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang
sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Annuur, 45)
Untuk Kemaslakhatan

            
              
Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-
gunung dan sungai-sungai padanya. dan menjadikan padanya semua buah-
buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Arra’du, 3)

            •

             
 
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
(AlBaqarah, 261)
Nilai dan Fungsi Sunnatullah
            
           
     
Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu
lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari
dan bulan. masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah
mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-
Nya), supaya kamu meyakini Pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. (Arra’du, 2)

           •
      
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan
tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh). (Huud, 6)
Walllahu a’lam

Anda mungkin juga menyukai