GAGAL NAFAS
Laki-laki usia 50 tahun dibawa ke IGD. Satu jam sebelum masuk RS, pasien mengeluh sakit kepala,
sesak nafas, muntah 3 kali dengan produksi cairan berwarna kuning. Hasil pengkajian didapatkan
GCS E2M3V1, tidak mampu bernapas spontan secara adekuat, TD 150/100 mmHg, N 122 x/menit,
RR 30 x/menit, suhu 37oC. pasien sempat mengalami arrest dan apnea lalu dilakukan RJP. Setelah
TTV stabil, pasien dibawa ke ruang ICU. Pasien memiliki riwayat pengobatan OAT (TB paru) yang
pertama selama 6 bulan dinyatakan sembuh dan yang kedua 9 bulan juga dinyatakan sembuh.
Pasien memiliki kebiasaan merokok sebelum sakit. Hasil pemeriksaan fisik paru didapatkan secret
kental dan banyak berwarna putih di jalan nafas, bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dinding
dada, terdapat penggunaan otot bantu pernapasan, terdapat ronkhi pada paru kanan dan kiri,
terpasang ventilator dengan model SIMV. Pada pemeriksaan jantung didapatkan ictus cordis
terlihat, JVP 5±2 cm H2O, CRT >2 detik, MAP 63 mmHg, CVP 10-12 cm H2O, ekstremitas hangat,
tidak ada edema, SpO2 86%, tidal volume menurun 30%. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 15.6
g/dL, albumin, 3.7 gr%, GDS 142 mg/dL. Pasien mendapatkan program terapi: IVFD NaCl 0.9%
500cc/12 jam + Aminophilin 240 mg/12 jam, Meropenem 3 x 1gr, metilprednisolon 3 x 6.25 mg,
Valsartan 1 x 160 mg, Omeprazole 2 x 40 mg, Millos 30 mg + NS 30cc /12 jam, dan Amlodipin 1
x 10 mg (jika tekanan darah meningkat).