Anda di halaman 1dari 5

1.

 Wajib Pajak (Perusahaan) dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dapat sebagai pembayar pajak,
sebagai pemotong dan pemungut pajak, dan sebagai pihak yang dipotong dan dipungut pajaknya. Oleh
karena itu pencatatan atas transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

- Pajak yang dipotong/dipungut oleh Sendiri = Dicatat sebagai hutang pajak

- Pajak yang dipotong/dipungut oleh pihak lain = Dicatat sebagai uang muka pajak

- Dicatat sebagai uang muka pajak = Bersifat pelunasan pajak

2. Pajak yang bersifat kredit pajak adalah pajak yang dipotong/dipungut oleh pihak lainnya yang dibayar
sendiri oleh badan, yang dapat diperhitungkan dengan pihak yang terutang.

3. 20% x 100.000.000 = 20.000.000

Jurnal:

     Biaya Sewa                 100.000.000

              Utang PPh 26            20.000.000

              Kas/Bank                  80.000.000

4. Jurnal : PPh 25 Dibayar Dimuka          35.000.000

                           Kas/Bank                         35.000.000

5. Jurnal : Biaya PBB             85.500.000

                      Kas/Bank                85.500.000

6. - Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas seperti gaji,honorarium,
penghasilan dari praktik dokter, notaris, aktuaris, akuntan, pengacara, dan sebagainya.

- Penghasilan dari usaha dan kegiatan.

-Penghasilan dari modal atau investasi, yang berupa harta gerak ataupun harta tidak bergerak seperti,
bunga, dividen, royalty, sewa, keuntungan, penjualan harta atau hak yang tidak dipergunakan untuk
usaha,dan lain sebagainya.

-Penghasilan lain-lain, seperti pembebasan utang, hadiah, dan lain sebagainya.

7. Deductible expenses:  Pengeluaran yang dapat dibebankan sebagai biaya . Pengeluaran yang dapat
dibebankan sebagai biaya adalah pengeluaran yang mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau
kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak yang
pembebanannya dapat dilakukan dalam tahun pengeluaran atau selama masa manfaat dari pengeluaran
tersebut.
8. Non-deductible expenses :  Pengeluaran yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya. Pengeluaran
yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto atau tidak dapat dibebankan sebagai biaya adalah
pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang bukan merupakan objek
pajak atau pengeluaran dilakukan tidak dalam batas-batas yang wajar sesuai dengan adat kebiasaan
pedagang yang baik.

9. - Beban atau biaya yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 1 (satu) tahun. Beban yang
mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 1 (satu) tahun merupakan biaya pada tahun yang
bersangkutan, misalnya gaji, biaya administrasi dan bunga, biaya rutin pengolahan limbah,dsb.

- Beban atau biaya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun. Pengeluaran yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun, pembebanannya dilakukan melalui penyusutan atau
melalui amortasi.

10. 2% x 30.000.000 = 600.000

Pemotongan tersebut dilakukan oleh PT. Musically. Bagi PT. TikTok, pemotongan tersebut dapat
dijadikan sebagai kredit pajak pada waktu melakukan pelaporan atas penghitungan PPh Badannya di
akhir tahun pajak.

 Ayat Jurnal yang dilakukan oleh PT. Musically adalah:

Biaya Royalti                     30.000.000

PPN Masukan                       3.000.000

               Utang PPh 23                    600.000

               Kas/Bank                          32.400.000

Ayat Jurnal yang dilakukan PT. TikTok adalah:

Kas/Bank                                     32.400.000

Uang Muka PPh 23                        600.000

              PendapatanRoyalti                 30.000.000                      

              PPN  Keluaran                        3.000.000


1. Pembayar pajak

2. PPh dan faktur pajak untuk PPN

3. PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat final, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Meterai (BM), Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB), Seluruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, PPh
Badan/OP Kurang Bayar/PPh Pasal 29.

4. perusahaan menghitung pajak di akhir tahun.

5. 2,5%

6. Pendapatan/penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam
bentuk apapun

7. - penggantian atau imbalan yang berkenan dengan pekerjaaan atau jasa

   - laba usaha

   - keuntungan karena penjualan atau pengalihan harta

   - hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan

   - penerimaan kembali pembayaran pajak

8. - Bantuan atau sumbangan

    - Harta hibahan

    - Warisan

    - Harta setoran tunai sebagai pengganti saham atau penyertaan modal

    - Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada pribadi

9. penyusutan atau melalui amortasi.

10. pengeluaran yang mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak yang pembebanannya dapat
dilakukan dalam tahun pengeluaran atau selama masa manfaat dari pengeluaran tersebut.
1. Pajak yang bersifat sebagai utang timbul ketika badan diharuskan untuk memotong/memungut pajak

2. - PPN dan PPnBM, yaitu: pajak yang dipungut dari pembeli (PPN Keluaran);

- PPh Pasal 21, yaitu: pajak yang dipotong dari penghasilan si penerima (individu) penghasilan;

- PPh Pasal 22, yaitu: pajak yang dipotong dari pembelian barang dalam hal ditunjuk sebagai pemungut
PPh Pasal 22 atas pembelian barang;

- PPh Pasal 23, yaitu: pajak yang dipotong dari kebanyakan jasa, bunga. deviden, royalti, dan sewa
kepada wajib pajak dalam negeri;

- PPh Pasal 26, yaitu: pajak yang dipotong dari penghasilan yang diterima oleh wajib pajak luar negeri;

- PPh tertentu yang bersifat final (PPh Pasal 4 ayat (2)), yaitu; pajak yang dipotong dari wajib pajak lain
yang bersifat final, misal: sewa tanah dan/atau bangunan.

3. Pajak yang bersifat kredit pajak adalah pajak yang dipotong/dipungut oleh pihak lainnya yang dibayar
sendiri oleh badan, yang dapat diperhitungkan dengan pihak yang terutang. Pajak yang dipungut oleh
pihak lain biasanya dibuktikan dengan bukti pemotongan untuk PPh dan Faktur Pajak untuk PPN.

4.  Jurnal saat pembayaran gaji :

Biaya Gaji                         18.000.000

      Utang PPh Pasal 21                 3.000.000

      Premi Jamsostek                     300.000

      Iuran Pensiun                          100.000

      Kas/Bank                                 14.600.000

5. Jurnal saat penyetoran pajak dan iuran :

Utang PPh Pasal 21     3.000.000

Premi jamsostek         300.000

Iuran Pensiun             100.000

       Kas/ Bank                    3.400.000

6. Dalam hal PPh pasal 21 atas gajipegawaiditanggung oleh pemberi kerja, pajak yang ditanggung
pemberi kerja tersebut termasuk dalam pengertian kenikmatan sebagaimana dimaksud dalam KEP
281lPJl1998, pasal 7 huruf e dan tidak merupakan penghasilan bagi pegawai yang bersangkutan. 

7. 2% x 50.000.000 = 1.000.000
8. Jurnal yang dilakukan oleh PT. KLM :

Biaya jasa instalasi  50.000.000

     Utang PPh 23                1.000.000

     Kas/Bank                      49.000.000

9. Jurnal yang dilakukan PT. PQR :

Kas/Bank                            49.000.000

Uang muka PPh 23               1.000.000

      Penghasilan jasa instal              50.000.000

10. - Bantuan atau sumbangan

      - Harta hibahan

      - Warisan

      - Dividen

      - Iuran yang diterima atau diperoleh dari dana pensiun

Anda mungkin juga menyukai