Anda di halaman 1dari 10

“ Pemanfaatan Institusi Sosial”

a. Organisasi Masyarakat
b. Organisasi Swasta
c. Optimalisasi Kontribusi Dalam Pelayanan Sosial
d. Kerjasama dan Jaringan
Organisasi Mayarakat
• Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) adalah organisasi
lingkungan hidup yang independen, non-profit dan terbesar di
Indonesia. WALHI hadir di 26 propinsi dengan 436 organisasi anggota.
WALHI merupakan forum kelompok masyarakat sipil yang terdiri dari
organisasi non-pemerintah (Ornop/NGO), Kelompok Pecinta Alam
(KPA) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang didirikan pada
tanggal 15 Oktober 1980 sebagai reaksi dan keprihatinan atas
ketidakadilan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan sumber-
sumber kehidupan, sebagai akibat dari paradigma dan proses
pembangunan yang tidak memihak keberlanjutan dan keadilan. WALHI
melakukan kampanye internasional bersama berbagai jaringan
internasional lainnya yang memiliki keprihatinan yang sama terhadap
ketidakadilan lingkungan hidup. Salah satunya dengan menjadi anggota
Friends of the Earth International (FoEI) – federasi lingkungan hidup
sedunia dengan 71
• Lembaga Studi Pemantauan Lingkungan
Institute for Environment Monitoring Studies
Lembaga Studi Pemantauan Lingkungan (LSPL) secara resmi
dibentuk pada tanggal 1 Agustus 1999. Gagasan pembentukan
institusi ini berawal dari keprihatinan bersama terhadap
proses percepatan kerusakan lingkungan hidup yang semakin
hari semakin memburuk. Beranjak dari kesamaan konsep
tersebut maka 9 (sembilan) orang yang menjadi penggagas –
selanjutnya disebut Badan Pendiri – yang berasal dari
beragam latar belakang profesi seperti Akademisi, Pengacara,
dan aktifis ORNOP yang memfokuskan kepedulian serta
perhatian terhadap kerusakan lingkungan dan pengaruhnya
pada kesehatan manusia terutama bagi wanita dan anak-anak
sebagai
• Tunas Hijau
TUNAS HIJAU ialah organisasi lingkungan hidup non-profit,
kids & young people do actions for a better earth yang
bermarkas di Surabaya. TH berawal dari pengiriman 5 orang
Pramuka dari Jawa Timur ke Australia Maret 1999. Sejak itu,
TH terus konsisten dalam melakukan upaya-upaya sederhana
dan nyata untuk membantu lingkungan hidup menjadi lebih
baik.
terbukti, dengan kekonsistenan tersebut melalui masyarakat,
TH menerima Surabaya Academy Award 2004 dalam bidang
lingkungan hidup. Pada SAA 2004 ini TH ialah organisasi
lingkungan hidup pertama yang mendapatkannya. TH juga
mendapatkan Delta FM Surabaya Award 2005 untuk kategori
lingkungan hidup dari Radio Delta FM Surabaya.
b. Organisasi Swasta
• Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), tenaga ahli kesehatan
lingkungan yang profesional serta peka terhadap masalah sangat
dibutuhkan untuk mengatasi berbagai isu pencemaran lingkungan akibat
aktivitas industri di berbagai wilayah di Indonesia.

• Ikatan Pengusaha Pembasmi Hama Indonesia (IPHAMI), tenaga ahli


kesehatan lingkungan yang profesional serta peka terhadap masalah sangat
dibutuhkan untuk mengatasi berbagai isu risiko penggunaan obat anti hama
bagi kesehatan manusia.

• Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), tenaga ahli kesehatan


lingkungan yang profesional serta peka terhadap masalah sangat
dibutuhkan untuk mengatasi berbagai isyu pencemaran lingkungan dan
dampak kesehatan masyarakat akibat aktivitas pertambangan.

• Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI),


tenaga kesehatan lingkungan yang profesional sangat dibutuhkan untuk
mengatasi berbagai permasalahan keamanan makanan dan isyu makanan
sehat.
• Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), lembaga
nirlaba non-pemerintah yang didirikan untuk memfasilitasi berbagai upaya
pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia secara berkelanjutan lewat
kerjasama dengan berbagai pihak.

• LINGKUP, Yayasan Lingkar Lingkungan Hidup Indonesia Sebuah LSM


Yogyakarta yang memperjuangkan demokratisasi lingkungan hidup.
Tersedia profil serta makalah-makalah pilihan yang terkait dengan
pengembangan wacana lingkungan hidup.

• Manajemen Kebakaran Hutan Terpadu, Lembaga kerjasama Instansi


Kerjasama Teknis Jerman (GTZ) – Departemen Kehutanan Indonesia,
memantau titik api di Kalimantan dengan satelit NOAA, membina
masyarakat sekitar hutan, memberi pelatihan kepada dosen dan pegawai
negeri perihal kebakaran.
Optimalisasi Kontribusi Dalam
Pelayanan Sosial
Kebijakan Nasional dan Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan
pengakuan politis melalui transfer otoritas dari pemerintah
pusat kepada daerah:
• Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
• Memerlukan prakarsa lokal dalam mendesain kebijakan.
• Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
• Menetapkan pendekatan kewilayahan.
Untuk organisasi pemerintah, kebijakan yang perlu segera diambil adalah melakukan
reorientasi dalam melakukan usaha pemeliharaan lingkungan hidup dan pelayanan
sosial agar tidak diberikan lebih mengutamakan pengembangan kapasitas penyandang
masalah, sehingga dapat diaktualisasikan prinsip help the people to help then selves.
Berbagai organisasi filantropi yang sudah terbukti kontribusinya dalam upaya
pemeliharaan lingkungan hidup perlu didorong perkembangannya, apabila perlu
dengan memberi dukungan dana dan fasilitas. Sudah tentu bagi organisasi filantropi
sendiri dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalisme dan transparansi dalam
memberikan bantuan serta pelayanan sosial, sehingga memperoleh kepercayaan
masyarakat .
Di lain pihak perlu adanya kebijaksanaan nasional yang meliputi:
1. Meneg LH mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan
kebijakan dan koordinasi di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
2. Keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan kebijaksanaan nasional
pengelolaan lingkungan hidup, sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikoordinasi oleh
Menteri.
3. Mengembangkan dan menerapkan kebijaksanaan nasional pengelolaan
lingkungan hidup yang menjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup.
4. Membuat Undang-Undang Lingkungan Hidup yang sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan di Timor Lorosa-e- yang mengakui hak-hak masyarakat asli.
d. Kerjasama dan Jaringan
 PIA
PIA atau Pusat Informasi Aktif adalah wadah komunikasi bagi
Lembaga Swadaya Masyarakat, pemerhati lingkungan, dan pelaku pendidikan
lingkungan hidup di Jawa Timur. PIA dibentuk untuk mengaktifkan
komunikasi antar pelaku dan pemerhati Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
di Jawa Timur.
Ruang lingkup kerja PIA adalah di Seluruh Jawa Timur. Namun PIA
juga berkewajiban mempromosikan dan menghubungkan para peserta
Pendidikan Lingkungan Hidup di Jawa Timur dengan pelaku Pendidikan
Lingkungan Hidup di seluruh Indonesia.

 Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan DPP

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) mengadakan


acara penanaman pohon di Kawasan Berikat Nusantara, Cakung dan
dilanjutkan dengan pencanangan kader Pekerja Peduli Lingkungan yang akan
dilakukan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nabiel Makarim dan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jacob Nuwa Wea.
Tujuan dari kerjasama Kementrian LH dengan DPP adalah :

 Mendorong dan meningkatkan kepedulian masyarakat pekerja (dan


lainnya) terhadap komitmen pelestarian lingkungan yang dimulai dengan
kegiatan penanaman pohon.
 Menghijaukan kota sebagai bagian dari usaha mengatasi pencemaran
lingkungan dan mencegah bencana banjir.

 Kerja sama lingkungan dengan Uni Eropa (EU)

Uni Eropa atau European Union telah mengimplementasikan


kebijakan lingkungan yang lengkap. Kebijakan ini didasarkan pada pandangan
bahwa polusi merupakan fenomena antar perbatasan, dan bahwa peraturan
supranasional diperlukan untuk mengatasi masalah lingkungan bersama di
berbagai area.

Anda mungkin juga menyukai