Dosen Pengampu:
Bambang Supriyo, BSEE,MEngSc,PhD
Disusun Oleh:
1. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini yaitu
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara kerja rangkaian kendali
proporsional pada rpm motor.
2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian kendali proporsional pada rpm motor.
3. Mahasiswa dapat membuat program MATLAB untuk menjalankan percobaan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh KP (Konstanta Proportional) terhadap
RPM.
2. Dasar Teori
2.1 Motor DC
Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan
sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga
(seperti: mixer, bor listrik,kipas angin).
Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik
total di industri. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara
umum sama, yaitu:
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar
kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya
dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
5. Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.
Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
1. Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary
kilns, dan pompa displacement konstan.
2. Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah
pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
3. Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi
yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk
beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
2.2 Generator
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanikal, biasanya dengan menggunakan induksi
elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau
generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong
muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi
generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya.
Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran
air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa
berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melakui sebuah
turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol
tangan, energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apapun
sumber energi mekanik yang lain.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa Arus listrik yang mengalir melalui
IR LED akan menyebabkan IR LED memancarkan sinyal cahaya Infra
merahnya. Intensitas Cahaya tergantung pada jumlah arus listrik yang
mengalir pada IR LED tersebut. Kelebihan Cahaya Infra Merah adalah pada
ketahanannya yang lebih baik jika dibandingkan dengan Cahaya yang
tampak. Cahaya Infra Merah tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Cahaya Infra Merah yang dipancarkan tersebut akan dideteksi oleh
Phototransistor dan menyebabkan terjadinya hubungan atau Switch ON pada
Phototransistor. Prinsip kerja Phototransistor hampir sama dengan Transistor
Bipolar biasa, yang membedakan adalah Terminal Basis (Base)
Phototransistor merupakan penerima yang peka terhadap cahaya.
4. Pelaksanaan Percobaan
4.1 Gambar Rangkaian
RPM
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
RPM
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
SP Kp = 5 Kp = 0,8 Kp = 0,15
6. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dari tiga nilai Kp yang berbeda dan nilai SP yang
7. Kesimpulan
Dari percobaan pada praktikum kendali P pada RPM motor ini dapat disimpulkan
bahwa :
1. Kendali P digunakan untuk mengurangi osilasi pada grafik walaupun masih
terdapat overshoot.
2. Nilai steady state error dari tiga nilai SP yang berbeda dan nilai Kp yang berbeda
sebesar 800-900.
3. Semakin kecil nilai Kp, maka grafik yang dihasilkan akan semakin cepat
mendapat nilai steady state namun jauh dibawah nilai SP.
DAFTAR PUSTAKA