Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIARE

Topik : Gangguan SistemPencernaan

Sub Topik : Diare

Sasaran : Masyarakat Desa Santing

Hari/ tanggal : .................................................

Jam                        : .................................................

Waktu : 40 Menit

Tempat                  : .................................................

A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami dan


mengerti tentang Diare.

B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga dapat menjelaskan

tentang :

1. Menjelaskan kembali Pengertian diare dengan tepat


2. Menjelaskan kembali Hal – hal yang bisa menyebabkan diare
3. Menjelaskan kembali Akibat dari diare apabila tidak ditangani
4. Menjelaskan kembali Cara mencegah diare melakukan 6 cara cuci tangan
benar
5. Menjelaskan kembali Pengobatan diare

1
C. Materi

Terlampir.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media
1. Materi SAP
2. Leaflat
3. Laptop

Denah Tempat

Keterangan :
: Penyaji
: Fasilitator
: Moderator
: Peserta penyuluhan

F. Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab : Ayu Zulfah Nurhidayah
2. Moderator : Fhani Fitriana I

2
3. Penyaji : Anggi TW
4. Observer : Fajar Wilantika
5. Dokumentasi : Andrey Mulyana

G. Kegiatan Pembelajaran

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 menit a. Memberikan salam 1.      Menjawab


b. Menjelaskan tujuan pembelajaran salam
c. Menyebutkan materi atau pokok
bahasan yang di sampaikan 2.     Mendengarkan
dan memperhatikan

2 10 menit a. Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan


secara berurutan dan teratur. memperhatikan
b. Materi:
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Pencegahan diare
4. Pengobatan

3 5 menit c. Evaluasi : Bertanya dan


1. Menyimpulkan isi penyuluhan menjawab
2. Memberi kesempatan kepada pertanyaan
audience untuk bertanya
3. Memberikan kesempatan kepada
udience untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan

4 2 menit d. Penutup: Menjawab salam


e. Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam

3
H. Evaluasi
1. Struktur
a. Kesiapan materi :
b. Kesiapan tempat :
c. Kesiapan media meliputi : leaflet dan SAP
2. Proses :

Pada saat penyuluhan peserta aktif mengikuti penyuluhan

3. Hasil :
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat memjawab dengan bena 80%
dari pertanyaan yang diajukan.

4
Lampiran
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Diare

Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga
kali sehari(WHO, 1992).

Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami


rangsanganbuang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang
masih memiliki kandungan air berlebihan.

Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai
frekuensi BAB yang meningkat.

B. Penyebab Diare
1) Infeksi
a. Infeksi enteral
Adalah  infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab diare.
1) Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela,
Campylobakteri, Yersenia, Aerromonas.
2) Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus,
Astovirus dll.
3) Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur.
b. Infeksi Parentral
Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut
(OMA) tonsillitis/ Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis
dsb. Keadaan ini terutama tedapat pada anak kurang dari 2 tahun.

Keterangan :

5
Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di
usus halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera
masuk ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap
usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan
ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak
sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja
berair pada diare.

2) Faktor Malabsorsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi Protein
d. Faktor makanan: Makanan basi, beracun, alergi terhadap
makanan.
e. Psikologis : rasa takut dan cemas

Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:

1. Tidak memadainya penyediaan air bersih


2. Air tercemar oleh tinja
3.  Pembuangan tinja yang tidak hygienis
4. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
5. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
6. Penghentian ASI yang terlalu dini

3. Klasifikasi  Diare
a. Menurut perjalanan penyakit :
1) Akut : jika kurang dari 1 minggu

Penyebab diare akut ( diare mendadak) tersering adalah karena


VIRUS , khas berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah
atau lendir, dan berbau asam.  

6
2) Berkepanjangan : jika antara 1 minggu sampai 14 hari
3) Kronis : jika > 14 hari dan disebabkan oleh non infeksi
4) Persisten : Jika >14 hari dan disebabkan oleh infeksi
b. Menurut patofisiologi :
1) Gangguan absorbsi
2) Gangguan sekresi
3) Gangguan osmotik

c. Menurut penyebab
1) Infeksi : Virus, bakteri, parasit,jamur
2)  Konstitusi
3) Malabsorbsi
d. Klasifikasi berdasasarkan gangguan faal:
1) Dorongan didalam usus normal yang terlalu cepat , yang dapat
disebabkan oleh:
a) Rangsangan syaraf yang abnormal terdapat pada : psycogenic
diarrhea atau keracunan mecholyl.
b) Pengaruh zat kimia terhadap motilitas yang abnormal, misalnya
pada: sindroma karsinoid, penyakit addison’s, thirotoksikosis.
c) Iritasi pada intestine misalnya pada: pemakaian oleum recine,
colitis ulserative, perikolil abses.
d) Hilangnya simpanan di kolon misalnya pada: destruksi sphincter
ani, ileostomi dll.
2) Gangguan pencernaan makanan karena :
a) Hilangnya fungsi reservoit dari lambung, misalnya pada
postgastrektom timbul sindroma dumping.
b) Penyakit pancreas.
c) Insufisiensi sepanjang intestine.
d) Kemungkinan adanya sekresi abnormal dari HCL, misalnya pada
sindroma zollinger Ellison.

7
3) Absorbsi abnormal pada  pencernaan makanan, misalnya penyakit
hati, penyakit pada intestine, obstruksi mesenteric ( karsinomatosis
atau pada TBC).

4. Pathogenesis
1) Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
a. Gangguan osmotic

Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga
usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkanya
sehingga timbul diare.

b. Gangguan sekresi

Akibat rangsang tertentu ( Misalnya toksin pada dinding usus akan


terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus
selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus

c. Gangguan motilitas usus

Hiperpristaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus


menyerap makan seingga timbul diare. Sebaliknya bila pristaltik
menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang
menyebabkan diare.

5. Tanda dan Gejala Diare


a. Gejala diare adalah tinja encer
b. Muntah
c. Badan lesu atau lemah
d. Panas
e. Tidak nafsu makan
f. Darah dan lendir dalam kotoran

8
g. Nyeri pinggang

Sebelum diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa
mual dan muntah ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan
mual, muntah dan diare, virus unu dapat menyebabkan demam, tinja
berdarah, penurunan nafsu makan sehinnga dapat menyebabkan
penderita lesu.

6. Komplikasi

Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat


terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut:

a. Dehidrasi

Cara menilai dehidrasi menurut WHO ( 1992)

Tanda dan Gejala  Tidak dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat

Keadaan umum Baik Rewel. Gelisah, Apatis, tidak sadar


lemah

Mata Tidak cekung Cekung dan kering Sangat cekung

Air mata Jika menangis masih Jika menangis tidak Jika menangis tidak
ada terdapat air mata ada air mata

Bibir Tidak kering kering Sangat kering

Rasa haus Tidak merasa haus Haus sekali, jika Tidak bisa minum
diberi minum rakus

Cubitan kulit Jika dicubit cepat Jika dicubit, kembali Jika dicubit, kembali
kembali lambat sangat lambat.

b.    Renjatan hipovolemik

c. Hipoglikemi
d. Intoleransi sekunder akibat kerusakan filimukosa usus dan defisiensi
enzim laktase
e. Hipokalemia

9
f. Kejang terjadi akibat dehidrasi hipertonik
g.  Malnutrisi energi protein
h. Kematian

7. Pencegahan Diare

Diare dapat dicegah dengan cara:

a.   Mencuci tangan 6 langkah benar pakai sabun dengan benar pada lima
waktu penting:

1) Sebelum makan
2) Setelah buang air besar,
3) sebelum memegang bayi,
4) Setelah menceboki anak dan
5) Sebelum menyiapkan makanan;

b.  Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, anntara lain
dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses
klorinasi;

c.  Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar


serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).

d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya


menggunakan jamban dengan tangki septik.

8. Pengobatan Diare

Prinsip penatalaksanaan diare :

a. Mencegah terjadinya dehidrasi


b. Mengobati dehidrasi
c. Memberi makan
d.  Mencegah masalah lain

10
Tips atau cara menanggulangi diare

a. Minum Air Putih yang Banyak

Penderita diare harus minum air putih yang banyak karena dengan


sering buang air besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang
harus selalu digantikan dengan cairan yang baru. Setiap setelah BAB
minumlah satu atau dua gelas air putih atau air mineral yang bersih dan
sudah dimasak. Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk
membantu pembentukan energi dan menahan diare / berak setelah habis
BAB. Hindari minum kopi, teh dan lain sebagainya yang mampu
merangsang asam lambung.

b. Makan Makanan Khusus

Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar,


sayur dan buah karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa
diare. Makanan berserat hanya baik untuk penderita susah buang air besar.

Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dan halus
atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula
untuk memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein
dan garam untuk menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh.
Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas
mengandung cabai dan lada.

c. Istirahat yang Cukup

Seseorang yang mengalami diare akan merasa lemah, lemas, lesu,


kurang bergairah, dan sebagainya. Istirahat sangata dibutuhkan oleh orang
yang menderita diare. Tidur sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan
waktu makan makanan dan obat harus teratur, banyak minum, beribadah
dan berdoa dan lain-lain.

11
d. Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat

Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam


pengobatan diare. Penderita diare harus memeriksakan sakinya  ke
pelayanan kesehatan agar mendapat obat yang sesuai. Apabila sudah
mendapatkan obat, maka obat harus diminum sesuai ketentuan. Biasanya
dokter akan memberikan obat mules, obat diare, vitamin dan antibiotik.
Untuk obat mules dan diare sebaiknya diminum jika perut mulas dan diare
saja dan hentikan jika sudah berhenti mules dan diare. Sedangkan untuk
antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit lainnya mati
total dan tidak membentuk resistensi. Apabila diare sudah sembuh dan
vitamin masih, maka vitamin boleh diminim ataupun dihentikan. Vitamin
diminum dalam jumlah yang cukup jangan sampai berlebihan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.

Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC

http://id.wikipedia.org/wiki/Diare.

http://kumpulansapdanleaflet.blogspot.com/2011/07/satuan-acara-penyuluhan-
diare.html. (Diakses pada tanggal 07 juli, 19.00 WIB )

13

Anda mungkin juga menyukai