Anda di halaman 1dari 3

Tumbuhan bawah adalah suatu tipe vegetasi

dasar yang terdapat di bawah lahan hutan yang meliputi semak, herba, tumbuhan berkayu, dan
tanaman merambat yang berada di bawah kanopi pohon. Pada kawasan perkebunan kelapa
sawit, tumbuhan bawah seringkali dianggap sebagai gulma (tanaman pengganggu), sehingga
berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikannya, baik di perusahaan perkebunan kelapa
sawit swasta maupun pada perkebunan kelapa sawit rakyat (Rianti, 2015 dalam Firison, 2019).

Firison. 2019. IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN BAWAH PADA TEGAKAN KELAPA SAWIT
DAN
PEMANFAATANNYA SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POTONG. Diakses melalui
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/ pada 14 April 2020

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan bawah berdaun sempit dominan
ditemukan di bawah tegakan kelapa sawit. Jenis-jenis dari famili Poaceae seringkali ditemukan
mendominasi komunitas tumbuhan bawah tersebut, seperti Axonopus compressus,
Cynodon dactylon, Eleusine indica, Ottochloa nodosa dan Paspalum conjugatum (Daru et al
2014, dalam Anjani, 2018) Adaptasi famili Poaceae pada perkebunan kelapa sawit didukung
oleh sistem perakarannya yang mampu menyerap nutrisi dan air dengan baik, serta memiliki
kemampuan reproduksi secara generatif yang tinggi (Arsyad et al. 2011, dalam Firison, 2019).

Axonopus compressus ditemukan pada seluruh


umur tegakan kelapa sawit. Herba ini termasuk jenis tumbuhan bawah dari famili Poaceae yang
disukai ternak dan dominan ditemukan di bawah tegakan kelapa sawit muda maupun pada
kondisi yang agak tertutup (Solikin 2004, dalam Firison, 2019).

Jenis gulma yang menjadi kompetitor di lahan perkebunan kelapa sawit adalahgulma daun
lebar, rumput, dan pakis. Golongan gulma berdasarkan tingkat kompetisi yaitu kelas A : sangat
berbahaya, ciri-cirinya sangat kompetitif, mengeluarkan zat racun yang menghambat sebagai
inang alternative hama dan penyakit serta berduri. Contohnya : Brachiaria mutica rumput
lempuyangan, Imperata cylindrical alang-alang . kelas B : sangat berbahaya, ciri-cirinya sangat
kompetitif yang harus dikendalikan dan apabila perlu harus dimusnahkan, Contohnya :
Ottochloa nodosa rumput kawatan , Eleusine indica jakut jampang.
Kelas C : dapat ditoleransi, ciri-cirinya : kurang kompetitif, tetapi memerlukan pengendalian
yang teratur, bermanfaat untuk mencegah erosi, contohnya Axonopus compressus rumput
pakisan, Cynodon dactylon rumput grintingan. Kelas D gulma bermanfaat, ciri-cirinya kurang
kompetitif dan keberadaannya perlu dipertahankan, contohnya : Ageratum conyzoides
babadotan, Cleome rutidosperma maman (Anjani, 2018).
Ekologi dari gulma Axonopus compressus adalah tanaman ini tumbuh baik di daerah yang
kering, cerah agak lembab tapi tidak basah biasanya tumbuh di lahan perkebunan karet, kelapa
sawit, dan juga di pinggir jalan. Gulma Axonopus
compressus dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. (Sriyani dkk, 2014, dalam Anjani,
2018).

Anjani . 2018.RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine indica,


dan Ottochloa nodosa ASAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT LAMPUNG SELATAN
TERHADAP GLIFOSAT. Diakses melalui http://digilib.unila.ac.id/ pada 14 April 2020

Cynodon dactylon dapat dideskripsikan: memiliki terna bertahunan yang berstolon,merumput


dengan rimpang bawah tanah menembus tanah sampai kedalaman 1m atau lebih bahkan ada
literature yang menjelaskan sampai pada kedalaman 2 m. Lamina melancip-memita, berlapis
lilin putih keabu-abuan tipis di permukaan bawah, gundul atau berambut pada permukaan atas.
Habitatnya Cynodon dactylon adalah tumbuh paling bagus pada suhu di atas 24 °C. Jenis
initoleran terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik pada tanah berdrainase baik tetapi toleran
terhadap banjir yang berkepanjangan.Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, tetapi pH
optimal adalahdi atas 5.5. Juga toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak
toleran terhadap naungan. Penyebarannya selain dari akar yang dapat membuat rimpang
dengan cepat juga melalui buah. Penyebaran buah ini yang dapat meluas.Kehadirannya di satu
sisi memberikan manfaat, pertumbuhan yang cepat, kemampuannya bertahan hidup, bahkan
sulit untuk dimatikan meskipun telah dibajak ataupun digaru. Jika dia tumbuh pada lahan kritis
dan berpotensi erosi akan memberikan manfaat yang besar. Akan tetapi jika tumbuh pada
lahan pertanian maka akan menjadi gulma yang cukup merepotkan dalam pengendaliannya.
Bijinya yang kecil dan mudah menyebar, jika jatuh pada kawasan pariwisata, atau pada taman
pekarangan maka dalam waktu dekat akan menggantikan rerumputan yang ada di sana.
Keindahan taman lambat laun akan berubah.

Cynodon dactylon dapat dideskripsikan: memiliki terna bertahunan yang berstolon,merumput


dengan rimpang bawah tanah menembus tanah sampai kedalaman 1m atau lebih bahkan ada
literature yang menjelaskan sampai pada kedalaman 2 m. Lamina melancip-memita, berlapis
lilin putih keabu-abuan tipis di permukaan bawah, gundul atau berambut pada permukaan atas.
Habitatnya Cynodon dactylon adalah tumbuh paling bagus pada suhu di atas 24 °C. Jenis
initoleran terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik pada tanah berdrainase baik tetapi toleran
terhadap banjir yang berkepanjangan.Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, tetapi pH
optimal adalahdi atas 5.5. Juga toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak
toleran terhadap naungan. Penyebarannya selain dari akar yang dapat membuat rimpang
dengan cepat juga melalui buah. Penyebaran buah ini yang dapat meluas.Kehadirannya di satu
sisi memberikan manfaat, pertumbuhan yang cepat, kemampuannya bertahan hidup, bahkan
sulit untuk dimatikan meskipun telah dibajak ataupun digaru. Jika dia tumbuh pada lahan kritis
dan berpotensi erosi akan memberikan manfaat yang besar. Akan tetapi jika tumbuh pada
lahan pertanian maka akan menjadi gulma yang cukup merepotkan dalam pengendaliannya.
Bijinya yang kecil dan mudah menyebar, jika jatuh pada kawasan pariwisata, atau pada taman
pekarangan maka dalam waktu dekat akan menggantikan rerumputan yang ada di sana.
Keindahan taman lambat laun akan berubah.

Factsheet. 2011.Cynodondactylon. Diakses melalui


http;//indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/ pada 14 April 2020

Axo

Termasuk jenis tumbuhan herba. Batang


gemuk. Daun berbentuk lanset dan memiliki
tepian kasar, pangkal daun berlekuk dan
ujungnya meruncing. Mega (2012) dalam Suleman (2013), mengemukakan bahwa Jenis
tumbuhan ini
merupakan rumput menahun, rumput ini
berakar dangkal. Memiliki bulir pada satu sisi.
Jenis rumput ini dapat digunakan sebagai
tanaman padangan permanen.

Isc

Ischaemum merupakan rumput dengan batang yang bagian pangkalnya merayap dan dapat
berakar. Helaian daun sempit, bertepi kasar dan berambut. Bunga majemuk tumbuh diujung
batang berbentuk bulir-bulir.

Termasuk jenis tumbuhan herba. Batang


merayap. Daun bentuk melanset. Mannetje dan
Jones (2012) dalam Suleman (2013), mengemukakan bahwa jenis tumbuhan ini merupakan
rumput menahun
dengan akar rimpang. Perbungaan terminal. Memiliki manfaat yaitu sebagai pakan ternak.

Suleman .2013. Jenis-Jenis Tumbuhan Pantai di Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah
Kabupaten Parigi Moutong dan Pemanfaatannya sebagai Buku Saku. Diakses melalui
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EBiol/article/download/2684/1802 pada 14 April 2020

Anda mungkin juga menyukai