PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
RUMAYA NABABAN
NPM: A1E016012
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat, kuasa, dan
Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa SMAN 3 Kota Bengkulu”.
Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi
pada program Strata-1 di Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai
Kasih.
RN
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..................................................................................................6
E. Batasan Penelitian..................................................................................................7
BAB II KERANGKA TEORITIS...................................................................................8
A. Tinjauan Pustaka....................................................................................................8
1. Pengertian Belajar..............................................................................................8
2. Pengertian Model Pembelajaran Generatif.......................................................10
3. Langkah- langkah Model Pembelajaran Generatif............................................12
4. Kelebihan dan Kekurangan Generatif...............................................................15
5. Model Mental...................................................................................................16
6. Motivasi Belajar...............................................................................................20
7. Hasil Belajar.....................................................................................................23
8. Model Direct Instruction (DI)..........................................................................26
B. Penelitian Yang Relevan......................................................................................28
C. Kerangka Berfikir.................................................................................................30
D. Hipotesis...............................................................................................................31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................................33
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................33
B. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................................34
C. Variabel Penelitian...............................................................................................34
D. Definisi Operasional Variabel..............................................................................34
E. Populasi Populasi dan Sampel..............................................................................36
1. Populasi............................................................................................................36
2. Sampel..............................................................................................................36
F. Prosedur Pelaksanaan...........................................................................................37
1. Tahap Perencanaan...........................................................................................37
iii
2. Tahap Pelaksanaan...........................................................................................38
3. Hasil.................................................................................................................38
G. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................39
1. Nontes (Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa)............................................39
2. Tes (Hasil Belajar pada Aspek Pengetahuan)..................................................39
H. Instrument Penelitian........................................................................................41
1. Angket Motivasi Belajar...................................................................................41
2. Tes Hasil Belajar Kognitif................................................................................42
I. Kalibrasi Instrument.............................................................................................42
1. Teknik Penilaian Instrumen Soal Tes...............................................................42
2. Teknik Penilaian Instrumen Angket Motivasi Belajar Siswa............................47
J. Teknik Analisis Data............................................................................................47
1. Teknik Analisis Data Soal Tes Hasil Belajar....................................................47
2. Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa..........................................................54
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................55
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia agar dapat mengikuti perkembangan zaman serta sebagai modal awal
untuk dapat bertahan serta bersaing dengan keadaan dunia yang sudah semakin
kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional, maupun
global. Dengan hal itu, dapat kita ketahui bahwa tujuan pendidikan itu sendiri
dan yang harus dikembangkan oleh setiap para pendidik bangsa di sekolah.
dikenal dengan pembelajaran yang melibatkan banyak faktor yaitu guru sebagai
bagaimana respon siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Senada dengan itu,
menurut (Simanjuntak, 2018) maka sangat perlu mengembangkan kualitas
guru saja menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa, lalu menggeser
sanggup menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan sikap mandiri pada
diri siswa.
pembelajaran yang didalamnya terpaut tentang tujuan, isi, bahan pelajaran, serta
2013 adalah kurikulum yang dipakai di Indonesia untuk sekarang ini ini.
Kurikulum 2013 memiliki tujuan yaitu untuk mendorong siswa lebih aktif dalam
Keberhasilan belajar ditentukan oleh proses pembelajaran antara siswa dan guru.
yang mengaktifkan siswa dalam belajar. Senada dengan itu, (Nur & Asto)
menyatakan bahwa dalam mencapai tujuan pendidikan itu maka seorang guru
motivasi belajar siswa karena dengan adanya motivasi belajar yang tinggi maka
akan mendorong kesuksesan belajar siswa yaitu ditandai dengan hasil belajar yang
diperolehnya tinggi pula. Proses pembelajaran yang baik bukanlah berceramah di
depan kelas ataupun siswa hanya sebagai pendengar yang sifatnya berpusat pada
guru saja, tetapi pembelajaran dimana belajar itu menyenangkan, siswa terlibat
pembelajaran.
alam dan mekanismenya. Ilmu fisika didasarkan pada kenyataan dan memerlukan
siswa cenderung belajar fisika dengan cara menghafal rumus tanpa memahami
fisika itu sulit dan merupakan pelajaran yang sangat membosankan bagi mereka.
kesulitan siswa dalam pembelajaran fisika dapat berasal dari model mental yang
menalar/ menafsirkan, dan menguraikan suatu fenomena. Jika siswa salah dalam
memahami suatu fenomena maka dapat dinyatakan bahwa model mental yang
dimilikinya tidak sesuai secara ilmiah. Model mental juga menjelaskan bagaimana
berpusat pada siswa (student centre) yang menjadikan siswa sebagai siswa yang
aktif. Salah satu model pembelajaran yang didesain agar siswa secara aktif
berpartisipasi secara langsung dalam proses pembelajaran dan mengkonstruksi
makna dari informasi pengetahuan awal atau pengalaman siswa yang nantinya
memberikan perubahan yaitu dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan
belajar. Hal ini telah dibuktikan oleh (Lubis & Derlina, 2016) membuktikan
Hukum Newton dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan juga aktivitas siswa
yang tergolong aktif selama proses pembejaran dan hal ini tidak lain adalah dari
tingginya motivasi yang dimiliki siswa. Dalam peneltian [ CITATION Wid183 \l 1057
seperti; 1) Model pembelajarannya masih kurang tepat yaitu guru masih berperan
membuat siswa tidak aktif dan antusias dalam proses pembelajaran, sehingga rasa
ingin tahu yang kurang mengakibatkan saat proses tanya jawab berlangsung
diskusi antar siswa yang satu dengan siswa lain sehingga mereka akan turut aktif,
penerapan konsep fisika juga akan lebih mudah dipahami serta akan tersimpan
lebih lama dalam ingatan siswa jika melakukan percobaan. 4) Rendahnya hasil
belajar fisika siswa, hal ini terlihat dari ulangan harian kelas X bahwa siswa yang
Sesuai dengan uraian latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian
Berbasis Model Mental Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Pada
Siswa SMAN 3 Kota Bengkulu”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
fisika.
B. Rumusan Masalah
model mental terhadap motivasi belajar fisika pada siswa SMAN 3 Kota
Bengkulu ?
model mental terhadap hasil belajar fisika pada siswa SMAN 3 Kota
Bengkulu ?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka secara khusus yang menjadi
model generatif berbasis model mental terhadap motivasi belajar fisika pada
model generatif berbasis model mental terhadap hasil belajar fisika pada
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Membuat siswa lebih aktif saat proses pembelajaran serta motivasi dan hasil
belajarnya meningkat.
2. Bagi guru
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan dalam meningkatkan mutu dan kualitas hasil belajar sekolah,
Agar penelitian ini terarah dan dapat mencapai sasaran maka penelitian ini
2. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelas X semester 2 SMAN 3 Kota
Pembelajaran Generatif.
Introduction.
6. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Belajar
pengalaman dan latihan. Menurut [ CITATION Tho15 \l 1057 ] belajar itu adalah
sebuah proses. Belajar terjadi karena dorongan kebutuhan dan tujuan yang ingin
dicapai dan diharapkan. Belajar juga merupakan bentuk pengalaman yang pada
menurut [CITATION Dim02 \l 1057 ] hasil belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dengan berakhirnya proses belajar,
maka siswa akan memperoleh suatu hasil belajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
itu akan diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan puncak dari proses belajar. Salah satu upaya mengukur hasil dari
proses belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha
yang dilakukan dalam kegiatan dan proses belajar adalah hasil belajar yang biasa
manusia, sebab tanpa belajar kehidupan manusia tidak akan berarti dalam
hidupnya. Belajar memiliki dimensi kehidupan yang berkaitan, karena itu untuk
kesuksesan dalam belajar dibutuhkan seorang guru, sistem nilai, moral, kekuatan,
daya saing, perjuangan dan motivasi berprestasi. Belajar memberikan arti yang
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan
memgandung tiga unsur utama yaitu; 1) belajar berkaitan erat dengan perubahan
tingkah laku, 2) perilaku mengacu pada suatu tindakan atau berbagai tindakan, 3)
Pengalaman dalam pengertian belajar dapat berupa pengalamam fisik, psikis, dan
aktivitas seseorang yang dengan sengaja dilakukan dalam keadaan sadar untuk
memperoleh suatu pemahaman, konsep, maupun pengetahuan baru akan suatu hal
relatif tetap baik dalam berrpikir, merasa, maupun dalam bertindak. Berdasarkan
defenisi yang dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar yaitu proses
lingkungan sekitarnya maupun orang lain. Senada dengan itu, menurut [CITATION
Rus16 \l 1057 ] belajar merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara
sintaks yang digunakan dalam model ini adalah dimulai dari persiapan,
2016).
(GL) [ CITATION Par18 \l 1057 ]. Menurut Kholil (2008) dalam [CITATION Par18 \l
pengetahuan awal yang sebelumnya sudah ada dalam diri siswa. Pengetahuan
baru itu akan diuji dengan cara menggunakannya dalam menjawab persoalan atau
gejala yang terkait. Jika pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan
yang dihadapi, maka pengetahuan baru siswa tersebut akan disimpan dalam
awal, sehingga pembelajaran akan sangat lebih bermakna. Dalam hal ini, peran
guru yang sebelumnya menjadi satu- satunya sumber pengetahuan harus diubah
pembelajaran tanpa dibebani rasa takut, serta mampu berargumen menuju pada
otak bukanlah blank state yang dengan pasif belajar dan mencatat informasi yang
datang. Otak siswa begitu berperan dalam menyerap dan memaknai informasi,
maka siswa sendiri adalah penganggung jawab utama dalam belajar. Proses
pengolahan input indera dalam otak yaitu: (1) Ide yang ada di pikiran siswa
menentukan masukan dari indera mana yang akan diperhatikan dan mana yang
tidak, (3) masukan indera yang diperhatikan siswa belum mempunyai arti, (4)
hubungan tersebut dan pemasukan indera untuk membangun arti pada pemasukan
itu, (6) Kadang- kadang siswa menguji arti yang dibangun dengan keterangan
lain yang disimpan dalam otak, dan (7) mungkin siswa menyimpan arti yang
model pembelajaran generatif ini maka akan mampu untuk menciptakan suasana
mampu merespon dan menyelesaikan suatu masalah yang ada secara kreatif,
melalui interaksi dengan bahan yang dipelajari atau pengalaman baru yang
a. Eksplorasi
Tahap ini disebut dengan tahap pendahuluan atau orientasi, yaitu siswa
b. Pemfokusan
Pada tahap kedua ini pemfokusan disebut tahap pengungkapan ide atau
mereka mengenai konsep yang dipelajari. Pada tahap ini siswa akan
konsep tersebut.
c. Tantangan
menguji kebenaran pendapat siswa. Pada tahap ini diharapkan siswa sudah
d. Aplikasi
Pada tahap keempat adalah aplikasi yang disebut juga dengan penerapan
konsep, yaitu kegiatan dimana siswa diberi kesempatan untuk menguji ide
baru yang dikembangkan. Melalui tahap ini guru dapat meminta siswa
Setelah itu akan ada dilanjutkan tahap terakhir yaitu tahap melihat
menyimpan informasi baru terhadap apa yang siswa ketahui. Menurut [CITATION
pemahaman awal siswa atau berbeda dengan pemahaman awal tersebut. Oleh
karena itu, pengetahuan yang ingin diperoleh pada dasarnya siswa menemukan
2.1.
pengetahuannya sendiri.
mengorganisasi pembelajaran.
satu siswa dengan siswa lain, sehingga suasana ruangan menjadi ribut.
5. Model Mental
sains terbagi menjadi 3 dimensi yaitu 1) Level makroskopik adalah sesuatu yang
nyata dan secara langsung atau tidak langsung merupakan bagian dari pengalaman
adalah representasi dari suatu kenyataan bisa berupa gambar, simbol atau rumus.
cara ini sering disebut sebagai model mental. Menurut Grace dan Moreira (2002)
dalam [CITATION Amr14 \l 1057 ] model mental siswa adalah gambaran konsep
yang ada dibenak siswa untuk menjelaskan suatu situasi atau proses yang sedang
mental fisika yaitu kemampuan siswa dalam: (1) mengetahui suatu alasan dalam
pengetahuan.
membandingkan level model mental siswa yang berbeda – beda dapat dilihat dari
Dianotoro, 2018).
siswa dapat dinilai melalui permasalahan fisika dalam model mentalnya yaitu
surface, matching dan deep structures (SMD). Lebih lanjut [ CITATION Pri18 \l 1057
] menyatakan bahwa metode SMD dilakukan dengan cara menilai proses siswa
yang bersifat prediktif atau menggunakan soal- soal yang berada pada
dimensi mikroskopik.
menggunakan metode SMD (surface, matching atau deep structures) dapat dilihat
Model mental yang sesungguhnya dalam pikiran siswa sangat rumit dan
tentang suatu fenomena atau pemecahan masalah. Model mental seseorang pada
berbagai bentuk, yang dapat dikategorikan menjadi lima tipe model yaitu model
visual, simbolik, gerak isyarat, objek nyata, dan verbal [ CITATION Suj15 \l 1057 ] .
Sehingga dapat dikatakan bahwa model mental yang dimiliki siswa sangat perlu
asal kesulitan yang dialami siswa. Tujuan mengetahui model mental yang
digunakan siswa adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa
pada suatu materi yang telah di ajarkan sebelumnya. Model mental yang dimiliki
siswa bagi guru sangat penting, baik untuk menentukan strategi pembelajaran
yang cocok dalam pembelajaran kedepannya, bahan ajar, ataupun media yang
disusun agar pemahaman siswa mengenai suatu konsep fisika menjadi suatu
kesatuan yang utuh [CITATION Way16 \l 1057 ]. Selain membantu guru untuk
Model mental yang dimiliki siswa dapat diketahui melalui serangkaian tes. Model
[CITATION Ari17 \l 1057 ]. Siswa memerlukan model mental yang benar untuk
memahami fisika. Hal ini sejalan dengan (Ninik, Kusairi, & Zulaikhah, 2018)
pembangunan asimilasi yang dimiliki oleh siswa dan penggambaran model secara
nyata dan hal ini akan memudahkan guru untuk merancang pembelajaran yang
6. Motivasi Belajar
merupakan dua hal yang saling mempengaruhi, yaitu dapat diartikan sebagai
dorongan internal dan eksternal pada siswa- siswa yang sedang belajar untuk
motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual dan
berperan dalam hal menumbuhkan gairah merasa senang dan bersemangat untuk
belajar. Rusman (2016) menyatakan motivasi erat kaitannya dengan minat. Siswa
yang memiliki minat terhadap suatu bidang studi tertentu cenderung tertarik
studi tersebut. Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari diri siswa
sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang dari orang lain.
Motivasi belajar merupakan salah satu unsur paling penting yang harus
dapat berjalan secara efektif. Siswa yang termotivasi untuk mempelajari sesuatu
dengan hal ini siswa tersebut akan mampu menyerap dan mengendapkan materi
itu menjadi lebih baik. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa motivasi
prestasi siswa pada hasil belajarnya. Oleh karena itu, guru sangat berperan dalam
hal tersebut. Tugas guru bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran
saja, namun tugas penting bagi guru adalah mengarahkan, meningkatkan, dan
mempertahankan motivasi siswa untuk belajar, dan terlibat dalam aktivitas yang
merupakan dorongan internal (dari dalam diri siswa) dan eksternal (dari orang
lain) yang menyadarkan siswa untuk belajar dan mengadakan perubahan tingkah
pembelajaran. Jika motivasi siswa tinggi, maka siswa akan bersungguh- sungguh
dalam belajarnya dan hal ini akan menyebabkan hasil belajar fisika yang
Motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut; 1) Motivasi
intrinsik, adalah motif- motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
diberi stimulus atau rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah
ada dorongan untuk melakukan tindakan sesuatu itu, 2) Motivasi ekstrinsik, yaitu
motif- motif yang aktif dan berfungsi karna adanya perangsang dari luar bukan
lain. Berikut ini indikator motivasi dalam diri yang dimiliki seseorang menurut
kesulitan, tidak lekas putus asa, 3) Menunjukkan minat, 4) Lebih senang bekerja
mencari dan memecahkan soal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat
dari delapan indikator motivasi belajar yang dikemukakan oleh Sardiman di atas.
motor penggerak dari setiap kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi mampu memutuskan arah dan
kegiatan apa saja yang mesti dikerjakan yang sesuai dengan rumusan tertentu, 3)
dikerjakan dan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut, 4) Sebagai pendorong usaha
dan pencapaian prestasi. Seseorang akan melakukan suatu usaha karena adanya
motivasi yang timbul dalam diri. Adanya motivasi yang baik dalam diri seseorang
gairah dalam belajar, yaitu; 1) Memberikan kepada siswa rasa puas untuk
bervariasi sesuai dengan materi yang disajika sehingga siswa senang dalam
7. Hasil Belajar
Menurut [CITATION Dim02 \l 1057 ] hasil belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Rusman (2016) menyatakan bahwa
terjadi tampak pada perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang bisa diamati
sebagaimana seperti yang diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nanawi dalam
(Susanto, 2013) yang menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
atau angka yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran
tertentu. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai
[CITATION Tho15 \l 1057 ] menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola- pola
Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa hal- hal yaitu; 1) Informasi verbal,
1. Faktor Internal
a). Faktor Fisiologis, yaitu kondisi yang berasal dari keadaan fisik seperti
kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek,
2. Faktor Eksternal
a). Faktor Lingkungan, meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial,
Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud berada pada aspek
pengetahuan siswa. Menurut Kenedy & Ryan dalam (Erina & Kuswanto, 2015)
siswa yang akan dilatihkan secara tahap demi tahap. Pada kenyataannya, peran
guru dalam pembelajaran sangat dominan, maka guru dituntut agar dapat
dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah [CITATION Sus15 \l
1057 ]. Model direct instruction (DI) atau model pengajaran langsung merupakan
salah satu model pembelajaran yang paling umum dan banyak dipakai oleh guru.
Pada model direct instruction guru akan memberikan materi yang disampaikan
secara langsung kepada siswa secara bertahap (Arianti dkk, 2016). Tidak dapat
langsung materi ajar yang akan disampaikan kepada siswa (Sani, Rahayu, &
Hikmawati, 2018).
Sintaks pembelajaran
Kegiatan guru
Direct Instuction
Menyampaikan tujuan dan Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi
mempersiapkan siswa latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran,
mempersiapkan siswa untuk belajar
Mendemonstrasikan Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar,
pengetahuan dan keterampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap
Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi bimbingan
pelatihan awal
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan ini antara lain
alam (IPA).
melihat peristiwa serupa, dan 64% dari membaca buku. Dan terdapat
12% model mental siswa dipengaruhi oleh faktor lain yaitu dari
penjelasan guru.
C. Kerangka Berfikir
dijelaskan di latar belakang diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif lebih termotivasi untuk belajar.
diharapkan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas belajar dan
hasil belajar fisika pada siswa setelah diberi perlakuan. Penelitian ini disusun