Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGAN, PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN


PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA

OLEH

 BARTH BOLING SAU


 CHETRIN CAMILA ADAM
 DOROTHEA YTU
 FIDELIA GABRIELA DA COSTA SOARES
 GRASELIA SUAN
 MARIA GORETI MAMPUNG
 SOFIANTI HEKE MEDO
 YASI MARIFA BABU

PRODI FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat


dan anugrah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENYEDIAAN AIR BERSIH” dengan baik

i
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan
makalah yang menjadi tugas ilmu kesehatan masyarakat.
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan
makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah
makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah


ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan
kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.

Kupang, maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................i
BAB I........................................................................................ii
PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1 Latar belakang...............................................................1
1.2 Rumusan masalah.........................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................2
BAB II.......................................................................................3

ii
PENJELASAN............................................................................3
2.1 Ruang lingkup kesehatan...............................................3
2.2 Penyediaan air bersih....................................................8
2.3 Pembuangan kotoran manusia....................................14
BAB III....................................................................................17
PENUTUP...............................................................................17
3.1 Kesimpulan..................................................................17
3.2 Saran...........................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kesehatan Lingkungan atau kesling adalah suatu
disiplin ilmu dan seni untuk mendapatkan keseimbangan
antara lingkungan dengan manusia, kesehatan lingkungan
juga merupakan ilmu dan seni mengelola lingkungan agar
dapat menciptakan kondisi yang bersih, sehat, nyaman
dan juga terhindar dari berbagai macam penyakit.

Sedangkan pengertian dari ilmu kesehatan


lingkungan adalah ilmu yang mempelajari hubungan
interaktif suatu kelompok penduduk dengan berbagai
macam perubahan yang terjadi di lingkungan tempat
tinggal mereka yang menimbulkan ancaman atau
berpotensi mengganggu kesehatan masyarkat umum.

Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tidak


dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga
ketersediaannya amatlah penting. Pemanfaatannya tidak
hanya terbatas untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga
untuk fasilitas umum, sosial maupun ekonomi.

Air bersih yang digunakan sehari-hari harus memiliki


kualitas yang baik untuk konsumsi sesuai dengan standar
air minum di Indonesia yaitu PP No.82 Tahun 2001 dan
KepMen No.907 Tahun 2002. Begitu pentingnya air bersih
bagi kehidupan manusia, sehingga memungkinkan
penyediaan menjadi terbatas bila pemanfaatannya tidak
diatur dengan baik, sehingga harus dibuat suatu jaringan

1
perpipaan yang tertata baik untuk mendistribusikan air
bersih secara merata kesetiap konsumen.

Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang


tidak dipakai lagi oleh tubuh yang harus dikeluarkan dari
dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam
tubuh ini berbentuk tinja (feces), air seni (urine), dan CO 2
sebagai hasil dari proses pernapasan. Saat ini akses
masyarakat terhadap sarana sanitasi khususnya jamban,
masih jauh dari harapan.

Berbagai kampanye dan program telah banyak


dilakukan, terakhir dengan pemberlakuan program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Berbagai
upaya tersebut sebetulnya bermuara pada terpenuhinya
akses sanitasi masyarakat, khususnya jamban.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Apa itu ruang lingkup kesehatan lingkungan
1.2.2 Apa itu penyediaan air bersih
1.2.3 Apa itu pembuangan kotoran manusia

1.3 Tujuan Penulisan


1.1.1 Agar mahasiswa mengetahui tentang ruang
lingkup kesehatan lingkungan
1.1.2 Agar mahasiswa mengetahui tentang
penyediaan air bersih
1.1.3 Agar mahasiswa mengetahui tentang
1.1.4 pembuangan kotoran manusia

2
BAB II

PENJELASAN

2.1 Ruang lingkup kesehatan


2.1.1 Pengertian ruang lingkup kesehatan lingkungan

2.1.1.1 Secara umum

Kesehatan lingkungan adalah suatu disiplin


ilmu serta seni dalam memperoleh suatu
keseimbangan antara lingkungan dan juga manusia,
Kesling ini juga  merupakan ilmu dan seni dalam
mengelola lingkungan dengan tujuan bisa
menciptakan kondisi lingkungan yang sehat, bersih,
nyaman dan sehat. Sedangkan ilmu kesehatan
lingkungan ini ialah sebuah ilmu yang mempelajari
sebuah hubungan dari kelompok
masyarakat/penduduk dengan berbagai jenis
perubahan yang terjadi dilingkungan yang mereka
tempati.

2.1.1.2 Pengertian Kesehatan menurut ahli

o Slamet Riyadi

ilmu kesehatan lingkungan merupakan


sebuah bagian integral dari ilmu kesehatan
masyarakat yang secara khusus mempelajari dan juga

3
menangani hubungan antara manusia dan
lingkungannya dalam mencapai keseimbangan
ekologi sera juga bertujuan untuk dapat membina
serta meningkatkan derajat maupun kehidupan sehat
dengan optimal.

o WHO (World Health Organization)

kesehatan lingkungan merupakan suatu


keseimbangan ekologi yang harus tercipta diantara
manusia dengan lingkungannya supaya dapat / bisa
menjamin keadaan sehat optimal manusia.

o HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan


Lingkungan Indonesia)

kesehatan lingkungan merupakan suatu


kondisi lingkungan yang dapat atau bisa menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis diantara manusia
dengan lingkungannya dalam mendukung
tercapainya suatu kualitas hidup manusia yang sehat
serta juga bahagia.

2.1.2 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Dibawah ini adalah 17 ruang lingkupnya menurut


WHO (World Health Organization), yakni antara lain
sebagai berikut:

4
o Penyediaan sumber Air Minum.
o Pengelolaan air buangan dan juga
pengendalian pencemaran.
o Pembuangan sampah padat.
o Pengendalian vektor. (Pengendalian vektor
merupakan segala usaha yang dilakukan
dalam mengurangi atau juga menurunkan
populasi vektor dengan tujuan untuk
mencegah atau pemberantas penyakit yang
ditularkan vektor ataupun gangguan yang
diakibatkan oleh vektor.)
o Pencegahan atau juga pengendalian
pencemaran tanah oleh ekskreta manusia.
(maksu dari Ekskreta ini ialah semua zat yang
tidak dipakai lagi oleh tubuh yang harus
dikeluarkan dari dalam tubuh.)
o Higiene makanan, termasuk higiene susu.
o Pengendalian pencemaran udara.
o Pengendalian radiasi.
o Kesehatan kerja
o Pengendalian kebisingan.
o Perumahan dan jugapemukiman.
o Aspek kesling dan juga transportasi udara.
o Perencanaan daerah dan jugaperkotaan.
o Pencegahan kecelakaan.
o Rekreasi umum dan juga pariwisata.
o Tindakan – tindakan sanitasi yang berkaitan
dengan suatu keadaan epidemic atau wabah,

5
bencana alam dan juga perpindahan
penduduk.
o Tindakan pencegahan yang diperlukan dalam
menjamin lingkungan.

Tidak hanya WHO (World Health Organization),


Didalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992,
Ruang lingkup kebugaran lingkungan yaitu:

o Penyehatan air dan udara


o Pengamanan limbah padat/sampah
o Pengamanan limbah cair
o Pengamanan limbah gas
o Pengamanan radiasi
o Pengamanan vektor penyakit
o Penyehatan dan juga pengamanan lainnya
layaknya kondisi pasca bencana.

2.1.3 Sasaran Kesehatan Lingkungan

Menurut Pasal 22 ayat (2) 23 tahun 1992,


sasaran pelaksanaan kebugaran lingkungan tersebut
antara lain ialah sebagai berikut

o Tempat Umum, misal hotel, terminal, pasar,


pertokoan, serta juga tempat usaha yang
sejenis
o Lingkungan pemukiman, layaknya rumah
tinggal, asrama atau yang sejenis

6
o Lingkungan kerja, layaknya perkantoran,
kawasan industri atau yang sejenis
o Angkutan lazim : kendaraan darat, laut serta
rawa yang digunakan secara umum
o Lingkungan lainnya : andaikan yang berwujud
spesifik layaknya lingkungan yang berada
didalam sebuah kondisi darurat, bencana
pemindahan masyarakat dengan secara
besar-besaraan, reaktor atau tempat yang
berwujud khusus.

2.1.4 Tujuan Kesehatan lingkungan

Tujuan dari kebugaran lingkungan,


diantaranya ialah sebagai berikut:

o Untuk lakukan kolerasi, ini ialah


meminimalisir terjadinya bahaya yang berasal
dari lingkungan pada kebugaran serta juga
kesejahteraan hidup tiap-tiap manusia.
o Untuk melakukan pencegahan bersama
dengan cara mengefisienkan pengaturan
berbagai sumber lingkungan dalam
menambah kebugaran serta juga
kesejahteraan hidup manusia dan juga tentu
o untuk dapat mencegah bahaya dari penyakit.

7
2.2 Penyediaan air bersih
2.2.1 pengertian penyediaan air bersih

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan industri terdapat pengertian
mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan
untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan dapat diminum apabila dimasak.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum,
didapat beberapa pengertian mengenai :

 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang


selanjutnya disebut air baku adalah air yang
dapat berasal dari sumber air permukaan,
cekungan air tanah dan/atau air hujan
yangmemenuhi baku mutu tertentu sebagai air
baku untuk airminum.
 Air minum adalah air minum rumah tangga yang
melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum.

8
 Air limbah adalah air buangan yang berasal dari
rumah tangga termasuk tinja manusia dari
lingkungan permukiman.
 Penyediaan air minum adalah kegiatan
menyediakan air minum untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat agar mendapatkan
kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.
 Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya
disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem
fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan
sarana air minum.

2.2.2 Sumber Air Bersih

Berdasarkan petunjuk Program


Pembangunan Prasarana Kota Terpadu perihal
Pedoman Perencanaan dan Desain Teknis Sektor Air
Bersih, disebutkan bahwa sumber air baku yang perlu
diolah terlebih dahulu adalah:

 Mata air, Yaitu sumber air yang berada di


atas permukaan tanah. Debitnya sulit untuk
diduga, kecuali jika dilakukan penelitian
dalam jangka beberapa lama.
 Sumur dangkal (shallow wells), Yaitu sumber
air hasil penggalian ataupun pengeboran
yang kedalamannya kurang dari 40 meter.
 Sumur dalam (deep wells), Yaitu sumber air
hasil penggalian ataupun pengeboran yang
kedalamannya lebih dari 40 meter.

9
 Sungai, Yaitu saluran pengaliran air yang
terbentuk mulai dari hulu di daerah
pegunungan/tinggi sampai bermuara di
laut/danau. Secara umum air baku yang
didapat dari sungai harus diolah terlebih
dahulu, karena kemungkinan untuk tercemar
polutan sangat besar.
 Danau dan Penampung Air (lake and
reservoir), Yaitu unit penampung air dalam
jumlah tertentu yang airnya berasal dari
aliran sungai maupun tampungan dari air
hujan

2.2.3 Standar Kualitas Air Baku

Air bersifat universal dalam pengertian


bahwa air mampu melarutkan zat-zat yang alamiah
dan buatan manusia. Untuk menggarap air alam,
meningkatkan mutunya sesuai tujuan, pertama kali
harus diketahui dahulu kotoran dan kontaminan yang
terlarut di dalamnya. Pada umumnya kadar kotoran
tersebut tidak begitu besar.

Dengan berlakunya baku mutu air untuk


badan air, air limbah dan air bersih, maka dapat
dilakukan penilaian kualitas air untuk berbagai
kebutuhan. Di Indonesia ketentuan mengenai standar
kualitas air bersih mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
416 tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan

10
Pengawasan Kualitas Air Bersih. Berdasarkan SK
Menteri Kesehatan 1990 Kriteria penentuan standar
baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu:

 Persyaratan kualitas air untuk air minum.


 Persyaratan kualitas air untuk air bersih.
 Persyaratan kualitas air untuk limbah cair
bagi kegiatan yang telah beroperasi.

Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk


kebutuhan manusia, maka kualitas air tersebut harus
memenuhi persyaratan, yaitu

 Syarat fisik, antara lain:


o Air harus bersih dan tidak keruh.
o Tidak berwarna
o Tidak berasa
o Tidak berbau
o Suhu antara 10o-25 o C (sejuk)
o Syarat kimiawi, antara lain:
o Tidak mengandung bahan kimiawi yang
mengandung racun.
o Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang
berlebihan.
o Cukup yodium.
o pH air antara 6,5 – 9,2.
o Syarat bakteriologi, antara lain:

11
o Tidak mengandung kuman-kuman
penyakit seperti disentri, tipus, kolera,
dan bakteri patogen penyebab penyakit.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VII/1977,
penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan
kualitas, yaitu:

 Aman dan higienis.


 Baik dan layak minum.
 Tersedia dalam jumlah yang cukup.
 Harganya relatif murah atau terjangkau oleh
sebagian besar masyarakat.

Mengenai parameter kualitas air baku, Depkes RI


telah menerbitkan standar kualitas air bersih tahun
1977 (Ryadi Slamet, 1984:122). Dalam peraturan
tersebut standar air bersih dapat dibedakan menjadi
tiga kategori (Menkes No. 173/per/VII tanggal 3
Agustus 1977):

 Kelas A. Air yang dipergunakan sebagai air


baku untuk keperluan air minum.
 Kelas B. Air yang dipergunakan untuk mandi
umum, pertanian dan air yang terlebih
dahulu dimasak.
 Kelas C. Air yang dipergunakan untuk
perikanan darat.

12
2.2.4 Sistem Penyediaan Air Bersih

Sistem penyediaan air bersih meliputi


besarnya komponen pokok antara lain: unit sumber
air baku, unit pengolahan, unit produksi, unit
transmisi, unit distribusi dan unit konsumsi.

 Unit sumber air baku merupakan awal dari


sistem penyediaan air bersih yang mana pada
unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa
diambil dari air tanah, air permukaan, air
hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang
diperlukan.
 Unit pengolahan air memegang peranan
penting dalam upaya memenuhi kualitas air
bersih atau minum, dengan pengolahan
fisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas air
baku yang semula belum memenuhi syarat
kesehatan akan berubah menjadi air bersih
atau minum yang aman bagi manusia.
 Unit produksi adalah salah satu dari sistem
penyediaan air bersih yang menentukan
jumlah produksi air bersih atau minum yang
layak didistribusikan ke beberapa tandon
atau reservoir dengan sistem pengaliran
gravitasi atau pompanisasi. Unit produksi
merupakan unit bangunan yang mengolah
jenis-jenis sumber air menjadi air bersih.

13
Teknologi pengolahan disesuaikan dengan
sumber air yang ada.
 Unit transmisi berfungsi sebagai pengantar
air yang diproduksi menuju ke beberapa
tandon atau reservoir melalui jaringan pipa.
 Unit distribusi adalah merupakan jaringan
pipa yang mengantarkan air bersih atau
minum dari tandon atau reservoir menuju ke
rumah-rumah konsumen dengan tekanan air
yang cukup sesuai dengan yang diperlukan
konsumen.
 Unit konsumsi adalah merupakan instalasi
pipa konsumen yang telah disediakan alat
pengukur jumlah air yang dikonsumsi pada
setiap bulannya.

2.3 Pembuangan kotoran manusia


2.3.1 pengertian tinja

Tinja merupakan semua benda atau zat yang


tidak dipakai lagi oleh tubuh yang harus dikeluarkan
dari dalam tubuh. Tinja (faeces) merupakan salah
satu sumber penyebaran penyakit yang
multikompleks.

Ehlers & Steel (Wagner & Lanoix, 1958, hlm


39), hasil studi literature menyatakan bahwa terdapat
keragaman yang besar dalam metode pembuangan
tinja di seluruh dunia. Karakteristik jamban sering
sangat berbeda. Namun, dari segi teknik murni,

14
disepakati bahwa jamban atau metode pembuangan
lainnya harus memenuhi beberapa persyaratan

2.3.2. syarat pembuangan kotoran manusia

 Tidak mengotori permukaan tanah di


sekeliling jamban tersebut
 Tidak mengotori air permukaan di
sekitarnya.
 Tidak mengotori air tanah di sekitarnya.
 Tidak dapat terjangkau oleh serangga
terutama lalat dan kecoa dan binatang -
binatang lainnya.
 Tidak menimbulkan bau.
 Mudah digunakan dan dipelihara
(maintenance).
 Sederhana desainnya.
 Murah
 Dapat diterima oleh pemakainya

2.3.3 Teknik pembuangan Tinja

Menurut Wagner & Lenoix (1958, hlm 39 42)

Dua kategori teknik pembuangan tinja

 Teknik Pembuangan Tinja dengan Sistem


Jamban (privy method)
o Teknik yang menggunakan jamban
tipe utama, contohnya Jamban
Cubluk dan Jamban leher angsa

15
o Teknik yang menggunakan jamban
tipe yang kurang dianjurkan,
contohya Jamban bor (bored-hole
latrine), jamban keranjang (bucket
latrine), jamban parit (trench latrine),
dan jamban gantung (overhung privy)
o Teknik yang menggunakan jamban
untuk situasi khusus contohnya
jamban kompos, jamban kimia,
jamban kolam dan jamban gas bio.
 Teknik Pembuangan Tinja dengan Sistem
Aliran Air (water carried method.
o Pembuangan dengan pengenceran di
badan air yang besar
o Penggunaan kolam pembuangan
o Penggunaan sumur peresapan
o Penggunaan system tangki

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral
ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani
dan mempelajari hubungan manusia dengan
lingkungan dalam keseimbangan ekologis.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

o Tidak mencemari air dengan membuang


sampah disungai
o Mengurangi penggunaan kendaraan
bermotor
o Mengolah tanah sebagaimana mestinya
o Menanam tumbuhan pada lahan-lahan
kosong

Air merupakan zat yang paling penting dalam


kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat
bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak

17
seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari
tanpa minum air. Makhluk hidup membutuhkan air
untuk dapat melanjutkan kelangsungan hidup, baik
manusia, hewan dan tumbuhan. Maka dari itu, ketika
jumlah air dalam suatu daerah mengalami krisis
seperti musim kemarau panjang maka kehidupan
manusia akan sangat terganggu.

Tinja berpotensi besar sebagai media


penularan penyakit, terutama penyakit saluran
pencernaan. Oleh karena itu, berbagai faktor teknis
dan non teknis harus diperhatikan atau
dipertimbangkan dalam perencanaan sarana
pembuangan tinja. Pembuangan tinja dengan sistem
jamban banyak digunakan oleh masyarakat golongan
ekonomi menengah ke bawah karena bersifat
sederhana dan bukan merupakan tipe permanen.
Teknik pembuangan tinja dengan sistem aliran air
(pengenceran, kolam pembuangan, sumur
peresapan, dan tangki pembusukan) dapat
diterapkan di daerah di mana terdapat persediaan air
dan aliran air yang cukup besar.

3.2 Saran
Hendaknya masyarakat sadar untuk menjaga
lingkungannya masing-masing agar tercipta
kesehatan lingkungan masyarakat yang sempurna.

Untuk pemerintah diharapkan dapat


membuat dan mengoptimalkan program mengenai

18
Penyediaan Air bersih dan diperlukan kerja sama dan
peran serta masyarakat dalam pelaksanaaan
program.

Untuk masyarakat diharapkan mempunyai


kesadaran untuk menjaga kelestarian alam sekitar
sehingga kualitas ketersediaan air di daerah mereka
tetap bagus dan tidak tercemar.

Pembuangan tinja sebaiknya dilakukan


dengan baik dan memperhatikan kondisi lingkungan
sekitar sehingga tidak mencemari lingkungan
sekitarnya seperti badan air dan tanah. Sebaiknya
limbah tinja jangan dibuang ke badan air seperti
sungai atau waduk, karena dapat menimbulkan
penyakit bagi masyarakat yang mengkonsumsi air di
sungai atau waduk tersebut. Pemeliharaan sarana
pembuangan tinja seharusnya dilakukan secara terus
menerus sejak mulai digunakan sampai akhir periode
penggunannya

19
DAFTAR PUSTAKA

o https://athaagatha.wordpress.com/2012/11/28/mak
alah-air-bersih/
o http://muliantotheboy.blogspot.com/2013/05/makal
ah-pab-penyediaan-air-bersih.html
o https://www.pelajaran.co.id/2017/18/pengertian-
kesehatan-lingkungan-tujuan-ruang-lingkup-sasaran-
dan-contohnya.html
o https://www.academia.edu/30705098/MAKALAH_KE
SEHATAN_LINGKUNGAN-ISI
o http://docplayer.info/63441605-Pembuangan-
kotoran-manusia-tinja.html

20

Anda mungkin juga menyukai