Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

SISTEM TRANSPORTASI
Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara penumpang ,
barang, prasarana, dan sarana yang berinteraksi dalam rangka perpindahan orang atau barang
yang tercakup dalam suatu tatanan, baik secara alami ataupun buatan/rekayasa. Sistem
transportasi diselelenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi proses pergerakan
penumpang dan barang dengan mengatur komponen-komponennya dimana prasarana merupakan
media untuk proses transportasi sedangkan sarana merupakan alat yang digunakan dalam proses
transportasi .

Tujuan dari sistem transportasi adalah untuk mencapai proses transportasi penumpang dan
barang secara optimum dalam ruang dan waktu tertentu dengan mempertimbangkan faktor
keamanan , kenyamanan, dan kelancaran serta efisiensi waktu dan biaya .

Peranan Sistem Transportasi dalam masyarakat yang sedemikian luas senantiasa berkaitan
erat terhadap masalah serta kebutuhan yang perlu di penuhi oleh masyarakat yang itu sendiri.
Kebutuhan akan trasportasi di kalangan masyarakat tidak akan telepas dari masalah sosial,
ekonomi, dan politik. Transportasi bisa menunjang proses pertumbuhan ekonomi di suatu daerah
untuk terus meningkat, misalnya dalam hal perdagangan.
A. Peranan Dalam Ekonomi

1. Transportasi sebagai Kebutuhan Dasar dan Prasyarat Pembangunan Ekonomi


2. Sebagai Fasilitas Bagi Sistem Produksi Dan Investasi
3. Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi ini dan perkembangan
masyarakat serta pertumbuhan industralisasi.
4. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa tergantung pada tersedianya
pengangkutan (transportasi) dalam negara atau bangsa yang bersangkutan.
5. Transportasi memperbesar jangkauan terhadap sumber-sumber yang dibutuhkan
suatu daerah dan memungkinkan digunakan sebagai tambahan, dimana barang
yang tidak bisa di dapat di daerah setempat menjadi tersedia.
B. Peranan di Bidang Politik

1. Menciptakan persatuan nasional dengan meniadakan isolasi,


2. Pemerataan hasil-hasil pembangunan secara merata,
3. Meningkatkan/ memudahkan mobilitas dalam pelayanan keamanan dan ketahanan
nasional,
4. Memudahkan mobilitas masyarakat yang terkena bencana.

C. Peranaan Dalam Sosial Dan Budaya

1. Pelayanan untuk perorangan atau kelompok


2. Pertukaran/penyampaian informasi
3. Perjalanan rekreatif
4. Perluasan jangkauan perjalanan social
5. Pemendekan jarak (dalam arti mempersingkat waktu tempuh), baik antara rumha
dengan tempat kerja maupun antara pusat kegiatan masyarakat satu dengan pusat
kegiatan yang lainnya
6. Perluasan kawasan pusat kota ke kota daerah pinggiran untuk pemencaran
permukiman yang penduduknya masih sedikit

D. Peran Dalam Aspek Teknik

Hal – hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pengoperasian transportasi


menyangkut aspek teknis yang harus menjamin keselamatan dan keamanan dalam
penyelenggaraan angkutan.

E. Peran Dalam Aspek Hukum


Aspek hukum merupakan aspek utama dalam penyelenggaraan sistem trasportasi.
Berhubugan dengan legalitas baik mulai dari perencanaa, analisis operasional hingga
kontrol operasional untuk mendapatkan suatu interaksi sistem transportasi dengan
pelayanan yang optimum, efisien dan adil terhadap segala unsur atau komponen yang
terlibat secara langsung ataupun tidak langsung dalam penyelenggaraan sistem
trasportasi.
F. Peran Transportasi dalam Pengembangan Wilayah

Pentingnya peran transportasi bagi pengembangan wilayah perkotaan adalah


fenomena yang terjadi pada daerah ibu kota jakarta, daerah ibu kota mengalami kemajuan
yang sangat pesat dengan adanya sarana transportasi yang memadai.

G. Peran Sistem Transportasi Dalam Geografi

Geografi sebagai salah satu disiplin ilmu yang memberikan pengetahuan tentang
kondisi (muka) bumi, memiliki peran yang cukup penting terhadap bentuk-bentuk
pengembangan sistem transportasi.
BAB 2

PERKEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI

Sistem transportasi berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia pada masa lalu, ketika
mobilitas penduduk masih sangat rendah dan luas mobilitasnya masih terbatas didalam
lingkungan hidupnya manusia belum begitu membutuhkan sarana transportasi. Akan tetapi
ketika tingkat mobilitas semakin tinggi dan jangkauannya semakin luas maka dibutuhkan sarana
transportasi yang memadai dan menunjang mobilitasnya. Perkembangan transportasi dalam
sejarah bergerak dengan sangat perlahan, berevolusi dengan terjadi perubahan sedikit-demi
sedikit, yang sebenarnya diawali dengan perjalan jarak jauh berjalan kaki pada jaman paleolithic.
Sejarah manusia menunjukkan bahwa selain berjalan kaki juga dibantu dengan pemanfaatan
hewan yang menyeret suatu muatan yang tidak bisa diangkat oleh manusia dan penggunaan
rakit di sungai.

A. Perkembangan transportasi sebelum industrialisasi ,

Transportasi diawali dengan penemuan roda pada sekitar 3500 tahun sebelum masehi yang
digunakan untuk mempermudah memindahkan suatu barang. Tetapi sebelumnya, tentu ada
pergerakan manusia ke Benua Australia yang diperkirakan terjadi 40.000 sampai 45.000 tahun
yang lalu menggunakan suatu bentuk transportasi maritim.

B. Perkembangan Transportasi setelah jaman industrialisasi

Perkembangan transportasi setelah jaman industrialisasi berjalan dengan sangat cepat,


inovasi berkembang sangat cepat demikian juga penggunaan transportasi berjalan dengan sangat
cepat. Kuda atau binatang lainnya mulai digunakan untuk sarana transportasi, kemudian
berkembanglah kendaraan beroda dengan tenaga penggeraknya hewan dan akhirnya ditemukan
mesin penggerak. Pada tahun 1769 James watt menemukan mesin uap untuk angkutan kereta api
dan kapal laut, hal ini kemudian diikuti dengan terjadinya revolusi dalam bidang transportasi
dimana kendaraan yang tadinya ditarik oleh tenaga hewan kemudian dibuatlah kendaraan dengan
mesin penggerak. Lokomotif uap ditemukan oleh Ricarhd Trevithick tahun 1804, kapal uap
ditemukan oleh Robert Fulton tahun 1807.

C. Sejarah Perkembangan Transportasi di Indonesia


Perkembangan sarana transportasi di Indonesia juga tidak terlepas dari perkembangan
transportasi dunia. Pengaruh teknologi transportasi ke Indonesia dibawa oleh pemerintah
kolonial Belanda dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pengawasan
terhadap daerah-daerah yang jauh dari pusat kegiatan pemerintahan. Penggunaan sarana
transportasi di Indonesia berkembang sejak jaman kolonial hingga sekarang hingga
Perkembangan teknologi transportasi di Indonesia terus berlanjut sampai Indonesia merdeka.
Pemerintah mengembangkan teknologi transportasi didorong oleh kebutuhan manusia akan
transportasi. Dengan adanya transportasi dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat
Indonesia. Secara umum pemerintah Indonesia pada masa itu meningkatkan teknologi
transportasi karena dengan adanya fungsi transportasi yaitu, pertama memperlancar hubungan,
pengangkutan dan interaksi antar desa, antar kota, antar wilayah, antar pulau, bahkan antar
Negara. Secara umum teknologi transportasi di Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah yaitu
daratan, lautan dan udara. Adapun perkembangan transportasidi Indonesia di ketiga wilayah
tersebut adalah sebagai berikut :

a) Transportasi darat
1. Angkutan jalan raya
2. Angkutan kereta api
b) Penyeberangan dan transportasi laut
1. Angkutan kapal laut
c) Transportasi udara
1. Pesawat terbang

Permasalahan Teknologi Transportasi Perkotaan


Permasalahan transportasi khususnya transportasi darat di Indonesia cukuplah kompleks,
karena transportasi merupakan suatu sistem yang saling berkaitan, maka satu masalah yang
timbul di satu unit ataupun satu jaringan akan mempengaruhi sistem tersebut. Faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya masalah-masalah pada transportasi darat di Indonesia sangat beragam,
antara lain ledakan penduduk, tingginya kendaraan bermotor, kurangnya kesadaran masyarakat,
serta lemahnya birokrasi dari pemegang kekuasaan sistem birokrasi.

1. Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk selalu menjadi isu yang dikaitkan dengan berbagai permasalahan
yang ada pada suatu wilayah. Hal ini dikarenakan ledakan penduduk akan meningkatkan tingkat
kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan transportasi. Penduduk akan melakukan mobilitas
setiap waktunya, mobilitas yang dimaksud tidak hanya sekedar perpindahan dari satu tempat ke
tempat yang lain, namun mobilitas disini lebih ditekankan pada mobilitas yang dimaksudkan
adalah pergerakan dalam upaya peningkatan kesejahteraan hidup.

2. Masalah Transportasi Darat


Sistem dan fasilitas trasnportasi memang diakui banyak pihak telah membawa dampak
yang cukup berarti dalam kehidupan manusia dari waktu ke waktu, namun tidak dapat dipungkiri
bahwa seiring perkembangannya, transportasi juga membawa masalah-masalah dari setiap
pergerakannya
1) Masalah Lingkungan
a. Polusi
b. Konsumsi Energi
c. Lahan dan Estetika
2) Masalah Sosial
a. Kemacetan
b. Kesenjangan Sosial
c. Kecelakaan Lalu Lintas
- Faktor Manusia
- Faktor Kendaraan
- Faktor Cuaca
3) Masalah Politik
4) Masalah Fasilitas dan Pelayanan
a. Kurangnya Fasilitas Transportasi
b. Rendahnya Kualitas Transportasi
5) Alternatif Penanganan
a. Transportasi Berkelanjutan
b. Penerapan ERP (Electronic Roadpricing)
c. Green Transportation.
BAB 3
KOMPONEN SISTEM TRANSPORTASI

Ada lima unsur atau komponen pokok transportasi yaitu:


a. Manusia, yang membutuhkan transportasi.
b. Barang, yang diperlukan manusia.
c. Kenderaan, sebagai sarana transportasi.
d. Jalan, sebagai sarana transportasi.
e. Organisasi, sebagai pengelola transportasi.

Pada dasarnya, ke lima unsur di atas saling terkait untuk terlaksananya transportasi, yaitu
terjaminnya penumpang atau barang yang diangkut akan sampai ke tempat tujuan dalam keadaan
baikseperti pada saat awal diangkut.

1. Objek yang dipindahkan


Sistem transportasi, jika dilihat dari objek yang dipindahkan terbagi menjadi dua
yaitu manusia danbarang dan dapat pula berfungsi sebagai alat untuk memindahkan,
tergantung dari sisi mana melihatnya.Pemindahan manusia atau barang dari satu tempat
ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuahwahana yang digerakkan oleh manusia
atau mesin.
a. Manusia sebagai Objek .
b. Manusia sebagai Alat/Pelaku Pergerakan
2. Ruas (links) tempat/sarana Pergerakan.
3. Prasarana berhenti (Terminal)
a. Prasarana Berhenti Darat
b. Fungsi Terminal Angkutan Darat
c. Jenis Terminal Angkutan Darat
d. Lokasi Terminal Angkutan Darat
e. Prasarana Berhenti Air
4. Kendaraan
5. Menejemen dan Organisasi.
a. Menejemen Transportasi
b. Organisasi Transportasi

Hubungan Komponen Sistem Transportasi dalam Perencanaan Transportasi

Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara muatan
(penumpang maupun barang), sarana dan prasarana yang berinteraksi dalam rangka
perpindahan orang atau barang yang berinteraksi dalam rangka perpindahan orang atau
barang yang tercakup dalam suatu tatanan baik secara alami maupun buatan / rekayasa.

Perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan kebutuhan


prasarana transportasi seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk
mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar serta berwawasan
lingkungan yang disesuaikan dengan kebutuhan transportasi bagi masyarakat di suatu
wilayah, serta tujuan-tujuan kemasyarakatan yang lain.

Ada tiga jenis perencanaan transportasi :

1. Perencanaan operasional (jangka pendek)

2. Perencanaan taktis (jangka menengah)

3. Perencanaan strategis (jangka panjang)

Dalam jangka panjang, pembangunan prasarana transportasi ataupun penyediaan


prasarana transportasi dengan teknologi modern akan mempengaruhi bentuk dan pola tata
guna lahan, sebagai akibat Aksesibilitas yang meningkat. Perencanaan transportasi
dibutuhkan sebagai konsekuensi dari pertumbuhan lalu lintas dan perluasan wilayah.

1. Proses Perencanaan Transportasi

Proses Perencanaan Transportasi Sederhana (Bruton, 1985).

a. Tujuan dan Sasaran


b. Pengumpulan data
c. Penaksiran
d. Perencanaan jaringan
e. Analisis alternative
f. Evaluasi
g. Pemilihan dan pelaksanaan

Kelemahan dari proses perencanaan transportasi ini adalah :

 Terlalu berhubungan dengan masalah teknis yang berkaitan dengan


estiminasi lalu lintas dan perencanaan jaringan.
 Sedikit membahas kebutuhan transpor bagi komunitas yang lebih
besar dan hanya menguntungkan kendaraan bermotor selain
kendaraan umum.
 Terlalu sedikit alternatif perencanaan.
 Terlalu sedikit dari sisi konsep kawasan.

2.Ciri Dasar Perencanaan Transportasi

a. Multi moda
b. Multi disiplin
c. Multi sectoral
d. Multi Masalah
BAB 4

MODA TRANSPORTASI

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau
mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway)
dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka
sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka.

Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu:

1. Transportasi Darat
Moda transportasi darat memiliki beberapa jenis sarana transportasi,
seperti : Angkutan Jalan adalah kendaraan yang diperbolehkan untuk
menggunakan jalan, menurut "Peraturan      Pemerintah Nomor 44
Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi". Kendaraan ini
terbagi dua, diantaranya adalah: Kendaraan Bermesin dan Kendaraan
Tanpa Mesin
2. Transportasi Air
Merupakan suatu proses perjalanan ke suatu tempat dengan
menggunakan moda transportasi yang khusus dibuat diatas air. Moda
trasnportasi air memiliki beberapa jenis sarana transportasi, dan
kembali terbagi menjadi dua yaitu : Bermesin dan Tanpa Mesin
3. Transportasi Udara.
Merupakan proses adanya perjalanan dari satu tempat (tempat asal) ke
tempat yang lainnya (tempat tujuan) dengan menggunakan via udara
dengan rute yang telah ditentukan dan batas batasan tertentu yang telah
ditentukan pada bagian wilayah ataupun negara masing masing. Moda
transportasi udara memiliki beberapa jenis sarana transportasi, seperti :
Pesawat , Helicopter.

BAB 5

TRANSPORTASI PERKOTAAN

Transportasi perkotaan mempunyai tujuan yang luas, yaitu membentuk suatu kota dimana
kota akan hidup jika sistem transportasi berjalan baik. Artinya mempunyai jalan-jalan yang
sesuai dengan fungsinya serta perlengkapan lalu lintas lainnya. Selain itu transportasi juga
mempunyai tujuan untuk menyebarluaskan dan meningkatkan kemudahan pelayanan,
memperluas kesempatan perkembangan kota, serta meningkatkan daya guna penggunaan
sumber-sumber yang ada.

1. Ciri-Ciri Pergerakan Sistem Transportasi Perkotaan


a. Ciri pergerkan spasial (ruang terbatas ):
merupakan ciri pergerakan yang dilakukan atas dasar kegiatan perjalanan di
lokasi tertentu dengan memperhatikan kondisi tata guna lahan dari sebuah
ruang/kawasan. Pergerakan spasial sangat ditentukan oleh letak : Daerah
pemukiman, Daerah industri , Daerah pertanian
b. Ciri pergerakan non spasial ( tanpa batas ruang ) :

Pergerakan yang didasari sebab terjadinya pergerakan antara lain : maksud ,


sosial budaya dll

c. Waktu terjadinya pergerakan

waktu terjadinya pergerakan ini juga tergantung jenis kegiatan yang


dilakukan . biasanya orang memulai kegiatanya pada pagi hari ke sekolah , kerja
maupun kegiatan lainya dan pulang pada siang atau sore hari , pada saat orang
bersamaan melakukan kagiatan pergerakan , maka pada jam tertentu di jalan akan
terjadi penumpukan arus lalu lintas , pada kondisi seperti itu disebut “jam puncak
“ , yaitu pagi hari ( saat orang berangkat kerja dll)
d. Jenis sarana angkutan yang digunakan : moda angkutan yang digunakan
sangat variatif dengan karakteristik yang berbeda – beda : Bus , taksi , angkot
,Kereta api ,Kapal ferri Kendaraan pribadi , Jalan kaki

Pemilihan jenis moda ini sangat tergantung dengan tujuan dan sifat perjalanan
yang akan dilakukan contohnya:

 Untuk bekerja = mengunakan kendaraan umum / pribadi

 Antar pulau = pesawat atau kapal

 Ke pasar = becak

 Perjalanan < 1 km = jalan kaki

 Mebawa orang sakit / meningal = ambulans

e. Penyebab Utama Terjadinya Sistem Transportasi Perkotaan Dalam Aspek


Kehidupan Manusia
Ada 5 (lima) penyebab utama terjadinya system transportasi perkotaan, yaitu:
1) Ledakan penduduk
Ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk yang melonjak
cepat dalam jangka waktu yang relatif pendek. Ledakan penduduk
biasanya terjadi karena angka kelahiran sangat tinggi, sedangkan angka
kematian mengalami penurunan yang drastis. Penurunan angka kematian
yang drastis ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena
membaiknya kondisi kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat
2) Jumlah kendaraan
Transportasi adalah sangat penting dalam kehidupan umat manusia.
Melalui jalur transportasi, manusia bisa dengan mudah dalam beraktivitas
baik yang bersifat social maupun ekonomi. Maka sangat diperlukan
adanya jalur yang nyaman bagi penggunanya.
3) Teknologi
Teknologi transportasi sendiri merupakan sebuah teknologi yang yang
mampu mendukung pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan
oleh manusia atau mesin.

4) Sistem oprasional
Sistem operasi transportasi adalah suatu sistem pengoperasian yang
diterapkan pada masing-masing moda transportasi untuk
memperoleh manfaat yang maksimal dengan tidak meninggalkan
faktor keselamatan bagi pemakainya
5) Tingkah pelaku
Tingkah laku masyarakat pada saat menggunakan transportasi yang
biasanya sering kita perhatikan di sekitar kita, ada beberapa tingkah
laku pelaku pada saat menggunakan kendaraan:
a. Lampu jauh yang berlebiha.
b. Tidak pakai sein.
c. Menyalakan lampu hazard tidak pada tempatnya.
d. Klakson tanpa henti.
e. Menggunakan bahu jalan.
f. Menerobos lampu lalu lintas.
g. Pelan di lajur kanan.
h. Melakukan kegiatan lain saat menyetir
BAB 6

FAKTOR EKONOMI DALAM TRANSPORTASI

Biaya

Biaya (cost) adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang
sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Dalam transportasi, yang menanggung biaya transportasi dapat dikelompokkan sebagai


berikut :
a. Pengguna (Penumpang/penyewa), yang antara lain menanggung biaya tiket/biaya sewa
dan biaya waktu.
b. Pemilik sistem (Operator), yang menanggung biaya operasional dan pemeliharaan.
c. Pemerintah, yang menanggung biaya infrastruktur dan subsidi.
d. Daerah, yang menanggung biaya tidak lansung berupa Land Use dan biaya sosial.
e. Non Pemakai, yang menanggung biaya perubahan nilai tanah, produktifitas dan biaya
sosial lainnya.

Konsep Biaya

Biaya merupakan faktor yang sangat menentukan dalam kegitan transportasi dalam
penetapan tarif, dan alat kontrol agar dalam pengoperasian mencapai tingkat yang seefisien
dan seefektif meungkin.
Beberapa biaya yang termasuk dalam biaya transportasi melilputi :
1. Biaya modal (Capital Costs)
Yaitu biaya yang digunakan untuk modal awal menjalankan usaha trasnportasi
atau untuk investasi serta pembelian peralatan lainya yang digunakan untuk
memperlancar kegiatan transportasi.
2. Biaya Operasional (Operational Costs).
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengelola transportasi, yang meliputi :
• Biaya pemeliharaan jalan raya, bantalan kereta api, alur
pelayaran, pelabuhan, dermaga, penahan gelombang, dam,
menara, rambu dan jalan, jalan lain sebagainya.
• Biaya Pemeliharaan kendaraan, bus, truk, lokomotif, gerbong,
pesawat udara, kapal laut dan sebagainya.
• Biaya transportasi untuk bahan bakar, oli, tenaga penggerak, gaji
crew/awak, dan lain sebagainya.
• Biaya-biaya traffic terdiri dari biaya advertensi, promosi,
penerbitan buku tarif, administrasi dan sebagainya.

3. Biaya Tetap (Fixed Cost) dan biaya Variabel (Variabel Cost)


Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tetap setiap bulannya, sedangkan
untuk biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubah tergantung pada
pengoperasian alat – alat pengangkutan.
4. Biaya Kendaraan (Automobile Cost)
Yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan bahan bakar, oli,
dan suku cadang serta biaya reparasi moda transportasi.
5. Biaya Gabungan (Joint Cost)
Yaitu biaya yang digunakan untuk mengoperasikan alat-alat transportasi
yang terdiri dari biaya angkutan barang dan biaya penumpang.
6. Biaya Langsung (Direct Cost) dan biaya tidak langsung (Indirect Cost)
Biaya langsung adalah biaya yang diperhitungkan dalam produksi jasa-jasa
angkutan, misalnya untuk gaji awak pesawat, biaya pendaratan, dan biaya
bahan bakar. Sedangkan untuk biaya tidak langsung adalah biaya yang
dikelurkan dalam penerbangan yang terdiri dari biaya harga, peralatan
reparasi, worshop, akauntansi dan niaya kantor/umum.
7. Biaya unit (Unit Cost) dan biaya Rata-Rata (Average Cost)
Biaya unit adalah biaya yang jumlah total dibagi dengan unit jasa produk
yang dihasilkan. Sedangkan untuk biaya rata-rata adalah biaya toal yang
dibagi dengan jumlah produk/jasa yang dihasilkan.
8. Biaya Pelayanan (Cost of Service) Adalah biaya yang digunakan untuk
penentuan tarif.
9. Biaya Transportasi
Adalah faktor yang menentukan dalam transportasi untuk penetapan tarif
dan alat kontrol agar dalam pengoperasian dapat dicapai secara efektif dan
efisien
Perhitungan Tarif

a. Penggolongan Biaya
1. Menurut fungsi pokok kegiatan
2. Menurut perubahan volume produksi
3. Menurut hubungannya dengan produksi
b. Struktur Biaya
1. Biaya langsung
2. Biaya tak langsung
Biaya dihitung untuk mendapatkan harga pokok angkutannya
c. Pedoman Penghitungan Biaya Pokok
Biaya pokok adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satuan unit produksi
angkutan
d. Tahapan Perhitungan
1. Kelompok Biaya Langsung
2. Kelompok Biaya Tidak Langsung

Biaya Operasi Kendaraan (BOK)

Biaya operasi kendaraan didefinisikan sebagai biaya yang secara ekonomi terjadi
dengan diopersikannya satu kendaraan pada kondisi normal untuk suatu tujuan tertentu.

Biaya Tetap

Biaya tetap adalah capital cost , yaitu Biaya yang dalam pengeluarannya tetap tanpa
tergantung pada volume produksi yang terjadi. Biaya tetap terdiri dari 3 (tiga) komponen
biaya, diantaranya :
a. Biaya Penyusutan Kendaraan (Depresiasi)
Biaya penyusutan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pen yusutan nilai kendaraan
karena berkurangnya umur ekonomis. metode standar dalam mengumpulkan uang untuk
pergantian kendaraan adalah dengan menyisihkan sejumlah penghasilan yang diperoleh
selama masa pakai kendaraan.
b. Biaya Administrasi
Ijin kendaraan tahunan dikenakan pada masing-masing kendaraan. Biaya
pemeriksaan kendaraan ini dikenakan setiap 6 (enam) bulan sekali. ini bertujuan
agar setiap kendaraan umum dapat diperiksa kelayakan jalannya secara periodik,
yaitu setiap 6 (enam) bulan.
c. Biaya Asuransi
beberapa negara, asuransi wajib diberikan kepada kendaraan, paling tidak
dimasukkan dalam perhitungan biaya operasi kendaraan. Beban yang dapat
ditanggung oleh pihak asuransi, apabila kendaraan rusak, sangat bergantung kepada
besarnya premi yang dibayar setiap waktu. asuransi bahkan dapat dijadikan
perlindungan terhadap seluruh kerusakan kendaraan.
d. Biaya Tidak Tetap (Standing Cost)
Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat kendaraan
beroperasi. Biaya tidak tetap sering juga disebut sebagai biaya variabel (variable cost),
karena biaya ini sangat bervariasi tergantung hasil yang diproduksi. Komponen biaya
yang termasuk ke dalam biaya tidak tetap ini adalah :
a. Gaji Pengemudi
b. Biaya Pemakaian Bahan Bakar
c. Biaya Pemakaian Ban
d. Biaya Perawatan dan Pemeliharaan Kendaraan
e. Biaya Minyak Pelumas (Oli)
e. Biaya Tambahan (Overhead)
Selain biaya tetap dan biaya variabel, ada jugab biaya tambahan (overhead) yan di
definisikan sebagai biaya – biaya lainnya yang penting dari pengoperasian kendaraan
yang tidak dapat secara langsung dimasukan dalam komponen – komponen biaya diatas.
Beberapa nkomponen dari biaya overhead yaitu biaya untuk
1. Biaya Sewa Kantor
2. Gaji Pegawai Administrasi (bukan supir/Kondektur)
3. Biaya Telepon
4. Biaya Listrik

Tarif Angkutan
Tarif Angkutan adalah suatu daftar yang memuat harga-harga untuk para
pemakai jasa angkutan yang disusun secara teratur. Tarif angkutan dapat dikategorikan
sebagai berikut :
1. Tarif menurut kelas (class rate),berlaku khusus untuk muatan dan
penumpang.
2. Tarif pengecualian, merupakan tarif yang lebih rendah dari class rate.
3. Tarif perjanjian/kontrak, berlaku untuk anglutan jalan raya dan
angkutan laut, dan juga berlaku untuk moda angkutan lainnya
(angkutan udara untuk pipa).
Sedangkan untuk jenis-jenis tarif angkutan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tarif menurut trayek


Ini berdasarkan atas pemanfaatan operasional dari moda transportasi yang
diopersikan dengan memperhitungkan jarak yang dijalani oleh moda transport
tersebut (km/miles).

2. Tarif Lokal
Adalah tarif yang berlaku dalam satu daerah tertentu, misalnya Bus Kota di
Yogyakarta.

3. Tarif Diferensial
Adalah tarif angkutan dimana terdapat perbedaan tinmggi tarif menurut
jarak,berat muatn,kecepatan atau sifat khusus dari muatan yang diangkut.

4. Tarif Peti Kemas (container)


Adalah tarif yang diberlakukan untuk membawa kotak atau boks di atas truk
berdasar ukuran yang diangkut dari asal pengirimanke tempat tujuan barang.

Anda mungkin juga menyukai