Anda di halaman 1dari 3

C.

Masalah-Masalah Pengendalian Internal

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian internal merupakan suatu


pengendalian atau pengawasan terhadap fungsi-fungsi atau bagian-bagian terkait, analisis
laporan-laporan kebijakan dalam perusahaan termasuk struktur organisasi yang dilakukan secara
berkelanjutan. Dalam manajemen sebuah organisasi atau perusahaan mempunyai fungsi
membangun dan memelihara efektitifitas sistem pengendalian internal, meskipun seringkali
istilah pengendalian internal didefinisikan oleh Auditor. Fokus auditor adalah suatu perusahaan
yang diaudit dalam pengendalian yang digunakan mereka menyadari bahwa tipe dan luas dari
test yang mereka butuhkan untuk menampilkannya dalam suatu konjungsi oleh audit yang
seharusnya diubah dengan suatu kemanjuran pengendalian organisasi yang biasanya sangat yakin
akan keakuratan data akuntansi mereka.

Pepatah mengatakan ‘Tiada gading yang tak retak”. Atau tukang bangunan mengatakan “
tiada gedung yang tak retak.” .Ini menandakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna,
begitupun dalam pengendalian sistem intern. Pengendalian internal hanya dapat memberikan
keyakinan yang memadai bagi manajemen berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian
intern entitas. Selain itu pengendalian tidak dapat efektif jika terdapat kolusi antara dua orang
atau lebih dalam manajemen yang mengesampingkan pengendalian internal. Faktor lain yang
membatasi pengendalian internal adalah biaya pengendalian internal entitas tidak boleh melebihi
manfaat yang diharapkan dari pengendalian tersebut. Berikut ini adalah keterbatasan yang
melekat pada praktik pengendalian internal :

1. Manusia sebagai pengambil keputusan dalam pegambilan internal. Keputusan biasanya


diambil berdasarkan kepada berbagai pertimbangan seperti ketersiadaan informasi,
batasan waktu dan biaya serta pengaruh variabe internal dan eksternal. Dalam
pengambilan keputusan kadangkala dihadapkan dengan situasi nformasi yang tidak
lengkap, waktu yang begitu pendek, variabel yang tidak begitu jelas. Dampaknya
keputusan yang sudah dipilih bisa saja terjadi kesalahan. Dalam hal ini kompetensi dan
pengalaman pengambil keputusan akan mempengaruhi kondisi seperti ini.
2. Ketidakefektifan pengendalian internal yang terjadi akibat kolusi disebabkan seseorang
membuat kesepakatan dengan pihak lain untuk berbuat curang. Sebagai contoh, petugas
yang bertanggung jawab atas pengendaian justru bersengkongkol dengan pihak luar.
Pihak ini dapat saja melakukan kecurangansekaligus menutupinya sehingga pengendalian
internal sulit dideteksi.
3. Ketidakberfungsian pengendalian internal bisa saja terjadi karena seseorang salah
memahami instruksi atau melakukan kebohongan,kecurangan. Perubahan susuan personil
atau perubahan sistem juga dapat mengakibatkan gangguan pada pengendalian internal.
4. Pengabaian dalam manajemen dapat terjadi ketika manajemen mengabaikan
mengesampingkan kebijakan atau prosedur untuk tujuan yang sifatnya mengutungkan
pribadi atau merugikan organisasi. Tindakan pengabaian ini biasanya dilakukan dengan
manipulasi data / informasi, pemalsuan dokumen untuk mendukung pencatatan transaksi
penjualan fiktif, pemanfaatan organisasi secara ilegal.
5. Biaya pengendalian internal suatu entitas seharusnya tidak melebihi manfaat entitas yang
diharapkan untuk diperoleh. Dalam konsep manajemen, pengendaian internal dirancang
agar pertimbangan manfaat yang diperoleh mendapatkan biaya yang lebih besar dari yang
dikeluarkan. Tantangannya adalah manfaat pengendalian internal belum bisa dirumuskan
secara pasti, akibatnya manajemen harus membuat estimasi kuantitatif atau estimasi
kualitatif dalam mengevaluasi hubungan antara biaya dan manfaat.

D. Manfaat Pengendalian Internal

Pengertian pengendalian internal menurut para ahli adalah prosedur-prosedur dan proses-
proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengelola informasi
secara akurat, serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku. Seperti yang
telah dijelaskan pada bagiab sebelumnya, Undang-undang Sarbanes-Oxley mengharuskan
adanya pengendalian internal yang kuat dan efektif terhadap pencatatan tansaksi dan pembuatan
laporan keuangan. prinsip pengendalian internal seperti itu sangat penting karena dapat
mencegah kecurangan dan pembuatan laporan keuangan yang menyesatkan. Selain itu,
pengendalian internal yang efektif dapat membantu perusahaan mengarahkan kegiatan operasi
perusahaan dan mencegah pencurian serta penyalahgunaan lainnya.

Tujuan pengendalian internal adalah menyediakan keyakinan yang memadai bahwa:

 Aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis


 Informasi bisnis akurat
 Karyawan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
Manfaat pengendalian internal bagi perusahaan adalah dapat melindungi aset perusahaan dari
pencurian, kecurangan, penyalahgunaan, atau kesalahan penempatan. Salah satu pelanggaran
pengendalian internal yang paling serius adalah kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.

Kecurangan karyawan (employee fraud) adalah tindakan yang disengaja untuk menipu
perusahaan demi keuntungan pribadi.
Penipuan ini meliputi pencurian kecil-kecilan, seperti lebih catat beban perjalanan dinas dengan
sengaja, hingga penggelapan uang miliaran rupiah melalui skema penipuan yang rumit.
Alasannya adalah karyawan yang mencoba melakukan penipuan juga harus melakukan
penyesuaian pencatan akuntansi agar dapat menyembunyikan kecurangan yang dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai