Penelitian yang bekerja dengan sampel, berarti hanya mengambil sebagian saja dari anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dan selanjutnya berdasarkan analisis sampel dibuat generalisasi. faktor penting disini adalah generalisasi, artinya seberapa jauh simpulan dari analisis sampel dapat digeneralisasikan. Kemampuan generalisasi ini sangat tergantung dari besarnya sampel. Sampel yang representative (mewakili) memiliki kemampuan generalisasi. Faktor penting disini adalah generalisasi, artinya seberapa jauh simpulan dari analisis sampel dapat digeneralisasikan. Kemampuan generalisasi ini sangat tergantung dari besarnya sampel. Sampel yang representative (mewakili) memiliki kemampuan generalisasi. Penelitian yang bekerja dengan sensus, tidak perlu menghadapi persoalan generalisasi. Peneliti terhindar dari sampling karena jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah anggota populasi. Pada penelitian sensus peneliti biasanya berhadapan dengan kendala biaya, waktu dan tenaga. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan kenapa peneliti melakukan penelitian sampel daripada sensus (populasi) adalah : a. Jika jumlah elemen populasi-nya terlalu banyak, peneliti tidak akan mungkin mengumpulkan seluruhnya karena butuh tenaga dan biaya yang relatif mahal. b. Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel seringkali lebih baik dibandingkan dengan hasil sensus, karena proses pengumpulan dan analisis data sampel yang relative sedikit. c. Proses penelitian sampel relatif lebih cepat, sehingga dapat mengurangi jangka waktu antara saat timbulnya kebutuhan informasi hasil penelitian dengan saat tersedianya informasi yang diperlukan. d. Alasan lain, adalah jika dilakukan penelitian yang memerlukan pengujian yang bersifat merusak. Hubungan Sampel dan Populasi Analisis data sampel secara kuantitatif menghasilkan statistic sampel yang digunakan untuk mengestimasi parameter populasinya. Statistik merupakan ukuran numeris yang dihitung dari pengukuran sampel. Parameter adalah ukuran deskripsi numeris yang dihitung dari pengukuran populasi. Statistik sampel digunakan untuk membuat inferensi mengenai parameter populasinya.
6.4 Kriteria Sampel yang Baik
Sampel yang baik yang memenuhi dua buah kriteria sebagai berikut ini : 1. Akurasi Sampel yang akurat adalah sejauh mana statistik sampel dapat mengestimasi parameter populasi dengan tepat. Akurasi berkaitan dengan tingkat keyakinan (confidence level). Tingkat keyakinan dalam statistik dinyatakan dalam persentase. Jika dinyatakan tingkat keyakinan 95%, maka berarti akurasi statistik sampel dapat mengestimasi parameter populasinya dengan benar adalah 95% dan probabilitas bahwa estimasi hasil penelitian tidak benar adalah 5% yang dinyatakan dengan tingkat signifikansi (significance level) sebesar 0,05 (p 0,05) 2. Presisi a) Sampel yang presisi adalah sejauh mana hasil penelitian berdasarkan sampel dapat merefleksikan realitas populasinya dengan telit b) Presisi menunjukkan tingkat ketepatan hasil penelitian berdasarkan sampel menggambarkan karakteristik populasinya c) Presisi umumnya dinyatakan dengan interval keyakinan (confidence interval) dari sampel yang dipilih d) Misal, manajer pemasaran berdasarkan pengamatan terhadap sampel penelitian mengestimasi bahwa volume penjualan produk perusahaan dalam bulan Mei berkisar 60 – 70 unit. Jika realisasi penjualan adalah 65 unit, maka estimasi tersebut lebih presisi dibandingkan dengan estimasi antara 50 – 70 unit Syarat Sampel yang Baik 1. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat: Harus meliputi seluruh unsur sampel Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali Harus up to date Batas-batasnya harus jelas Harus dapat dilacak dilapangan 2. Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah: Dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah.