Anda di halaman 1dari 2

6.

3 Penelitian Menggunakan Sample dan Populasi


Penelitian yang bekerja dengan sampel, berarti hanya mengambil sebagian saja dari
anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dan selanjutnya berdasarkan analisis sampel
dibuat generalisasi. faktor penting disini adalah generalisasi, artinya seberapa jauh simpulan dari
analisis sampel dapat digeneralisasikan. Kemampuan generalisasi ini sangat tergantung dari
besarnya sampel. Sampel yang representative (mewakili) memiliki kemampuan generalisasi.
Faktor penting disini adalah generalisasi, artinya seberapa jauh simpulan dari analisis sampel
dapat digeneralisasikan. Kemampuan generalisasi ini sangat tergantung dari besarnya sampel.
Sampel yang representative (mewakili) memiliki kemampuan generalisasi. Penelitian yang
bekerja dengan sensus, tidak perlu menghadapi persoalan generalisasi. Peneliti terhindar dari
sampling karena jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah anggota populasi. Pada
penelitian sensus peneliti biasanya berhadapan dengan kendala biaya, waktu dan tenaga.
Ada beberapa faktor yang menjadi alasan kenapa peneliti melakukan penelitian sampel
daripada sensus (populasi) adalah :
a. Jika jumlah elemen populasi-nya terlalu banyak, peneliti tidak akan mungkin
mengumpulkan seluruhnya karena butuh tenaga dan biaya yang relatif mahal.
b. Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel seringkali lebih baik dibandingkan
dengan hasil sensus, karena proses pengumpulan dan analisis data sampel yang relative
sedikit.
c. Proses penelitian sampel relatif lebih cepat, sehingga dapat mengurangi jangka waktu
antara saat timbulnya kebutuhan informasi hasil penelitian dengan saat tersedianya
informasi yang diperlukan.
d. Alasan lain, adalah jika dilakukan penelitian yang memerlukan pengujian yang bersifat
merusak.
Hubungan Sampel dan Populasi
Analisis data sampel secara kuantitatif menghasilkan statistic sampel yang digunakan untuk
mengestimasi parameter populasinya. Statistik merupakan ukuran numeris yang dihitung dari
pengukuran sampel. Parameter adalah ukuran deskripsi numeris yang dihitung dari pengukuran
populasi. Statistik sampel digunakan untuk membuat inferensi mengenai parameter populasinya.

6.4 Kriteria Sampel yang Baik


Sampel yang baik yang memenuhi dua buah kriteria sebagai berikut ini :
1. Akurasi
Sampel yang akurat adalah sejauh mana statistik sampel dapat mengestimasi parameter
populasi dengan tepat. Akurasi berkaitan dengan tingkat keyakinan (confidence level). Tingkat
keyakinan dalam statistik dinyatakan dalam persentase. Jika dinyatakan tingkat keyakinan 95%,
maka berarti akurasi statistik sampel dapat mengestimasi parameter populasinya dengan benar
adalah 95% dan probabilitas bahwa estimasi hasil penelitian tidak benar adalah 5% yang
dinyatakan dengan tingkat signifikansi (significance level) sebesar 0,05 (p 0,05)
2. Presisi
a) Sampel yang presisi adalah sejauh mana hasil penelitian berdasarkan sampel dapat
merefleksikan realitas populasinya dengan telit
b) Presisi menunjukkan tingkat ketepatan hasil penelitian berdasarkan sampel
menggambarkan karakteristik populasinya
c) Presisi umumnya dinyatakan dengan interval keyakinan (confidence interval) dari sampel
yang dipilih
d) Misal, manajer pemasaran berdasarkan pengamatan terhadap sampel penelitian
mengestimasi bahwa volume penjualan produk perusahaan dalam bulan Mei berkisar 60
– 70 unit. Jika realisasi penjualan adalah 65 unit, maka estimasi tersebut lebih presisi
dibandingkan dengan estimasi antara 50 – 70 unit
Syarat Sampel yang Baik
1. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua
unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:
 Harus meliputi seluruh unsur sampel
 Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali
 Harus up to date
 Batas-batasnya harus jelas
 Harus dapat dilacak dilapangan
2. Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang
ideal adalah:
 Dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
 Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan
penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh
 Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan
 Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai