Anda di halaman 1dari 3

1. Dari hasil pengkajian di dapatkan bahwa Tn. M dengan diagnosis CKD dan Hipertensi.

Hasil pengkajian menunjukkan jika hasil pemeriksaan laboratorium untuk nilai ureum
dalam batas normal yaitu 33,8 dan kreatinin mengalami peningkatan yaitu 11,58. Nilai
kreatinin bisa digunakan untuk mengetahui stadium CKD yang dialami klien dengan cara
menghitung GFR (laju filtrasi glomerulus). Dengan dibuatnya laporan pendahuluan kita
bisa menjadikan sebagai dasar dari tindakan atau penanganan yang bisa dilakukan
kepada pasien dengan CKD, meliputi seperti pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan dan diagnosis yang bisa muncul pada pasien
dengan CKD
2. Karena pada saat pengkajian, klien tidak mengetahui jenis diet makanan yang
dikonsumsi di rumah sakit. klien hanya menyebutkan jika diit yang dia jalankan yaitu
rendah garam dari rumah dan ketika di rumah sakit karena belia mempunyai riwayat
hipertensi.
Untuk BB stabil klien, ketika melihat buku saku untuk pasien hemodialisa didapatkan jika
BB klien berkisar antara 85-86 kg, dan BB ketika melakukan hemodialisa yaitu 86 kg
3. Untuk nilai perhitungan GFR didapatkan hasil 9,1 ml/menit, perhitungan GFR sudah
saya cantumkan di bawah hasil pemeriksaan laboratorium bu
4. - Hemodialisa 4 jam dengan UF goal: 3100, QB: 250, BP: 500, indikasi hmodialisa =
GFR < 15 ml/menit/1.73 m2 , mual, muntah, dan anoreksia
- Inj ondancentron 2 x 4 mg, indikasi = untuk mengatasi mual dan muntah
- PO Amlodipin 25 mg, indikasi= pengobatan hipertensi
- PO Kaptopril 5 mg, indikasi = pengobatan hipertensi ringan sampai sedang
- PO furosemide 20 mg, indiaksi = pengobatan untuk mengurangi edema
Untuk penjelasan terapi sudah saya tambahkan di pengkajian bu
5. Pada analisa data penurunan curah jantung menurut saya, data yang saya cantumkan
kurang mewakili karena tidak terdapat rekaman gambaran EKG, namun saya
mengangkat diagnosis tersebut karena dari data terdapat beberapa tanda dan gejala
mayor untuk diagnosis penurunan curah jantung yang muncul seperti perubahan irama
jantung: takikardia 115 x/menit, perubahan afterload: dyspnea, TD meningkat 160/90
mmHg, dan warna kulit pucat.
Pada analisa data gangguan integritas kulit menurut saya data yang muncul kurang
mendukung, karena data yang muncul tanda gejala minor yaitu kemerahan pada lokasi
yang digaruk dan kering tanpa ada lapisan kulit yang rusak
6. Saya menyusun prioritas diagnosis tersebut berdasarkan tingkat keaktualan dan
keparahan masalah yang muncul dan bisa langsung dilakukan tindakan
7. Pada diagnosis 1 yaitu pola napas tidak efektif, saya menggunakan luaran utama yaitu
pola napas untuk mengatasi diagnosis tersebut dengan kriteria hasil yang disusun
berdasarkan kondisi pasien yaitu
- dyspnea menurun karena klien mengalami sesak napas RR 28 x/menit,
- penggunaan otot bantu napas menurun karena upaya yang di lakukan klien untuk
bernapas menggunakan otot bantu pernapasan,
- pernapasan cuping hidung menurun karena terdapat pernapasan cuping hidung,
- frekuensi napas membaik karena klien mengalami peningkatan pernapasan RR 28
x/menit
8. pada diagnose ke 2 yaitu penurunan curah jantung, target untuk pencapaian yaitu
selama 2 x 24 jam. Karena dengan melihat kondisi klien yang mengalami anemia deng n
hb 10,9 dispneu berkurang dan tekanan darah membaik. Dengan diberikan waktu
pencapain 2 x 24 jam diharapkan jika dilakukan evaluasi sudah mengalami perbaikan
dengan kriteria hasil luaran keperawtan yang di cantumkan.
obat anti aritmia diberikan jika kondisi klien mengalami denyut jantung berdetak terlalu
cepat, terlalu lambat atau tidak teratur. Seperti jantung berdebat, lemas, pusing, sesak
napas, berkeringat dan nyeri dada
9. pada diagnosis ke 3 yaitu risiko ketidakseimbangan elektrolit diharapakan tidak terjadi
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam. Karena pada hasil
pemeriksaan laboratorium yang mengalami peningkatan pada elektrolit klorida saja.
10. pada diagnosis 5 saya mengangkat risiko perdarahan karena tindakan pemasangan
untuk hemodialisa pada vena cubiti, sehingga pada saat selesai hemodialisa terjadi
rembesan darah dari tempat pemasangan selang hemodialisa. Untuk luaran
keperawatan yang ingin saya capai yaitu berkurangnya perdarahan yang terjadi selesai
dilakukan hemodialisa yaitu kelembapan
- kelembapan membrane mukosa meningkat karena membrane mukosa mulut pucat
- tekanan darah membaik karena tekanan darah pada klien tinggi yaitu 160/90 mmHg
- suhu tubuh membaik
11. Penggunaan gel aloevera dilakukan 2x sehari setelah mandi dioleskan pada bagian
tubuh yang kering dan gatal-gatal. Sebelum diberikan gel aloevera diaji terlebih dahulu
apakah ada alergi terhadap gel aloevera dengan cara menempelkan gel aloevera pada
lengan atas atau lengan bawah (atau pada bagian yang tidak gatal karena akibat
hemodialisa), jika tidak muncul reaksi alergi seperti gatal dan kemerahan maka diberian
gel aloevera pada bagian yang gatal akibat hemodialisa (sudah saya tambahkan pada
renpra bu)

Anda mungkin juga menyukai