STEP 1
1. Kriteria Ranson
● • kriteria reason : kriteria untuk mengukur tingkat keparahan pancreatitis Pada umumnya, pankreatitis
akut didiagnosis bila ditemukan dua dari tiga kriteria berikut:
1. Nyeri hebat di abdomen, biasanya pada regio epigastrium dan dapat menjalar ke punggung
2. Didapatkan peningkatan kadar enzim pankreas (amilasi atau lipase) ≥3 kali lipat dari nilai normal
Terdapat gambaran karakteristik pankreatitis akut pada CT scan dengan kontras, MRI, atau USG
transabdominal
4. Proses autodigestiv
Proses dimana terjadi pencernaan sel oleh zat(enzim dan sebagainya) yg dikeluarkannya karena suatu
hal
STEP 2
1. Mengapa pasien mengeluhkan nyeri pada daerah epigastrium dan menjalar ke punggung ?
2. Mengapa saat pemeriksaan fisik ditemukan hematom di sekitar pinggang dan umbilikus?
3. Mengapa pasien mengalami takikardi?
4. Apa hubungan riwayat penyakit pasien sakit batu empedu 1 tahun yang lalu dan TG sangat
tinggi dengan penyakit yang sekarang?
5. Apa dx dan dd dari scenario, serta alur diagnosisnya?
6. Patogenesis dari sekenario?
7. Faktor resiko dan etiologi dari skenario?
8. Apa hubungan riwayat diabetes dengan kasus pada skenario?
9. Mengapa suhu badan pasien bisa meningkat?
10. Apa pemeriksaan fisik dan penunjang? Dan interpretasi?
11. Apa saja manifestasi klinisnya?
12. Apa saja komplikasi yang mungkin timbul?
13. Apa tatalaksana dari skenario?
14. Bagaimana penilaian kriteria Ranson?
STEP 3
1. Mengapa pasien mengeluhkan nyeri pada daerah epigastrium dan menjalar ke
punggung ?
●Batu empedu > menyumbat saluran > 0bstruksi duktus pancreatikus > peningkatan
tekanan pada kapsula pancreas dan area sekitar > nyeri
Etiologi (infeksi virus,alcohol,batu empedu ) >iritasi pancreas> terjadi inflamasi
>merangsang ujung-ujung saraf >meningkatkan pelepasan mediator menuju ke
hipotalamus >ke korteks serebri >nyeri akut
Tanda ini menunjukkan adanya pankreatitis akut berat dengan tingkat mortalitas
yang tinggi.
adanya mediator inflamasi seperti TNF alfa, IL 6, IL 8. mediator mediator ini dapar
meningkatkan permeabilitas vaskuler pankreas dapar berlanjt jadi perdarahan lalu
edem dan kadang nekrosis
4. Apa hubungan riwayat penyakit pasien sakit batu empedu 1 tahun yang lalu dan TG
sangat tinggi dengan penyakit yang sekarang?
●Obstruksi duktus pankreas. Impaksi dari batu empedu ataupun kotoran bilier, atau
kompresi ekstrinsik pada sistem duktus oleh massa yang menyumbat aliran duktus,
akan meningkatkan tekan- an intraduktus, dan menyebabkan akumulasi dari cairan
inter- stisial yang kaya akan enzim. Dan karena lipase disekresikan dalam bentuk aktif,
maka nekrosis lemak lokal dapat terjadi. Jaringan yang cedera, miofibroblas periasinar,
dan leukosit kemudian melepaskan sitokin proinflamasi yang menyebabkan inflamasi
lokal dan edema interstisial lewat kebocoran mikrovaskular. Edema kemudian
menyebabkan gangguan pada aliran darah lokal, menyebabkan insufisiensi vaskular
dan jejas iskemik pada sel asinus.
● pankreas mengeluarkan cairan melalui saluran pankreas ke bagian pertama dari usus
kecil (duodenum). Cairan pankreas ini mengandung enzim pencernaan yang membantu
mencerna makanan.
Jika batu empedu tersangkut di sfingter Oddi (pembukaan tempat saluran pankreas
yang bermuara ke duodenum), cairan pankreas tidak dapat mengalir. Biasanya,
penyumbatan bersifat sementara dan menyebabkan kerusakan terbatas, jika segera
diperbaiki.
Namun, jika penyumbatannya menetap, enzim yang berkumpul di pakreas akan mulai
mencerna sel-sel pankreas. Kondisi inilah yang akan menyebabkan peradangan parah
●DD :
1. Gastro-oesophageal reflux disease (GORD) dapat menyebabkan nyeri epigastrium
dan rasa sakit yang membakar di dada, perasaan cairan muncul di bagian belakang
tenggorokan dan batuk iritasi yang persisten. Banyak faktor yang berkontribusi
padanya, termasuk:
-Kegemukan.
-Iritasi lambung, seperti alkohol, merokok, dan kafein.
-Kehamilan.
-Hiatus hernia.
2. Gastritis adalah penyebab umum nyeri epigastrium. Seringkali menjadi lebih buruk
setelah makan dan umumnya akan membaik dengan inhibitor pompa proton. Uji
keberadaan Helicobacter pylori.
3. Ulkus peptikum cenderung menyebabkan rasa sakit menggerogoti atau membakar
yang akut atau kronis. Ini dapat ditingkatkan dengan makanan jika disebabkan oleh
ulkus duodenum, dan diperparah oleh makanan jika tukak lambung. Biasanya rasa
sakitnya lebih buruk di malam hari.
Penyebab nyeri epigastrik yang mengancam jiwa
1. Peritonitis - nyeri akut dengan tanda-tanda syok dan nyeri tekan (kemungkinan
melambung). Ini dapat diperburuk dengan batuk. Perut mungkin terasa 'kaku'.
2. Aneurisma aorta pecah - nyeri akut yang menjalar ke punggung atau pangkal paha.
Pasien mungkin kolaps kardiovaskular. Massa terasa bengkak dan berkontraksi dengan
denyut nadi.
3. Pre-eklampsia - nyeri epigastrik sangat signifikan, terutama jika berat atau
berhubungan dengan muntah.
Penyebab 'bedah' nyeri epigastrik lainnya
1. Kanker pankreas - ini harus dipertimbangkan pada siapa saja dengan nyeri
epigastrium yang tidak dapat dijelaskan, terutama dengan penurunan berat badan atau
diabetes yang baru timbul.
2. Pankreatitis - nyeri akut yang menjalar ke punggung. Biasanya disertai dengan
muntah. Rasa sakit bisa dihilangkan dengan duduk ke depan. Tanda-tandanya
bervariasi, tetapi termasuk penyakit kuning, takikardia, kekakuan perut, nyeri tekan, dan
perubahan warna di sekitar umbilikus atau panggul.
3. Obstruksi gastrointestinal - nyeri kolik akut. Muntah membawa kelegaan. Disertai
distensi dan 'bunyi bising usus'.
4. Penyakit kantong empedu - nyeri konstan akut dengan muntah, demam, nyeri tekan
lokal dan kekakuan. Dimungkinkan untuk meraba massa kandung empedu.
5. Karsinoma lambung - mencurigakan terutama pada pasien pria yang berusia di atas
55 tahun dan yang merokok. Kasus lanjut juga dapat mengalami penurunan berat
badan, muntah, massa yang teraba, hepatomegali, muntah dan disfagia.
6. Kolik ginjal biasanya menyebabkan nyeri pinggang unilateral menjalar ke daerah
suprapubik, tetapi kadang-kadang rasa sakit dapat dialami di tempat lain.
- Diagnosis pankreatitis akut ditegakkan dengan dua dari tiga kriteria berikut:
(i)nyeri perut yang konsisten dengan penyakit (nyeri epigastrium atau kuadran kiri atas,
nyeri umumnya dideskripsikan dengan nyeri konstan dengan penyebaran ke punggung,
dada, atau pinggang),
(ii)kadar serum amilase dan/atau lipase lebih dari 3 kali lipat batas atas normal
(iii)temuan karakteristik dari pemeriksaan radiologis/imaging abdomen. (rekomendasi
kuat, moderate quality of evidence).
(iv)Pemeriksaan contrast-enhanced computed tomographic (CECT) dan/atau MRI
pankreas sebaiknya dilakukan jika diagnosis belum jelas atau klinis tidak membaik
dalam 48-72 jam pertama perawatan di RS (rekomendasi kuat, low quality of evidence)
Menilai pada saat pasien masuk/dirawat di rs : umur >55th, leukosit >16000/ml, gula
darah >200mg/dl, LDH >359IU/L dan AST >2000IU/L
Setelah 48 jam perawaran : penurunan hematokrit >10%, peningkatan BUN >5mg/dL,
kalsium darah <8mg/dL, arterial PaO2 <60mmHg, defisit basa >4mEq/L dan defisit
cairaaan >6 liter
●Px Lab
• Pemeriksaan darah lengkap, hematokrit, CRP untuk menilai leukositosis,
hemokonsentrasi, dan penanda inflamasi.
• Kolesterol, trigliserid, dan kalsium untuk mengevaluasi etiologi yang mendasari.
• Alkali fosfatase, bilirubin total, aspartat aminotransferase (AST) dan alanin
transaminotransferase (ALT) diperiksa untuk mencari tanda pankreatitis akibat batu
empedu.
• Serum elektrolit, BUN, kreatinin, glukosa untuk menilai derajat komplikasi
• Amilase serum – amilase akan meningkat setelah 6-12 jam onset hingga 3-5 hari,
biasanya diatas tiga kali dari nilai normal. Beberapa keadaan lain yang dapat
meningkatkan kadar enzim amilase antara lain : kelainan kelenjar saliva, tuba fallopi,
gagal ginjal, kolesistisis;
Serum lipase – meningkatnya kadar serum lipase lebih spesifik untuk panktreatitis dan
kadarnya akan tetap meningkat hingga 12 hari.
STEP 7
1. Mengapa pasien mengeluhkan nyeri pada daerah epigastrium dan menjalar ke
punggung ?
●Batu empedu menyumbat sfingter oddcairan empedu dan enzim pancreas reflux ke
pancreasperadangan pada pancreasrespon nflamasi menstimulasi saraf somatic di
peritoneum parietalnyeri di epigastrium dan menyebar ke punggung.
PATOFISIOLOGI SYLVIA EDISI 6 VOLUME 1
●Itu intinya si enzim protease yang diaktifkan oleh tripsin bersifat merusak, nanti akan
merusak dinding pemb. Darah di pancreas terus akan terjadi pendarahan
mikrovaskular. Enzim enzim yang kain termasuk protease akan masuk ke aliran
sistemik menyebabkan SIRS. nanti intinya si enzimnya bisa merusak paru juga dan
menyebabkan ARDS.
Karena itu kan kompensasi tubuh akan meningkat kan detak jantung karena ada
kelainan di paru
PATOFISIOLOGI SYLVIA EDISI 6 VOLUME 1
4. Apa hubungan riwayat penyakit pasien sakit batu empedu 1 tahun yang lalu dan TG
sangat tinggi dengan penyakit yang sekarang?
●Peningkatan kadar enzim pankreas yang dimaksud adalah tiga kali atau lebih besar
peningkatan kadar amilase pada serum dan / atau tingkat lipase. Lipase lebih bermakna
daripada amilasi. Tinginya kadar serum ini tidak menunjukan berat ringanya penyakit.
Serum amilase dapat normal kembali setelah 4-5 hari, sedangkan lipase setelah 6-8
hari. Pada pankreatis akut biasanya
terdapat tanda-tanda inflamasi lokal maupun sistemik. Tanda inflamasi sistemik dapat
berupa demam ringan, takikardi, dan peningkatan kadar C-reaktive Protein (CRP) dapat
terjadi baik pada yang edematus maupun nekrosis.
●Amylase naik kompensasi tubuh atas meningkatnya kadar glukosa dalam darah.
Pasien sudah masuk kriteria DM karena GDS nya >200
Lipase naik psien memiliki riwayat penyakit kandung empedi setahun yang lalu,
pancreas pasien bekerja lebih keras untuk menghasilkan enzim lipase guna memcah
trigliserid
●Ada di gambar
Sumber : PATOFISIOLOGI SYLVIA EDISI 6 VOLUME 1
●• Faktor resiko
- Riwayat keluarga pankreatitis,
- Tingkat lemak (trigliserida) dalam darah yang tinggi.
- Merokok.
- Kelainan bawaan tertentu seperti fibrosis kistik.
- Konsumsi obat-obat tertentu (misalnya terapi estrogen, diuretik, dan tetrasiklin).
Sumber : Buku ajar gastroenetrologi Bab Pancreatitis akut
●Factor Risiko :
-Riwayat keluarga pankreatitis,
-Tingkat lemak (trigliserida) dalam darah yang tinggi.
-Merokok.
-Kelainan bawaan tertentu seperti fibrosis kistik.
-Konsumsi obat-obat tertentu (misalnya terapi estrogen, diuretik, dan tetrasiklin).
●Kenapa dokter menanyakan riwayat diabetes kepada pasien. karena kita tau bahwa
salah satu manifestasi klinis dari pankreatitis itu kan ada diabetes tipe 1 kan. Lah
takutnya jika si pasien punya riwayat diabetes akan memeper parah dari gejala dari
pasienya. Juga untuk menentukan tingkat kegawatan dari kondisi pasien
Sumber : Buku Patofisiologi jilid I ed. VI, Sylvia. A. Price
●DEMAM
Suhu meningkat krn terjadi peradangan akibat kerusakan sel asinar -> mediator2
inflamasi -> prostaglandin meningkatkan set point di hipotalamus anterior -> shg suhu
tubuh meningkat
Price SA, 2005. Patofisiologi Konsep-Konsep Klinik Penyakit. Edisi 6.Jakarta:
EGC
●Komplikasi yang terjadi dapat bersifat lokal maupun sistemik, komplikasi lokal meliputi
kumpulan cairan akut, nekrosis,abses, dan pseudosit (kumpulan getah pankreas dan
pecahan jaringan yang selaputi dengan dinding berserat atau jaringan berbentuk
granul) yang berkembang sekitar 4 – 6 minggu setelah serangan awal. Abses
pankreatik biasanya merupakan infeksi sekunder dari nekrosis jaringan atau pseudosit
dan terkait dengan keparahan penyakit. Kematian biasanya disebabkan nekrosis infeksi
dan sepsis. Asites pankreatik terjadi ketika sekresi pankreas menyebar ke rongga
peritoneal.
●• Syok : Akibat dari vasokontriksi splenika, atau sebagai akibat kurangnya suplay
darah serta meningkatnya hipoksia pankreas
• Kelainan ginjal :
• Akibat dari bertambahnya eksudasi pankreas yg meradang >> ginjal kiri
berdekatan>>hematiuri.
• Kadar tripsin meningkat>>timbul deposit fibrin dalam glomerulus>>gagal ginjal akut
• Kelainan limpa : pembengkakan pancreas(daerah cauda)>>mendesak hilus
limpa>>hematom di daerah limpa
Komplikasi di paru : Pancreatitis akut dapat menimbulkan komplikasi pada paru yakni
salah satunya efusi pelura, efusi pelura timbul karena cairan eksudat yang dikeluarkan
oleh pankreas melalui pembuluh limfe atau secara ekstravasi mnembus diafragma ke
rongga pleura sesak berusaha mendapatkan suplay oksigen menaikan denyut
jantung takikardi
• Komplikasi di jantung : akibat imbalance
elektrolit(hipokalsemi/hipokalemi)>>menimbulkan kelainan pd jantung
• Pseudokista Pankreas: Proses autodigesti berlebihan+nekrosis>>perdarahan>>getah
pancreas tertimbun mengandung jar.nekrotik,fibrin, dan darah
Sumber : Buku Ajar gastroenterologi bab pancreatitis akut
●Pembedahan
Yang sering dilakukan berhubungan dengan batu empedu, yaitu Kolesistektomi, ERCP
yang berkorelasi dengan koledokolitiasis.
Sumber : Pratama H. Tata laksana pankreatitis akut. Cermin dunia kedokteran.
2016.
●Skala Glasgow dan Ranson masih digunakan karena mudah, namun membutuhkan
dua kali penilaian, yaitu saat pasien masuk dan saat 48 jam pertama pasien dirawat.
Pada skor Glasgow/Imrie, apabila skor ≥3 mengindikasikan penyakit yang berat, sama
dengan perhitungan skor Ranson, apabila skor ≥3a mengindikasikan penyakit yang
berat. Skoring lain yang sering digunakan adalah the bedside index juga dapat
digunakan untuk menilai beratnya pankreatitis akut (skor ≥3 mengindikasikan penyakit
berat).